Anda di halaman 1dari 26

PENGORGANISASIAN

PENDAMPINGAN
PENYULUH KB / PETUGAS LAPANGAN KB
MELALUI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Outline
 PENDAHULUAN
 PENGORGANISASIAN
PENYULUH KB/PLKB
 TIM PENDAMPING KELUARGA
PENDAHULUAN
MASALAH KEPENDUDUKAN INDONESIA

PENDUDUKAN BESAR (270JUTA) Laju Pertumbuhan Penduduk (1,25%) Fertilitas relatif masih tinggi dan tidak merata (2,4)

Angka Kematian Ibu dan Anak relative tinggi Persebaran TIMPANG, Urbanisasi, Transmigrasi, TKI/TKW, dll
(AKN 32/1000, AKB 24/1000, AKBA 15/1000) (MOBILITAS)
“ PEMERINTAH PERLU
HADIR DI TENGAH-
TENGAH
MASYARAKAT
BERSAMA SWASTA
DAN MASYARAKAT
ITU SENDIRI UNTUK
MEMBERIKAN
PELAYANAN
KEPADA KELUARGA
SEBAGAI UNIT
TERKECIL DALAM
MASYARAKAT

VISI INDONESIA 2045

Pembangunan SDM Unggul, Indonesia Maju


yang merata
dan inklusif
Memiliki kecerdasan Sehat menyehatkan
yang komprehensif dalam interaksi
Negara yang (produktif dan inovatif) alamnya
demokratis,
kuat dan bersih
Damai dalam
Berperadaban
Ekonomi yang interaksi sosialnya
unggul
maju dan dan berkarakter kuat
berkelanjutan
4
Faktor Penyebab Stunting
Terbatasnya layanan Kesehatan
Praktek pengasuhan yang termasuk layanan ANC, post natal dan
1 tidak baik pembelajaran dini yang berkualitas 4
• Kurang pengetahuan tentang • 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar
kesehatan dan gizi sebelum dan di Pendidikan anak usia dini
pada masa kehamilan Stunting disebabkan oleh faktor • 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi
• 30% dari anak usia 0-6 bulan tidak multidimensi. Intervensi paling suplemen zat besi yang memadai
mendapatkan ASI Eksklusif menentukan pada 1.000 HPK . • Menurunnya tingkat kehadiran anak di
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak Apa penyebab nya? posyandu
menerima Makanan Pendamping • Tidak mendapat akses yg memadai ke
Asi layanan imunisasi

Kurangnya akses ke makanan Kurangnya akses ke air bersih dan


2 bergizi sanitasi 3
• 1 dari 3 Ibu hamil anemia • 1 dari 5 rumah tangga masih buang air besar
• Makanan bergizi dianggap di ruang terbuka
mahal • 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke
air minum bersih
Bagaimana Proses Terjadi Stunting?

Stunting terjadi dimulai dari pra-konsepsi

Ketika seorang remaja


menjadi ibu yang
kurang gizi dan anemia

Remaja putri Wanita usia subur


usia 15-19 tahun 15-49 tahun
Kemudian saat hamil tidak
mendapatkan asupan gizi
yang mencukupi 33,5%
hamil dengan risiko
36,3% kurang energi kronik
Dan Ibu hidup di kondisinya beresiko
lingkungan dengan kurang energi kronik
sanitasi kurang memadai
37,1%
Anemia

Sumber : Riskesdas 2018


Apa saja dampak Stunting ?
Stunting memiliki dampak pada menurunnya
kualitas sumber daya manusia, produktifitas
dan daya saing. Bagaimana pemetaan
DAMPAK JANGKA PENDEK dampaknya?
DAMPAK JANGKA PANJANG

Terganggunya perkembangan otak Menurunnya kemampuan kognitif


dan prestasti belajar
Kecerdasan berkurang
Menurunnya kekebalan tubuh
sehingga mudah terpapar
Gangguan pertumbuhan fisik penyakit

Gangguan metabolisme dalam Meningkatnya risiko memiliki


tubuh penyakit diabetes, obesitas,
penyakit jantung, pembuluh
daerah, kanker,, stroke dan
disabilitas pada usia tua
KEBIJAKAN & STRATEGI
PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Rencana Aksi Nasional Percepatan
Penurunan Stunting (RAN PASTI) Finalisasi
Penajaman intervensi ‘hulu’ dengan prioritas (penyediaan data, pendampingan dan surveilans
mencegah lahirnya anak stunting. keluarga berisiko stunting dan audit kasus stunting)

PROGRAM INKUBASI Tim Pendamping


Critical success factor Keluarga
memastikan keluarga mampu
mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
Mendampingi keluarga
berisiko stunting
• Mempersiapkan kesehatan dengan baseline hasil
calon pengantin/calon ibu PK 2021
• Memastikan asuhan ibu hamil SATU
dan ibu pasca melahirkan
dilakukan sesuai standar DATA
• Mendampingi ibu menyusui dan PASTI
pengasuhan 1000 HPK E - SURVEILANS
PENGORGANISASIAN
PENYULUH KB/PLKB
POTENSI BKKBN

Pusat BKKBN Pusat 1


Pusat- Perwakilan
Provinsi BKKBN Prov 33
PLKB/PKB PNS &
Kec/Desa
Non PNS 31 ribu
RT/RW PPKBD/Sub PPKBD 1,2 juta
Keluarga 68 juta
Surveilans/pendampingan difokuskan pada:
a) semua keluarga dengan calon PUS;
b) Semua Keluarga dengan Ibu Hamil / Pasca saling
c) semua keluarga yang punya Balita atau
d) semua keluarga yang punya Baduta atau
e) keluarga dengan risti stunting atau punya Baduta Stunting
PENYEBARAN TENAGA PENYULUH KB/PLKB (PNS – NON PNS)
1.059

2.608

166 83 257
327 836

514
143 273
588 426
828 165
335 842

316 620
533 290
2.037 231
1.700

1.196 1.863
2.469

422 4.403
327
235 2.586
532 1.180
Rata-rata rasio 1 - 3 1.042

Rata-rata rasio 4- 6

Rata-rata rasio > 6


Ketahanan
pangan
Kemensos

BKKBN BKKBN
Keluarga

Belum ada program untuk keluarga, diusulkan dengan tepat data oleh BKKBN
Program menjadi terakses dengan baik sesuai harapan
Program sudah ada, dan terakses dengan baik sesuai harapan
Ketahanan
pangan
Kemensos

BKKBN BKKBN
Keluarga

Belum ada program untuk keluarga, diusulkan dengan tepat data oleh BKKBN
Program menjadi terakses dengan baik sesuai harapan
Program sudah ada, dan terakses dengan baik sesuai harapan
BKKBN Pusat

Perwakilan : 33

PKB/PLKB : 23.400

PPKBD dan Sub PPKBD : 1,2 juta

Pemda Tk 2 dan jajaran, TNI, Polri


Camat dan jajaran, Puskesmas, Tenaga Gizi, Penyuluh Agama
Desa dan jajaran, Bidan, Babin
Multi sector Kader Desa, Pendamping Desa, KPM , dll
networking Kader Sehat, PKK, Dasa wisma
Darma Wanita : daerah & Kecamatan
STRATEGI

“Advokasi Stakeholders Kebijakan &


dan Promosi ke Perubahan
Masyarakat” Perilaku

Pelaku Utama
PKB/PLKB
1. Analisa situasi
2. Tentukan Nama
Kampanye Pembinaan

K I E / P R O M O S I
1. Analisis
3. Sasaran komunikasi
A D V O K A S I

2. Menyusun Strategi 4. Tujuan Komunikasi


(Pengetahuan, Sikap, dan PPKBD/SUB
3. Mobilisasi Perilaku) PPKBD
4. Implementasi 5. Manfaat yang ingin
disampaikan
5. Evaluasi 6. Hal-hal lainnya yang dapat
mendukung (data,
6. Keberlanjutan testimoni,dukungan
tokoh, dll)
7. Perilaku yang diharapkan
untuk dilakukan
STRATEGI

“Penggerakan Mitra
Potensial dan Masyarakat” Penjangkuan

MEKOP PROGRAM
BANGGA
KENCANA
Pelaku Utama LINI LAPANGAN
PKB/PLKB

Pembinaan

PPKBD/SUB
PPKBD

KOMUNITAS
PENANGUNG LOKUS PENGELOLA - PROSES
Wilayah
JAWAB LAYANAN PELASANA

BALAI
PENYULUHAN STAFF MEETING :
/ KANTOR Ka.UPT/ Pemetaan Target
Koordinator/ dan Evaluasi
CAMAT
PKB-PLKB

CAMAT Kec Sistem Monev REMBUG STUNTING


Kepala LOKMIN PUSKESMAS:
Puskesmas, TK. KECAMATAN : ADMINISTASI PERKAWINAN :
Kepala KUA, Nakes Komitmen & Rencana Evaluasi Pelayanan Pendaftaran, Pemenuhan
PUSKESMAS Penyuluh Agama Kesehatan dan Gizi Syarat, Jadwal Perkawinan
KUA Kegiatan

Sistem Layanan -
TIM DESA/KEL :
Monev PKB/PLKB, Bidan,
Petugas Gizi, REMBUG STUNTING
KANTOR Tenaga Kesehatan TK. DESA: PEMBINAAN LENGKAP :
DESA/ Linkungan, Guru Komitmen & Rencana Peningkatan Kapasitas, Rencana Kerja dan Monev
KADER / KELURAHAN/ PAUD, Kegiatan
DESA RUMAH
Pendamping Desa
LURAH
DATAKU/
Kader
PUSTU/ Pembangunan Desa PENCATATAN DAN PELAPORAN
POSLINDES (PPKBD, PKK, dll)
Surveillance

Sistem Layanan - PENAPISAN


Monev
Pendampingan - PENDAMPINGAN :
RUJUKAN
Rumah Ketua TIM RW-TIM RT Konseling 3 KIE – Konseling : PHBS, KB-Kespro, Gizi, Kesehatan
DUSUN PELAYANAN
KETUA RW/RT/ Kader Program Bulan Pra Nikah Lingkungan  Kunjungan Rumah - Digital
/ RW - POSYANDU/
RW / RT (Sub PPKBD,
RT Imunisasi Sanitasi
PAUD/ Pok KB, PKK, Pemeriksaan Pemeriksaan Timbang Badan, Pola Asuh
Dasar di Rumah
POKTAN Karang Taruna) Anemia Kehamilan Ukur Tinggi Badan 1000 HPK
Lengkap
Pelayanan
Tablet Zat Pemeriksaan Tambahan MP-ASI Kontrasepsi BanSos
Besi Nifas Asupan Gizi termasuk KB PP
CATIN BUMIL KELUARGA RISTI STUNTING

KELUARGA
TIM PENDAMPING
KELUARGA
Bekerja sebagai Team work yang solid
200.000 TIM TIM PENDAMPING KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB

TUGAS UTAMA
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan bantuan sosial

SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Tahun


PEMBAGIAN PERAN DARI MASING-MASING PIHAK
TIM PENDAMPING KELUARGA

KOORDINATOR & PEMBERI PENGGERAK & FASILITOR PENCATATAN DAN PELAPORAN


PELAYANAN MEDIS (MEDIATOR) DATA PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN KELUARGA BERKELANJUTAN

1 3
MASA
CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR
KEHAMILAN
1. Skrining kelayakan calon ibu hamil 1. Pendampingan skrining awal
1. Skrining kelayakan menikah 3 bulan sebelum
2. Pendampingan dan pelayanan kontrasepsi 2. Pendampingan ketat kehamilan
hari H
untuk menunda kehamilan risiko stunting dan patologis
2. Pendampingan ketat bagi catin tidak lolos
3. Penajaman Promosi, KIE dan Komunikasi Antar 3. Pendampingan kehamilan sehat
skrining
Pribadi/Konseling 4. Pendampingan janin terindikasi
risiko stunting
5. Deteksi dini stiapp penyulit
BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4
1. Skrining awal bayi baru lahir 1. Memastikan KBPP, Asi ekslusif, imunisasi,
2. Pendampingan Tumbuh Kembang asupan gizi busui, dan tidak ada komplikasi
bayi lahir sehat masa intes
3. Pendampingan dan pelayanan bayi 0- 2. Memastikan kunjungan postnatal care
23 bulan dengan risiko stunting (PNC)

6
BALITA 0-59 BULAN

Pendampingan pengasuhan dan pemantauan


tumbuh kembang balita

24
PERAN PENYULUH KB/PLKB
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

1. Fasilitasi (Verifikator – Validator)


Pembentukan Tim Pendamping
Keluarga  Kolaborasi dengan
TPPS;
2. Tim Pelaksana PPS Kecamatan STUNTING
3. Koordinator Data pada PPS
Kecamatan
4. Fasiliator Pembinaan Kegiatan
Percepatan Penurunan Stunting di
Desa/Kelurahan  Koord TPPS
Desa/Kelurahan
5. Partner Tim Pendamping Keluarga
 Pendampingan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai