Bayi <6 bulan dengan satu atau Balita usia 6 – bulan dengan satu Balita usia 6 – bulan dengan Balita usia 6 – bulan dengan
lebih tanda berikut: atau lebih tanda berikut: satu atau lebih tanda berikut: satu atau lebih tanda berikut:
Terlihat sangat kurus Terlihat sangat kurus Terlihat sangat kurus Skor Z BB/PB atau BB/TB < -2
Skor Z BB/PB < -3 SD (jika Edema pada seluruh tubuh Edema minimal, pada kedua SD s.d -3 SD)
panjang > 45 cm) (edema derajat +3) punggung kaki/tangan (derajat Bila LiLA antara 11,5-12,4 cm
terlihat gizi buruk Skor Z BB/PB atau BB/TB <-3 SD +1 atau +2)
ada edema LiLA<11.5 cm Skor Z BB/PB atau BB/TB <-3 Dan TANPA edema dan komplikasi
terlalu lemah untuk menyusu SD medis
berat badan tidak naik salah satu atau lebih tanda-tanda LiLA<11.5 cm
komplikasi medis berikut:
Penurunan kesadaran (letargi) Dan TANPA komplikasi medis
Dehidrasi berat
Hipotermia
Demam tinggi
Anoreksia
Pneumonia berat
Anemia berat
Lesi kulit berat
Muntah terus menerus
Sulit bernafas atau bernafas
cepat
Terlalu
encer
Cukup
kental
Buruk Anak mengkonsumsi RUTF dengan bujukan terus menerus dari pengasuh
(lakukan penilaian PMBA jika nafsu makan buruk). Keputusan harus
dibuat dengan hati-hati ketika menentukan “nafsu makan buruk”.
Tanyakan pada ibu atau pengasuh apakah anak baru saja makan,
yang mungkin menjelaskan mengapa nafsu makannya buruk.
Tidak ada Anak tidak mau mengkonsumsi RUTF bahkan dengan bujukan terus
menerus dari pengasuh
Jumlah RUTF yang harus dikonsumsi anak ketika tes nafsu makan
Berat anak Jumlah minimum (bungkus) RUTF yang harus dikonsumsi selama tes nafsu
makan
4 - 6.9 kg ¼
7 - 9.9 kg 1/3
10 - 14.9 kg ½
Contoh RUTF
Berat badan Paket per Paket per Kkal per
balita (kg) hari minggu hari
750
4.0-4.9 1½ 10
1000
5.0-6.9 2 15
1.500
7.0-9.9 3 20
2.000
10.0-14.9 4 30
Bahan makanan Per 1000 F-100 F-100
ml dengan dengan
susu skim susu full
bubuk cream
Susu skim bubuk G 85 -
Susu full cream bubuk G - 110
Gula pasir G 50 50
Minyak sayur G 60 30
Larutan elektrolit Ml 20 20
Air ditambahkan hingga Ml 1000 1000
Nilai Gizi
Energi Kkal 1000
Protein G 29
Laktosa G 42
Kalium mmol 59
Natrium mmol 19
Penyebab terkait dengan balita dan lingkungan Penyebab terkait dengan kualitas
rumah layanan kesehatan
1. Balita melewatkan satu kunjungan atau drop out 1. Tenaga kesehatan tidak
(absen pada dua kunjungan berturut-turut) menasehati ibu dengan benar
2. Ada kesulitan makan (misalnya karena kelainan tentang cara memberikan RUTF
bawaan) atau F-100
3. Pengasuh tidak mempraktekkan pemberian makan 2. Jumlah RUTF atau F-100 yang
responsif diberikan tidak tepat
4. Nafsu makan buruk/tidak ada, karena ada 3. Tenaga kesehatan gagal mene-
komplikasi mukan komplikasi yang ada
5. Ada masalah kesehatan (misalnya diare, HIV, TB dll) 4. Tes nafsu makan dengan RUTF
6. Balita tidak menghabiskan dosis RUTF atau F-100 tidak dilaksanakan dengan
7. Pengasuh memberi makanan lain pada anak sebe- benar
lum anak menghabiskan semua RUTF atau F-100 5. Protokol untuk pemberian obat-
8. RUTF atau F-100 dimakan bersama anggota obatan rutin tidak diikuti
keluarga lain
Jika menggunakan F-100 yang dibuat sendiri, maka suplementasi zat gizi mikro
harus diberikan sesuai dengan cara di bawah ini.
Vitamin A:
Bila tidak ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau tidak ada riwayat
campak 3 bulan terakhir, maka vitamin A dosis tinggi diberikan di hari ke-1
sesuai umur.
Bila ditemukan tanda defisiensi vitamin A, seperti ulkus pada kornea, atau ada
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, maka vitamin A diberikan dalam
dosis tinggi sesuai umur, seperti di atas, pada hari ke-1, hari ke-2 dan hari ke-
14.
Suplemen zat gizi mikro di bawah ini diberikan setiap hari selama paling sedikit 2
minggu):
Asam folat (5 mg pada hari pertama, dan selanjutnya 1 mg/hari).
Multivitamin (Vitamin C dan Vitamin B kompleks).
Zat besi (3 mg/kgBB/hari) setelah mendapatkan formula F-100 selama 2
hari. Suplementasi zat besi tidak diberikan pada balita yang diberi RUTF.
Tatalaksana anak diatas 2 tahun
Prinsip:
1. Membuat surplus energi
2. Porsi kecil frekuensi sering
3. Asupan makanan diawali dengan makanan yang tidak
tinggal di lambung terlalu lama serta mudah diserap
4. Peningkatan BB membutuhkan waktu, untuk itu target
harus realistik.
Konsultasi dilakukan 2 minggu sekali.
Program menaikkan nafsu makan dapat berhenti
apabila nafsu makan pasien tetap baik walaupun
makan pagi diganti dengan jenis makanan kaya protein
dan lemak.
Apabila BB telah mencapai ideal, pasien dianjurkan
untuk menjaga pola makan seimbang dengan frekuensi
3 x makan utama dan 2 x cemilan diantaranya
Konsumsi makanan dari tepung dan gula, karena
cepat menimbulkan rasa lapar (1–2 jam pp):
Waktu tinggal di lambung singkat
Cepat menaikkan kadar glukosa darah yg
merangsang insulin dalam 2 jam kadar glukosa
darah turun timbul rasa lapar
Konsep dasar tetap mempertahankan pola makan
seimbang, namun dapat bervariasi tergantung kebutuhan
pasien.
Modifikasi dapat berupa:
Perubahan tekstur
Perubahan asupan energi
Penambahan atau pembatasan jenis makanan
Eliminasi makanan spesifik
Perubahan komposisi BMS energi
Perubahan frekuensi makanan
Perubahan rute masuknya makanan dalam tubuh.
Contoh Pola Makan Menaikkan BB:
Jam BMS Contoh makanan
07.00 KH sederhana Roti + selai + meises, teh manis
09.00 Protein + lemak Nasi goreng/bubur/dll, Susu
10.00 KH sederhana Permen/Coklat
12.00 Makan Utama Menu seimbang
13.00 KH sumber serat + AO Jus buah/ Sop buah/dll
15.00 Protein BMS Protein digoreng
16.00 KH sederhana Jajanan Pasar/ puding/dll
18.00 Makan Utama Menu seimbang
19.00 KH sederhana Permen/coklat/dll
21.00 Protein Susu
Kesimpulan : pemberian makanan secara
selang-seling antara makanan dr tepung
+ gula dgn makanan dr protein, hingga
anak tertidur
Therapeutic Tempat pemulihan/rehabilitasi gizi (di rumah
Feeding sakit atau puskesmas rawat inap dengan
Centre (TFC) petugas gizi terlatih) untuk memperbaiki status
gizi balita dengan gizi buruk melalui pemberian
makanan khusus padat gizi selama periode
waktu tertentu.
13.4
13.2
13.2
13 12.83
12.8 12.72
Berat (Kg)
12.6
12.35 12.33 12.38
12.4 12.23 perlakuan
12.2 12.1
Kontrol
12
11.8
11.6
11.4
0 1 2 3
Bulan
Peningkatan Z Score Berat Badan (BB/U)
Pada Kelompok Kasus dan Kontrol Setelah 3 Bulan
Intervensi
Perubahan Tinggi badan ( TB/U) Pada Kelompok Kasus
dan Kontrol Setelah Intervensi 3 Bulan
95
94.25
94
92.89 94
Tinggi Badan
93
93.21
92.99
92
91.99
91 90.51 perlakuan
Kontrol
90
88.97
89
88
0 1 2 3
Bulan
Simpulan