HAK KEWAJIBAN
GAMBARAN MASALAH GIZI
7
TREND MASALAH GIZI BALITA
RISKESDAS 2007 - 2013
DI INDONESIA PEMANTAUAN STATUS GIZI
2014-2017
MASALAH GIZI
MASYARAKAT
8
17 negara, diantara 117 negara dengan tiga masalah gizi balita :
STUNTING, WASTING dan OVERWEIGHT
Albania
BhutanAzerbaijan
Libya
SITUASI BEBAN GIZI GANDA DI INDONESIA
MASALAH KURANG GIZI MASALAH KELEBIHAN GIZI
Hasil
Masih menjadi
MASALAH GIZI
MASYARAKAT
AKAR MASALAH
Potitik, sosial dan Kemiskinan Kurangnya Degradasi
budaya pemberdayaan Lingkungan 12
perempuan
Praktek Pemberian Makan yang tidak adekuat merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya stunting
38% 1 dari 4
bayi
Mendapatkan ASI Eksklusif 6 bln
Hanya 38% bayi baru lahir (Sirkesnas, 2015)
14
Pemberian Makanan Pendamping ASI > 6 bulan
masih belum memenuhi syarat
Hanya 23% bayi dari kelompok miskin yang
mendapatkan makanan pendamping yang
adekuat
24,1%
Proporsi Ibu Hamil di Indonesia
Menurut Tingkat Kecukupan Energi dan Karakteristik
Rendahnya Proporsi
aktivitas fisik (26,1 %
penduduk)
Kebiasaan Merokok
< 18 th (7,2 %)
> 15 th 6(36,3%)
SAMBAS
BENGKAYANG
LANDAK
MEMPAWAH
SANGGAU
KETAPANG
SINTANG
KAPUAS HULU
SEKADAU
MELAWI
KAYONG UTARA
KUBU RAYA
KOTA PONTIANAK
KOTA SINGKAWANG
PROV KALBAR
Trend besaran mslh gizi prov Kalbar,
PSG 2015 - 2017
Prevalensi
Indikator
2015 2016 2017
34
35
DAMPAK AKIBAT GANGGUAN GIZI PADA MASA JANIN
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic
Co-operation and Development - Programme for International Student Assessment),
suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan Early Years brief, 2016
science.
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING
PENCEGAHAN PENANGANAN
STIMULASI –
1000 HARI
PENGASUHAN DAN
PERTAMA
PENDIDIKAN
KEHIDUPAN (HPK)
BERKELANJUTAN
INTERVENSI DALAM 1000 HPK
POLA PEMBERIAN MAKAN TERBAIK
BAGI BAYI DAN ANAK
a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir
dalam satu jam pertama, dilanjutkan dengan rawat
gabung
b. Memberikan hanya air susu ibu saja sejak lahir
sampai bayi berumur 6 bulan
c. Memberikan makanan pendamping air susu ibu
(MP-ASI) mulai umur 6 bulan
d. Menyusui dilanjutkan
Sumber: Global sampai
Strategy on Infant and anak
Young Chlid Feeding, berumur
WHO/UNICEF 2002 24
1. Proses Menyusui dimulai 2. Hanya ASI selama 6bln
secepatnya (IMD) ( ASI Eks)
WHA No 55.25
thn 2002
42
bayi
mamalia
dengan
induknya
ASI
adalah
Spesifik Materi Peningkatan Pemberian ASI
Temu Kader Posyandu, 30 Mei 2009 43
2 SELAMA ENAM BULAN PERTAMA
BAYI HANYA MEMBUTUHKAN ASI
ASI menyediakan seluruh makanan dan
cairan yang dibutuhkan bayi ibu selama
6 bulan pertama
Jangan berikan apapun selain ASI
,bahkan air putih,kepada bayi selama 6
bulan pertama
Memberikan bayi makanan lain selain
ASI akan menyebabkan bayi malas
menyusu dan akan mengurangi jumlah
produksi ASI
Ibu bisa memberikan obat jika memang
dianjurkan petugas kesehatan
BERIKAN MP-ASI SAAT BAYI
BERUSIA 6 BULAN
48
IMPLEMENTASI GERNAS
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
MELALUI
Perpres No. 42 tahun
1000 HPK
2013 tentang
Gerakan Nasional
Percepatan
upayaPerbaikan
penggalangan Gizi
partisipasi
dan kepedulian pemangku
kepentingan secara terencana
dan terkoordinir untuk
percepatan perbaikan gizi
pada 1000 hari perta
kehidupan.
MULTI SEKTOR PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
KETERKAITAN ANTAR POLA MAKAN-POLA ASUH- SANITASI DAN AIR BERSIH
Rendahnya akses
terhadap
POLA ASUH Rendahnya akses
terhadap
MAKANAN yang kurang baik PELAYANAN
dari segi jumlah terutama pada KESEHATAN
dan kualitas gizi perilaku dan praktek termasuk akses
pemberian makan
sanitasi dan air
bayi dan anak
bersih
AKAR
Politik, sosial dan MASALAH
Kurangnya Degradasi
Kemiskinan
Kemiskinan
budaya pemberdayaan Lingkungan
perempuan 50
Kebijakan dalam Percepatan Perbaikan Gizi
Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi
1.Penurunan stunting fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
2.Pendekatan multisektor
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1.Aktivitas fisik
2.Konsumsi makanan sehat
3.Deteksi dini
4.Lingkungan sehat
5.Pendidikan kesehatan
6.Pola hidup sehat
Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
1.Ketersediaan pangan
2.Keterjangkauan pangan
3.Pemanfaatan pangan
4.Perbaikan gizi masyarakat
5.Penguatan kelembagaan pangan dan gizi
KEBIJAKAN NASIONAL
5 PILAR MULTISEKTOR PENANGGULANGAN STUNTING
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Konvergensi,
Komitmen Nasional Koordinasi, Mendorong Pemantau
Berfokus pada
dan dan Kebijakan an dan
pemahaman,
Visi Pimpinan perubahan Konsolidasi “Nutritional Evaluasi
Tertinggi perilaku, Program Food
Negara komitmen Nasional, Security”
politik dan Daerah, dan
akuntabilitas Masyarakat
INTERVENSI GIZI INTERVENSI GIZI
SPESIFIK SENSITIF
TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar,
berinovasi dan berkompetisi)
MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
Intervensi Spesifik dan Sensitif
Intervensi yang ditujukan kepada
anak dalam 1.000 Hari Pertama
Intervensi Gizi Kehidupan (HPK). Kegiatan ini
1 Spesifik
(berkontribusi 30%)
umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan. Intervensi spesifik bersifat
jangka pendek, hasilnya dapat
dicatat dalam waktu relatif pendek.
2 Sensitif
(berkontribusi 70%)
diluar sektor kesehatan. Sasarannya
adalah masyarakat umum, tidak
khusus untuk 1.000 HPK.
Intervensi Gizi Spesifik
2.Ibu Menyusui
Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium
5. Remaja & Usia
Kepada ibu menyusui
Promosi menyusui / ASI produktif
Eksklusif
Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita
Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
4. Usia sekolah
Pemberian garam iodium
PMT / MPASI • Penjaringan
Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia)) • Upaya Kes Sekolah
Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah
Pemberian obat cacing • Promosi MJAS di sekolah
54
UPAYA INTERVENSI GIZI SPESIFIK
(1)
I. Intervensi dengan sasaran Program: Gerakan 1.000 HPK
Ibu Hamil: (Hari Pertama Kehidupan)
Pelaksana: Kementerian Kesehatan
1. Memberikan makanan
melalui Puskesmas, Balai Kesehatan
tambahan pada ibu hamil
Masyarakat dan Posyandu
untuk mengatasi Kegiatan:
kekurangan energi dan 1.Suplementasi besi folat minimal 90
protein kronis tablet
2. Mengatasi kekurangan zat 2.Periksa kehamilan minimal 4 kali
besi dan asam folat 3.Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
3. Mengatasi kekurangan 4.Pemberian makanan tambahan pada
iodium ibu hamil
4. Menanggulangi kecacingan 5.Penanggulangan cacingan pada ibu
pada ibu hamil hamil
5. Melindungi ibu hamil dari 6.Pemberian kelambu dan pengobatan
Malaria bagi ibu hamil yang positif malaria
UPAYA INTERVENSI GIZI
SPESIFIK (2)
Program: Gerakan 1.000 HPK
II. Intervensi dengan (Hari Pertama Kehidupan)
sasaran Ibu Pelaksana: Kementerian
Menyusui dan Kesehatan melalui Puskesmas, Balai
Anak Usia 0-<6 Kesehatan Masyarakat dan
Posyandu
Bulan:
Kegiatan:
1. Mendorong
1.Persalinan ditolong oleh tenaga
inisiasi menyusui kesehatan.
dini (pemberian 2.Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
ASI 3.Promosi menyusui ASI eksklusif
jolong/colostrum) (konseling individu dan kelompok).
2. Mendorong 4.Imunisasi dasar.
pemberian ASI 5.Pantau tumbuh kembang secara
Eksklusif rutin setiap bulan.
6.Penanganan bayi sakit secara
tepat.
UPAYA INTERVENSI GIZI SPESIFIK
(3)
Program: Gerakan 1.000
HPK (Hari Pertama
III. Intervensi dengan Kehidupan) Program: Penyelenggaraan
sasaran Ibu Pelaksana: Kementerian Program Pemberian Makanan
Menyusui dan Anak Kesehatan melalui Tambahan (PMT) Balita Gizi
Usia 6 -23 bulan: Kurang)
Puskesmas, Balai
1. Mendorong Pelaksana: Kementerian
Kesehatan Masyarakat dan
penerusan
Posyandu Kesehatan melalui
pemberian ASI
Kegiatan: Puskesmas, Balai Kesehatan
hingga usia 23 bulan
1.Pemberian makanan Masyarakat dan Posyandu
didampingi oleh
pemberian MP-ASI. pendamping (MP) ASI, ASI Kegiatan:
2. Menyediakan obat diteruskan sampai usia 2 1.Pembinaan Posyandu dan
cacing. tahun atau lebih. Penyuluhan serta penyediaan
3. Menyediakan 2.Pemberian kapsul makanan pendukung gizi
suplementasi zink. vitamin A serta melengkapi untuk balita kurang gizi usia
4. Melakukan imunisasi dasar. 6-59 bulan berbasis pangan
fortifikasi zat besi 3.Pemantauan tumbuh lokal (misalnya melalui Hari
ke dalam makanan. kembang secara rutin Makan Anak/HMA).
5. Memberikan setiap bulan. 2.Anggran program berasal
perlindungan 4.Penanganan anak sakit dari Bantuan Operasional
terhadap malaria. Kesehatan (BOK) - Dana
secara tepat.
6. Memberikan
5.Pemberian suplementasi Alokasi Khusus (DAK) Non
imunisasi lengkap.
zink. Fisik sebesar Rp.200.000.000
7. Melakukan
6.Pemberian obat cacing per tahun per Puskesmas di
pencegahan dan
pengobatan diare. dan; daerahnya masing masing.
7.Pemberian fortifikasi zat
INTERVENSI GIZI SENSITIF:
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada
Lintas Sektor
BKP/PERTANIAN PU
Ketahanan Air Bersih
Pangan dan & Sanitasi
Gizi
PP DAN PA
BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Nasional
SOSIAL
AGAMA
Pendidikan
Penanggulan
BKKBN Gizi
gan
Masyarakat
Kemiskinan
DIKBUD
Keluarga
Berencana 58
58
INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
10. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
11. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
12. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
PENUTUP
TANTANGAN
HARAPAN
Terima Kasih