Anda di halaman 1dari 28

PEMBERIAN MAKAN

BAYI DAN ANAK (PMBA)


KOMITMEN PEMERINTAH
UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

diinisiasi oleh PBB


dibawah koordinasi SekJen PBB

Respons dunia terhadap


status gizi di negara
berkembang dan
tidak meratanya
GERAKAN NASIONAL
pencapaian MDGs 1 C
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
menurunkan proporsi
(Fokus pada 1000 HPK)
penduduk yang menderita
kelaparan dalam kurun PERPRES 42/2013
waktu 1990-2015 TENTANG GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
24
Mengapa Kita Perlu Khawatir
terhadap Masalah Kurang Gizi ?
 Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang
dimulai saat kehamilan hingga anak berusia
dua tahun merupakan periode yang sangat
penting.
 Kurang gizi pada dua tahun pertama kehidupan
menyebabkan kerusakan otak yang tidak
dapat lagi diperbaiki.
 Balita Pendek/Stunted kurang berprestasi di
sekolah.
 Studi menunjukkan bahwa stunting
menurunkan jumlah penghasilan saat dewasa
sebesar20%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa masalah Kurang Gizi menyebabkan
kemiskinan.
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan otak Mencapai tinggi badan, berat


badan dan perkembangan
Membangun Membangun optimal
tinggi badan berat
potensial badan
(rapid increase potensial
(rapid increase
in cell in cell size)
number)

Butuh gizi
Dibutuhkan seluruh zat gizi
mikro & Butuh Kalori (makro dan mikro) secara
protein seimbang

Konsepsi 20 LAHI 2
minggu R TAHUN
Kesehatan : long term effect
on HUMAN CAPITAL INVESTMENT
• Otak mulai berkembang sejak masa embryo
• Pada saat lahir  25% otak orang dewasa
• Usia 2 tahun  70 - 80% otak orang dewasa
• Usia 5 tahun  hampir sama dengan orang dws
MENGAPA 1000 HPK
(HARI PERTAMA KEHIDUPAN) PENTING ?

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar

Gizi pada
1000 HPK Pertumbuhan Kekebalan
(janin dan massa tubuh Kapasitas kerja
bayi 2 tahun) dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati kanker, stroke,
Hormon/receptor/gen
dan disabilitas lansia

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZ
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

▪ Upaya-upaya untuk mencegah ▪ Upaya-upaya untuk mencegah


dan mengurangi gangguan dan mengurangi gangguan
secara langsung secara tidak langsung
▪ Kegiatan ini pada umumnya ▪ Berbagai kegiatan
dilakukan oleh sektor kesehatan pembangunan pada umumnya
▪ Kegiatannya antara lain spt non-kesehatan
imunisasi, PMT ibu hamil dan ▪ Kegiatannya antara lain
balita, monitoring pertumbuhan penyediaan air bersih, kegiatan
balita di Posyandu penanggulangan kemiskinan,
▪ Sasaran: khusus kelompok dan kesetaraan gender
1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu ▪ Sasaran: masyarakat umum,
Menyusui, dan Anak 0-23 tidak khusus untuk 1000 HPK
bulan)
29
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS HIDUP

INTERVENSI SPESIFIK PADA


1000 HPK

PMT Ibu Hamil KEK


Pemberian TTD untuk Bumil
Promosi dan Konseling PMBA
(IMD, ASI Eksklusif, MP-ASI
dan lanjutkan ASI sd 2 thn)
Pemantauan Pertumbuhan
Tatalaksana Gizi Buruk
Pemberian Vitamin A
PMT Balita Kurus

30

Kelas Ibu
Hamil
1. Suplementasi besi folat
2. Periksa kehamilan (Konseling Gizi
Bumil)
3. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
4. PMT Ibu hamil.
5. Penanggulangan cacingan pada ibu
hamil.
6. Pemberian kelambu dan pengobatan
INTERVENSI bagi ibu hamil yang positif malaria.

GIZI SPESIFIK 1. Persalinan ditolong Nakes.


2. Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
3. Promosi ASI Eksklusif (konseling).
4. Imunisasi dasar.
5. Pantau tumbuh kembang.
6. Penanganan bayi sakit.

1. Pemberian Makanan Pendamping


(MP) ASI, ASI diteruskan sampai usia
2 tahun atau lebih.
2. Pemberian kapsul vitamin A serta
melengkapi imunisasi dasar.
3. Pemantauan tumbuh kembang
secara rutin setiap bulan.
4. Penanganan anak sakit secara tepat.
5. Pemberian suplementasi zink.
6. Pemberian obat cacing dan;
7. Pemberian fortifikasi zat besi.
8. PMT pada Balita kurus
31
KEGIATAN INTERVENSI SPESIFIK & SENSITIF LINTAS K/L
Bappenas sbg
Koordinator Pelaksana Tehnis
Suplementasi gizi, promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi, PAUD-HI dg intervensi kesehatan &
pendidikan gizi, promosi & kampanye gizi gizi, kelas parenting, pelatihan GTK
seimbang, kecacingan, tatalaksana gizi, JKN

Ketahanan pangan,
Air bersih dan sanitasi pemanfaatan pekarangan
rumah tangga (KRPL)

Pembnaan iodisasi garam, Bantuan pangan non


pengawasan fortifikasi garam tunai, PKH

Keamanan pangan, monitoring Pendidikan kesehatan


mkanan terfortifikasi reproduksi remaja, Bina
Keluarga Balita (BKB)

Kursus catin, pendidikan NIK, akte kelahiran,


kesehatan & gizi utk madrasah fasilitasi program &
& ponpes, mendorong peran kegiatan gizi dlm APBD
ulama dlm gizi & kesehatan
Sistem insentif

Dana dessa

Banyak program, bagus,tp


blm terintegrasi dan
bersinergi dg baik
10
STRATEGI,
POKOK KEGIATAN DAN
INDIKATOR PEMBERIAN MAKAN
BAYI DAN ANAK

33
TUJUAN PMBA

Umum
Meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak di Indonesia, melalui Pemberian Makan
Bayi dan Anak (PMBA) usia 0 - 24 bulan dengan optimal.

Khusus
1. Meningkatnya cakupan bayi baru lahir yang mendapatkan ASI
dalam 1 (satu) jam pertama.
2. Meningkatnya cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan.
3. Meningkatnya cakupan pemberian MPASI pada bayi dan anak 6
bulan.
TUJUAN PMBA lanjutan…

4. Meningkatnya cakupan bayi yang mendapat ASI sampai 24 bulan.


5. Meningkatnya jumlah sarana pelayanan kesehatan yang
melaksanakan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui
6. Menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap perilaku
menyusui melalui peraturan perundang-undangan dan kebijakan
7. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
8. Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder dalam
meningkatkan, melindungi dan mendukung pemberian ASI dan
MPASI
9. Pemberdayaan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek
pemberian ASI dan MPASI.
POKOK KEGIATAN PMBA

 Pengembangan Peraturan Perundangan dan Kebijakan


 Pengawasan pemasaran Susu Formula
 Pengawasan produk makanan bayi dan anak usia dini
 Revisi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sayang Bayi
 Peningkatan Kapasitas Petugas
 Advokasi dan Promosi Peningkatan PMBA
 Perlindungan Pekerja Perempuan
 Pemberdayaan Masyarakat
 Riset dan Pengembangan Teknologi
INDIKATOR KEBERHASILAN PMBA

 Peningkatan cakupan bayi yang mendapat ASI dalam 1 (satu)


jam pertama (IMD)
 Peningkatan cakupan menyusui ASI eksklusif pada bayi sampai
usia 6 bulan.
 Peningkatan cakupan pemberian MPASI mulai usia 6 bulan.
 Peningkatan cakupan anak yang mendapatkan ASI sampai usia
24 bulan.
 Rumah sakit melaksanakan 10 langkah menuju keberhasilan
menyusui.
 Menurunnya angka kematian bayi dan balita.
 Menurunnya angka prevalensi gizi kurang
POLA ASUH TERKAIT GIZI
Pola asuh terkait gizi adalah cara pemberian
makanan yang sesuai dengan kebutuhan
ibu dan anak

Ibu
Isi
Hami
Piringku
l
Bayi
IMD
bar
u
lahir
Bayi Pemantauan
ASI
usia 0- Pertumbuhan
Eksklus
6
if
bulan
Anak
usia 6 ASI +
bulan - MPAS
2 I
tahun
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
PEMENUHAN GIZI IBU HAMIL
MELALUI ISI PIRINGKU

PERLU DIPERHATIKAN BAHAN MAKANAN YANG DIKONSUMSI UNTUK HIDUP SEHAT

 50% lagi adalah makanan pokok dan  50% dari jumlah makanan setiap kali
lauk pauk makan adalah sayur dan buah

 Porsi makanan pokok lebih banyak  Porsi sayur lebih banyak dari porsi
dari porsi lauk pauk buah
 Anjuran minum setiap kali makan

IBU HAMIL MAKAN 1 PORSI LEBIH BANYAK


INTERVENSI SPESIFIK BAGI IBU HAMIL

1. Suplementasi besi folat


2. Periksa kehamilan
3. Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT).
4. PMT Ibu hamil.
5. Penanggulangan
cacingan pada ibu hamil.
6. Pemberian kelambu dan
pengobatan bagi ibu
hamil yang positif malaria.
1. Inisiasi Menyusu 2. ASI Eksklusif 6
Dini (IMD) Bulan

3. MP ASI setelah 6 4. ASI sampai


Bulan 2
tahun/lebih
1. Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

PROSES MENYUSUI DIMULAI SECEPATNYA


Dengan Cara
Segera setelah lahir
Bayi ditengkurapkan di dada ibu
sehingga KULIT IBU MELEKAT PADA KULIT
BAYI;
MINIMAL SATU JAM
atau sampai menyusu awal selesai.”
2. ASI Eksklusif 6 Bulan

ASI Eksklusif 6 Bulan adalah


pemberian ASI saja tanpa
ditambah cairan / makanan
lainnya, kecuali obat tetes /
sirup

 Memenuhi kebutuhan gizi bayi


 Melindungi daya tahan tubuh bayi
 Melatih bayi lebih mandiri
3. MP ASI setelah usia 6 Bulan
3. MP ASI setelah usia 6 Bulan

Pemberian MP ASI sesuai 4 prinsip dasar:


1. Tepat waktu : usia 6-8 bulan, 9-11 bulan dan 12-23 bulan
2. Adekuat : Frekuensi, Jumlah dan Tekstur / Konsistensi/Kekentalan,

variasi
3. Aman : disiapkan/disimpan dengan cara yang higienis, diberikan
menggunakan tangan dan peralatan yang bersih
4. Diberikan dengan benar: Terjadwal, lingkungan netral dan
Prosedur makan

45
Variasi MP ASI : harus mengandung 4 bintang kelompok makanan

1 2 Makanan sumber protein kaya zat


Makanan pokok
sumber karbohidrat : Beras, biji-bijian besi dan zinc bersumber hewani :
sepert ijagung, gandum, sagu,umbi- Daging merah ,hati sapi,hati ayam,
umbian, kentang dan ke ayam, ikan , telur dan susu k
singkong besi

3 4
Makanan sumber zat besi dan zinc dari Buah-buahan yang mengandung
nabati seperti Kacang-kacangan : vitaminAdan C untuk
kedelai,kacang hijau,kacangpolong, meningkatkan penyerapan besi
kacang tanah dan biji-bijian seperti wijen seperti :
Sayur2an kaya zat besi seperti bayam Jeruk, mangga dan tomat serta
dan brokoli serta sayuran hijau lainnya buah2an lain sebagai
yang tidak kaya zat besi sebagai variasi pepaya, pisang ,sem
seperti daun-daunan hijau, wortel, terong

Minyak dan lemak seperti biji-bijian yang menghasilkan


minyak, margarin, dan mentega yang ditambahkan ke sayuran
dan makanan lain akan meningkatkan penyerapan beberapa
vitamin (A,D,E,K) dan dapat memberikan energi tambahan.
4. ASI sampai 2 tahun atau lebih

Richards et al 2002 ( Inggris) 1736 anak


ditest . Anak ASI secara bemakna menujukan
hasil pendidikan lebih tinggi. Hasil tidak
tergantung pada latar belakang socio
ekonomi

3253 ORANG di Denmark . Disusui < 1 bln


IQ 5 point lebih rendah dari yg disusui 7-9 bln.
Terdapat korelasi lamanya pemberian ASI
dg tingkat IQ
Mortensen EL et al JAMA ( 2002)
Meta- analisa thd 40 peneliian : 68%
menyimpulkan
menyusui meningkatkan kepandaian .
Jain et al 2002 ( United States )
Praktek pemberian ASI dan MPASI
akan berhasil bila

 Ibu, bapak atau pengasuh bayi mendapatkan informasi yang benar dan
lengkap tentang pemberian ASI dan MPASI dan bebas dari pengaruh
pemasaran susu formula.
 Ibu mendapatkan akses dukungan untuk menyusui, mencegah dan
menyelesaikan masalah dalam pemberian ASI dan MPASI baik dari
petugas kesehatan, kelompok ibu menyusui maupun masyarakat
sekitar.
 Bagi ibu bekerja, menyusui ekslusif dapat dilakukan bila ibu
mendapatkan cuti melahirkan dan mendapatkan kesempatan serta
bekerja.
fasilitas istirahat menyusui atau memeras ASI ketika sudah kembali
 Adanya riset berbasis populasi dan investigasi hal-hal yang berkaitan
dengan peningkatan pemberian ASI dan MPASI.
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

1 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2 ASI Eksklusif 6 Bulan 3 MP ASI setelah 6 Bln 4 ASI sampai 2 tahun/lebih

KEMENTERIAN KESEHATAN PROV/KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KELUARGA /


MASYARAKAT

•Sosialisasi dan Kampanye


•Penyiapan Kebijakan dan PMBA kepada • Implementasi PMBA
•Pelatihan/Orientasi
Pedoman/Media KIE PMBA Masyarakat
Implementasi PMBA ke
•Orientasi PMBA Ke LP/LS dan Kab./Kota •Pelatihan Kader tentang
Provinsi PMBA
•Kampanye PMBA
•Monev kepada •Edukasi PMBA kepada
Prov./Kab./Kota/Pusk. •Monev ke Kab./Kota /Pusk
Sasaran/Keluarga

TARGET
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
2015 2016 2017 2018 2019
1. Persentase Bayi usia s/d 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 39% 42% 44% 47% 50%

2. Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini


38% 41% 44% 47% 50%
(IMD)
AYO HIDUP SEHAT
SEHAT DIAWALI DARI SAYA

TERIMA KASIH

KESMAS FOR BALKESMAS PATI 28

Anda mungkin juga menyukai