Anda di halaman 1dari 15

Edukasi Hari Gizi Nasional

Oleh :
dr. Gisti Adiasta
PENGERTIAN STUNTING

Stunting adalah….

Kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).

Stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh


pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya,
yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,
produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Gejala yang ditimbulkan akibat stunting antara lain:


• anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya,
• proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil
untuk usianya,
• berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang
tertunda.
Bahaya Stunting Bagi Balita

Jangka Pendek Jangka Panjang

Perkembangan Otak Menurunnya


kemampuan Kognitif
Tidak Optimal
dan Pendidikan

Pertumbuhan
Produktivitas rendah
Fisik Terganggu

risiko penyakit tidak


Gangguan menular (diabetes,
perkembangan obesitas, stroke,
motorik pada bayi penyakit jantung)

Kematian
Prevalensi Stunting
Pada tahun 2021, angka prevalensi
stunting sebesar 24,4%
(kemkes.go.id, 28 Desember 2021).

Prevalensi Stunting di
Pusk. Imogiri I
• Desember 2022: 11,7%
• Rata2 tahun 2022: 12,5%

Target Nasional <14%


Tren data SSGI 2019-2021, menunjukkan
Stunting terjadi sejak sebelum lahir, dan
meningkat paling banyak pada rentang usia
6 bulan 13,8% ke 12 bulan 27,2% (SSGI
2019). Dari data tersebut kita dapat melihat
pentingnya terpenuhi gizi ibu sejak hamil,
menyusui dan gizi pada MP-ASI balita.
Faktor Penyebab Stunting

2. Complementary
1. Faktor Keluarga dan feeding yang tidak
Rumah Tangga adekuat
• Setelah umur 6 bulan, Pemberian MP-ASI
• Nutrisi yang buruk selama prekonsepsi, tidak adekuat
kehamilan, dan laktasi. • Praktik Pemberian MP-ASI yang tidak tepat
• infeksi, • Kurangnya keragaman dan asupan pangan
• kehamilan muda yang bersumber dari pangan hewani,
• kesehatan jiwa kandungan
• IUGR dan persalinan premature tidak bergizi, dan rendahnya kandungan
• Jarak persalinan yang dekat energi
• Hipertensi. • Tidak menerapkan Feeding Rules
• Lingkungan rumah, dapat dikarenakan oleh
stimulasi dan aktivitas yang tidak adekuat,
penerapan asuhan yang buruk, ketidakamanan
pangan, alokasi pangan yang tidak tepat,
rendahnya edukasi pengasuh.
Faktor Penyebab Stunting

3. Masalah dalam 4. Infeksi


Pemberian ASI

• Rendahnya kesadaran Ibu akan pentingnya • Malnutrisi dapat meningkatkan risiko infeksi,
memberikan ASI sedangkan infeksi dapat menyebabkan
• Delayed initiation, tidak menerapkan ASI malnutrisi
eksklusif, dan penghentian dini konsumsi ASI. • Praktek sanitasi pangan yang rendah
mempengaruhi kejadian stunting melalui
(Risiko menjadi stunting 3,7 kali lebih tinggi pada peningkatan kerawanan terhadap penyakit
balita yang tidak diberi ASI eksklusif) diare
• Praktek sanitasi lingkungan yang buruk
mempengaruhi kejadian stunting melalui
peningkatan kerawanan terhadap penyakit
ISPA
Penanggulangan Stunting

Stunting dapat dicegah antara lain dengan cara:


• Pemenuhan Kebutuhan Gizi bagi Ibu hamil
• Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan
pertama
• Dilanjutkan dengan Pemberian MP-ASI dengan
memperhatikan prinsip gizi seimbang dan
aturan makan yang baik/ feeding rules

Rekomendasi WHO
• 10- 15% dari asupan energi berasal dari protein
untuk menunjang tumbuh kejar, terutama protein
hewani
Kenapa harus Protein Hewani ?????

Karena sebagian besar protein


hewani merupakan protein yang
mencapai kategori kualitas protein
sangat baik. Ditandai dengan skor
Digestible Indispensable Amino
Acid Score (DIAAS) ≥ 100. Artinya,
protein hewani lebih optimal
diserap oleh tubuh
Manfaat Protein Hewani

• Pembentuk struktur tubuh, seperti organ vital, jaringan, hormon, bahkan


hemoglobin dan antibodi.
• Pada Ibu hamil dapat menjaga pertumbuhan janin normal
• Sebagai bahan untuk pembentukan tulang rawan yang menjadi dasar
pertumbuhan tulang
• untuk perkembangan jaringan tubuh janin, termasuk otak.
• membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan.
• meningkatkan suplai darah ibu, sehingga memungkinkan untuk mengirimkan
lebih banyak darah ke bayi.
• Transporter untuk mengangkut Fe dalam tubuh, sehingga mencegah anemia
• Untuk produksi Growth Hormon/ hormone pertumbuhan
• Pembentuk antibodi
Sumber Makanan Protein Hewani
Kandungan Protein per 100 gram
Bahaya Jika Ibu Hamil Kurang Asupan Protein

- Berat badan bayi lahir rendah (BBLR),


- Tumbuh kembang janin terhambat.
- Pembentukan jaringan otot bayi tidak maksimal.
- Pembentukan antibodi pada bayi tidak optimal.
- Massa otot ibu akan berkurang.

Menjadi resiko anak mengalami stunting.


Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein
Telur Ayam berpesan:

Manfaatkanlah aku, karena aku sumber protein yang


tinggi, terjangkau dan mudah diolah

Penelitian Lannotti, 2017:

“Pemberian tambahan 1 butir telur ayam diawal


masa MP-ASI selama 6 bulan, secara signifikan
berhubugan dengan peningkatan tinggi badan
dan dapat menurunkan angka kejadian
stunting”
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai