Anda di halaman 1dari 18

SURVEILANS GIZI

YASIR FARHAT

1
Konsep Dasar

2
Definisi

3
LANJUTAN

• Komponen surveilans gizi :


– Survei gizi : pengumpulan data/info gizi dan faktor2 yg
terkait pd waktu2 ttt
– Assesmen (penilaian) gizi : pengkajian/analisis info gizi yg
tersedia utk memberikan penilaian atau gambaran awal
ttg keadaan gizi msy di suata wilayah
– Evaluasi gizi : proses penilaian thdp keberhasilan kegiatan
upgm yg didasarkan pd kriteria yg jelas
– Monitoring (pemantauan) gizi : pemantauan status gizi scr
terus menerus scr berkala ttg sg masy. Info bersifat
spesifik
– Sentinal gizi : kegiatan surveilans gizi yg dilakukan di
daerah2 ttt yg memiliki kerawanan pgn
4
LANJUTAN

Prinsip Dasar Surveilans Gizi


• Tersedia informasi gizi secara terus menerus dan teratur.
• Proses analisis/kajian perkembangan informasi gizi : status
gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada balita dan
distribusi tablet Fe3.
• Proses penyebarluasan informasi hasil analisis atau kajian
perkembangan  untuk menentukan tindakan yang
diperlukan.
• Tindakan kongkrit sebagai respon terhadap perkembangan
data status gizi balita, distribusi vitamin A balita, dan
distribusi Fe3.

5
TUJUAN
• Menentukan status gizi penduduk dan penduduk
yang mempunyai resiko  tanda,luas dan pasang
surutnya kejadian
• Menyediakan informasi yang dpt digunakan untuk
analisa sebab dan faktor terkait
• Menyediakan informasi bagi pemerintah untuk
menentukan prioritas.
• Memberikan peramalan tentang perkembangan
masalah gizi y.a.d berdasarkan trend yang ada
• Melakukan pemantauan program pangan dan gizi
serta menilai efektifitasnya

6
CIRI KHAS
• Pengumpulan data sistematis dan terus
menerus
• Pengolahan, analisis, dan interpretasi data yg
telah didapat yg menghasilkan suatu informasi
• Penyebaran hasil informasi (perolehan data)
kpd org2 atau lembaga yg berkepentingan
• Menggunakan informasi (data) tsb dlm rangka
memantau, menilai dan merencanakan
kembali program2 atau laykes

7
RUANG LINGKUP
• Sebagai suatu sistem :
• Komponen informasi, informasi tidak akan ada
gunanya bila tidak digunakan sebagai bahan
pertimbangan/tindakan
• Komponen tindakan,
tindakan tindakan harus selalu
berdasarkan informasi yang ada  harus tepat
waktu berdasarkan kebutuhan para pengambil
keputusan

8
PERBEDAAN DENGAN MONITORING
• Monitoring :
– Evaluasi intervensi (tindakan)
– Penilaian secara terus menerus program pelayanan kese
hatan/profesi kesehatan
– Monitoring hanya episodik/ kasuistik atau sewaktu
• Surveilans :
– Mengumpulkan, interprestasi data untuk mendeteksi ke
mungkinan alternatif penyelesaian masalah kesehatan
– Tidak spesifik pada penyakit, tapi beberapa faktor 
yang menyebabkan timbulnya penyakit
– Pengamatan secara terus-menerus atau kontinyu

9
MANAJEMEN SURVEILANS

10
Surveilans pasif

11
Surveilans aktif

12
Manfaat surveilans gizi
• Monotoring program gizi  perencanaan
program,prediksi masa depan
• Manajemen dan evaluasi program
mencari/mengobservasi indikator² masalah gizi
baru dalam program yang sedang brejalan
• Timely warning and intervention system 
Sistem Isyarat Dini dan intervensi suatu sistem
yang ditujukan untuk mencegah malnutrisi dengan
cara melihat ketersediaan makanan yang dikonsumsi

13
Peranan Surveilans Gizi
• Memonitoring variabel-variabel yang
menyebabkan timbulnya masalah gizi 
variabel makanan dan variabel non makanan
• Faktor yang berpengaruh pada variabel
makanan  produksi ,keberadaan ,daya
keterjangkauan,keamanan dst
• Faktor yang berpengaruh pada variabel non
makanan  infeksi,sanitasi,pelayanan

14
Sejarah Perkembangan Surveilans Gizi
• Surveilans Gizi pada awalnya dikembangkan untuk
mampu memprediksi situasi pangan dan gizi secara
teratur dan terus-menerus sehingga setiap
perubahan situasi dapat dideteksi lebih awal (dini)
untuk segera dilakukan tindakan pencegahan. Sistem
tersebut dikenal dengan Sistem Isyarat Tepat Waktu
untuk Intervensi atau dalam bahasa Inggris disebut
Timely Warning Information and Intervention System
(TWIIS), yang kemudian lebih dikenal dengan nama
Sistem Isyarat Dini untuk Intervensi (SIDI).

15
LANJUT

• Periode 1986-1990 SIDI dikembangkan di beberapa provinsi dan pada


periode 1990-1997 berkembang mencakup aspek yang lebih luas, dengan
pertimbangan bahwa masalah gizi dapat terjadi setiap saat tidak hanya
diakibatkan oleh kegagalan produksi pertanian. Sistem yang
dikembangkan ini disebut Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
yang kegiatannya meliputi: SIDI, Pemantauan Status Gizi, dan Jejaring
Informasi Pangan dan Gizi.
• Periode 1990-an kegiatan SKPG sudah ada di seluruh provinsi, tetapi
pamornya memudar. Akhirnya, pada saat Indonesia mengalami krisis
multidimensi pada tahun 1998 dilakukan upaya revitalisasi sehingga SKPG
meliputi: (1) pemetaan situasi pangan dan gizi tingkat kabupaten/kota,
provinsi dan nasional, (2) memperkirakan situasi pangan dan gizi di tingkat
kecamatan, (3) pemantauan status gizi kelompok rentan serta kegiatan
Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG), dan
(4) Surveilans Gizi Buruk

16
LANJUT

• Pada awal millennium ketiga (tahun 2000-an) Kementerian Kesehatan


melalui Direktorat Bina Gizi, lebih memfokuskan pada Surveilans Gizi yang
pada saat itu lebih ditujukan untuk penanganan masalah balita gizi buruk
• Apabila surveilans gizi terhadap akar masalah maupun indikator-indikator
yang terkait penyebab masalah gizi dilaksanakan secara terus-menerus
dan berkala, maka potensi masalah akan lebih cepat diketahui, dan upaya
penanggulangan masalah gizi dapat dilakukan lebih dini, sehingga
dampak yang lebih buruk dapat dicegah. Surveilans gizi sangat berguna
untuk mendapatkan informasi keadaan gizi masyarakat secara cepat,
akurat, teratur dan berkelanjutan, yang dapat digunakan untuk
menetapkan kebijakan gizi. Informasi yang digunakan mencakup indikator
pencapaian gizi masyarakat serta informasi lain yang belum tersedia dari
laporan rutin. Adanya surveilans gizi akan dapat meningkatkan efektivitas
kegiatan pembinaan gizi dan perbaikan masalah gizi masyarakat yang
tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jenis tindakannya.

17
18

Anda mungkin juga menyukai