Anda di halaman 1dari 17

Diet Luka

Bakar

Ns. Ni Putu Epi Mayani,S.Kep


Penatalaksanaan Diet Luka
Bakar
Tujuan Diet Luka Bakar :
Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat
penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan
metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal
selama proses penyembuhan, dengan cara :
• Mengusahakan dan mempecepat penyembuhan jaringan
yang rusak.
• Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif
• Memperkecil terjadinya dan
hiperglikemia
hipergliseridemia.
• Mencegah terjadinya gejala-gejala zat gizi
kekurangan mikro.
Syarat dan Prinsip Diet pada Luka
Bakar :
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair
sedini mungkin atau Nutrisi Enteral Dini
(NED).
2. Kebutuhan energi dihitung dengan
pertimbangan kedalaman dan luas luka
bakar
3. Protein tinggi, 20-25 % dari
yaitu kebutuhan
energi total. 15-20 % dari
4. kebutuhan
Lemak energi
sedang,total. Pemberian lemak
yang
yaitu tinggi menyebabkan penundaan
respon kekebalan sehingga pasien lebih
mudah terkena infeksi.
5. Karbohidrat sedang yaitu 50-60 % dari
kebutuhan energi total. Bila pasien
mengalami trauma jalan napas (trauma
inhalasi), karbohidrat diberikan 45-55 %
dari kebutuhan energi total.
6. Vitamin diberikan diatas Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan,
(AKG)
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng
,natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan
dalam bentuk suplemen.
8. Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi
kehilangan cairan dan elektrolit secara
intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian
cairan ditujukan untuk mengganti cairan
yang hilang agar tidak terjadi shock.
Prinsip diet untuk luka bakar
1. Kebutuhan kalori dapat dihitung
dengan menggunakan rumus
sementara kebutuhan proteinnya dapat
Ireton-Jones,
diperkirakan berdasarkan kalori
terhadap nitrogen atau jumlah protei
rasio
yang masing-masingn
dibutuhkan pada
2. keadaan.
Terapi imunonutrisi dapat dilakukan
denganmemberikan suplemen preparat
enteral yang mengandung
glutamin, dan asam lemak
arginin omega
Glutamin dan arginin
3. merupakan
3. Pemberian cairan dilakuka
berdasarkan jumlah darahn yang
hilang dengan ditambah
urine serta jumlah
dan
keluainsensible waterloss. feses
4. rPemberian suplemen vitamin dan
mineral pada trauma,
diperlukan
luka bakar dan pembedahan.
Vitamin C dengan takaran 500-1000
mg/hari diperlukan
Jenis Diet dan Indikasi
Pemberian pada Luka Bakar
Diet Luka Bakar I
Diet Luka Bakar I diberikan pada pasien luka
bakar berupa cairan Air Gula Garam Soda (AGGS)
dan Makanan Cair Penuh dengan pengaturan
sebagai berikut :
1. 0-8 jam pertama sampai residu lambung
kosong diberi AGGS dan Makanan Cair Penuh
½ kkal/ml, dengan cara drip (tetes) dengan
kecepatan 50 ml/jam.
2. 8-16 jam kemudian, jumlah energi per ml
ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dengan
kecepatan yang sama.
3. 16-24 jam kemudian, apabila tidak kembung
dan muntah, energi ditingkatkan menjadi 1
kkal/ml dengan kecepatan 50-75 ml/menit.
Diatas jam bila tidak ada keluha
24 pemberian makanan n
kecepatan
sampai dengan 100 ml/menit. dinaikka
4. Apabila ada keluhan kembung dan n mual,
AAGS dan Makanan Cair diberikan
keadaan dingin. Apabila muntah,
Penuh dalam
pemberian makanan selama 2
dihentikan jam.
Diet Luka Bakar II
Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan dari Diet Luka
Bakar I, yaitu diberikan segera setelah pasien mampu
menerima cairan AGGS dan Makanan Cair Penuh dengan
nilai energi 1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal.
1. Bentuk makanan dengan
disesuaikan pasien, dapat kemampuan saring,
berbentuk
atau biasa. cair, lumat, lunak,
2. CairanAGGS, tidak terbatas.
3. Bila diberikan dalam bentuk cair, frekuensi pemberian
8 kali sehari. Volume setiap kali
pemberian disesuaikan dengan kemampuan
pasien, maksimal
300 ml.
4. Bila diberikan dalam bentuk
saring, frekuensi pemberian 3-4
kali sehari dan d dengan
Makanan Cair Penuh untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
5. Bila diberikan dalam bentuk
lunak
atau frekuens pemberian
biasa, i dengan
disesuaikan
pasien sehingga asupan kemampua
zat
gizi terpenuhi. n
Preskripsi Diet (Penetapan Diet)

1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah


fase akut terlewati dan aliran darah ke saluran
cerna kembali normal. Makanan yang
diberikan harus mudah dicerna dan diserap
seperti larutan hidrat arang (maltodextrin).
2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan,
seperti :
a. Ikan sebagai sumber protein hewani,
b. Tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati
c. Sayur dan buah yang mudah dilumatkan seperti :
wortel, labu siam, lobak, pepaya,dll
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang
hijau, Minyak ikan yang kaya akan vitamin A dan
asam lemak omega 3 dapat diberikan sementara
minyak zaitun dengan omega 9 juga dapat di berikan
sebagai tambahan susu atau formula enteralnya.
4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan
protein dalam sereal, sup, dll.
5. Minum banyak air
6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari
trauma, luka bakar atau pembedahan, kepada
pasien dapat dianjurkan agar makan sedikit-sedikit
tetapi sering.
Bahan Makanan Sehari serta Bahan
Makanan yang Dianjurkan dan Tidak
Dianjurkan
1. Bahan Makanan Sehari
a. Bentuk Cair
Diberikan dalam bentuk Makanan Cair Penuh,
yaitu Formula Rumah Sakit (FRS) dan
Formula Komersial (FK).
b. Bentuk Saring
c. Bentuk Lunak : Tabel 3.3 Bahan
Makanan Sehari (Makanan Lunak)
Bahan Berat URT
Makana (gr)
n
Beras 250 5 gls
Daging 100nasi tim
Telur 70gr 1 bh
Bahan Makanan yang Dianjurkan
dan Tidak Dianjurkan
1. Bahan makanan yang dianjurkan
merupakan semua bahan makanan
sumber energi dan protein seperi
susu, telur, daging, ayam, dan keju,
serta gula pasir, dan sirup.
2. Bahan makanan yang tidak
dianjurkan yaitu bahan makanan
hiperalergik seperti udang.

Anda mungkin juga menyukai