Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK STUNTING

TERHADAP ANAK
DAN BANGSA
Miftahul jannah
PBd19.008
PENGERTIAN STUNTING

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada


anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah bayi
lahir, kondisi stunting baru terlihat setelah
bayi berusia 2 tahun.
DAMPAK STUNTING TEHADAP ANAK
 Gangguan Kognitif
Stunting dapat menyebabkan anak mengalami gangguan
perkembangan otak. Studi menemukan bahwa anak dengan
kondisi stunting memiliki kemampuan kognitif rendah dan
performanya di sekolah juga menjadi lebih buruk.
 Kesulitan Belajar

Selain kemampuan kognitifnya menurun, stunting turut


berdampak kepada tingkat fokus anak. Stunting dapat
mengakibatkan gangguan pemusatan konsentrasi yang membuat
anak lebih sulit belajar.
 Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular

Anak yang mengalami stunting lebih rentan mengalami penyakit


tidak menular saat ia dewasa nanti. Penyakit tidak menular
tersebut bisa berupa obesitas, penyakit jantung , dan hipertensi.
 Dampak Kesuksesan di Kemudian Hari

Dampak jangka pendek stunting bisa berupa gangguan


pertumbuhan tubuh, gangguan metabolisme, gangguan
perkembangan otak, hingga memengaruhi kecerdasan anak.
DAMPAK STUNTING TERHADAP BANGSA
 Kognitif lemah dan psikomotorik terhambat
Bukti menunjukkan anak yang tumbuh dengan stunting mengalami
masalah perkembangan kognitif dan psikomotor. Jika proporsi anak
yang mengalami kurang gizi, gizi buruk, dan stunting besar dalam
suatu negara, maka akan berdampak pula pada proporsi kualitas
sumber daya manusia yang akan dihasilkan.
 Kesulitan menguasai sains dan berprestasi dalam olahraga

Anak-anak yang tumbuh dan berkembang tidak proporsional hari


ini, pada umumnya akan mempunyai kemampuan secara
intelektual di bawah rata-rata dibandingkan anak yang tumbuh
dengan baik.
 Lebih mudah terkena penyakit degenerative

Kondisi stunting tidak hanya berdampak langsung terhadap kualitas


intelektual bangsa, tapi juga menjadi faktor tidak
langsung terhadap penyakit degeneratif (penyakit yang muncul
seiring bertambahnya usia)
 Sumber daya manusia berkualitas rendah
Kurang gizi dan stunting saat ini, menyebabkan rendahnya kualitas
Faktor-faktor penyebab stunting

 Rendah nya berat badan bayi saat masa kehamilan


kemungkinan akan mengalami masalah kesehatan dan
memiliki kecenderungan untuk menjadi stunting.Salah
satu faktor yang memengaruhi berat badan rendah
pada bayi ialah status gizi buruk pada sang ibu
sebelum maupun selama kehamilan.
 Kurang nya kebersihan lingkungan yang menyebab
kan tekontaminasi bakteri
Anak-anak yang terkontaminasi bakteri karena
kurangnya kebersihan di lingkungan rumah bisa
mengarah ke infeksi usus. Hal inilah yang juga
memengaruhi status gizi mereka. Bahkan anak yang
sering mengalami penyakit berulang seperti diare dan
infeksi cacing usus (helminthiasis) akibat paparan
lingkungan kotor juga dapat dikaitkan dengan stunting.
 Janin kekurangan asupan nutrisi pada saat masa kehamilan
Jika ibu hamil kurang mengonsumsi makanan bernutrisi seperti
asam folat, protein, kalsium, zat besi dan omega-3 maka bisa
melahirkan anak dengan kondisi kurang gizi.
 Melewati imunisasi bisa menyebabkan innfeksi berulang pada
anak
Stunting sendiri bisa diartikan sebagai pertumbuhan yang
terhambat akibat gizi buruk maupun terjadinya infeksi
berulang. Sedangkan manfaat imunisasi adalah untuk
menstimulasi sistem imun dalam membentuk antibodi yang
dapat mengurangi anak dari resiko infeksi.
 Tidak mendapatkan asi ekslusif menyebab kan malnutrisi
pada anak
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan
memberikan perlindungan terhadap infeksi gastrointestinal
dan berkaitan dengan stunting. Infeksi tersebut dapat
menyebabkan malnutrisi yang parah. Malnutrisi merupakan
kondisi di mana tubuh tidak menerima asupan gizi yang cukup.
CARA MENCEGAH STUNTING
 Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
indakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah
stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa
kehamilan. Pemerintah menyarankan agar ibu yang sedang
mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi
maupun suplemen atas anjuran dokter.
 Beri ASI

eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan Air susu ibu (ASI) dapat
mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi
mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan
untuk tetap memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada
sang buah hati.
 Dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah


bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam
hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa
memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu
berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
 Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak
mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
Bawa si kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik
khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
orangtua untuk mengetahui gejala awal, gangguan,
maupun penanganan stunting jika terjadi.
 Selalu jaga kebersihan lingkungan

Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan


serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar
mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung
dapat meningkatkan peluang stunting pada anak. Diare
dilaporkan menjadi faktor ketiga yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara
itu, salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran
yang masuk ke dalam tubuh manusia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai