suatu kondisi tinggi badan saat pemeriksaan tinggi badan, Kondisi kerdil ini dapat dike-
anak tidak sesuai dengan jika dimasukkan tahui setelah anak berusia 2
usianya dikarenakan kekur- kedalam growth chart tahun dan sudah melewati
angan asupan gizi didalam WHO 2006 TB/U didapatkan 1000 HPK.
kandungan dan awal ke- interprestasi kurang
hidupan dari -2 standar deviasi (Stun-
ted) dan kurang dari -3 standar
deviasi (Severely Stunted).
LATAR BELAKANG
Prevalensi stunting
Tahun 2022 : 32,6%
Tahun 2017 : 22,2% (150,8 juta)
thailand: 16 %
vietnam: 23 %
myanmar: 35 %
Sumatera Barat :
2017 : 30,6% > 2018 29,9 % >
2019 27,47% > 2020 26,71 % >
2021 23,3%
masalah gizi yang sudah terk- Masalah gizi yang belum dapat masalah gizi yang sudah
endali terselesaikan (unfinished) meningkat dan mengancam kese-
hatan masyarakat
(emerging).
Stunting
Cakupan N/D belum men- cakupan T/D dan 2T/D pada Cakupan BGM lebih tinggi Prevalensi stunting 11,04%.
capai target 89%, secara ke- empat kelurahan belum dari yang diharapkan 0,2%.
seluruhan pencapaian N/D mencapai target lebih tinggi
57,61%. dari
yang diharapkan yaitu < dari
2%
Faktor penyebab permasalahan gizi
Bayi yang berusia 0-6 bulan wajib diberikan ASI Memulai MP-ASI akan ada masa peralihan dari ASI
ekslusif tanpa adanya makanan tambahan lain. ekslusif ke makanan keluarga yang disebut dengan
masa penyapihan.
Pada bayi usia 6 bulan diberikan Makanan Pen- pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap, mu-
damping ASI (MP-ASI) namun tetap diiringi lai dari jenis, jumlah, frekuensi, tekstur, dan kon-
dengan pemberian ASI sampai usia dua tahun. sistensi sampai pemberian gizi anak terpenuhi se-
suai dengan pemberian makanan keluarga.
Place subtitle text here
Kegiatan ini diharapkan dapat men- Laporan ini diharapkan dapat menjadi ba-
ingkatkan pengetahuan penulis lebih han masukan dan pertimbangan untuk
mendalam mengenai pengolahan dan pem- meningkatkan upaya pencegahan permasa-
berian makanan pada balita di posyandu lahan gizi di Posyandu wilayah Kerja PKM
kelurahan Koto Katik. Koto KAtik.
Tinjauan Pustaka
1000 Hari Pertama Kehidupan
Periode kritis dan periode emas dalam tumbuh kembang anak.
270 hari selama kehamilan + 365 hari tahun I + 365 hari tahun II.
Setelah lahir
Usia 55 th
Usia th
90%
90%
Gangguan perkem-
Asupan gizi ibu ku-
bangan organ tubuh Risiko BBLR
rang
bayi
Intervensi gizi spesifik adalah kegiatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan
yang sasarannya periode 1000 HPK dan bersifat jangka pendek,
berkontribusi 30% dalam perbaikan gizi.
intervensi gizi sensitif merupakan kegiatan program pembangunan yang memberi pengaruh pada status
gizi masyarakat terutama kelompok 1000 HPK, seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan, gender, air
bersih, sanitasi, serta kesehatan lingkungan dan
berkontribusi 70% dalam perbaikan gizi
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi Gizi Sensitif
Pemantauan Pertumbuhan & Perkembangan
Anak 0-24 bln dengan kenaikan BB kurang dari standar weight increment -> risiko
gagal tumbuh, evaluasi lengkap & periksa kemungkinan penyakit penyerta atau ru-
juk.
BB/PB atau BB/TB <-2 atau <-3 SD -> gizi kurang/gizi buruk, beri tatalaksana gizi
buruk atau dirujuk.
IMT/U >+1 SD -> risiko kenaikan lemak tubuh dini, beri tatalaksana gizi lebih atau
dirujuk.
Pemantauan Pertumbuhan & Perkembangan
Anak 0-24 bln dengan kenaikan PB kurang dari standar length increment -> risiko
perlambatan pertumbuhan linear, evaluasi lengkap dan periksa kemungkinan
penyakit penyerta atau rujuk.
PB/U atau TB/U <-2 SD -> perawakan pendek, tindak lanjut: tatalaksana stunting
dan dirujuk.
Pemantauan Pertumbuhan & Perkembangan
Bayi atau anak belum mampu melakukan salah satu kemampuan yang seharusnya
sesuai usianya -> anjurkan untuk dibawa ke dokter, bidan, atau perawat.
Dianjurkan bawa anak sejak usia 3 bln s/d 2 th ke faskes untuk dapat layanan
SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang) tiap 3 bulan
sekali.
Definisi Stunting
Prevalensi stunting
Tahun 2022 : 32,6%
Tahun 2017 : 22,2% (150,8 juta)
thailand: 16 %
vietnam: 23 %
myanmar: 35 %
Riskesdas
2007 2018
2013
18% 19,3%
19,2%
Sumatera Barat :
2017 : 30,6% > 2018 29,9 % > Puskesmas Koto Katik
2019 27,47% > 2020 26,71 % > 2021 : 11,04%
2021 23,3%
Etiologi & Faktor Penyebab Stunting
FAKTOR PENYEBAB
MULTIDIMENSI. Langsung:
Asupan gizi (kecukupan energi, protein,
1. Pengasuhan yang kurang baik. zink, pemberian ASI, tablet Fe), penyakit
2. Layanan kesehatan terbatas. infeksi.
3. Akses keluarga ke makanan bergizi masih
kurang. Tidak langsung:
4. Akses air bersih dan sanitasi masih kurang. BBL, PBL, usia ibu saat melahirkan, BB
ibu saat hamil, pendidikan ibu, pendap-
atan keluarga, pekerjaan ibu, ANC.
Dampak Stunting
Langsung:
• gangguan perkembangan
kognitif & motorik,
• gagal tumbuh,
• gangguan metabolisme.
Tidak langsung:
• kapasitas intelektual menurun,
• Risiko PTM meningkat.
anak stunting & kurang gizi memi-
liki IL-6 yang meningkat.
Patofisiologi &
STUNTING
Patogenesis Stunting
Gizi kurang yang bersifat kronis:
BB/U dan TB/U rendah sedangkan BB/TB normal -> stunting.
Metodologi Penelitian
Posyandu Anggrek bertempat
• Penelitian ini adalah
penelitian survey dengan Tempat dan di PAUD Kuntum
Desain
pendekatan cross sectional Waktu Khaira Kelurahan Koto Katik
tanggal 4 Januari 2023
Kriteria F (%)
Kurang 2 25
Cukup 6 75
Baik 0 0
Jumlah 8 100
Mayoritas pengetahuan responden yaitu cukup sebanyak 6 orang (75%) dan 2 orang
pengetahuan kurang (25%).
Namun tidak ada dari responden mempunyai karakteristik
pengetahuan yang baik (0%).
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Ibu-ibu balita yang berkunjung ke posyandu Anggrek Kelurahan Koto Katik sebagian besar ber-
usia 26-35 tahun, dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA/sederajat dan semua ibu ada-
lah ibu rumah tangga.
Berdasarkan hasil kuesioner tingkat pengetahun tentang stunting dan pengolahan makanan balita pada ibu-ibu
balita di Posyandu Anggrek Kelurahan Koto Katik memiliki pengetahuan yang tergolong cukup dan kurang,
tidak ada ibu-ibu balita dengan pengetahuan yang tergolong baik.
Saran
Diharapkan media KIE menge- Diharapkan peran serta kader Dibutuhkan juga peran serta
nai stunting dapat diperbanyak posyandu, bidan-bidan kelura- berbagai pihak dalam memper-
seperti poster stunting, pam- han, serta bagian gizi untuk sipkan remaja-remaja yang di
phlet ataupun leaflet terutama lebih gencar memberikan in- masa depan akan menjadi ibu
di setiap posyandu, di poli KIA formasi mengenai pengolahan untuk memperhatikan kesiapan
Puskesmas dan tempat-tempat dan pemberian makanan yang gizi dalam rangka menurunkan
public lainnya. benar pada balita. angka stunting pada balita.
Lampiran
Terima Kasih