Disusun Oleh :
Nama NPM
Bianda Putri R 130110150010
David Firmansyah 220110160082
Rizkiani Tri R 220110160045
Muhammad Abian 270110150044
Lauditta Nurseptia P 210110150067
Anisha Salmah A M 270110150035
Darmonika Dwi A 110110150228
Fahmi Zacki M 140710150046
Fikri Rabbani M 180810140027
Raja Intan 210110150098
Alfatah M Rifky 130110150012
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
2
3
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan telah selesainya pelaksanaan KKNM yang kami kerjakan, maka kami…
Mengetahui/Menyetujui,
4
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun sebagai hasil dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang
menjadi mata kuliah wajib di Universitas Padjadjaran. Kuliah Kerja Nyata ini
dilakukan di Desa Sayang, Sumedang, Jawa Barat pada bulan April-Juli 2018.
5
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Tim KKNM
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan dan Manfaat 2
1.3 Tahapan Kegiatan Mahasiswa 3
1.4 Lokasi dan Waktu 7
BAB II 8
2.1 Mekanisme Kerja Kelompok dalam Pelaksanaan KKN 8
2.1.1 Tahapan Persiapan Pembekalan KKNM Terintegrasi PPM dari
Dosen Pembimbing Lapangan ke Mahasiswa 8
2.1.2 Survei Lokasi KKNM-PPM 9
2.1.3 Diskusi Mahasiswa KKNM-PPM 10
2.1.4 Kunjungan ke Posyandu 10
2.1.5 Diskusi Dosen Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa KKNM –
PPM 10
2.1.6 Penyebaran Undangan Penyuluhan dan Lomba 11
2.1.7 Pelaksanaan Event KKNM-PPM (Penyuluhan dan Lomba) 11
2.1.8 Diskusi Penyusunan Laporan 11
2.2 Implementasi Proses Kegiatan Mahasiswa 12
2.2.1 Tahapan Persiapan Pembekalan KKNM Terintegrasi PPM dari
Dosen Pembimbing Lapangan ke Mahasiswa 12
2.2.2 Survei Lokasi KKNM-PPM 12
2.2.3 Diskusi Mahasiswa KKNM-PPM 12
2.2.4 Kunjungan ke Posyandu 14
7
2.2.5 Diskusi Dosen Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa KKNM –
PPM 14
2.2.6 Penyebaran Undangan Penyuluhan 16
KNM-PPM (Penyuluhan)
2.1.8 Pelaksanaan Event K 16
2.1.9 Diskusi Penyusunan Laporan 16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKNM TERINTEGRASI PPM 18
3.1 Analisis Situasi 18
3.1.1 Bidang Kesehatan 18
3.2 Kegiatan KKNM-PPM 19
3.2.1 Nama Kegiatan 19
3.2.2 Jenis Kegiatan 19
3.2.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan 20
3.2.4 Sasaran Kegiatan 20
3.2.5 Pihak-Pihak yang Terlibat 20
3.2.6 Proses Pelaksanaan Kegiatan 20
3.2.7 Hasil Capaian Kegiatan 24
3.2.8 Rancangan Tindak Lanjut 24
3.2.9 Kuisioner yang Digunakan dalam Kegiatan Penyuluhan 24
3.3 Output Kegiatan 24
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 25
4.1 Kesimpulan 25
4.2 Rekomendasi 25
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 28
8
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan 28
2. Kuisioner 42
3. Surat Izin Kegiatan 45
4. Program PPM-KKN 46
absensi ??
9
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Tingginya prevalensi stunting di Indonesia terutama di Jawa Barat
menyebabkan perlu adanya tindakan untuk mengatasi kejadian stunting di Jawa
Barat. Dampak buruk yang dapat disebabkan oleh stunting juga menjadi penyebab
mengapa stunting penting untuk diketahui lebih dini. Hal ini yang menjadi alasan
mengapa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) kami mengambil tema stunting
dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Stunting di Desa Sayang, Jatinangor.”
Kegiatan pengabdian yang akan diberikan adalah masyarakat akan diberikan
kuesioner mengenai pola pemberian gizi dan pola asuh kepada anak kemudian
diberikan pemahaman mengenai gizi seimbang dan upaya pencegahan terjadinya
stunting.
12
1.3 Tahapan Kegiatan Mahasiswa
Waktu (Bulan) Hasil
April Mei Juli Pelaku Sasaran (Capaia
No. Kegiatan Tempat
Minggu Ke Target
1 2 3 4 5 1 2 1 2
Tahap Gedung Mahasisw
Persiapan dan C.2.1 menger
Mahasis
Pembekalan Fakultas mengen
1 DPL wa
KKNM Kedokteran timeline d
KKNM
Terintegerasi Unpad, gambara
PPM Jatinangor kegiatan
Menyerah
n surat iz
dan
perminta
izin untu
Kantor Kepala
melakuk
Kepala DPL Desa
kegiatan
Desa dan Sayang
Survei Lokasi KKNM-P
2 Sayang dan Mahasi dan Ibu
KKNM-PPM M di De
Poskesdes swa Bidan
Sayang d
Desa KKNM Desa
mendapat
Sayang Sayang
n jadwa
posyandu
tiap RW
Desa
Sayang
Gedung C4 DPL DPL dan Pembahas
3 Diskusi
Fakultas dan Mahasis timeline
13
Kedokteran Mahasi wa KKNM d
Unpad swa KKNM persiapa
KKNM turun k
lapanga
Menguk
tinggi ba
Pengurus dan bali
Mahasi Pondok dan
Kunjungan Posyandu
4 swa Pesantre memberik
ke Posyandu RW 1-12
KKNM n Al kuesione
Aqsha terkait
dengan
stunting
Membah
persiapa
Kampus Mahasis event
5 Diskusi Unpad DPL wa penyulua
Dipati Ukur KKNM dan
penyusun
panitia
Sosialisa
Ibu
DPL mekanism
Sosialisasi Bidan
Poskesdes dan lomba da
Event dan dan Ibu
6 Desa Mahasi penyebar
Penyebaran Kader
Sayang swa undanga
Undangan Desa
KKNM untuk pa
Sayang
ibu kade
14
Penyelen
Ibu
araan
Bidan
Pelaksanaan DPL penyuluh
Desa
event besar Poskesdes dan berjudul
Sayang
7 (Penyuluhan Desa mahasis dan
dan Ibu
dan Lomba) Sayang wa pelaksana
Kader
KKNM-PPM KKNM lomba
Desa
pembuat
Sayang
MPAS
Pembagi
tugas
Mahasi Mahasis penyusun
8 Diskusi swa wa laporan
KKNM KKNM akhir da
pembahas
PKM.
15
4 2 Juli 2018 Menentukan waktu dan persiapan Kampus Dipati Ukur
penyuluhan Unpad
16
BAB II
17
2.1.3 Diskusi Mahasiswa KKNM-PPM
Pada tahapan ini dilakukan perbincangan di dalam tim KKNM
terkain dengan beberapa hal penting perihal KKN yang akan diwujudkan ,
meliputi :
a. Jadwal pertemuan tiap minggu
b. Penentuan shift pengambilan data
c. Penentuan target populasi yang ingin di ambil
d. Serta penyusunan konten dan perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan kedepannya.
18
Tahapan ini diselenggarakan pada selasa, 10 juli 2018, bertempat
di Aula Kantor Kepala Desa Sayang. Penyuluhan berjudul analisis faktor
stunting di Desa Sayang J atinangor DPL beserta mahasiswa hadir untuk
mempersiapkan serta menyelenggarakan kegiatan penyuluhan. Jumlah
partisipasi cukup banyak dengan pemaparan materi yang cukup jelas.
Antusias dari peserta pun tinggi, mereka aktif untuk menjawab serta
bertanya selama proses penyuluhan berlangsung.
19
2.2.2 Survei Lokasi KKNM-PPM
Sesuai dengan hasil diskusi, pada hari pertama survey yaitu pada
tanggal 16 April 2018, DPL dan mahasiswa bersama-sama mengunjungi
kantor kepala desa dengan tujuan untuk memohon izin melaksanakan
KKNM-PPM. Dalam tahapan ini juga kelompok KKNM-PPM
menanyakan data-data mengenai hal-hal yang diperlukan terkait kegiatan
yang akan dilakukan.
Setelah berdiskusi dengan kepala Desa Sayang DPL dan
mahasiswa diarahkan untuk bertemu langsung dengan bidan Desa Sayang
di tanggal 23 April 2018 untuk membahas jumlah ibu-ibu yang
mempunyai balita di Desa Sayang.
20
2.2.5 Diskusi DPL dan Mahasiswa KKNM-PPM
Setelah DPL dan mahasiswa selesai mengumpulkan kuesioner
yang diperlukan pada tanggal 2 Juli 2018 kelompok KKNM-PPM kembali
berkumpul untuk mendiskusikan hasil kuesioner yang didapat dan
menentukan tanggal event p enyuluhan dan lomba serta menyusun
kepanitiaan terkait event t ersebut.
21
2.2.8 Diskusi Penyusunan Laporan Akhir
Setelah semua agenda telah diselesaikan DPL dan mahasiswa,
kelompok KKNM-PPM mulai menyusun pembagian tugas laporan akhir
KKNM-PPM dan melakukan pembahasan tentang PKM serta membagi
tugas kepada anggota kelompok KKNM-PPM.
22
BAB III
23
menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup baik namun pada
kenyataannya banyak masyarakat dari Desa Sayang masih kurang sadar
akan pentingnya kesehatan khususnya pada kesehatan tumbuh kembang
bayi dan balita. Tercatat ada banyak bayi dan balita yang terkena penyakit
stunting di Desa Sayang ini,
Dari permasalahan tersebut, kami melakukan penelitian yang
berjudul “Analisis Faktor Penyebab Stunting Di Desa Sayang, Jatinangor”
serta melakukan penyuluhan kepada warga Desa Sayang terkait masalah
stunting pada balita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab stunting pada balita di Desa
Sayang, setelah itu juga dilakukan penyuluhan sebagai salah satu upaya
untuk memberi edukasi kepada masyarakat dan pencegahan terkait
stunting pada balita. Pemilihan sasaran kegiatan di Desa Sayang,
Jatinangor dilakukan dengan maksud ikut berkontribusi memberi manfaat
sesuai dengan bidang keilmuan mulai dari daerah yang dekat dengan
kampus. Adapun program yang dilaksanakan berupa penelitian ke
posyandu yang berada pada 13 rukun warga di Desa Sayang dan
penyuluhan terkait stunting setelah penelitian.
24
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk penelitian mengenai faktor
penyebab sunting di Desa Sayang serta memberikan pengetahuan
mengenai penyakit stunting, termasuk gejala dan bagaimana cara
pencegahannya agar penyakit stunting pada balita dapat dikurangi dan
dihindari, membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
menumbuhkan motivasi, dan mendekatkan perguruan tinggi dengan
masyarakat sekitar kampus dengan adanya kerjasama Antara warga desa
dengan civitas akademika.
3.2.4 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Desa Sayang,
Jatinangor, khususnya Ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita beserta
jajaran aparatur desa pada bidang kesehatan.
3.2.5 Pihak-Pihak yang Terlibat
Adapun pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKNM-PPM
Integratif ini adalah Bidan, Kader dari tiap posyandu dan Ibu-ibu yang
memiliki bayi atau balita di Desa Sayang, Jatinangor.
3.2.6 Proses Pelaksanaan Kegiatan 1
Kegiatan ini berupa kunjungan ke posyandu untuk melakukan
penelitian terkait penyakit stunting pada bayi dan balita. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai dari minggu ke-1 bulan Mei sampai minggu ke-3
bulan Mei di 13 Posyandu di tiap rukun warga Desa Sayang Jatinangor
sesuai dengan jadwal posyandu yang diberikan oleh Bidan desa. Bentuk
dari kegiatan ini berupa pengisian kuisioner yang ditanyakan langsung
kepada warga terutama ibu yang memiliki bayi, balita maupun anak-anak.
Kuisioner ini memiliki 2 tema yaitu mengenai analisis penyebab Stunting
di Desa Sayang serta mengenai tingkat ketertarikan masyarakat terhadap
jamur tiram. Selain pengisian kuisioner ada pula kegiatan pemeriksaan
kesehatan yaitu pemeriksaan tekanan darah dan konsultasi oleh Dokter
25
Eko, Bidan desa, maupun mahasiswa kedokteran dari kelompok kami di
beberapa posyandu yang memungkinkan dilakukannya pemeriksaan.
a. Susunan Acara
Kunjungan Posyandu di Desa Sayang, Jatinangor
Waktu : 4-21 Mei 2018
Tempat : Posyandu RW 1 sampai RW 13 Desa Sayang Jatinangor.
26
dan berat badan
anak bayi dan balita
di RW 10
27
3.2.7 Proses Pelaksanaan Kegiatan 2
Kegiatan penyuluhan ini mengangkat tema mengenai stunting pada
bayi dan balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 10 Juli 2018
Pukul 07.30-12.30 WIB di Pendopo belakang Kantor Desa Sayang
Jatinangor. Bentuk dari kegiatan ini berupa pemaparan materi mengenai
penyakit stunting beserta penjelasan upaya pencegahannya
b. Susunan Acara
Penyuluhan Analisis Faktor Stunting di Desa Sayang, Jatinangor
Waktu : Selasa, 10 Juli 2018
Tempat : Pendopo belakang Kantor Desa Sayang Jatinangor.
28
masing-masing
29
10.20 - 10.50 30 menit Dokter Eko
presentasi
dilanjutkan oleh
Bianda dan Dave
30
Dokter Eko Fuji Ariyanto
Bianda Putri Ramadhani
David Firmansyah
f. Sesi Acara
● Sambutan
Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Kepala Desa
Sayang, dilanjutkan dengan Bu bidan dan Dokter Eko.
● Penjabaran Materi Stunting
Penjabaran materi stunting yang disampaikan oleh dosen
pembimbing dan dua orang panitia kepada para peserta,
dengan menggunakan media power point yang dilengkapi
dengan gambar-gambar ilustrasi. Materi yang dijabarkan
ialah mengenai:
a. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan stunting.
b. Pola makan gizi seimbang untuk bayi, balita, dan
anak-anak
c. Apa saja gejala dan bagaimana cara mencegah
stunting.
Saat penjabaran materi sedang berlangsung, ada peserta
yang langsung bertanya tentang materi yang sedang
diberikan.
● Sesi Tanya Jawab
Sesi ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk
bertanya kepada pemberi materi tentang materi yang sudah
dijelaskan.
● Kuis atau games
Kuis atau games di adakan untuk membuat masyarakat
mengingat materi yang telah diberikan. ada 5 pertanyaan
31
yang diberikan oleh pemateri dan para peserta yang dapat
menjawab akan mendapatkan hadiah.
● Penjurian Hasil Lomba
Makanan lomba yang telah dipersiapkan oleh ibu-ibu kader
mendapatkan penilaian dari juri. Di setiap makanan
terdapat satu orang perwakilan yang nantinya akan
menjawab beberapa pertanyaan dari juri.
● Pengumuman Hasil Pemenang Lomba
Pengumuman hasil pemenang lomba dipimpin oleh MC.
Terdapat tiga pemenang. Juara satu diraih oleh RW.12,
Juara dua diraih oleh RW. 5, dan juara tiga diraih oleh RW.
9.
● Doorprize
Pembagian doorprize diberikan kepada 5 orang, doorprize
di kocok secara acak. Para peserta mendapatkan kupon
nomor doorprize yang nantinya akan di kocok secara acak.
nomor yang keluar adalah nomor yang mendapatkan
doorprize.
3.2.8 Hasil capaian kegiatan
Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah msyarakat jadi lebih
memahami tentang faktor yang dapat memicu terjadinya stunting,
pola makan yang bergizi seimbang untuk bayi, balita, dan
anak-anak, serta gejala dan pencegahan dari stunting.
3.2.9 Rancangan tindak lanjut hasil kegiatan
Sasaran jangka panjang dari kegiatan ini adalah agar terciptanya
kesadaran masyarakat mengenai stunting dan pola makanan yang
bergizi dan seimbang untuk anak bayi, balita dan anak-anak
sehinggan dapat mencegah terjadinya stunting.
32
3.3 Output Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Desa
Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Maka telah didapatkan
data permasalah-permasalahan yang terjadi disana. Maka selanjutnya dilakukan
berbagai bentuk langkah solusi yang dapat membantu menyelesaikan masalah
yang ada. Bentuk solusi/output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah
:
33
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Rekomendasi
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Anggaran Biaya
36
37
PKM 1
38
buah hatinya, beberapa alasannya seperti kurangnya biaya yang padahal ada
solusinya dikarenakan banyak makanan pengganti yang memiliki kandungan gizi
yang sesuai tentu dengan harga yang terjangkau atau karena orang tua yang
sebenarnya mampu tetapi malas untuk memperhatikan gizi sang buah hati semua
alasan tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua akan pentingnya
pemenuhan gizi dan dampak buruk dari kekurangan gizi pada anak. Oleh karena
itu penulis ingin membuat sebuah media yang bisa membantu orang tua
menangani hal tersebut.
Perkembangan teknologi yang sekarang banyak di perbincangkan
masyarakat dunia salah satunya adalah Android. Android banyak dimanfaatkan
terutama pada smart phone. Dengan memanfaatkan aplikasi android, penulis akan
membuat “Aplikasi Penyedia Informasi Gizi Seimbang + MPASI berbasis
Android Khusus Bayi dan Balita “. Aplikasi android yang kami gunakan ini akan
dilengkapi fitur kalender dan sistem alarm pengingat untuk memudahkan orang
tua dalam merencanakan pemenuhan gizi pada anak, selain itu kami juga akan
berkeja sama dengan pihak pemerintah untuk mencantumkan tanggal – tanggal
penting program kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan ibu, anak
dan keluaraga, untuk memudahkan proses sosialisasi, dan lalu dalam aplikasi ini
kita akan memuat berbagai informasi kesehatan dengan pengemasan yang
menarik dan informatif supaya dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua
mengenai pentingnya kesehatan dan gizi, ada juga informasi menarik mengenai
tips dan trik hidup sehat bagi bayi balita dan keluarga seperti resep – resep menu
makanan pendamping asi (ASI). Dan juga supaya lebih interaktif untuk beberapa
informasi kami ingin sajikan dalam bentuk video demonstrasi dan animasi.
Melalui gagasan tertulis ini, penulis berharap aplikasi ini dapat membantu
orang tua dalam memberikan asupan gizi bagi bayi dan balita sehingga dapat
menekan angka gizi buruk pada bayi dan balita di Indonesia serta angka stunting
yang terjadi pada anak - anak dapat menurun.
39
seimbang adalah hal yang sangat penting khususnya pada bayi dan balita.
Keadaan gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah
keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup
lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan
marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor (RI dan WHO, Rencana Aksi
Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, Jakarta, Agustus 2000). Gizi buruk juga
dapat diartikan sebagai asupan gizi yang buruk. Hal ini terjadi akibat kurangnya
asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena sebab
lain seperti misalnya penyakit infeksi yang membuat kurang terserapnya nutrisi
dari makanan. Secara klinis gizi buruk ditandai dengan asupan protein, energi dan
nutrisi mikro seperti vitamin yang tidak mencukupi ataupun berlebih sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Dalam melakukan pencegahan gizi
buruk pemerintah sendiri telah banyak membuat dan melakukan program seperti
contohnya pendidikan dan penyuluhan gizi dengan menggunakan slogan 4 Sehat 5
Sempurna yang dimulai 1952, slogan tersebut telah berhasil menanamkan
pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku konsumsi
masyarakat.
Dilihat dari kondisi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di
Indonesia maka pengetahuan ibu tentang gizi seimbang merupakan hal yang
sangat penting. Menurut Kementrian Kesehatan RI menyatakan bahwa, gizi
seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemerintah sendiri telah
membuat pedoman tentang gizi seimbang yang dikeluarkan oleh Kementrian
Kesehatan RI. Pedoman tersebut dibuat untuk menyediakan pedoman makan
serta berperilaku sehat bagi seluruh lapisan masyarakat berdasarkan prinsip
konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
mempertahankan berat badan normal.
40
Gambar 1. Prinsip 4 pilar untuk gizi seimbang.
Dapat dilihat pada gambar 1 bahwa Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4
(empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk
menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
memonitor berat badan secara teratur. Empat pilar tersebut yaitu mengonsumsi
makanan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktifitas fisik
dan mempertahankan berat badan normal. Dengan menerapkan prinsip tersebut
dan mengikuti Pedoman Gizi Seimbang pada kehidupan sehari-hari makan
tentunya akan menjaga kesehatan dan menghindarkan bayi dan balita dari
kekurangan gizi.
Asupan gizi seimbang juga berbeda-beda pada setiap umur bayi dan balita.
Pada bayi yang berumur 0-6 bulan kebutuhan gizi seimbang cukup hanya dari ASI
atau yang biasa diketahui dengan sebutan ASI eksklusif, hal ini karena ASI
merupakan makanan terbaik untuk bayi dalam memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkannya hingga umur 6 bulan. Sedangkan pada bayi 6-24 bulan memiliki
kebutuhan untuk memenuhi gizi seimbangnya berbeda yaitu dibutuhkan makanan
pendamping ASI atau yang biasa dikenal MP-ASI namun ASI tetap diberikan
sampai usia 24 bulan, hal tersebut harus dilakukan karena pada usia ini kebutuhan
gizi untuk memenuhi gizi seimbang terus meningkat dan tidak dapat lagi jika
hanya dipenuhi oleh pemberian ASI saja.
41
Maka dari itu asupan gizi seimbang sangat penting untuk diperhatikan oleh
ibu untuk bayi dan balita, selain hal tersebut juga ada beberapa hal penting dalam
pemberian asupan gizi seimbang. Hal pertama yaitu keanekaragaman makanan
dimana dengan keanekaragaman tersebut akan membuat kita lebih mudah dalam
memenuhi kebutuhan gizi. Lalu yang kedua adalah banyak makan sayuran serta
buah-buahan karena merupakan sumber vitamin, mineral dan serat pangan yang
sangat penting untuk tubuh. Lalu yang selanjutnya mengonsumsi makanan yang
memiliki protein tinggi baik protein hewani atau nabati untuk kebutuhan energi
kita. Selain hal di atas keamanan dan kebersihan dari makanan juga termasuk hal
yang harus diperhatikan, seperti contohnya untuk lebih memperhatikan label pada
kemasan makanan dan juga mencuci tangan sebelum makan dengan sabun.
42
makanan sehingga sang ibu dapat lebih cermat dan cerdas untuk memilih
penyajian makanan yang terbaik.
43