2022
BAGI FASILITATOR
KOTA JAYAPURA
Usia 2
tahun Usia 4
2 bulan tahun
4 bulan
Stunting:
• Dilihat berdasarkan Panjang Badan
per Umur (PB/U) atau Tinggi Badan
per Umur (TB/U). 2
• Nilai Z-score <-2,0
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 HPK
Terbatasnya layanan
Praktek kesehatan termasuk layanan Kurangnya akses Kurangnya akses
pengasuhan ANC-Ante Natal Care, Post ke makanan ke air bersih dan
yang tidak baik Natal dan pembelajaran dini begizi sanitasi
yang berkualitas
Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
sebelum dan pada masa terdaftar di PAUD 1 dari 5 rumah tangga
1 dari 3 ibu hamil
kehamilan masih BAB diruang
2 dari 3 ibu hamil belum anemia
terbuka
60% dari anak usia 0-6 mengkonsumsi suplemen zat besi
bulan tidak yang memadai
mendapatkan ASI Menurunnya tingkat kehadiran anak di
ekslusif Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi
64% di 2013)
1 dari 3 rumah tangga
Makanan bergizi mahal belum memiliki akses ke
2 dari 3 anak usia 0-24
air minum bersih
bulan tidak menerima Tidak mendapat akses yang
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi
2019
2021
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia 21
Hambatan
2. Berpengaruh pada perkembangan
perkembangan
otak dan keberhasilan pendidikan
kognitif & motorik
Source:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with
Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org
Urgensi Percepatan Penurunan Stunting
• Dampak yang disebabkan oleh stunting tidak saja dirasakan oleh individu atau keluarganya.
• Kurang optimalnya perkembangan otak anak yang seharusnya terjadi 80 persen saat balita, menyebabkan
kemampuan kognitif pada usia sekolah terganggu.
• Stunting akan mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20 persen dan mengakibatkan hilangnya GDP hingga
11 persen karena kurangnya produktivitas.
• Kontribusi lain yang ditimbulkan akibat stunting dengan berkurangnya pendapatan adalah adanya kemiskinan antar-
generasi dan berkurangnya 10 persen total pendapatan seumur hidup.
• Berdasarkan Indeks Modal Manusia atau Human Capital Index yang diukur oleh Bank Dunia, Indonesia berada pada
rangking 87 dari 157 negara.
• Indeks ini merupakan indikator baru yang didesain Bank Dunia dalam mengukur aspek sumber daya manusia
dengan melihat kontribusi pendidikan dan kesehatan dalam mendukung produktivitas generasi yang akan datang.
Terdapat 3 faktor yang menjadi ukuran HCI yaitu kelangsungan hidup dari usia 0-5 tahun, lama dan kualitas
pendidikan dan kemampuan penduduk 15-50 untuk bertahan hidup.
• Ibu yang stunting memiliki 3 kali kemungkinan untuk mempunyai anak yang kurang gizi dan gagal tumbuh sehingga
mata rantai generasi stunting akan berlanjut. generasi stunting akan membebani negara dalam sektor kesehatan.
Karena generasi stunting memiliki potensi besar mengidap penyakit metabolisme seperti diabetes melitus dan
hipertensi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu
Ibu Eksklusif
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi
8. Peraturan Badan Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan
Stunting.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Rencana Aksi Nasional
Kegiatan yang merupakan prioritas dalam Rencana Aksi sebagai berikut:
• Penyediaan data keluarga berisiko Stunting;
• Pendampingan keluarga berisiko Stunting;
• Pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur;
• Surveilans keluarga berisiko Stunting;
• Audit kasus Stunting;
• Perencanaan dan penganggaran;
• Pengawasan dan pembinaan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting;
• Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
RAN PASTI
(Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting)
2022
berpengaruh pada realisasi dana DAK BOKB Stunting, Pelatihan/Orientasi TPK tahun
2022, dan pencapaian output kinerja TPK yang di support oleh TPPS,
• Secara Spesifik khusus bidan diminta data SIPB, STR, PNS/Non PNS, Praktek/Tidak
Praktek, data ini dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan terkait pelayanan.
• Nomor : 1145/BL.02/G3/2021
2 • Tanggal 1 September 2021
• Tentang : Rakor Perkembangan Rekruitmen Tim Pendamping Keluarga
• Nomor : 1200/BL.02/G3/2021
3 • Tanggal 20 September 2021
• Tentang : Data Kebutuhan Tim Pendamping Keluarga
• Nomor : 60/BL.02/G3/2022
4 • Tanggal 18 Januari 2022
• Tentang : Data Based (by name by address) Tim Pendamping Keluarga
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Provinsi BIDAN KB PKK
BIDAN PUNYA
NOMOR HP
KB PUNYA PKK PUNYA
NOMOR HP NOMOR HP
Data Profil Tim Pendamping Keluarga
1
2
Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
1,050
2,968
1,050
3,051
1,050
3,050
1,050
2,965
1,050
3,039
1,050
3,031
31 Desember 2021
3 Gorontalo 1,003 984 1,004 1,000 983 998
4 Sulawesi Barat 955 955 955 950 939 931
5 Riau 3,545 3,567 3,557 3,430 3,496 3,471
6 Sulawesi Selatan 6,507 6,507 6,507 6,377 6,358 6,322
7 Jambi 2,570 2,573 2,573 2,570 2,573 2,573
8 Papua Barat 1,386 1,782 1,706 600 188 122
9 Jawa Timur 17,134 20,043 16,472 17,133 20,042 16,472
10 Bengkulu 1,867 1,865 1,867 1,840 1,833 1,818
11 Aceh 6,474 6,171 6,615 6,440 5,854 6,568
12 Sulawesi Tengah 2,023 2,024 2,026 1,680 1,553 1,530
13 DIY 1,708 1,730 1,731 1,651 1,718 1,706
14 Sulawesi Utara 1,968 2,013 2,019 1,375 1,418 1,389
15 kalimantan tengah 2,168 2,065 2,634 1,680 1,744 1,789
16 Maluku Utara 1,868 1,891 1,909 1,628 1,656 1,619
17 Sumatra Utara 5,730 5,967 5,866 5,729 5,962 5,863
18 Sumatra Selatan 6,112 6,157 18,390 6,112 6,157 18,390
19 Kepulauan Riau 816 913 902 784 872 885
20 Lampung 4,535 6,007 6,006 4,533 6,006 6,004
21 Jawa Tengah 20,008 26,842 26,636 20,008 26,842 26,636
22 Kalimantan Barat 1,435 1,440 1,436 1,398 1,620 1,324
23 Nusa Tenggara Barat 2,673 4,563 5,137 2,673 4,563 5,137
24 Sumatera Barat 3,288 3,388 3,009 2,659 2,691 2,360
25 Jawa Barat 24,029 27,786 31,140 22,278 25,525 28,634
26 Sulawesi Tenggara 2,563 2,571 2,455 2,532 2,398 2,481
27 Kalimantan Timur 1,766 1,879 1,881 1,560 1,857 1,806
28 Bali 3,204 3,410 3,237 3,204 3,410 3,237
29 Banten 1,916 6,629 5,569 1,910 6,593 5,550
30 Maluku 1,390 1,452 1,310 995 1,005 854
31 Nusa Tenggara Timur 3,792 4,168 4,010 3,323 3,322 3,410
32 Kalimantan Utara 580 575 559 400 273 304
33 Papua 2,492 6,661 7,103 1,208 3,311 4,540
141,523 168,679 180,321 133,675 156,851 168,804
TOTAL INDIVIDU 490,523 459,330
Kendala dalam pembentukan Tim Pendamping
Keluarga (TPK) :
1. Pergantian personil cukup tinggi dikarenakan adanya pindah
tugas, pindah rumah, sakit, hamil, tidak memiliki handphone dll;
2. Keterbatasan jumlah bidan, sehingga ada yang merangkap dalam
melaksanakan tugas;
3. Pergantian kepala desa mempengaruhi tim yang sudah ada
sehingga harus mengembalikan SK untuk ditandatangani kembali.
MASA
1 CALON PENGANTIN 2 PASANGAN USIA SUBUR 3 KEHAMILAN
1. Pendampingan skrining awal
1.Skrining kelayakan calon ibu hamil 2. Pendampingan ketat kehamilan
1. Skrining kelayakan menikah 3 bulan
2.Pendampingan dan pelayanan risiko stunting dan patologis
sebelum hari H
kontrasepsi untuk menunda kehamilan 3. Pendampingan kehamilan sehat
2. Pendampingan ketat bagi catin tidak
3.Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi 4. Pendampingan janin terindikasi
lolos skrining
Antar Pribadi/Konseling risiko stunting
5. Deteksi dini stiapp penyulit
BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4
1. Skrining awal bayi baru lahir 1. Memastikan KBPP, Asi ekslusif, imunisasi,
2. Pendampingan Tumbuh Kembang asupan gizi busui, dan tidak ada komplikasi
bayi lahir sehat masa intes
3. Pendampingan dan pelayanan bayi 2. Memastikan kunjungan postnatal care
0-23 bulan dengan risiko stunting (PNC)
TUGAS UTAMA
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan bantuan sosial
KRITERIA :
Pengurus/Anggota IMP (SK)
KRITERIA : KRITERIA : Berdomisili di Desa/Kelurahan
Ijazah Pendidikan Bidan Pengurus/Anggota TP PKK Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasi (SK) Kemampuan gadget
Kemampuan gadget Berdomisili di Desa/Kelurahan
Kemampuan komunikasi KOMPOSISI :
KOMPOSISI : Kemampuan gadget PPKBD, Sub PKKBD, Kader
Ideal : Bidan, jika tidak Poktan, Kader Dasawisma,
tersedia bidan maka bisa KOMPOSISI : Tenaga Penggerak
digantikan dengan Tenaga Dapat berasal dari pengurus Program/Desa, Kader
Kesehatan lain. Minimal 1 Tim ataupun anggota dari Pokja I Organisasi Agama/Kemasy,
di Desa terdapat Bidan Pusat Pendidikan
s.ddanPokja TOMA/TOGA
IVKependudukan dan Keluarga Berencana
Pelatihan
PEMBAGIAN PERAN DARI MASING-MASING PIHAK
TIM PENDAMPING KELUARGA