Review
Sumiati1, Devi Theda Rizaldy P2, Nina Hidayatunnikmah*3, Desta Ayu Cahya R4
1,2,3,4
S1 Kebidanan, Fakultas Sains dan Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
*Email Corresponding: ninanikmah@unipasby.ac.id
Abstract
The components of breast milk, both micronutrients and macronutrients, are
Keywords: very important to determine the quality of breast milk given by breastfeeding
Breastfeeding; mothers to their babies. ASI components are dynamic which can be changed
Quality; by certain factors. The purpose of this study was to carry out a systematic
Micronutrient; literature review on the factors that influence the components of breastfeeding,
Macronutrient; particularly knowledge of mothers, breastfeeding self-efficacy, mothers'
occupation, beliefs and cultural beliefs, information exposure, family support,
and support from health workers. This study uses a systematic literature review
in this study with the aim of collecting, analyzing, integrating, and presenting
data from various studies that are relevant to the selected research object. The
protocol and systematic literature review evaluation in this study used the
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan
produktif, kesehatan hak dasar setiap individu dan semua warga negara. Menurut Nasikum, (2001:44).
Angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak anak yaitu disebabkan oleh menurunnya daya kerja
fisik serta kekurangan gizi.
Terjadinya kekurangan gizi pada bayi dan anak anak disebabkan oleh Air susu ibu (ASI) yang
banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan bayi,
pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah Asi yang diperoleh
termasuk vitamin dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam Asi tersebut.
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik sebagai sumber zat gizi utama bagi bayi.ASI juga
merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam organik yang disekresi oleh
kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bayi (Bahiyatun, 2008). ASI sebagai
makananan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah, mengandung berbagai zat gizi
yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi ,Dalam rangka menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi diberi air susu ibu
(ASI) selama minimal 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan hingga bayi berumur dua tahun, agar
ibu dapat mempertahankan ASI eksklusif selama 6 bulan, WHO merekomendasikan agar melakukan
inisiasi menyusui dalam satu jam pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI tanpa tambahan
makanan atau minuman, termasuk air, menyusui sesuai permintaan atau sesering yang diinginkan bayi,
dan tidak menggunakan botol ataupun dot.
ASI sebagai makanan yang terbaik untuk bayi tidak perlu diragukan lagi, namun pada akhir-
akhir ini sangat banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan dari menyususi. Selama ini
dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti atau susu botol atau susu formula. Kalau
hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya
pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.
Kandungan zat gizi dalam ASI berupa lemak, karbohidrat, protein, vitamin, garam dan mineral.
Lemak menjadi sumber kalori utama dalam ASI yang mudah diserap oleh bayi. Kandungan karbohidrat
E-ISSN: 2964-3791 | 151
berupa laktosayang bermanfaat untuk meningkatkan absorbs kalsium. Kandungan Protein dalam ASI
terdapat whey, kasein, sistin, dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic, sedangkan
Taurin untuk pertumbuhan anak. Kandungan vitamin pada ASI diantaranya vitamin D, E, dan K.
Kandungan zat protektif pada ASI berupa Lactobasillus bifidus, Laktoferin, Lisozim,
Komplemen C3 dan C4, Antistreptokokus, Antibodi, Imunitas Seluler. Kandungan Lactobasillus
bifidus berfungsi mengubah laktosa,menjadi asam laktat dan asam asetat yang menyebabkan saluran
pencernaan menjadi lebih asam untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Laktoferin berikatan
dengan zat besi untuk menghambat pertumbuhan kuman tertentu seperti E. coli dan menghambat
pertumbuhan jamur kandida. Lisozim merupakan faktor protektif terhadap serangan bakteri patogen
serta penyakit diare. Komplemen C3 dan C4 berfungsi sebagai daya opsonik, anafilaktoksik, dan
kemotaktik. Antistreptokokus melindungi bayi terhadap infeksi kuman steptokokus. Antibodi dalam
ASI dapat bertahan di dalam saluran pencernaan bayi dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga
mencegah bakteri patogen atau enterovirus masuk kedalam mukosa usus. Imunitas seluler berfungsi
membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3, C4, lisozim, serta laktoferin. Sistem
Ig E pada bayi belum sempurna, sehingga bayi yang diberikan susu formula akan merangsang aktivasi
system Ig E dan menimbulkan alergi.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR), yaitu suatu strategi
untuk mengumpulkan, mengevaluasi, mengintegrasikan, dan menyajikan data dari berbagai penelitian
tentang suatu permasalahan tertentu. SLR juga disertai dengan kualitas penelitian tentang permasalahan
tertentu. SLR menawarkan informasi yang lebih lengkap dan tepat daripada traditional literature review
(TLR) (Putro & Winarno, 2022). Dalam penulisan SLR ini, Peneliti membuat rangkuman menyeluruh
terkait determinan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Protokol dan evaluasi SLR akan
menggunakan metode PRISMA untuk menyeleksi artikel penelitian yang telah ditemukan, sesuai
dengan tujuan dari SLR. Metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Metaanalysis) merupakan metodologi standar yang menggunakan daftar periksa dalam penerapannya
untuk mengevaluasi kualitas penelitian yang akan diulas (McInnes dkk., 2018). Berikut merupakan
diagram PRISMA yang digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan Tabel 1, didapatkan 15 artikel yang terbit pada tahun 2012 hingga 2022, dengan
rincian 3 artikel diterbitkan pada 2017, 3 artikel diterbitkan pada 2018, 2 artikel diterbitkan pada 2019,
2 artikel diterbitkan pada 2020, 5 serta masing masing artikel diterbitkan pada 2012, 2013, 2016, 2021,
dan 2022. Menurut hasil review, diperoleh 9 artikel dari jurnal nasional terindeks SINTA dan 6 artikel
dari jurnal internasional terindeks scopus. Seluruh artikel tersebut membahas tentang komponen ASI.
Berdasarkan hasil analisa terhadap 15 artikel, dengan rincian 9 artikel terindeks nasional dan 6
artikel terindeks internasional, dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yang menjadi fokus
penelitian ini yaitu pengetahuan, usia, asupan ibu berpengaruh terhadap komponen-komponen ASI.
Pengaruh Asupan Ibu Terhadap Komponen-Komponen ASI
Berdasarkan artikel yang telah diulas, dapat diketahui bahwa terdapat 6 artikel yang membahas
terkait pengaruh asupan ibu terhadap komponen ASI. Sebagian besar artikel tersebut menemukan
bahwa terdapat pengaruh antara asupan pada ibu dan komponen ASI. Asupan pada ibu yakni salah satu
pengaruh terhambatnya atau kurangnya komponen pada ASI seperti protein,karbohidrat terutama ketika
ibu mengkonsumsi asupan makanan yang lebih tinggi kadar lemak dikarenakan sebagian besar asupan
berjenis gorengan berupa tempe, mendoan, dan bakwan harganya relatif lebih murah dibandingkan
dengan harga makanan sumber protein khususnya protein hewani. (Ruliansyah dkk., 2018). Keadaan
gizi ibu berpengaruh terhadap komponen zat gizi ASI, ibu yang anemia merupakan indikasi yang
kurang baik bagi kesehatan, penyebab anemia nutrisional meliputi asupan nutrisi yang tidak cukup,
absorsi makanan yang tidak adekuat, kebutuhan makan ibu menyusui, kurangnya pengetahuan ibu
tentang manfaat mengkonsumsi tablet FE setelah bersalin. Disarankan bagi ibu menyusui untuk
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan sytematic literature review di atas, dapat disimpulkan bahwa asupan ibu,
pengetahuan ibu, komponen komponen ASI, dan usia ibu berdampak pada komponen pada ASI.
DAFTAR PUSTAKA
Berger, P. K., Plows, J. F., Demerath, E. W., & Fields, D. A. (2020). Carbohydrate Composition in
Breat Milk and Its Effect on Infant Health. Curr Opin Clin Nutr Metab Care.
Bzikowska, A., Czerwonogrodzka-Senczyna, A., Weker, H., & Wesolowska, A. (2018). Correlation
Between Human Milk Composition and Maternal Nutrition Status. Rocz Panstw Zakl Hig.
Chahyanto, B. A., & Roosita, K. (2013). Kaitan Asupan Vitamin A Dengan Produksi Air Susu Ibu
(ASI) Pada Ibu Nifas. Jurnal Gizi Dan Pangan. Vol. 8, No. 2.
Hastuti, P., & Wijayanti, I. T. (2017). Pengaruh Pemenuhan Nutrisi Dan Tingkat Kecemasan
Terhadap Pengeluaran ASI Desa Sumber Rembang. Jurnal Ilmiah Maternal. Vol. 2, No. 2.
Hidayatunnikmah, Nina. 2019. “Pengaruh Pendapatan Ekonomi Ibu Menyusui Tehadap Kwalitas
Komponen Makronutrien Asi.” Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) 4(2): 1–
7.
Keikha, M., Bahreynian, M., Saleki, M., & Kelishadi, R. (2017). Macro- and Micronutrients of Human
Milk Composition: Are They Related to Maternal Diet? A Comprehensive Systematic
Review. Breastfeeding Medicine. Vol. 12, No. 9.
Leghi, G. E. Letting, M., & Muhlhausler, B. S. (2020). The Short-term Impact of Dietary Fat and
Sugar Intake on Breast Milk Composition: A Clinical Trial Protocol. Nutr Health.
Mosca, F., & Gianni, M. L. (2017). Human Milk: Composition and Health Benefits. Medical and
Surgical Pediatrics. Vol 39:155.
Nisa, A. & Hekmah, N. (2022). Analisis Kandungan Lemak Pada ASI Eksklusif dan Hubungannya
Dengan Pertumbuhan Tubuh Bayi. Jurnal Kesehatan Indonesia. Vol. XII, No. 2.
Prastiyani, L. M. M. & Nuryanto. (2019). Hubungan Antara Asupan Protein Dan Kadar Protein Air
Susu Ibu. Journal of Nutrition College. Vol. 8, No. 4, Halaman 246-253.
Sudja, A. (2012). Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kualitas ASI Di Daerah Penambangan
Emas. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung. Vol. 5, No. 1.
Syukur, N. A., Utami, W., & Wahyutri, Hj. E. (2018). Hubungan Kadar Hemoglobin Pada Ibu
Menyusui Dengan Kualitas Protein Air Susu Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Kapih
Samarinda Ilir. The 2018 International Midwifery Scientific Conference.