Anda di halaman 1dari 6

Materi Stunting PJBL

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu
panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak. Mulai terjadinya, saat anak
masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

`Gampangnya, stunting ini penyebab tinggi badan anak terhambat, jadi tingginya lebih rendah
dibanding anak-anak seusianya.

Apa anak yang stunting bisa normal?


Sayangnya, stunting ini kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa kembali seperti semula.
Artinya, ketika anak sudah stunting sejak balita, pertumbuhannya akan terus melambat hingga
dewasa. Saat pubertas, ia mungkin sulit mencapai pertumbuhan maksimal akibat sudah terkena
stunting di waktu kecil.

Namun, tetap penting memberikan berbagai makanan bergizi untuk mencegah kondisi anak
semakin buruk dan mengalami gangguan pertumbuhan yang anak alami semakin parah.

Jika pertumbuhan anak tidak dapat seperti semula, tapi kondisi berat badan anak bisa diperbaiki
dengan asupan makanan bergizi itu tadi.

Gejala nya nih

• Tubuh anak lebih pendek dibanding standar tinggi badan anak seusianya
• Berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya
• Pertumbuhan tulang dan gigi terhambat
• Mudah sakit
• Kesulitan belajar

Faktor penyebab stunting


1. Kurang asupan gizi pada ibu selama kehamilan
Karena stunting bisa terjadi sejak janin dalam kandungan, maka anak bisa jadi
mengalami masalah gizi sejak dalam kandungan. Bisa jadi karena sang ibu tidak
memiliki akses terhadap makanan sehat bergizi, rendah vitamin dan mineral sehingga
buah hati turut kekurangan nutrisi.
2. Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi
Sangat dianjurkan untuk bayi langsung menerima asupan ASI agar sistem imunitasnya
kuat.
3. Pola asuh dan pola makan
Seperti pada masa MP-ASI (Makanan Pendamping ASI), rendahnya akses terhadap
makanan dengan nilai gizi cukup serta menu makanan yang tidak seimbang. Hal tersebut
dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan menjadi resiko stunting.
4. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi

KONSEKUENSI/AKIBAT stunting pada anak


1. Peningkatan risiko penyakit dan kematian pada anak
• Praktik pemberian gizi pada makan bayi yang kurang optimal secara signifikan dapat
menurunkan resistensi terhadap infeksi dan secara dramatis meningkatkan risiko penyakit
dan kematian pada anak.
2. Rendahnya produktivitas individu yang kekurangan gizi
• Stunting berdampak serius pada produktivitas individu. Studi menunjukkan bahwa
produktivitas tenaga kerja menurun seiring dengan tingkat keparahan stunting meningkat.
3. Kinerja dan kehadiran sekolah yang buruk
• Nutrisi yang tepat sangat penting untuk perkembangan mental dan fisik dan untuk kinerja
sekolah. Malnutrisi mengurangi kemampuan belajar anak, prestasi sekolah dan kehadiran.
4. Siklus antargenerasi dari malnutrisi/stunting
• Seorang ibu yang kekurangan gizi akan melahirkan bayi yang rendah berat bayi;kelahiran
yang rendah berat bayi akan tumbuh sebagai a anak gizi buruk, lalu ke gizi buruk remaja, lalu
ke hamil kurang gizi wanita, dan begitu siklusnya berlanjut.
UPAYA Pencegahan stunting yang dapat dilakukan:

Untuk menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas dari stunting, KEMENKES RI merilis
pernyataan berikut yang ini merupakan Tips ABCDE dalam meminimalisir potensi stunting pada
anak, diantaranya adalah:

1. Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)

• Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali.

• Konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan)

2. Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali

• Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG

3. Cukupi konsumsi protein hewani

• Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan

4. Datang ke Posyandu setiap bulan


• Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan,
serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan

5. Eksklusif ASI 6 bulan


• Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan harus dilanjutkan hingga usia 2 tahun
MARI BERSAMA SAMA WUJUDKAN GENERASI CEGAH STUNTING

TUMPENG GIZI SEIMBANG (KEMENKES)


ISI PIRINGKU (KEMENKES)
Source
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Diakses 8 Mei 2023
https://www.kemkes.go.id/article/view/21122800001/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-
2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesia-2045.html
Permenkes No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga [JDIH BPK RI]. (2023). Diakses 8 Mei 2023
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/113087/permenkes-no-39-tahun-2016
Nadiroh, Siti R. Pengantar Gizi Masyarakat. Modul Kuliah Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga (2023)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Cegah Stunting dengan ABCDE. (2023).
Diakses 9 Mei 2023
https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-dengan-abcde

Anda mungkin juga menyukai