Anda di halaman 1dari 4

Asma Bronkial

No Dokumen :
SOP
No Revisi : 000
Tgl Terbit :
Halaman : 1/4
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS
LADJA NIP:196705111998031001
1. Pengertian Asma bronkial adalah inflamasi kronis di saluran nafas dengan
gejala seperti mengi, sesak, rasa berat di dada, dan batuk yang
intensitasnya berbeda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran
udara ekspirasi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
Asma Bronkial dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja di
Puskesmas Ladja.
3. Kebijakan SK Kepala Kepala UPTD Puskesmas Ladja nomor: tentang jenis-
jenis pelayanan.
4. Referensi
Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014
5. Prosedur 1. Alat:
 Termometer
 Pengukur waktu (jam / stopwatch)
 Sfigmanometer
 Stetoskop
 Rekam medis
 Alat tulis
 Tabung Oksigen
 Kanul Hidung / Masker Inhalasi
 Nebulizer
2. Bahan:
 Agonis Beta 2 Oral : Salbutamol
 Bronkodilator : Salbutamol / Aminofilin
 Kortikosteroid
 Ekspetoran Mukolitik
 Antibiotik : Amoxicilin / Eritromicin / Kotrimoksazol
6. Langkah - 1. Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa:
 Gejala batuk dan atau mengi berulang yang mempunyai
karakteristik episodik, terjadi pada malam hari (nokturnal),
musiman, berkaitan dengan aktifitas atau pencetus,
reversibel, adanya riwayat atopi dalam keluarga.

 Sesak nafas terutama saat ekspirasi.

3. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan Tanda Vital : Laju nafas lebih cepat dari
normal.

 Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien duduk


berjuang untuk menghirup udara, dada dalam posisi
inspirasi dan menggunakan otot bantu pernafasan.

 Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.

 Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.

 Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.

 Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium


diperpanjang, ronki basah, ronki kering, suara lendir.

Tabel Penilaian Derajat Serangan Asma

Parameter Ancaman
Ringan Sedang Berat
klinis henti nafas

Sesak Berjalan Berbicara Istirahat

Penggal
Bicara Kalimat Kata-kata
kalimat

Duduk
Bisa Lebih suka
Posisi bertopang
berbaring duduk
lengan

Kesadara Mungkin Biasanya Biasanya Kebingunga


n iritabel iritabel iritabel n

Sianosis Tidak ada Tidak ada ada Nyata

Nyata,
Sedang,
sepanjang Terdengar
hanya
Mengi ekspirasi, tanpa
pada akhir
kadang stetoskop
ekspirasi
inspirasi

Sesak
Minimal Sedang Berat
nafas
Gerakan
Otot
Biasanya Biasanya paradok
bantu ya
tidak ya torako-
nafas
abdominal

Sedang, Dalam,
ditambah ditambah
Dangkal, Dangkal/
Retraksi retaksi nafas
interkostal hilang
suprastern cuping
al hidung

Laju Meningka
Meningkat Meningkat Menurun
nafas t

4. Penegakan Diagnosis Asma

5. Penatalaksanaan:

 Serangan asma akut ringan

- Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter / menit (


anak )

- Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg ( dewasa );


dosis anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/ kali.

 Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit


dengan tindakan pra rujukan yg tepat,O2 terpasang,posisi
tepat.

 Penatalaksanaan Lanjutan

- Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak :


0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali) atau aminofilin oral 3 x 120
– 150 mg (dewasa).

- Kortikosteroid.

- Ekspektoran mukolitik

- Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial


: Eritromisin 3 x 250 mg /Amoksisilin 3 x 500
mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet (Dewasa)

6. Pendokumentasian di dalam rekam medis.

7. Bagan alir -

8 Hal-hal  Tanda-tanda ancaman henti nafas.


yang perlu  Perlunya penekanan edukasi tentang pentingnya menghindari
diperhatikan gfaktor pencetus untuk mencegah serangan berulang.
9. Unit  Loket
terkait  UGD
 Unit layanan poli umum
 Apotek
10. Dokumen  Rekam Medis
terkait  Resep
 Rujukan
11. Rekaman -
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai