Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Makanan Pendamping ASI


Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan
dengan umur bayi. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin
meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh
kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian
MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas
dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang
bertambah pesat pada periode ini.
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI yaitu:
a. Untuk menambah energi
b. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
c. Sebagai makanan pelengkap
d. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta
melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
e. Untuk memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses
pertumbuhan agar tetap optimal.
2. Usia dalam Pemberian MP-ASI
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
a. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat
antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa
pertumbuhan otak bayi.
b. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer, pisang
lumat, dan pepaya lumat.
c. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan
menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
d. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
a. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium,
vitamin A,B,C,D,K.

b. Bersih dan aman.


Tidak ada bakteri pathogen
Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
Makanan mudah dicerna
Disukai oleh anak
Makanan tersedia dan terjangkau
3. Contoh MP-ASI
a. Usia 6-9 Bulan
Pure Pisang I
Bahan:
1 buah Pisang
Cara Membuat:
1. Pisang dikupas dan potong-potong.
2. Haluskan dengan garpu/saringan kawat/blender. Tambahkan ASI atau susu
formula untuk mengencerkan.
b. Usia 9-12 bulan
Nasi Tim Labu Tempe
Bahan-bahan :
2 sdm nasi masak
500 ml air
100 gram kentang
1 potong tempe
Seledri
Labu
Garam secukupnya
Cara membuat :
-

Tambahkan air dalam 2 sdm nasi masak


Panaskan dalam api kecil
Aduk terus hingga air habis
Sambil menunggu air habis, rebus kentang dan tempe yang diiris-iris kecill sampai

empuk
Masukkan labu dan tempe ke dalam nasi tim
Aduk sampai rata
Masukkan daun seledri dan garam secukupnya
Sajikan selagi hangat.

c. Usia 12-24 Bulan

Bubur Ayam Bayam Merah


Bahan:
50 gram Bayam Merah
70 gram Beras Merah
50 gram Daging Ayam
1/8 sendok teh Garam
500 cc Kaldu Ayam
2 sdt Margarine
50 gram Wortel, Kupas
Cara Membuat :
1. Cuci bersih beras.
2. Kemudian potong dadu daging ayam.
3. Selanjutnya kupas wortel, cuci bersih, dan potong dadu.
4. Kemudian cuci bersih bayam dan cincang kasar.
5. Lalu masukkan beras dan ayam ke dalam kaldu ayam hingga lunak, masukkan
wortel dan teruskan merebus.
6. Tambahkan bayam, garam, dan margarin, rebus selama 3 menit. angkat.
7. Masukkan kedalam blender dan haluskan, tuang kedalam wadah dan sajikan saat
sudah dingin.
4. Dampak Pemberian ASI terlalu Dini
Dampak Jangka Pendek:
- Menurukan frekuensi dan intensitas isap
Sampai usia 6 bulan, aktivitas mulut bayi adalah mengisap. Nah, ketika kita
memaksa mulutnya untuk mengunyah, alhasil frekuensi dan intensitas mengisap
menurun, bahkan hilang.
-

Memicu diare
Perut bayi di bawah usia 6 bulan sebenarnya baru bisa mencerna ASI. Ketika diberi
MPASI, maka sel-sel usus kewalahan untuk mengolah zat-zat makanan, sehingga
bereaksi seperti menimbulkan gangguan diare.

Menimbulkan defluk atau kolik usus


Kram usus yang ditandai dengan bayi menangis sambil menarik kakinya ke arah
perut, terjadi akibat usus yang belum matang dipaksa mencerna MPASI.

Bayi kehilangan nutrisi dari ASI


Karena kekenyangan makan MPASI. Padahal, nutrisi dari MPASI tidak dapat
diterima bayi 100% akibat tubuhnya belum bisa mencerna MPASI dengan sempurna.
Hanya ASI yang bisa dicerna sempurna sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Konsumsi MPASI yang mengenyangkan, tentu membuat bayi enggan minum ASI.
Akibatnya, kebutuhan nutrisi seimbang, justeru tidak terpenuhi.

Penyakit anemia zat besi


Pengenalan makanan seperti sereal, buah-buahan atau sayuran yang terlalu dini,
dapat memengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan bayi
kekurangan zat besi.

Dampak Jangka Panjang:


-

Obesitas
Terjadi akibat bayi menerima tambahan kalori ekstra dari MPASI. Padahal, jumlah
kalori makanan padat dan susu formula melebihi jumlah kalori yang ia butuhkan.
Hanya ASI yang dapat memenuhi kebutuhan kalori bayi secara lengkap dan
seimbang. Pemberian MPASI secara dini juga mengajarkan pola makan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya adalah
terjadi kelebihan berat badan atau kebiasaan makan terlalu banyak.

Hipertensi
Disebabkan asupan garam natrium dari MPASI yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 15
mg/100 m.

Arterosklerosis
Yaitu bentuk gangguan yang terjadi pada pembuluh darah arteri, sebagai akibat dari
konsumsi kolesterol serta lemak berlebihan, dari MPASI.

Alergi makanan
Belum matangnya sistem kekebalan usus bayi, menyebabkan risiko reaksi alergi
lebih kerap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai