Anda di halaman 1dari 29

GIZI REMAJA

DAN
STUNTING
• Remaja Indonesia saat ini menghadapi tiga masalah gizi
atau triple burden of malnutrition. Ketiga masalah gizi
tersebut adalah kekurangan gizi, kelebihan berat badan,
dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia. Padahal,
masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam
membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan
gizi. Oleh karena itu, jika tidak ditangani dengan baik dan
sesegera mungkin, permasalahan gizi pada remaja saat ini
akan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis di
kemudian hari.
STUNTING

Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara


Kabupaten Padang Lawas Utara
Gunungtua, 2022
18
Defenisi
JUMLAH STUNTING DI PALUTA (PSG)

40
36.9
35 34.2
32.2

30

25

20

15 13.3

10 9.5

5 4.2
2.2 2.6
1.3
0
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

BALITA STUNTING GIZI BURUK GIZI LEBIH/ OBESITAS


STUNTING BISA DICEGAH DENGAN MEMASTIKAN KESEHATAN YANG
BAIK DAN GIZI YANG CUKUP PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal


Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
23
Doddy Izwardy 2/15/2018
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN, PENTING DALAM
MENANGGULANGI STUNTING!!!
24

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar
Gizi pada
1000 hari pertama
kehidupan Pertumbuhan
(janin dan Kekebalan
massa tubuh
bayi 2 tahun) dan komposisi badan Kapasitas kerja

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
25
Intervensi Gizi Spesifik Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil 1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
(suplementasi besi folat) 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 3. Pendidikan gizi masyarakat
3. Kelas Ibu Hamil 4. Imunisasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif 5. Pengendalian penyakit Malaria
malaria 6. Pengendalian penyakit TB
5. Suplementasi vitamin A
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
6. Promosi ASI Eksklusif
Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI
9. Jaminan Kesehatan Nasional
8. Suplemen gizi mikro (Taburia)
10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
9. Suplemen gizi makro (PMT)
11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi
(PIS PK)
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga Promosi
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk Kesehatan, Tenaga Kesling)
13. Pemberian obat cacing 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
14. Zinc untuk manajemen diare

ANUNG untuk STUNTING KEMENKES 2018


• Dekan FKUI bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. dr. Dwiana
Ocviyanti, SpOG(K), MPH, dalam sambutannya mengatakan, “Kita menyadari bahwa
masalah gizi pada remaja merupakan langkah awal dan langkah penting untuk
mendapatkan suatu generasi emas. Remaja kita memiliki beban masalah gizi, selain
anemia pada remaja putri. Kemudian KEK atau kurang energi kronik, juga obesitas.
Tiga hal ini sama-sama tidak menguntungkan untuk generasi emas kita, karena
(kelak) ini akan menghasilkan bayi-bayi (keturunan) yang bermasalah. Jadi memang
remaja harus menjadi fokus kalau kita ingin menghilirkan upaya kita untuk
mendapatkan generasi emas, dan terutama masalah gizi pada remaja yang merupakan
awalan dari awalan yang membuat seluruh remaja kita menjadi remaja yang sehat.
Dengan demikian mereka akan menjadi orang tua yang sehat dan tentunya mereka
akan menghasilkan keturunan yang sehat.” Remaja putri dan putra di Indonesia saat
ini menghadapi krisis gizi. Satu dari empat remaja mengalami stunting, satu dari
tujuh kelebihan berat badan atau obesitas, dan hampir seperempat remaja putri
mengalami anemia.

Anda mungkin juga menyukai