Anda di halaman 1dari 3

ASMA BRONKIAL

No. Dokumen : SOP.A/A/I/31.34/PKM-PNB/III/2017


No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 1 Oktober 2019
Halaman : 1/3
Puskesmas Dr. Ela Sapta Ningsih B
Panambungan NIP. 19750823 200502 2 001

1. Pengertian Asma bronkial adalah kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru
membengkak dan menyempit. Karena pembengkakan ini, jalur udara
menghasilkan lender yang berlebihan sehingga sulit untuk bernapas, yang
menyebabkan batuk, napas pendek, dan mengi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan asma
bronkial dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Panambungan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Panambungan No: 440.Mmk/SK/A/I/31.24/PKM-
PNB/III/2017 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas PanambunganTahun 2019.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
hk.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan a. Alat : Pulpen
Bahan b. Bahan : kertas resep

6. Langkah-
langkah
1. Anamnesis:
a. Gejala batuk dan atau mengi berulang yang mempunyai karakteristik
episodik, terjadi pada malam hari (nokturnal), musiman, berkaitan
dengan aktifitas atau pencetus, reversibel, adanya riwayat atopi dalam
keluarga.
b. Sesak nafas terutama saat ekspirasi.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien duduk berjuang
untuk menghirup udara, dada dalam posisi inspirasi dan menggunakan
otot bantu pernafasan.
b. Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.
c. Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.
d. Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.
e. Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium diperpanjang,
ronki basah, ronki kering, suara lendir.

Tabel Penilaian Derajat Serangan Asma

3/3
Parameter Ancaman henti
Ringan Sedang Berat
klinis nafas

Sesak Berjalan Berbicara Istirahat


Penggal
Bicara Kalimat Kata-kata
kalimat
Duduk
Bisa Lebih suka
Posisi bertopang
berbaring duduk
lengan
Mungkin Biasanya Biasanya
Kesadaran Kebingungan
iritabel iritabel iritabel
Sianosis Tidak ada Tidak ada ada Nyata
Sedang, Nyata,
Terdengar
hanya pada sepanjang
Mengi tanpa
akhir eksp, kadang
stetoskop
ekspirasi insp

Sesak nafas Minimal Sedang Berat

Gerakan
Otot bantu Biasanya
Biasanya ya ya paradok torako-
nafas tidak
abdominal

Sedang, Dalam,
Dangkal, ditambah ditambah
Retraksi Dangkal/ hilang
interkostal retaksi nafas cuping
suprasternal hidung
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
3. Penatalaksanaan:
a. Serangan asma akut ringan
- Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter / menit ( anak )
- Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg ( dewasa ); dosis
anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/ kali.
b. Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit dengan
tindakan pra rujukan yg tepat,O2 terpasang,posisi tepat.
4. Penatalaksanaan Lanjutan
a. Hindari faktor pencetus
b. Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak : 0,05 – 0,1
mg/kgbb/kali) atau aminofilin oral 3 x 120 – 150 mg (dewasa).
c. Kortikosteroid.
d. Ekspektoran mukolitik
e. Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial : Eritromisin 3 x

3/3
250 mg /Amoksisilin 3 x 500 mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa)

7. Bagan alir

anamnesa Pemeriksaan fisis dan penunjang sederhana

Rencana Penatalaksanaan Penegakan diagnosis


komprehensif (plan) (assesment)

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Umum
10. Dokumen Rekam Medis
yang
berhubungan
11. Rekam No Yang diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
Historis
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai