Anda di halaman 1dari 4

ASMA BRONKIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

UPTD. Surungan Nainggolan, SKM


Puskesmas Raya NIP.196606061989031025

1. Pengertian

1. Mengupayakan penanganan serangan asma yang cepat dan


2. Tujuan tepat untuk menyelamatkan jiwa pasien.
2. Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, prognosis asma
menjadi lebih baik
Semua pasien dengan serangan asma lakukan segera penilaian
3. Kebijakan derajat asma untuk menentukan tindakan penanganan yang cepat
dan tepat.
Panduan Praktik Klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
4. Referensi primer,Permenkes nomer 5 thn 2014.dan kapita selekta
kedokteran
5. Alat dan
 Tensimeter
Bahan  Stetoskop
1. Anamnesis:
1.1. Gejala batuk dan atau mengi berulang yang mempunyai
karakteristik episodik, terjadi pada malam hari
(nokturnal), musiman, berkaitan dengan aktifitas atau
pencetus, reversibel, adanya riwayat atopi dalam
6. . Prosedur keluarga.
1.2. Sesak nafas terutama saat ekspirasi.
/Langkah-
2. Pemeriksaan fisik
langkah
1.1. Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien
duduk berjuang untuk menghirup udara, dada dalam
posisi inspirasi dan menggunakan otot bantu pernafasan.
1.2. Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.
1.3. Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.
1.4. Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.
Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium
diperpanjang, ronki basah, ronki kering, suara lendir.
Tabel Penilaian Derajat Serangan Asma

Parameter Ancaman
Ringan Sedang Berat
klinis henti nafas

Sesak Berjalan Berbicara Istirahat


Penggal
Bicara Kalimat Kata-kata
kalimat
Duduk
Bisa Lebih suka
Posisi bertopang
berbaring duduk
lengan
Mungkin Biasanya Biasanya
Kesadaran Kebingungan
iritabel iritabel iritabel
Sianosis Tidak ada Tidak ada ada Nyata
Sedang, Nyata,
Terdengar
hanya pada sepanjang
Mengi tanpa
akhir eksp, kadang
stetoskop
ekspirasi insp

Sesak nafas Minimal Sedang Berat

Gerakan
Otot bantu Biasanya
Biasanya ya ya paradok torako-
nafas tidak
abdominal

Dalam,
Sedang,
ditambah
Dangkal, ditambah
Retraksi nafas Dangkal/ hilang
interkostal retaksi
cuping
suprasternal
hidung
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

2. Penatalaksanaan:
2.1. Serangan asma akut ringan
2.1.1. Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter /
menit ( anak )
2.1.2. Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg (
dewasa ); dosis anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/ kali.
2.2. Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit
dengan tindakan pra rujukan yg tepat,O2
terpasang,posisi tepat.
3. Penatalaksanaan Lanjutan
3.1. Hindari faktor pencetus
3.2. Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak :
0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali) atau aminofilin oral 3 x 120 –
150 mg (dewasa).
3.3. Kortikosteroid.
3.4. Ekspektoran mukolitik
3.5. Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial :
Eritromisin 3 x 250 mg /Amoksisilin 3 x 500
mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa)
PASIEN DATANG DILAKUKAN

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN Keluhan : batuk atau mengi berulang, episodic,


berkaitan dengan aktivitas, atopi keluarga dan
FISIK : cuaca, sesak nafas.

- Tripod position

- Otot bantu nafas

- Respires meningkat

Ekspirasi diperpanjang

- Wheezing ekspirasi

7. Diagram Alir
(bila perlu)

RINGAN SEDANG BERAT

- O2 Bisa mengucapkan Hanya bisa


penggalan kalimat mengucapkan kata
- Agonis Beta

- Steroid

- Mukolitik dan antibiotik


bila perlu

PASIEN DIRUJUK
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit terkait

10.Dokumen
Terkait
11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis perubahan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai