PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yaitu menampung dan merawat orang sakit serta berperan
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, Rumah
Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat menurut Peraturan Menkes
Rumah Sakit Umum memegang peranan utama dalam upaya pemenuhan fasilitas
kesehatan, dibantu oleh Rumah Sakit Khusus yang menangani bidang spesifik tertentu.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok merupakan salah satu Rumah Sakit
yang ada di Kota Solok, Rumah Sakit ini termasuk kedalam Rumah Sakit kelas B
Pendidikan. RSUD Solok telah melaksanakan berbagai upaya yang ditujukan dalam
membantu pelayanan penyembuhan penderita yang datang berobat. Salah satu bentuk
pelayanan tersebut adalah pelayanan gizi yang mempunyai peran yang sama penting
dengan pelayanan medik ataupun pelayanan keperawatan lainnya. Bentuk pelayanan gizi
diperuntukkan untuk orang sakit dengan ancaman penyebaran kuman patogen yang
tinggi. Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar oleh penjamah makanan
dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit dan keracunan akibat bahan kimia,
Persyaratan higiene dan sanitasi makanan dan minuman harus sesuai dengan
dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat, karena penjamah makanan juga
merupakan salah satu vektor yang dapat mencemari bahan pangan baik berupa cemaran
Instalasi Gizi perlu memperhatikan higiene dan sanitasi karena higiene adalah
usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan kegiatannya kepada usaha kesehatan
merupakan salah satu upaya yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan yang
perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari sebelum makanan diproduksi,
Sistem GMP dilihat dari aspek Hygiene tenaga penjamah dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSUD Padang Panjang diketahui bahwa pada
rumah sakit ini memiliki pasien rata-rata 50 orang perharinya. Jika dilihat dari
penyelenggaraan makanan, ditemui kelemahan dari segi hygiene yaitu 8 orang tenaga
penjamah, 3 orang (37,5%) tidak menggunakan celemek, 1 orang (12,5%) tidak
Berdasarkan hal ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul gambaran Higiene dan sanitasi penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi Rumah
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana gambaran higiene
dan sanitasi di Instalasi Gizi RSUD Solok yang meliputi: penerapan personal higiene,
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
higiene dan sanitasi penyelenggaraan makanan oleh tenaga pelaksana di Instalasi Gizi
2. Bagi Mahasiswa
baik dari segi teori maupun praktek serta dapat menerapkan pengetahuan dan ilmu yang
E. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang maka ruang lingkup penelitian ini yaitu penerapan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan Makanan
1. Pengertian
Penyelenggaraan makanan merupakan proses pengolahan makanan untuk orang
menyediakan makanan dengan kualitas dan cita rasa yang dapat memuaskan konsumen,
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan cara melindungi
kebersihan individu. Sedangkan sanitasi adalah usaha kesehatan lingkungan lebih banyak
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencegahan yang menitik beratkan
pada tindakan dan kegiatan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum
makanan di produksi, selama proses pengolahan, persiapan, pengangkutan, penjualan
sampai pada saat makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi konsumen.
a. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen
makanan
c. Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah upaya praktis dan penyehatan
Bahan makanan perlu dipilih yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan,
penampilan dan kesehatan. Penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan diolah
berikut :
1) Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi
syarat
2) Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk
3) Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat
c. Pengolahan Makanan
1) Penjamah Makanan
Penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah makanan mulai dari
yang dihasilkan.
Penjamah juga dapat berperan sebagai penyebar penyakit, hal ini bisa terjadi
melalui kontak antara penjamah makanan yang menderita penyakit menular dengan
konsumen yang sehat, kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah yang membawa
kuman.
adalah: semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari
dengan makanan jadi dilakukan dengan: sarung tangan, penjepit makanan, sendok, garpu
dan sejenisnya. Dan setiap tenaga pangolah makanan pada saat bekerja harus memakai
celemek, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok serta tidak makan/menguyah.
3) Tempat Pengolahan Makanan
jadi biasanya disebut dengan dapur, menurut Depkes RI (1994) perlu diperhatikan
kebersihan tempat pengolahan tersebut serta tersedianya air bersih yang cukup.
adalah aman sebagai alat/perlengkapan pengolahan makanan. Aman ditinjau dari bahan
awet lebih lama. Kualitas makanan yang telah diolah sangat dipengaruhi oleh suhu,
dimana terdapat titik-titik rawan untuk perkembangbiakan bakteri patogen dan pembusuk
e. Pengangkutan Makanan
kurang tepat dan alat angkutnya kurang baik kualitasnya, kemungkinan pengotoran dapat
f. Penyajian Makanan
4) Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih
d) Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah
dicuci.
makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengankutan
sampai ke penyajian. Untuk memperoleh kualitas makanan yang baik perlu diperhatikan dan
diawasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga pengolah. Tujuannya untuk
menghindari terjadinya penularan penyakit melalui makanan yang disebabkan oleh tenaga
pengolah.
Tenaga pengolah harus memenuhi syarat kesehatan diantaranya, berbadan sehat dan
mempunyai surat keterangan sehat. Dalam surat keterangan tersebut tenaga pengolah harus :
e. Telah menyuntikan diri secara rutin dengan vaksin typus dan disentri
adalah:
d. Selalu mencuci tangan atau kaki dengan sabun sebelum dan sesudah bekerja, dan
f. Pakaian kerja harus selalu bersih dan dipakai hanya pada waktu bekerja
h. Bila bersin atau batuk, mulut atau hidung ditutup dengan sapu tangan
j. Dilarang memegang atau mengambil makanan yang sudah dimasak dengan tangan
telanjang
5. Higiene Lingkungan
a. Lantai
Lantai adalah bagian dasar ruangan yang terbuat dari semen, ubin, papan dan
sebagainya. Lantai sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak licin, sehingga tidak
b. Dinding
Dinding dapur sebaiknya dibuat dari bahan yang tahan panas dan dilapisi dengan
Ventilasi terbagi dua yaitu, ventilasi alami dan buatan. Ventilasi alami yaitu aliran
udara yang masuk melalui pintu, jendela maupun lubang angin yang sengaja dibuat.
Ventilasi buatan yaitu dengan menggunakan alat khusus untuk mengalirkan udara, seperti
kipas angina, AC, dan mesin penghisap. Ventilasi harus dilapisi kawat kasa agar makanan
yang dihasilkan terhindar dari gangguan binatang serangga yang dapat menularkan bibit
penyakit.
d. Pencahayaan
Cahaya yang baik sangat penting bagi penyelenggaraan makanan. Ada dua bentuk
pencahayaan, yaitu cahaya yang berasal dari matahari dan cahaya yang berasal dari lampu.
Langit-langit sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan memiliki
bidang permukaan yang rata. Langit-langit harus terturtup, dilengkapi dengan bahan
peredam suara untuk bagian tertentu dan disediakan cerobong asap atau penghisap asap.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari pembuatan proposal pada bulan September 2018 di
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petugas penjamah makanan di instalasi gizi
RSUD Solok yang berjumlah orang dan semuanya dijadikan sampel penelitian . Sampel
yang diambil meliputi 4 (empat) ahli gizi dan, 11 (sebelas) penjamah makanan di instalasi
gizi. Teknik pengambilan sampel purposive sampling pengumpulan data meliputi fasilitas
sanitaiser peralatan. Formulir terlampir pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini
adalah data pelaksanaan higiene penjamah makanan data ditabulasi dan di analisis secara
deskriptif, data pelaksanaan sanitasi instalasi gizi rumah data ditabulasi dan di analisis
secara deskriptif.
BAB IV