Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM

PEMBANGUNAN KELUARGA
KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA
(BANGGA KENCANA)
DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
DI PR0VINSI SUMATERA UTARA

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara


Tahun 2022
LANDASAN
KEBIJAKAN
BKKBN DALAM
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
PRESIDEN
Perpres No. 72 / 2021
Tentang
Percepatan
Penurunan
Stunting
Faktor Penyebab Stunting
Terbatasnya layanan Kesehatan
Praktek pengasuhan yang termasuk layanan ANC, post natal dan
pembelajaran dini yang berkualitas
1 tidak baik
4• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar
• Kurang pengetahuan tentang
kesehatan dan gizi sebelum dan di Pendidikan anak usia dini
pada masa kehamilan Stunting disebabkan oleh faktor • 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi
• 30% dari anak usia 0-6 bulan tidak multidimensi. Intervensi paling suplemen zat besi yang memadai
mendapatkan ASI Eksklusif menentukan pada 1.000 HPK . • Menurunnya tingkat kehadiran anak di
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak Apa penyebab nya? posyandu
menerima Makanan Pendamping • Tidak mendapat akses yg memadai ke
Asi layanan imunisasi

Kurangnya akses ke makanan Kurangnya akses ke air bersih dan


2 bergizi sanitasi 3
• 1 dari 3 Ibu hamil anemia • 1 dari 5 rumah tangga masih buang air besar
• Makanan bergizi dianggap di ruang terbuka
mahal • 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke
air minum bersih
Bagaimana Proses Terjadi Stunting?

Stunting terjadi dimulai dari pra-konsepsi

Ketika seorang remaja


menjadi ibu yang
kurang gizi dan anemia

Remaja putri Wanita usia subur


usia 15-19 tahun 15-49 tahun
Kemudian saat hamil tidak
mendapatkan asupan gizi
yang mencukupi 33,5%
36,3% hamil dengan risiko
kurang energi kronik
Dan Ibu hidup di kondisinya beresiko
kurang energi kronik
lingkungan dengan
sanitasi kurang memadai
37,1%
Anemia

Sumber : Riskesdas 2018


Apa saja dampak Stunting ?
Stunting memiliki dampak pada menurunnya
kualitas sumber daya manusia, produktifitas
dan daya saing. Bagaimana pemetaan
DAMPAK JANGKA PENDEK dampaknya? DAMPAK JANGKA PANJANG

Terganggunya perkembangan otak Menurunnya kemampuan kognitif


dan prestasti belajar
Kecerdasan berkurang
Menurunnya kekebalan tubuh
sehingga mudah terpapar
Gangguan pertumbuhan fisik penyakit

Gangguan metabolisme dalam Meningkatnya risiko memiliki


tubuh penyakit diabetes, obesitas,
penyakit jantung, pembuluh
daerah, kanker,, stroke dan
disabilitas pada usia tua
Penyebab lain dari Stunting adalah 4 Terlalu
Terlalu Muda Melahirkan

Beresiko Bayi Lahir dengan berat badan rendah (BBLR)


dan mempengaruhi sekitar 20% terjadinya Stunting

Terlalu Tua Melahirkan

Risiko bayi lahir prematur menjadi lebih besar


bayi yang lahir mungkin juga akan memiliki berat badan yang
rendah alias jauh dari berat badan normal.
Penyebab lain dari Stunting adalah 4 Terlalu (Lanjutan)
Terlalu Dekat Jarak Melahirkan
Terlalu dekat jarak melahirkan dapat mengurangi nutrisi
yang tersedia untuk janin dan membatasi produksi ASI
yang mengakibat si Bayi bisa Stunting

Terlalu Sering Melahirkan


terlalu sering melahirkan memiliki dampak negatif yang
mempengaruhi gangguan pertumbuhan janin. Akibatnya
si bayi kurang sehat dan beresiko Stunting
Program BKKBN
Dalam Upaya Penurunan
STUNTING

1. Membentuk Tim Pendamping Keluarga


2. Melaksanakan Amanah Perpres No. 72
Tahun 2021 “ Bersama Lintas Sektor
Membentuk TPPS Mulai dari TK. Provinsi
Sampai Tk. Desa/Kelurahan ”
Bekerja sebagai Team work yang solid
Di Sumut ada 10.323 TPK TIM PENDAMPING KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB

TUGAS UTAMA
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan bantuan sosial

SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Tahun


PEMBAGIAN PERAN DARI MASING-MASING PIHAK
TIM PENDAMPING KELUARGA

KOORDINATOR & PEMBERI PENGGERAK & FASILITOR PENCATATAN DAN PELAPORAN


PELAYANAN MEDIS (MEDIATOR) DATA PENDAMPINGAN
PERAN PENYULUH KB/PLKB
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

1. Fasilitasi (Verifikator – Validator)


Pembentukan Tim Pendamping
Keluarga  Kolaborasi dengan
TPPS;
2. Tim Pelaksana PPS Kecamatan STUNTING
3. Koordinator Data pada PPS
Kecamatan
4. Fasiliator Pembinaan Kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting di
Desa/Kelurahan  Koord TPPS
Desa/Kelurahan
5. Partner Tim Pendamping Keluarga
 Pendampingan Keluarga
Koordinasi Penyelenggaraan Tim Percepatan Penurunan
Percepatan Penurunan Stunting Stunting (TPPS)

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Ditetapkan oleh Gubernur
Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2.
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
4. Tingkat kecamatan kabupaten/kota

Ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah


5. Tingkat Desa/Kelurahan Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. lain

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan


Penurunan Stunting di wilayahnya.
Desa/Kelurahan
TPPS Pusat
PENGARAH
TPPS Kabupaten/Kota
Kepala Desa/Lurah

TPPS Provinsi
PELAKSANA
Ketua : Ketua TP PKK
Wakil : Sekretaris Desa/ Kelurahan
TPPS Kab/Kota Sekretaris : PPKBD

KOORDINASI LAPANGAN KOORDINASI LAPANGAN


TIM PENDAMPING KELUARGA PENGELOLAAN DATA
TPPS Koord: Koord:
Kecamatan Bidan/Penyuluh KB/PLKB/Ketua Kader Pembangunan Manusia/Sub
Pokja IV TP PKK PPKBD/Koord. Posyandu

TPPS
Desa/Keluraha TIM PENDAMPING KELUARGA
DESA/KELURAHAN
n
(Bidan, Kader PKK, Kader KB/Kader
Pembangunan lainnya)
Program Khusus Dalam
Upaya Penurunan STUNTING
Di Kampung KB

“DAHSAT “
Dapur Sehat
Atasi Stunting
APA ITU DAHSAT

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


dalam upaya pemenuhan gizi
seimbang bagi keluarga beresiko
Stunting (yangmemiliki Catin, Bumil,
Busui, Baduta/Balita) terutama dari
keluarga Kurang mampu melalui
pemanfaatan Sumberdaya Lokal
(termasuk bahan pangan lokal ) yang
dapat dipadukan sumberdaya
/kontribusi dari mitra lainnya
APA TUJUAN DAHSAT

Meningkatkan Kualitas Gizi


Masyarakat dalam rangka
mempercepat upaya penurunan
Stunting melalui pendekatan
konvergensi Kampung KB ditingkat
Desa/Kelurahan
Terpenuhinya Diperolehnya Meningkatnya
Kebutuhan gizi anak Pengetahuan dan kesejahteraan Kelg.
stunting , Bumil, Busui Keterampilan Penyiapan Melalui keterlibatannya
dan Kelg. Resiko pangan sehat dan dalam kelompok usaha
Stunting bergizi berbasis keluarga
Sumberdaya lokal
SASARAN, LOKASI DAN PELAKSANA
Ibu hamil, Ibu Menyusui, dan Baduta/Balita serta Catin
SASARAN yang menjadi bagian dari keluarga yang beresiko stunting

Desa/Kelurahan terutama yang jumlah kasus Stuntingnya


masih cukup tinggi
LOKASI Desa/Kelurahan setidaknya memiliki 1 Dahsat ditingkat
RW/Posyandu

Pemerintah Desa/Kelurahan melalui pengembangan


kelembagaan lokal yang sesuai dengan potensi dan
PELAKSANA kebutuhan penanganan stunting yang ada ditingkat desa
dan sekitarnya
MODEL PENGELOLAAN

Sosial Komersial
 Kesejahteraan Rendah  Kesejahteraan Baik
 Kasus Stunting Tinggi  Kasus Stunting Rendah
Sosial dan  Akses Sumber Pangan
 Akses Sumber Pangan
Rendah
Komersil Optimal

Sosial & Komersial


 Kesejahteraan Baik
 Kasus Stunting Sedang
Sosial  Akses Sumber Pangan Komersil
Berkembang
5 JALINAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Masyarakat
Keluarga Resiko Stunting dan Masyarakat
Penerima Pelaksana Dahsat
Kader Penggerak
Masyarakat
Masyarakat
Penggerak dan motivator
Pendukung Dahsat dalam
terlaksananya Dahsat di
hal donasi Natura dan dana
Tkt. Dusun (PKK,
pendamping dan edukasi
PPKBD/Sub, kader lain )
pengelolaan usaha dan gizi
Perguruan Tinggi Pemerintah Pusat, Pemda
Pendamping dalam hal dan Petugas
prndidikan Gizi kepada Pembina, pendamping,
Masyarakat dan pengelola edukator dan regulator
Dahsat i pelaksana Dahsat (BKKBN,
OPD KB, Dinkes, PLKB)
Identifikasi
TAHAP KEGIATAN KIE
dan Pemetaan

Peningkatan Distribusi dan


Kapasitas penjualan

Perumusan
Produksi dan
Pengemasan

Pendampingan dan Bintek


Terpadu
PENDANAAN
Anggaran dana desa

Koperasi, Pegadaian , Modal Sendiri ,


Permodalan ventura gotong royong

CSR APBN, APBD

BUM Des

Anda mungkin juga menyukai