Anda di halaman 1dari 2

1.

ASI Eksklusif
Berdasarkan data surveilans gizi di Puskesmas Janti Kota Malang,
pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2020 hanya sebesar 48.7%. atau
sebanyak 539 bayi dari 1106 bayi di lingkup kerja Puskesmas Janti. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa cakupan ASI eksklusif di lingkup kerja Puskesmas
Janti belum mencapai target (50%).
Banyak faktor yang menjadi penyebab sukses tidaknya ASI eksklusif,
antara lain: ASI tidak cukup, ASI tidak keluar, peran media yang digunakan
secara habis-habisan untuk mengiklankan susu formula dan makanan tidak
sehat. Peran keluarga dalam mensukseskan pemberian ASI. Pekerjaan ibu
juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.
(Kadir, 2014).
Kecukupan gizi akan memberikan pengaruh pada kualitas dan
kuantitas ASI yang akan dihasilkan oleh seorang ibu menyusui. Seseorang
yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk dapat menghasilkan air
susu dalam jumlah maksimal, maka diperkirakan kandungan zat gizi yang
terdapat dalam air susu juga mencukupi (Kemenkes RI, 2014). Pola makan
ibu yang tidak seimbang pada masa menyusui dapat menyebabkan
rentannya kondisi tubuh ibu dan tubuh ibu telah bekerja keras dalam
memproduksi ASI. Dampaknya produksi ASI akan menurun (Imasrani, 2016).
Rohman (2020) menyatakan bahwa status gizi memiliki hubungan yang
signifikan terdapat pemberian ASI eksklusif ibu, dimana ibu yang memiliki
status gizi baik pemberian ASI eksklusifnya lebih baik daripada ibu yang
status gizinya lebih buruk. Ibu yang berstatus gizi buruk memiliki risiko 3,638
kali lebih besar untuk tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan
ibu yang memiliki status gizi buruk.

Cakupan ASI Eksklusif Rendah


Antropometri Cakupan ASI Eksklusif rendah atau tidak mencapai target (50%)
yaitu sebesar 48.7%
Laboratorium -
Fisik/klinis -
Riwayat Gizi - Pola makan ibu tidak seimbang
- Status gizi buruk ibu menyusui
Riwayat Klien - ASI tidak cukup
- ASI tidak keluar,
- Peran media yang digunakan secara habis-habisan
untuk mengiklankan susu formula dan makanan tidak
sehat
- Peran keluarga dalam menyukseskan pemberian ASI
Eksklusif
Problem Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di lingkup kerja Puskesmas
Janti Kota Malang pada Tahun 2020
Etiologi; - Pola makan ibu tidak seimbang
- Status gizi buruk ibu menyusui
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif karena
peran media yang digunakan secara habis-habisan untuk
mengiklankan susu formula dan makanan tidak sehat
- Peran keluarga dalam menyukseskan pemberian ASI Eksklusif

Sign/Symptom Cakupan ASI Eksklusif rendah atau tidak mencapai target (50%)
yaitu sebesar 48.7%
Diagnosis Gizi Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di lingkup kerja Puskesmas
Janti Kota Malang pada Tahun 2020 berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif karena peran media yang
digunakan secara habis-habisan untuk mengiklankan susu
formula dan makanan tidak sehat yang ditandai dengan Cakupan
ASI Eksklusif rendah atau tidak mencapai target (50%) yaitu
sebesar 48.7%
Tujuan Intervensi Meningkatkan asupan ibu menyusui dengan pola makan
seimbang
Pemberian Makan Pemberian diet gizi seimbang ibu menyusui
Edukasi Gizi - Penyuluhan kepada ibu menyusui tentang pentingnya
ASI Eksklusif bagi bayi dan praktik menyusui
- Penyediaan sarana dan media KIE
Koordinasi Asuhan Gizi Lintas Sektor :
- Kepala puskesmas, kepala desa, koordinator program
KIA : dukungan dan komitmen dalam upaya perbaikan
gizi (ASI Eksklusif)
- Pertanian, perikanan, peternakan : ketersediaan pangan
bergizi
- Tokoh masyarakat dan tokoh agama : penyuluhan
dimasyarakat
Monitoring dan Evaluasi - Asupan makan ibu menyusui
- Kepatuhan ibu menyusui setelah dilakukan penyuluhan
- Terselenggaranya penyuluhan tentang pentingnya ASI
Eksklusif bagi bayi dan praktik menyusui
- Meningkatnya cakupan ASI Eksklusif

Anda mungkin juga menyukai