Anda di halaman 1dari 14

1.

IMD (Inisiasi Menyusui Dini)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, cakupan bayi baru lahir

mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini di Kab. Bogor lebih rendah (52,95%)


dibandingkan data provinsi Jawa Barat (80,95%)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2020, cakupan bayi baru lahir

mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini di Kab. Bogor lebih rendah (82,36%)


dibandingkan data provinsi Jawa Barat (83,9%)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2019, cakupan bayi baru lahir

mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini di Kab. Bogor sebesar 81,43%

2. ASI Eksklusif

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, cakupan pemberian ASI

eksklusif pada bayi baru lahir di Kab. Bogor lebih rendah (48,58%) dibandingkan
data provinsi Jawa Barat (64,24%)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2020, cakupan pemberian ASI

eksklusif pada bayi baru lahir di Kab. Bogor lebih rendah (51,06%) dibandingkan
data provinsi Jawa Barat (68,09%)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2019, cakupan pemberian ASI

eksklusif pada bayi baru lahir di Kab. Bogor sebesar 53,12%.

3. Pemberian Vitamin A pada Balita 6-59 bulan

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, cakupan pemberian

vitamin A pada balita 6–59 bulan di Kab. Bogor lebih rendah (89,8%) dibandingkan
data provinsi Jawa Barat (90,9%)

● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2020, cakupan pemberian

vitamin A pada balita 6–59 bulan di Kab. Bogor lebih rendah (82,4%) dibandingkan
data provinsi Jawa Barat (88,0%)

4. Balita Kurus (BB/U)


● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, prevalensi balita gizi
kurang berdasarkan indeks BB/U di kab. Bogor termasuk kategori prevalensi rendah
karena <10%. Namun prevalensi balita kurus di Kab. Bogor sebesar 5,8% lebih tinggi
dibandingkan dengan prevalensi balita pendek di Jawa Barat 5,31%
● Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2020, prevalensi balita Gizi
Kurang berdasarkan Indeks BB/U kab. Bogor sebesar 6,6% sedangkan besaran
prevalensi di Jawa Barat mencapai 5% sehingga kab. Bogor memiliki prevalensi yang
tinggi dibandingkan prevalensi Jawa Barat
5. Balita Pendek (TB/U)
Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, prevalensi balita pendek
berdasarkan indeks TB/U di kab. Bogor termasuk kategori prevalensi rendah karena
<20%. Namun prevalensi balita pendek di Kab. Bogor sebesar 10% lebih tinggi
dibandingkan dengan prevalensi balita pendek di Jawa Barat 6,08%
6. Balita Kurang Gizi (BB/TB)
Berdasarkan buku profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021, prevalensi balita pendek
berdasarkan indeks TB/U di kab. Bogor termasuk kategori ‘poor’ karena berada diantara
5-9% .
7. Kurang Energi Protein (KEP)
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten Bogor (2019), prevalensi balita berat badan
kurang berdasarkan indeks BB/U sebesar 4,62% terdiri dari 0,81% berat badan sangat
kurang dan 3,82% adalah berat badan kurang.
8. Balita Stunting (TB/U)
● Berdasarkan buku SSGI tahun 2022, prevalensi balita stunting berdasarkan TB/U
sebesar 24,9%. Sedangkan menurut SSGBI tahun 2019, prevalensi stunting di Jawa
Barat sebesar 26,21% dan mengalami penurunan dari menjadi 24,50 % pada tahun
2021.
● Berdasarkan SSGI (2022), prevalensi balita stunting berdasarkan TB/U pada
Kabupaten Bogor sebesar 24,9%, sedangkan pada provinsi Jawa Barat sebesar
20,2%. Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting berdasarkan TB/U
pada Kabupaten Bogor lebih tinggi dibandingkan provinsi Jawa Barat.
9. Balita Wasting (BB/TB)
● Berdasarkan buku SSGI tahun 2022, prevalensi balita wasting berdasarkan BB/TB
sebesar 7,2%. Sedangkan menurut SSGBI tahun 2019, prevalensi wasting pada
balita di Jawa Barat sebesar 6,6% dan pada tahun 2021 sebesar 5,3%.
● Berdasarkan SSGI (2022), prevalensi balita wasting berdasarkan BB/TB di
Kabupaten Bogor sebesar 7,2%, sedangkan di provinsi Jawa Barat sebesar 6,0%. Hal
ini menunjukkan bahwa prevalensi balita wasting berdasarkan BB/TB pada
Kabupaten Bogor lebih tinggi dibandingkan provinsi Jawa Barat.

10. Balita Underweight (BB/U)


Berdasarkan SSGI (2022), prevalensi balita underweight berdasarkan BB/U di
Kabupaten Bogor sebesar 16,6%, sedangkan di provinsi Jawa Barat sebesar 14,2%. Hal
ini menunjukkan bahwa prevalensi balita underweight berdasarkan BB/U pada
Kabupaten Bogor lebih tinggi dibandingkan provinsi Jawa Barat.

11. Balita Overweight (BB/TB)


Berdasarkan SSGI (2022), prevalensi balita overweight berdasarkan BB/TB di
Kabupaten Bogor sebesar 4,8%, sedangkan di provinsi Jawa Barat sebesar 3,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa prevalensi balita overweight berdasarkan BB/U pada Kabupaten
Bogor lebih tinggi dibandingkan provinsi Jawa Barat.

12. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi KEK pada ibu
hamil di Indonesia yaitu 17.3%, dengan kelompok usia 15-19 tahun yaitu sebesar 33.5%
dan usia 20-24 tahun sebesar 23.3%. Prevalensi ibu hamil KEK di Jawa Barat yaitu
14.08 %, tertinggi adalah pada kelompok usia 15-19 tahun yaitu sebesar 22.38%.
Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 menunjukkan
bahwa Kabupaten Bogor merupakan kedua tertinggi dengan jumlah penderita KEK
dengan 4.897 jiwa (Kemkes, 2018).

13.
TABEL SINTESA DATA KAB. BOGOR (BALITA)

DATA HASIL ANALISIS SITUASI TABEL RUJUKAN ANALISIS

Cakupan IMD 52,95% (Buku Profil kesehatan Kab. Bogor 2021: Cakupan IMD di Kabupaten
Profil Kesehatan Jawa Barat Bogor sebesar 52,95% lebih
Cakupan IMD di Provinsi Jawa Barat
tahun 2021) rendah dibandingkan dengan
sebesar 80,95%
cakupan IMD di Provinsi Jawa

IMD (Inisiasi Menyusui Barat sebesar 80,95%

Dini) Cakupan IMD 82,36% (Buku Profil kesehatan Kab. Bogor 2020: Cakupan IMD di Kabupaten
Profil Kesehatan Jawa Barat Bogor sebesar 82,36% lebih
Cakupan IMD di Provinsi Jawa Barat
tahun 2020) rendah dibandingkan dengan
sebesar 83,9%
cakupan IMD di Provinsi Jawa
Barat sebesar 83,9%

ASI eksklusif Cakupan pemberian ASI Profil kesehatan Kab. Bogor 2021: Cakupan ASI eksklusif di
eksklusif 48,58% (Buku Profil Kabupaten Bogor sebesar 48,58%
Cakupan ASI eksklusif di Provinsi
Kesehatan Jawa Barat tahun lebih rendah dibandingkan
Jawa Barat sebesar 64,24%
2021) dengan cakupan ASI eksklusif di
Provinsi Jawa Barat sebesar
64,24%

Cakupan pemberian ASI Profil kesehatan Kab. Bogor 2020: Cakupan ASI eksklusif di
eksklusif 51,06% (Buku Profil Kabupaten Bogor sebesar 51,06%
Kesehatan Jawa Barat tahun Cakupan ASI eksklusif di Provinsi lebih rendah dibandingkan
2020) Jawa Barat sebesar 68,09% dengan cakupan ASI ekslusif di
Provinsi Jawa Barat sebesar
68,09%

Status Gizi Balita (0-59 bln) Prevalensi Balita kurus WHO 2010: Berdasarkan WHO 2010,
berdasarkan indeks BB/TB 5,2% prevalensi wasting pada balita di
5-9% poor.
Kab.Bogor termasuk dalam
kategori buruk/poor

Prevalensi Balita Stunting Kab. Bogor 2022 (24,9%) SSGI 2022: Prevalensi balita stunting di kab.
(TB/U) bogor (24,9%) lebih tinggi
Jawa Barat (20,2%)
daripada provinsi jawa barat
(20,2%).

Prevalensi Balita Wasting Kab. Bogor 7,2% SSGI 2022: Berdasarkan SSGI (2022),
(BB/TB) prevalensi balita wasting di Kab.
Jawa Barat 6.0%
Bogor (7,2%) lebih tinggi
dibandingkan di provinsi Jawa
Barat (6.0%).

Balita Underweight (BB/U) Kab. Bogor 2022 (16,6%) SSGI 2022: Berdasarkan SSGI (2022),
prevalensi balita underweight di
Jawa Barat (14,2%) Kab. Bogor sebesar 16,6% lebih
tinggi dibandingkan dengan
provinsi Jawa Barat yaitu sebesar
14,2%.

Balita Overweight (BB/TB) Kab. Bogor 2022 (4,8%) SSGI 2022: Berdasarkan SSGI (2022),
prevalensi balita overweight di
Jawa Barat (3,8%)
Kabupaten Bogor (4,8%) lebih
tinggi dibandingkan dengan
provinsi Jawa Barat (3,8%).

BBLR Kab. Bogor 2020 (1,5%) Pemdaprov Jabar yang dikelola Berdasarkan data dari Pemdaprov
oleh Open Data Jabar Jawa Barat, persentase BBLR
Kab. Bogor 2021 (1,3%)
pada tahun 2021 (1,3% dengan
jumlah 1383 balita) menurun
dibandingkan dengan persentase
pada tahun 2020 (1,5% dengan
jumlah 1790 balita)

Kab. Bogor 2018 (1,4%) Profil kesehatan Kab. Bogor 2018 : Berdasarkan data Profil
kesehatan Kab. Bogor (2018),
Jawa Barat (6,3%)
persentase BBLR di Kabupaten
Bogor (1,4%) lebih rendah
dibandingkan dengan provinsi
Jawa Barat (6,3%).

balita kurus (BB/U) kab. Bogor 2020 (6,6%) Profil Kesehatan Kab. Bogor 2020 : Berdasarkan data profil kesehatan
Jawa Barat (5%) Kab. Bogor 2020, persentase
balita kurus BB/U di Kab. Bogor
lebih tinggi dibandingkan dengan
persentase provinsi Jawa Barat
(5%)
Masalah Magnitude Severity Vulnerability Community Affordability Total

Balita Stunting SSGI 2022 (Risiko terkena Menurut BPS Nasional: Anggaran kesehatan 216
penyakit infeksi, tahun 2020 - pemberian PMT (2019) :
(TB/U) Kab. Bogor 2022
Imunitas tubuh jumlah rumah - Pemantauan Rp
(24,9%) menurun, sakit 25, rumah pertumbuhan 1.763.342.348.010.00
Produktivitas sakit bersalin 9, - Promosi dan (1,7 T)
(3)
menurun, poliklinik 202, konseling
Gangguan puskesmas 107, menyusui APBD Kabupaten
kognitif) puskesmas - Promosi dan Bogor (2019) : Rp
pembantu 121, konseling 7.692.424.836.000.00
(3) dan apotek 160 di pemberian (7,6 T)
Kabupaten Bogor makan bayi dan
anak (PMBA) (2)
(4) - Tata laksana
gizi buruk akut
- Pemberian
makanan
tambahan
pemulihan bagi
anak gizi kurang
akut
- Pemantauan
pertumbuhan
- Peningkatan
penyediaan air
minum dan
sanitasi
- Peningkatan
akses dan
kualitas
pelayanan gizi
dan kesehatan
- Peningkatan
kesadaran,
komitmen, dan
praktik
pengasuhan dan
gizi ibu dan
anak
- Peningkatan
akses pangan
bergizi
Jabar
spesifik:
- imunisasi
- pemberian
PMT
- pemantauan
pertumbuhan
sensitif:
- penyediaan air
bersih
- perbaikan
sanitasi
- peningkatan
pendidikan
- penanggulang
an kemiskinan
- peningkatan
kesetaraan
gender

(3)

Balita Wasting SSGI 2022 (Risiko terkena Menurut BPS Pemerintah telah Anggaran kesehatan 72
penyakit infeksi, tahun 2020 mengeluarkan (2019) :
(BB/TB) Kab. Bogor 7,2%
Imunitas tubuh jumlah rumah Peraturan Rp
(1) menurun, sakit 25, rumah Presiden nomor 1.763.342.348.010.00
Produktivitas sakit bersalin 9, 42 tahun 2013 (1,7 T)
menurun, poliklinik 202, tentang Gerakan
Gangguan puskesmas 107, Nasional APBD Kabupaten
kognitif, puskesmas Percepatan Bogor (2019) : Rp
Gangguan pembantu 121, Perbaikan Gizi 7.692.424.836.000.00
psikologis) dan apotek 160 di yang fokus pada (7,6 T)
Kabupaten Bogor 1.000
(3) Hari Pertama (2)
(4) Kehidupan
(HPK),
penyuluhan gizi,
peningkatan
cakupan
penimbangan
balita, pemberian
makanan
tambahan (PMT)
pemulihan
bagi balita dengan
gizi kurang,
peningkatan
kapasitas petugas
dalam
tata laksana balita
gizi buruk,
pembentukan
Therapeutic
Feeding
Centre (TFC) dan
Community
Feeding Centre
(CFC)

(3)

Balita SSGI 2022 (Risiko terkena Menurut BPS spesifik: Anggaran kesehatan 144
Kab. Bogor 2022 penyakit infeksi, tahun 2020 - imunisasi (2019) :
Underweight
Imunitas tubuh jumlah rumah - pemberian Rp
(16,6%)
(BB/U) menurun, sakit 25, rumah PMT 1.763.342.348.010.00
(2) Produktivitas sakit bersalin 9, - pemantauan (1,7 T)
menurun, poliklinik 202, pertumbuhan
Gangguan puskesmas 107, sensitif: APBD Kabupaten
kognitif ) puskesmas - penyediaan air Bogor (2019) : Rp
pembantu 121, bersih 7.692.424.836.000.00
(3) dan apotek 160 di - perbaikan (7,6 T)
Kabupaten Bogor sanitasi
- peningkatan (2)
(4) pendidikan
- penanggulang
an kemiskinan
- peningkatan
kesetaraan
gender

(3)
Balita Overweight SSGI 2022 (Risiko PTM, Menurut BPS penerapan Anggaran kesehatan 64
Kab. Bogor 2022 Imunitas tubuh tahun 2020 pedoman gizi (2019) :
(BB/U)
menurun, jumlah rumah seimbang Rp
(4,8%)
Produktivitas sakit 25, rumah 1.763.342.348.010.00
(1) menurun, sakit bersalin 9, (1,7 T)
Gangguan poliklinik 202, (2)
kognitif) puskesmas 107, APBD Kabupaten
puskesmas Bogor (2019) : Rp
(4) pembantu 121, 7.692.424.836.000.00
dan apotek 160 di (7,6 T)
Kabupaten Bogor
(2)
(4)

Kategori skoring:
1 - 10 % = 1 (ringan)
11% - 20% = 2 (sedang)
21% - 30% = 3 (berat)
31% - 40% = 4 (sangat berat)
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [KEMENKES RI]. (2022). Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta:
KEMENKES RI.

World Health Organization [WHO]. (2010). Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators Interpretation Guide.
Switzerland: WHO Press.

Dinas Kesehatan Jawa Barat [DinKes Jabar]. (2022). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2021. Bandung: Dinkes Jabar.
Dinas Kesehatan. (2021). “Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat”. Open Data JABAR.
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-bayi-berat-badan-lahir-rendah-bblr-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat-2. (Diakses pada
31 Maret 2023).

Dinas Kesehatan. (2021). “Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat”. Open Data
JABAR. https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/persentase-bayi-berat-badan-lahir-rendah-bblr-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat.
(Diakses pada 31 Maret 2023).

Dinas Kesehatan Jawa Barat [Dinkes Jabar]. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018. Cibinong: Dinkes Jabar

Dinas Kesehatan Jawa Barat [Dinkes Jabar]. (2020). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. Bandung: Dinkes Jabar.

Anda mungkin juga menyukai