A. Definisi Antropometri
Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang
memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi
manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut
(Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat
badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan
sebagainya.
B. Pentingnya Antropometri
Manusia memiliki berbagai ukuran tubuh manusia yang berbeda antara manusia yang
satu dengan lainnya, seperti berat badan (kurus, sedang, dan berat), ukuran tinggi tubuh ketika
posisi berdiri (kecil, sedang, dan tinggi), lingkar tubuh (kecil, sedang, dan besar) serta posisi
ketika merentangkan tangan, panjang tungkai, dan sebagainya. Antropometri berguna untuk
mengetahui ketidakseimbangan protein dan energi kronis di masyarakat.
C. Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
1. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa,
dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
3. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga
lain setelah dilatih untuk itu.
4. Biaya relatif murah
5. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
6. Secara alamiah diakui kebenarannya.
D. Kelemahan Antropometri
1. Tidak sensitif
2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan
validitas pengukuran antropometri gizi.
E. Potensi Kesalahan Pengukuran
Faktor-faktor penyebab kesalahan pengukuran menurut Gibson (2005), terdapat tiga
sumber utama kesalahan yang signifikan dalam pengukuran antropometri yaitu :
1. Kesalahan yang bersumber dari pengukur. Kesalahan yang bersumber dari pengukur
yaitu pengukur tidak konsisten dalam membaca hasil pengukuran.
2. Kesalahan yang bersumber dari subjek yang diukur. Kesalahan yang bersumber dari
subjek umumnya dikarenakan subjek tidak bisa tenang ketika diukur sehingga
menyulitkan pembacaan hasil.
3. Bias instrumen. Kesalahan instrument atau instrumen tidak dikalibrasi akan
mempengaruhi konsistensi instrument dalam mengukur subjek.
b. Berat badan
Untuk menimbang anak, gunakan timbangan dengan ciri-ciri berikut:
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur lebih dari 6 bulan
• Dapat menimbang sampai 150 kg
Jelaskan pada ibu alasan untuk menimbang anak, sebagai contoh, untuk
memantaupertumbuhan anak, menilai proses penyembuhan, atau melihat reaksi anak
terhadapperubahan pengasuhan dan pemberian makanan.
Gunakan pakaian seminimal mungkin. Jelaskan, hal ini perlu dilakukan untuk
mendapatkanhasil timbangan yang akurat. Penggunaan popok basah, atau sepatu dan jeans,
dapatmenambah berat bayi, sehingga bayi harus ditimbang tanpa pakaian (sebelum dan
sesudahditimbang selimuti bayi agar tetap hangat). Untuk anak yang berumur lebih dari 6
bulan, saatditimbang dengan menggunakan pakaian seminimal mungkin.
Jika terlalu dingin untuk menanggalkan pakaian, atau anak menolak untuk
ditanggalkanpakaiannya, catat dalam Buku GPA bahwa anak ditimbang menggunakan
pakaian. Hindarianak menjadi takut/jengkel, sehingga akan mudah juga mengukur
panjang/tinggi badan anak.
Teknik penimbangan yang tidak sesuai dengan prosedur yang benar dapat menjadi sumber
kesalahan pengukuran. Langkah-langkah tersebut dikenal dengan sembilan langkah
penimbangan yaitu :
1. Gantungkan dacin pada penyangga kaki tiga atau dahan pohon yang kuat agar tidak
mudah patah.
2. Memeriksa dacin apakah sudah tergantung kuat
3. Sebelum digunakan, letakkan bandul geser di angka 0 (nol)
4. Pasang sarung timbangan
5. Seimbangkan dacin yang sudah dipasang sarung dengan memasukkan pasir di ujung
batang timbangan
6. Anak ditimbang kemudian seimbangkan sampai jarum timbang tegak lurus
7. Tentukan berat badan anak dengan membaca angka di ujung bandul.
8. Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas
9. Geser dan kembalikan bandul pada titik 0 (nol) dan anak turunkan.
c. Panjang badan
Pengukuran panjang badan pada bayi dan balita yang belum bisa berdiri dengan
menggunakan alat pengukur panjang bayi :
1. Alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar.
2. Lepaskan pakaian apa pun yang mengganggu untuk mendapatkan pengukuran yang tepat
seperti sepatu, pakaian tebal dan aksesoris lain sebelum mengukur anak.
3. Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala letakan hati-hati sampai
menyinggung bagian atas alat pengukur.
4. Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki digeser sehingga tepat menyinggung telapak
kaki bayi dan skala pada sisi alat pengukur dapat dibaca.
5. Baca pengukuran hingga 0,1 cm dan ulangi pengukuran dua kali atau hingga dua
pengukuran sesuai dalam 0,2 cm
6. Catat rata-rata dari dua pengukuran terdekat.
Perawatan yang baik untuk timbangan dan alat ukur panjang/tinggi badan sangatpenting
agar hasil pengukuran dapat akurat. Peralatan pengukuran harus dijaga dalamkeadaan bersih
dan disimpan ruangan, terlindungi dari kelembaban dan basah.
Ketelitian dari peralatan harus periksa pada saat membeli. Setelah itu, periksatimbangan
dan papan ukur setiap minggu, misalnya, setiap Senin atau Sabtu.
Memeriksa timbangan:
Siapkan beban dengan berat 2 kg, 5 kg dan 10 kg
Pastikan timbangan pada angka nol, beri beban 2 kg, dan angka yang tertera padatimbangan
harus 2 kg. Lakukan hal yang sama dengan menggunakan beban yanglebih berat.
Bila hasil tidak akurat, maka timbangan perlu dikalibrasi.
Dalam latihan ini Saudara akan berlatih menghitung umur beberapa anak denganmenggunakan
rumus. Setelah itu, Saudara akan memilih grafik pertumbuhan anak yangsesuai.
Jawab pertanyaan pada setiap kasus di bawah:
1. Pada tanggal 30 Juni 2018, Nyonya Ismail membawa putranya Edi ke Posyanduuntuk
ditimbang. Edi dilahirkan tanggal 12 September 2014.
Berapa umur Edi pada kunjungan tersebut?
Setelah Edi ditimbang dan diukur panjang badannya, kader diminta untuk menuliskan hasil
pada KMS yang disediakan !
Setelah menimbang dan mengukur panjang badan, kader diminta menuliskan dalam KMS
yang sudah disediakan!
3. Pada tanggal 20 Maret 2018, seorang bayi laki-laki bernama Tri dibawa ke Puskesmasuntuk
imunisasi. Catatan kelahirannya menyebutkan Tri dilahirkan pada tanggal 26
Mei2017.Berapakah umur Tri pada kunjungan tersebut?
Setelah menimbang berat badan dan mengukur panjang/tinggi badan, kader diminta
menuliskan pada KMS yang baru!
LATIHAN B
Lanjutan Studi Kasus – Emilia dan Eko
Dalam latihan ini, kita akan mulai menggunakan buku KIA/KMS untuk kasus anak
perempuanbernama Emilia dan anak laki-laki bernama Eko. Saudara akan mengikuti
pertumbuhan keduaanak tersebut. Untuk itu, setiap peserta diberikan 1 (satu) Buku KIA/KMS
untuk anak perempuandan 1 (satu) Buku KIA/KMS untuk anak laki-laki.
Baca informasi dari masing-masing anak tersebut dan ikuti instruksi yang diberikan.
Emilia
Emilia dilahirkan pada tanggal 7 Februari 2018. Dia lahir cukup bulan (38
minggukehamilan). Sesuai dengan catatan kelahirannya, berat lahirnya 2,9 kg dan panjangnya
49 cm.Lingkar kepalanya tidak diukur.
Orang tua Emilia, Nasir dan Titis, tinggal di Jl. Anggrek 1 No.50 Larangan Ciledug,
Jaksel.Emilia anak pertama. Dia diberi ASI, tetapi telah diberi air sejak umur 3 minggu. Tidak
adakejadian penting yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.Emilia mengunjungi
Posyandu pada tanggal 25 Maret 2019. Tujuan kunjungannya untukmendapatkan imunisasi.
Instruksi:
1. Lengkapi data pribadi Emilia pada Buku KIA/KMS.
2. Pada lembar catatan kunjungan, catat tanggal lahir Emilia. Pada baris pertama, catattanggal
kunjungan dan umur saat kunjungan.
Eko
Eko dibawa ibunya Ny. Beni tanggal 15 Agustus 2018 untuk pemeriksaan kesehatan.
MenurutNy. Beni sudah waktunya Eko mendapatkan imunisasi lanjutan. Seingat Ny. Beni, Eko
sudahmendapat imunisasi yang seharusnya diberikan sampai umur 6 bulan.
Kemudian petugas kesehatan bertanya pada Ny. Beni tentang kelahiran Eko. Ny.
Benibercerita bahwa Eko lahir pada tanggal 10 Juli 2017. Dia lahir tunggal, dengan berat 3,5
kg.Dia tidak ingat panjang atau lingkar kepalanya.
Ibu Beni sakit saat melahirkan Eko dan Eko diberi susu formula oleh perawat selama 3
hari dirumah sakit. Setelah meninggalkan rumah sakit ibu menyusui Eko, tetapi dihentikan
setelah 3bulan.
Eko adalah anak kedua Ny. Beni. Eko tinggal bersama ibunya di Jl. Bentengan No. 29
SunterJaya, Jakarta Utara. Anak pertama Ny. Beni lahir dari bapak yang berbeda dan saat ini
anaktersebut tinggal bersama ayahnya. Tuan dan Ny. Beni telah berpisah sejak kelahiran
Eko,tetapi Eko menghabiskan akhir pekan dengan ayahnya. Ny. Beni tidak menduga
bahwaperpisahan ini akan menimbulkan trauma untuk Eko.
Instruksi:
1. Lengkapi data pribadi Eko pada Buku KIA/KMS.
2. Pada lembar catatan kunjungan, catat tanggal lahir Eko. Pada baris pertama, catattanggal
kunjungan dan umur pada saat kunjungan dan alasan kunjungan.
LATIHAN C
Mengukur Tinggi Badan
Baca pita ukur di bawah dan catat hasil pengukuran paling dekat dengan 0,1 cm.
1. Gambar ini menunjukkan bagian dari pita ukur microtoise anak umur 3 tahun yang
diukurtingginya. Catat tinggi anak : _______________
2. Gambar ini menunjukan bagian dari pita ukur seorang bayi berumur 11 bulan yang
sedangdiukur panjang badannya. Catat hasilnya: _______________
3. Gambar ini menunjukkan bagian dari pita ukur seorang anak berumur 2 tahun yang
diukurpanjang badannya. Panjangnya diukur, tetapi tingginya yang harus dicatat.
Berapapanjangnya?__________ Berapa Tingginya yang harus dicatat?__________