Anda di halaman 1dari 37

PERAN DOKTER PUSKESMAS DALAM PENINGKATAN

MUTU LAYANAN DI FKTP DALAM PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN BALITA MALNUTRISI

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2019


Draft RPJMN 2020-2024
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM KONTEKS
“INDONESIA SEHAT”
PROGRAM
INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015 - 2019

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN


Promotif – preventif sebagai Peningkatan Akses Benefit
landasan pembangunan
kesehatan
Optimalisasi Sistem Rujukan Sistem pembiayaan : asuransi –
Pemberdayaan azas gotong royong
masyarakat Peningkatan Mutu Kendali Mutu &
Penerapan pendekatan
Kendali Biaya
Keterlibatan lintas sektor continuum of care Sasaran:
Intervensi berbasis resiko PBI & Non PBI
kesehatan (health risk)

KELUARGA SEHAT DTPK 4


TANTANGAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Promotif-
Kuratif-rehabilitatif
Preventif

Paradigma Penguatan AKSES DAN BEBAN


Sehat Yankes MUTU PENYAKIT

DISTRIBUSI
JKN PEMBIAYAAN SDM

AKI, AKB & KOMPETENSI


GIZI FASKES
UPAYA PENINGKATAN AKSES
DAN MUTU PADA SUPPLY SIDE
YANG BERKELANJUTAN
4
PENGUKRAN INDIKATOR
MUTU PELAYANAN FASYANKES
DIMENSI
Optimalkan Sumberdaya yang ada, t MUTU meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cedera
dan kesalahan medis yang bisa dicegah
anpa pemborosan bahan
kepada mereka yang menerima pelayanan

EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membe
menyediakan pelayanan kesehatan yang b dakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, aga
erbasis bukti kepada masyarakat ma, sosial ekonomi

INTEGRASI
EFEKTIF ADIL

mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan prefer
pemberian pelayanan kesehatan ensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu

TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan pemberi pelaya
nan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus kehidupan
ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

PROGRAM Terwujudnya
PENINGKATAN PROGRAM Akses Pelayanan
AKSES PENINGKATAN MUTU Kesehatan Dasar
• SARANA • AKREDITASI RS dan Rujukan
PRASARANA • AKREDITASI PKM yang berkualitas
• KOMPETENSI SDM Bagi Masyarakat
• ALAT KESEHATAN

KOMPETENSI FASKES
PELAYANAN PRA ALKES UHC
SARAN AKRE SISTEM
KESEHATAN SARAN SDM FARMA RUJUKAN 2019
A DITASI
A SI
PROGRAM PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN
PEMENUHAN SARANA,
PRASARANA DAN ALAT
KESEHATAN

1
PIS-PK REGIONALISASI
7 SISTEM RUJUKAN
2

PELAYANAN
PENINGKATAN
TELEMEDICINE 6 AKSES 3 PEMBANGUNAN
FASYANKES DTPK

PEMENUHAN SDM (WKDS, 5 4


NS) PELAYANAN KESEHATAN
BERGERAK (FLYING HEALTH
CARE)
Pendekatan Keluarga
Dalam Mewujudkan Keluarga Sehat
12 Indikator Keluarga Sehat
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
Salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan Gizi &
Kesehatan
mendekatkan atau meningkatkan
ibu & anak
akses pelayanan kesehatan dengan
mendatangi keluarga
Pengendalian
penyakit menular
& penyakit tidak
menular

Perilaku
& kesehatan
Persiapan Kunjungan Keluarga Intervensi Awal Intervensi Lanjut lingkungan SPM
Rapat Tim Pembina
BIDANG KESEHATAN
Dilakukan pada Pelayanan
Pembagian Tim Keluarga kunjungan diberikan sebagai KAB./KOTA
mendatangi pertama dan tindak lanjut hasil
Kunjungan keluarga untuk disesuaikan analisa kunjungan
Keluarga dan mengetahui status dengan keluarga.
kondisi seluruh kewenangan tim
persiapan anggota keluarga Pembina keluarga 8
kunjungan
keluarga
SPM DAN PIS-PK
Indikator 12 Pelayanan Dasar
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
Pelayanan kesehatan bayi baru
3
lahir
4 Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan kesehatan pada usia
5
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia
produktif
Pelayanan kesehatan pada usia
7
lanjut
Pelayanan kesehatan penderita
8
hipertensi
Pelayanan kesehatan penderita
9
DM
1 Pelayanan kesehatan ODGJ berat
0
Pelayanan kesehatan orang
11 terduga TBC
Pelayanan kesehatan orang dgn
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal 12
1 Melakukan
intervensi lanjut
dari informasi
PUSKESMAS Puskesmas terkait
KELUARGA
Menindaklanjut
1 UKBM
masalah
kesehatan yang
i menjadi
anjuran/pesan kepesertaan JKN
kesehatan dari di FKTP nya
Tim Pembina
Keluarga
Memberikan Berkoordinasi dengan 2 Melaporkan dan FKTP LAINNYA

Tim Puskesmas untuk mengkoordinasika


1
pelayanan pelaporan temuan
Menggali informasi kesehatan kasus baru atau n hasil intervensi
sesuai tugas dan
1
kesehatan setiap perkembangan lanjut
2
anggota keluarga peran UKBM kesehatan anggota
terutama 12 indikator

1
keluarga
3 meginformasikan
Lokmin bulanan

2 Memberikan KIE terkait


pada permasalahan Pengelola program
ke FKTP lainnya
untuk melakukan intervensi lanjut
kesehatan yang memberikan Intervensi pada anggota keluarga yang
ditemukan lanjut
3
tercatat sebagai anggota

2
Menganjurkan untuk secara terintegrasi lintas kepersertaan JKN di FKTP
kunjungan ke UKBM program terkait tersebut
atau Puskesmas dalam Berkoordinasi terkait
mengatasi masalah hasil intervensi lanjut Melakukan rujukan kasus UKP
kesehatan selanjutnya yang telah yang diluar kewenangan dan
4 Menginformasikan 24
dilakukan kemampuan Puskesmas
6 Melakukan kunjungan terkait anggota
ulang untuk melakukan
pembinaan dan
update status
keluarga yang
perlu 5Menyampaikan ke pengelola Melakukan rujuk
balik
kesehatan keluarga ditindaklanjuti di program di Puskesmas sesuai FKRTL
UKBM permasalahan kesehatan
anggota keluarga yang
TIM PEMBINA KELUARGA ditemukan
Memberikan informasi
kepada tim data Puskesmas

7 terkait perubahan informasi


kesehatan keluarga setelah
dilakukan intervensi 1 Melakukan
pelayanan
Spesialistik sesuai
permasalahan
kesehatan
Ilustrasi Pelayanan Puskesmas Terintegrasi
• DIARE DENGAN DEHIDRASI
CONTOH BERAT
• DIARE DENGAN PENYAKIT
KASUS: PENYERTA
Diare RUMAH SAKIT • BAYI DENGAN DIARE DAN

Terkait PUSKESMAS DEHIDRASI SEDANG-BERAT

(UKM & UKP)


Kondisi
• PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE Rujukan UKM TERSIER
Lingkungan • PROMOSI KESEHATAN
DINKES • PENANGGULANGAN
• SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PROV KLB DIARE ANTAR KAB
• PENANGGULANGAN KLB DIARE
UKP • KLINIK SANITASI • UJI RESISTENSI
ANTIBIOTIK

Pemeriksaan kasus Terdeteksi Keluarga yang


sering menderita diare di
UKM
Diare di
PUSTU/Puskesmas satu desa di wilayah kerja  Pendataan dan DINKES Rujukan UKM
Puskesmas PENDEKATAN KAB/KOTA Sekunder
Intervensi Awal
KELUARGA 12 Indikator PIS -PK
• LABORATORIUM SPESIMEN
 Hasil dari kunjungan
rumah diperoleh • PENANGGULANGAN KLB
bahwa banyak DIARE BERSAMA PUSKESMAS
keluarga di desa • SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
 Menggalakkan STBM tersebut Tidak PADA KLB DIARE
 Konseling Tatalaksana diare memiliki akses
terhadap jamban
 Advokasi perangkat desa untuk
sehat dan sarana air
penyediaan jamban dan sarana air
bersih
bersih melalui ADD
11
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

PETA JALAN AKREDITASI FKTP TAHUN 2018 – 2020


MENUJU UHC TAHUN 2019
AKREDITASI FKTP

2017

PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
INFORMASI

PENINGKATAN 4527
FKTP PANDUAN

MUTU PENYEDIAAN
NSPK/SOP
PEDOMAN
PERATURAN
KRITERIA
STANDAR PELAYANAN
PENINGKATAN
Pendidikan Dokter Layanan Primer
KOMPETENSI SUMBER
Pelatihan Program/Teknis/Manajemen
DAYA MANUSIA (SDM) Benchmarking

PENGUATAN
MANAJEMEN Pelatihan Manajemen
PUSKESMAS Pembinaan Dinkes Kab/Kota
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Kelompok
Administrasi
Manajemen

• Upaya Kesehatan Masyarakat yang


STANDAR Berorientasi Sasaran (UKMBS)
AKREDITASI
• Kepemimpinan dan Manajemen Upaya
PUSKESMAS, KLINIK
PRATAMA, TEMPAT Kelompok Kesehatan Masyarakat (KMUKM)
PRAKTIK MANDIRI Upaya • Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan
DOKTER DAN Kesehatan Masyarakat *
TEMPAT PRAKTIK Masyarakat
MANDIRI DOKTER
GIGI
• Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP) *
Kelompok
Upaya • Manajemen Penunjang Layanan Klinis
Kesehatan (MPLK) *
Perorangan • Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien (PMKP)*
LATAR BELAKANG MASALAH
ANAK GIZI BURUK

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih


menghadapi pelbagai masalah kesehatan.
Salah satunya adalah masalah kurang gizi
Timbulnya masalah kurang gizi pada anak
dipengaruhi status gizi ibunya, serta
mempengaruhi status gizi pada usia dewasa
(inter-generation impact of malnutrition)
Kurangnya konsumsi makanan & penyakit infeksi
merupakan penyebab langsung, kemiskinan
dan pendidikan yang rendah sebagai
masalah utama yang harus ditanggulangi
(Unicef, 1998)
14
MASALAH KURANG GIZI DALAM SIKLUS KEHIDUPAN

IMR, perkemb mental,


risiko penyakit kronis
pada usia dewasa
Tumbuh
USIA LANJUT kembang
KURANG GIZI terhambat

BBLR
BALITA KEP

K EK
S
WU K EK
M IL N BB REMAJA &
BU I K A ) USIA SEKOLAH
E NA DAH
(K EN
R

Sumber : Gangguan Pertumbuhan,


Nutrition Throughout The MMR meningkat prestasi & produktivitas
Life Cycle. 1999
Kurang/ rendah
MASALAH GIZI DI INDONESIA

Indonesia mengalami masalah gizi ganda

 Gizi Kurang:

Kurang Energi Protein (KEP)


Anemia Gizi Besi (AGB)
Kurang Vitamin A (KVA)
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
Gangguan kurang zat gizi mikro lain

 Gizi Lebih

16
PELAKSANA
TIM DUKUNGAN GIZI (fungsional)

1. DOKTER
2. PERAWAT/BIDAN
3. NUTRISIONIS/DIETISIEN
4. LABORATORIUM/RADIOLOGI
5. FARMASI
6. Dan lain2 sesuai kasus 17
PERANAN TIM DUKUNGAN GIZI

mencegah

mengobati
Gizi buruk Gizi baik
Peranan Tim Dukungan Gizi:
• Dokter : menentukan diagnosis, melakukan
tindakan,pengobatan dan tindak lanjut
• Perawat/ bidan: asuhan keperawatan
• Nutrisionis: menyediakan makanan, melakukan
konseling gizi baik di rumah sakit
maupun di puskesmas 18
ALUR PELAYANAN
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS PELAYANAN
SEKTOR KESEHATAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N)


Intervensi 1. Penyuluhan/Konseling Gizi;
jangka a. ASI eksklusif dan MP-ASI
menengah b. Gizi seimbang
/ panjang c. Pola asuh ibu dan anak POSYANDU
2. Pemantauan pertumbuhan • Penimbangan
anak
3. Penggunaan garam beryodium emua (D)
balita
BGM, Gizi buruk, sakit

4. Pemanfaatan pekarangan Balita • Konseling


BB Tidak
5. Peningkatan daya beli Punya • Suplementasi
gizi naik (T),
Intervensi KMS
• Pelayanan Gizi
jangka KELUARGA MISKIN kurang Puskesmas
pendek, kesehatan dasar
6. Bantuan pangan darurat;
darurat a. PMT balita, ibu hamil TFC/PtPG
CFC/PPG
b. Raskin
• PMT Pemulihan Rumah Sakit
Sehat, BB Naik (N)
• Konseling
CFC: Pos Pemulihan Gizi
Sembuh, tidak perlu Sembuh perlu PMT
TFC: Panti Pemulihan Gizi PMT
19
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
1. PROGRAM JAMPERSAL
TAHUN 2019
DASAR HUKUM
• 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bidang Kesehatan.
• 2. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Pelayanan Jaminan Persalinan.
TUJUAN PROGRAM JAMPERSAL

1. Tujuan Umum:
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bersalin dan
nifas serta bayi baru lahir ke Fasilitas pelayanan kesehatan yang
kompeten.

2. Tujuan Khusus:
. Meningkatkan jumlah persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang
kompeten
. Menurunnya kasus komplikasi pada ibu hamil bersalin dan nifas serta
bayi baru lahir.

• Sasaran
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
RUANG LINGKUP JAMPERSAL :

Ruang Lingkup Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal) meliputi:

a. Rujukan persalinan dari rumah ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang kompeten;

b. Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK); dan

c. Pertolongan persalinan, keluarga berencana (KB) paskapersalinan dan perawatan bayi


baru lahir.
JENIS PEMBIAYAAN JAMPERSAL

• Dana Jampersal dapat dimanfaatkan untuk :


a. Transport lokal atau perjalanan dinas petugas kesehatan termasuk kader;
b. Sewa mobilitas/sarana transportasi rujukan;
c. Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) mencakup: 1) Sewa rumah; 2) Makan
dan minum bagi ibu hamil dan pendamping yang ada di RTK; dan 3) Langganan air,
listrik, kebersihan;
d. Jasa pelayanan/pemeriksaan, perawatan dan pertolongan persalinan kelas 3
mengacu pada Jaminan Kesehatan Nasional.
SOP/ALUR KEPESERTAAN PROGRAM JAMPERSAL BAGI
MASKIN DAN TIDAK MAMPU DILUAR PBI JKN-KIS (PERBUP NO
17 TAHUN 2019)
1. KK, KTP, KIA
2. SKTM, BA.SURVEY LAPANGAN
PESERTA (KADER, RT, RW, TKSK, DESA, KEC),
FOTO RUMAH YBS, KET. DIRAWAT
DARI RS.
SURAT REKOMENDASI
DINAS SOSIAL MEMBUTUHKAN PELAYANAN
KESEHATAN

DINAS REKOMENDASI JAMINAN


KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN

FASKES PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT YANG BEKERJASAMA DENGAN
JAMPERSAL TAHUN 2019

NO RUMAH SAKIT
1 R. SYAMSUDIN, SH
2 PALABUHANRATU
3 JAMPANG KULON
4 SEKARWANGI
5 BHAKTI MEDICARE
6 SETUKPA LEMDIKPOL
7 HERMINA
SEMUA RUJUKAN PERSALINAN
TERINTEGRASI MELALUI CALL
CENTER SIRATU EMAS DAN
SISRUTE.
2. PROGRAM BANTUAN PELAYANAN
KESEHATAN (GAKINDA)
DASAR HUKUM GAKINDA TAHUN 2019
PERBUP NOMOR 16 TAHUN 2019 tentang BANTUAN PELAYANAN KESEHATAN
BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MAMPU DILUAR PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL.

• a. bahwa Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial


Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
mengamanatkan bahwa setiap orang atau warga negara berhak atas jaminan sosial
untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan
martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan
makmur;
• b. bahwa dalam upaya pemenuhan hak warga Negara atas jaminan sosial
sebagaimana dimaksud pada huruf a, diperlukan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu diluar peserta Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan Nasional;
• c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Bantuan Pelayanan Kesehatan
Bagi Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu Diluar Program Jaminan Kesehatan
Nasional;
MAKSUD DAN TUJUAN PROGRAM
GAKINDA TAHUN 2019
• Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu diluar
penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan yang tidak ditanggung oleh
program jaminan kesehatan nasional BPJS kesehatan.
• Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan
pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak
mampu diluar PBI jaminan kesehatan dan yang tidak ditanggung oleh
program jaminan kesehatan nasional dalam rangka meningkatan akses
pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
SASARAN PROGRAM GAKINDA 2019
• Berdasarkan Perbup Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Bantuan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin dan
Tidak Mampu dinyatakan bahwa Sasaran program GAKINDA ini adalah sebagai berikut :
• masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum mempunyai jaminan kesehatan;
• peserta dari keluarga PKH yang belum mempunyai jaminan kesehatan;
• anak dari peserta PBI JKN dan PBI Daerah yang membutuhkan layanan kesehatan segera;
• orang dengan gangguan jiwa berat;
• gelandangan, pengemis dan orang terlantar;
• warga binaan penghuni lembaga pemasyarakatan;
• masyarakat yang menderita penyakit HIV/AIDS (ODHA);
• masyarakat yang menderita penyakit akibat KLB yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan;
• anak usia dibawah lima tahun (balita) yang menderita gizi buruk;
• kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI);
• masyarakat yang menjadi korban kekerasan Berbasis Gender;
• anak yang menjadi korban kekerasan;
• korban tindak pidana perdagangan orang dan korban tindak kejahatan;
• masyarakat korban bencana alam pasca tanggap darurat;dan
• masyarakat yang mengalami kejadian khusus yang mendapat persetujuan dari Bupati melalui tim koordinasi bantuan pelayanan kesehatan masyarakat
miskin dan tidak mampu.
SOP/ALUR KEPESERTAAN PROGRAM BANYANKES (GAKINDA) BAGI
MASKIN DAN TIDAK MAMPU DILUAR PBI JKN-KIS (PERBUP NO 16 TAHUN
2019)
1. KK, KTP (Domisili dari Disdukcapil)
2. SKTM, BA.SURVEY LAPANGAN (KADER,
PESERTA RT, RW, TKSK, DESA, KEC), FOTO RUMAH
YBS, KET. DIRAWAT DARI RS.

DINAS SOSIAL SURAT REKOMENDASI MEMBUTUHKAN


PELAYANAN KESEHATAN

DINAS REKOMENDASI JAMINAN PELAYANAN


KESEHATAN KESEHATAN

FASKES RUMAH SAKIT


PENYELENGGARAAN PRAKTIK
KEDOKTERAN
Surat Izin Praktik
Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik.
Pasal 37
• (1) Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dilaksanakan.
• (2) Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan untuk paling
banyak 3 (tiga) tempat.
• (3) Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 (satu)
tempat praktik.
UNDANG-UNDANG NO. 29 TAHUN 2004
TENTANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
• Pasal 1
• Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
• 1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan.
• 2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan
kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR : 56 TAHUN 2017
TENTANG

PELIMPAHAN KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN


NON PERIZINAN KEPADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU
SATU PINTU
PERSYARATAN IZIN DOKTER
BARU/PERPANJANGAN
• Fotokopi ijasah yang dilegalisir asli
• Fotokopi STR yang masih berlaku dan dilegalisir asli;
• Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 4 (empat)
lembar dan 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
• Surat rekomendasi dari organisasi profesi ;
• Surat keterangan dari Puskesmas setempat;
• Fotokopi KTP
• Fotokopi SIP ke 1 dan 2 (bagi yang sudah memiliki)
KESIMPULAN
 Anak gizi buruk masih menjadi masalah gizi di Indonesia
 Anak gizi buruk disebabkan oleh kurangnya asupan
makanan
yang umumnya disertai penyakit infeksi
 Cacat bawaan/kelainan congenital sebagai “underlying”
faktor
terjadinya gizi buruk
 Perlu tatalaksana kasus secara klinis (salah salah satu
kegiatan
upaya perbaikan gizi masyarakat)
 Perlu kesiapan tenaga kesehatan untuk melakukan
Tatalaksana
Anak Gizi Buruk secara profesional ( Materi Inti I - V)

36

Anda mungkin juga menyukai