Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

SERTA KELUARGA BERENCANA

“KEGIATAN PENYULUHAN MENGENAI ASI EKLUSIF”

I. LATAR BELAKANG

ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan ataupun makanan lain. ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja
tanpa makanan dan minuman lain, ASI eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama
kehidupan. ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air, teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan
padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan
mineral dan obat.

ASI eksklusif memberikan banyak sekali manfaat untuk bayi, diantaranya ASI
eksklusif dapat meningkatkan kualitas kesehatan, membantu proses pertumbuhan, dan
perkembangan hidup bayi. ASI eksklusif juga berperan secara psikologis dengan cara
meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi, bayi juga akan merasa aman dan
tentram. Hal tersebut sangat membantu perkembangan emosi bayi, sehingga membentuk
pribadi yang percaya diri serta menjadi dasar spritual yang baik.

Ibu pemberi ASI secara eksklusif, ternyata juga mendapatkan manfaat lain yang
sangat berguna bagi kesehatannya. Dengan menyusui, si ibu bisa lebih terlindungi dari
ancaman kanker ovarium dan payudara. Hal ini disebabkan karena proses menyusui
mempunyai efek pada keseimbangan hormon wanita. Selain itu, pemberian ASI segera
setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi risiko
perdarahan setelah melahirkan. Ini karena pada ibu yang menyusui terjadi peningkatan kadar
oksitosin yang berguna untuk penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan lebih cepat
berhenti.Di samping berdampak positif pada kesehatan, menyusui juga membantu ibu
menurunkan berat badan usai melahirkan. Karena ketika menyusui, sekitar 500 kalori
1
terbakar setiap harinya. Hingga, sangat memungkinkan si ibu memulihkan postur tubuhnya
seperti sebelum melahirkan. Bagi yang berencana ikut Keluarga Berencana (KB) namun
belum menemukan alat kontrasepsi yang pas dan tepat, aktivitas menyusui secara eksklusif
juga dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah. Secara umum, metode ini dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

ASI sudah diketahui keunggulannya, namun kecenderungan para ibu untuk tidak
menyusui bayinya secara eksklusif semakin besar. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2010 menunjukkan, bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 15,3%.
Masalah utama rendahnya pemberian ASI Eksklusif di Indonesia adalah faktor sosial budaya
dan kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat. Pengetahuan ibu tentang
ASI masih sebatas pernah mendengar sehingga tidak begitu mendalam dan tidak memiliki
ketrampilan untuk mempraktikannya. Ibu bekerja sehingga pemberian susu formula satu-
satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi. Prilaku/sikap ibu kurang mengenai
kolostrum seperti membuang kolostrum karena dianggap tidak baik untuk bayi. Kurangnya
rasa percaya diri ibu bahwa ASI tidak cukup untuk bayinya. Dukungan suami dan keluarga
yang rendah dalam praktik ASI Eksklusif juga dapat mendorong ibu dalam memberikan
makanan dan susu formula kepada bayinya.

III. PEMILIHAN INTERVENSI

Oleh karena permasalah yang biasa terjadi diatas pada ibu-ibu yang baru melahirkan,
maka dianggap perlu untuk memberikan penyuluhan mengenai ASI ekslusif, dimana
didalam penyuluhan tersebut diberitahukan mengenai pengertian ASI ekslusif, kandungan
serta manfaat pemberian ASI ekslusif, juga manfaat dan keuntungan pemberian ASI ekslusif
untuk ibu yang menyusui. Selain itu diselipkan juga pengetahuan mengenai bagaimana
teknik menyusu yang benar sehingga ibu mengerti bagaimana cara menyusui bayi mereka.

IV. PELAKSANAAN

Penyuluhan ASI ekslusif dilaksanakan di Posyandu Alwatang, Aluppange,


Alewadeng pada tanggal 18 september yang bertepatan dengan hari posyandu di Desa
2
Alwatang pada pukul 09.00 WITA. Penyuluhan menggunakan Slide Power Point.
Penyuluhan dirangkaikan dengan diskusi dan tanya jawab antar pemateri dengan peserta
penyuluhan. Peserta penyuluhan terdiri dari ibu-ibu peserta posyandu yang membawa
bayinya untuk pemeriksaan rutin dan imunisasi serta warga sekitar yang ingin melakukan
pengobatan rutin.

V. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan satu minggu sebelumnya dengan
mempersiapkan peralatan dan bahan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir kurang lebih 20 orang. Penyuluhan berjalan sebagaimana yang
diharapkan walaupun masih ada beberapa peserta yang tidak memperhatikan dengan
seksama. Peserta penyuluhan dirasa cukup antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan
sebagian besar peserta aktif dalam kegiatan ini dengan memberikan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan yang hadir mampu memberikan umpan balik kepada pemateri
mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta khususnya ibu-ibu yang
memiliki bayi usia kurang dari 6 bulan. Hal ini membuktikan bahwa peserta penyuluhan
tertarik dan memperhatikan penyuluhan yang telah diberikan.

PESERTA PENDAMPING

dr. Daud Yusuf dr. Masykura Syam, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai