Anda di halaman 1dari 24

Peranan Kampung KB

dalam Percepatan
Penurunan Stunting
Indrias sugesty mahardika
Penyuluh KB
DP3APPKB Kota Surabaya
Permasalahan Stunting Dunia
Setiap Negara Di Dunia Mengalami Permasalahan Gizi

Thailand
Sri Langka
Maldives
Korea Utara
Myanmar
Bhutan
single burden double burden triple burden Nepal
Bangladesh
Indonesia
22,2% balita di dunia 36,4
India
(150,8 juta) Timor Leste
7,5%
5,6% (50,5 juta)
(38,3 juta)

Stunting
Overweight Wasting

Sumber: Global Nutrition Report, 2018


Permasalahan Stunting Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan


triple burden permasalahan gizi.
Status Gizi Balita, 2013-2018

37,2
30,8

12,1 10,2 11,9


8,0

Stunting Wasting Overweight


2013
2018

Obesitas Penduduk Usia 18+ tahun

2013 2018
1 DARI 3
14,8% 21,8% anak Indonesia mengalami stunting

Sumber: Riskesdas, 2013 dan 2018


Distribusi Stunting Per Provinsi, 2019

Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat


merupakan provinsi dengan tingkat

prevalensi sangat
tinggi (>40%).
Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Babel, Kepri
dan Bali merupakan provinsi dengan

prevalensi rendah
(<20%).

9
PENYEBAB STUNTING
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Terbatasnya layanan kesehatan


termasuk layanan
Kurangnya akses ke Kurangnya akses ke air
Praktek pengasuhan ANC-Ante Natal Care,
makanan bersih dan
yang tidak baik Post Natal dan
begizi** sanitasi
pembelajaran dini
yang berkualitas
Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
gizi sebelum dan pada terdaftar di PAUD* 1 dari 5 rumah tangga
1 dari 3 ibu hamil
masa kehamilan masih BAB diruang
anemia
2 dari 3 ibu hamil belum terbuka
60% dari anak usia 0-6 mengkonsumsi suplemen zat
bulan tidak besi yang memadai
mendapatkan ASI Menurunnya tingkat kehadiran
ekslusif anak di Posyandu (dari 79% di
2007 menjadi 64% di 2013) 1 dari 3 rumah tangga
Makanan bergizi mahal belum memiliki akses
2 dari 3 anak usia 0-24 ke air minum bersih
bulan tidak menerima Tidak mendapat akses yang
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
DAMPAK STUNTING

Stunting adalah gangguan


pertumbuhan dan perkembangan
anak akibat kekurangan gizi kronis
terutama dalam 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK)
Pe kem bangan O ak A nak S n ing Pe kem bangan O ak A nak Seha

Laki-Laki: Perempuan:
110 cm 109,4 cm
100,7 cm 99,9 cm
96,1 cm 95,2 cm

 Gangguan pertumbuhan (berat


lahir rendah, kecil, pendek, kurus)
 Hambatan perkembangan
kognitif dan motorik
 Gangguan metabolik pada saat
dewasa: risiko penyakit tidak
*WHO: anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang sama sampai
usia 5 tahun, terlepas di mana mereka dilahirkan menular (diabetes, obesitas, stroke,
penyakit jantung)
Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in
Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
BKKBN
Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
siap melaksanakan arahan presiden pada rapat terbatas (ratas) percepatan
penurunan stunting tanggal 25 januari 2021

melalui

menjadi 14% pendekatan


keluarga

PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun


2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting
5 PILAR STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
Perpres 72/2021
Peningkatan Komitmen dan Kepemimpinan Pemeritah
01 Desa/Kelurahan (Perpres 72/2021) – dalam DASHAT

Penguatan dan Pengembangan Sistem, Data, Informasi, Riset


02 dan Inovasi, melalui pemantauan kasus dan tumbuh kembang
balita, pengembangan inovasi kegiatan dan kemitraan

Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan


(Perpres 72/2021) – dalam DASHAT 03
Masyarakat dalam hal Gizi, Perilaku Sehat, Gotong Royong
dan Kemandirian

Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif, melalui


04 pendekatanan Kampung Keluarga Berkualitas

Ketahanan Pangan di Tingkat Individu, Keluarga dan


05 Masyarakat, melalui optimalisasi pemanfaat bahan pangan
lokal
Tujuan Kampung KB
1. Pembinaan peserta KB
2. Mendekatkan pelayanan Bangga Kencana kepada
keluarga;
3. Memantapkan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga melalui implementasi 8 fungsi Keluarga
dalam kehidupan sehari-hari;
4. Menumbuhkan “Gotong Royong” dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. Integrasi lintas sektor dalam memberikan
pelayanan kepada keluarga & masyarakat;
6. Melaksanakan “Nawa Cita”

10
“ Kampung
Keluarga
Berkualitas
Profil Kampung KB
Jawa Timur

Jumlah Kampung KB. : 1.424


Berkelanjutan/Paripurna : 269
Mandiri : 158
Berkembang : 302
Dasar : 695
Kampung Keluarga Berkualitas sebagai
wadah Percepatan Penurunan Stunting
Latar Belakang DASHAT
Penugasan BKKBN menjadi
Ketua Pelaksana Program DASHA
Percepatan Penurunan Stunting T
oleh Presiden Joko W idodo sejak
tanggal 25 Januari 2021;
01

Salah satu bentuk intervensi


Risiko stunting karena faktor stunting adalah pemberian
spesifik dan sensitif, maka makanan bergizi seimbang bagi
ditingkat lini lapangan 02 keluarga resiko stunting dengan
BKKBN menggunakan optimalisasi bahan pangan lokal
pendekatan konvergenitas 03 dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi
dan partisipatif. Stunting di Kampung Keluarga
Berkualitas
(DASHAT)
Apa Itu
DASHAT?
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
upaya pemenuhan gizi seimbang bagi
keluarga berisiko stunting (yang memiliki
catin, bumil, busui, baduta/balita stunting
terutama dari keluarga kurang mampu),
melalui pemanfaatan sumberdaya lokal
(termasuk bahan pangan lokal) yang dapat
dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi
dari mitra lainnya
Apa TUJUAN
DASHAT?

Meningkatkan kualitas gizi masyarakat,


dalam rangka mempercepat upaya
penurunan stunting melalui
pendekatan konvergensi Kampung KB
di tingkat desa/kelurahan.
TUJUAN KHUSUS
Sediakan pangan
DASHAT Olah, distribusikan
sehat dan bergizi dan pasarkan
makanan bergizi
seimbang

Berdayakan ekonomi
Memunculkan kelompok
masyarakat berbasis
usaha keluarga/
sumber daya lokal;
masyarakat lokal yang
berkelanjutan

Tingkatkan keterampilan KIE gizi dan pelatihan


kelompok usaha keluarga/ kepada keluarga risiko
masyarakat stunting
HASIL YANG
DIHARAPKAN

Terpenuhinya Diperolehnya pengetahuan Meningkatnya kesejahteraan


kebutuhan gizi anak dan keterampilan penyiapan keluarga, melalui
stunting, bumil/busui pangan sehat dan bergizi keterlibatannya dalam
dan keluarga risiko berbasis sumber daya lokal kelompok usaha keluarga/
stunting; masyarakat yang
berkelanjutan.
Sasaran, Lokasi dan
Pelaksana Target Sasaran
Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan
Balita serta Catin yang menjadi
bagian dari Keluarga Beresiko
Stunting
Keluarga dan masyarakat pada
Pelaksan umumnya di desa ybs
a
Pemerintah Desa/
Kelurahan melalui
Lokas
pengembangan
i
kelembagaan lokal yang  Desa/Kelurahan terutama
sesuai dengan potensi dan yang jumlah kasus stunting
kebutuhan penanganan masih tinggi
stunting yang ada di tingkat  Setiap desa setidaknya
desa dan sekitarnya memiliki 1 Dashat di tingkat RW/
Posyandu
Model
Pengelolaan
SOSIAL KOMERSIAL
Kesejahteraan  Kesejahteraan Baik
Rendah  Kasus Stunting
Kasus Stunting Tinggi SOSIAL Rendah
Akses Sumber DAN  Akses Sumber
Pangan Rendah KOMERSIA Pangan Optimal
L

SOSIAL & KOMERSIAL


Kesejahteraan Baik
SOSIA Kasus Stunting Sedang
KOMERSIA
L Akses Sumber Pangan
L
Berkembang
5 Helix - Pemangku
Kepentingan
MASYARAKAT
Keluarga Risiko Stunting dan Masyarakat Penerima
dan Pelaksana DASHAT

DUNIA KADER PENGGERAK


USAHA MASYARAKAT
Pendukung DASHAT dalam
hal donasi natura dan Penggerak dan Motivator
dana, pendamping dan terlaksananya DASHAT di
edukasi pengelolaan tingkat RT/RW/Desa (PKK,
usaha dan gizi PPKBD/Sub, Kader lainnya)

PERGURUAN PEMERINTAH PUSAT,


TINGGI PEMDA DAN PETUGAS
Pendamping dalam hal Pembina, Pendamping, Edukator,
Pendidikan gizi kepada dan Regulator pelaksanaan
masyarakat dan DASHAT (BKKBN, OPD PPKB,
pengelolaan DINKES, PKB/PLKB, dll)
DASHAT
Tahap
Kegiatan
KIE

Distribusi
dan
Identifikasi Produksi Penjualan
dan dan
Pemetaan Peningkata Pengemasa
Perumusa n n
n Kapasitas

Pendampingan dan Bimtek


Terpadu
IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI

KASUS STUNTING TINGKAT KESEJAHTERAAN


• Manfaatkan semua sumber data • Kenali latar belakang sosial
yang ada (PK21, ePPGBM, e- ekonomi keluarga risiko
Posyandu, dlll.) stunting
• Petakan kasus berdasarkan wilayah • Pahami kondisi sosial ekonomi
(RT/RW, Desa/Kelurahan dan budaya wilayah desa
• Diskusikan dan tentukan kasus setempat
stunting berdasarkan penyebab dan
rencana tindakannya

PROGRAM/KEGIATAN SEJENIS AKSES DAN KETERSEDIAAN


• Kenali usaha sejenis dalam radius SUMBER PANGAN
desa atau kecamatan • Petakan berbagai potensi sumber
• Upayakan kerjasama agar lebih pangan dalam radius desa/kel,
efektif dan efisein kecamatan dan kab/kota, maupun
• Bentuk Kerjasama dapat berupa nasional, berupa korporasi atau
tenaga, sumber pangan, pengemasan, perorangan.
pemasaran, dll. • Sumber pangan dapat berupa natura
dan/atau dana
Launching DASHAT
DASHA
T

DAPUR SEHAT ATASI STUNTING


DI KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS
DASHAT

BK
Terima kasih

Hidup Berencana
Hidup Itu Itu Keren
Berencana

Anda mungkin juga menyukai