Anda di halaman 1dari 51

ARAH KEBIJAKAN PENURUNAN

STUNTING DI JAWA BARAT


AKSI BERSAMA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
UNTUK MENCAPAI TARGET 14% PADA TAHUN 2024
Selasa, 6 Juli 2021

Oleh :
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Dr. drg. Marion Siagian, M. Epid
01
Pendahuluan
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
Pembangunan kesehatan secara fisik, mental, spritual maupun sosial
bertujuan untuk yang memungkinkan setiap orang untuk
meningkatkan kesadaran, PASAL 4
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
(Pasal 1 UU 36/2009)
kemauan, dan kemampuan Setiap Orang Berhak atas Kesehatan
hidup sehat bagi setiap orang Pembangunan Kesehatan adalah upaya
agar terwujud derajat yang dilaksanakan oleh semua komponen
kesehatan masyarakat yang bangsa dalam rangka mencapai tujuan
setinggi-tingginya, sebagai kesehatan yaitu untuk meningkatkan
investasi bagi pembangunan kesadaran, PASAL
kemauan, dan9kemampuan
sumber daya manusia yang hidup
Setiapsehat
OrangbagiBerkewajiban
setiap orang ikut
agar
produktif secara sosial dan terwujud derajatmempertahankan
mewujudkan, kesehatan masyarakat
dan
ekonomis. yangmeningkatkan
setinggi-tingginya, sebagai
derajat investasi
kesehatan
(Pasal 3 UU 36/2009) bagi pembangunan
masyarakat yang sumber daya manusia
setinggi-tingginya
yang produktif secara sosial dan ekonomis 3
1. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah
kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat
yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan
bermutu; c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d.
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di BAB I
Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 2
dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat.
3. Kecamatan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota
sehat
UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 67
(2) Desa berkewajiban:
a) melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta
kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan
nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b) meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c) mengembangkan kehidupan demokrasi;
d) mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e) memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Desa.
BENTUK KURANG GIZI PADA ANAK

Kronis Akut
Terjadi dalam waktu yang lama - berulang Terjadi dalam waktu yang singkat

STUNTING WASTING
Dicirikan oleh: GZ KURANG/BURUK
Hambatan pertumbuhan Tinggi Badan Dicirikan oleh:
menurut Umur Turunnya Berat Badan menurut Umur/
Tinggi Badan atau LILA

TB/U à powerful indicator BB/TB atau LILA à powerful indicator


Untuk long-term mortality and productivity Untuk short-term mortality

Lingkar Lengan Atas (LILA sebagai alat tapis gizi buruk) (Steve Collins, Arabella Duffield & Mark Myatt)
Stunting
Sebagai
salah satu
Indikator
Prioritas
SDGs Goal 2
FOKUS KEGIATAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

fokus ↓ stunting di 10 Provinsi Akses pelayanan kesehatan Bumil & Promotif, edukasi, & sosialisasi Integrasi dengan peogram
(NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, balita di posyandu tidak boleh untuk meningkatkan perlindungan sosial terutama,
Aceh, Kalteng, Kalbar, Kalsel, berhenti ditengah pandemi COVID -19 pemahaman melibatkan PKK, PKH, BPNT, pembangunan
Sulawesi Tenggara, Sulteng) (pemberian PMT bumil, Vitamin A Toma, Toga & Relawan yang Infrastuktur dasar yang
pada balita dan ibu nifas, MP-ASI, dll menjadi gerakan bersama menjangkau keluarga tidak
mampu
Visi Misi Gubernur Jawa Barat

Visi • Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin


dengan Inovasi dan Kolaborasi

Misi ke • Melahirkan manusia yang berbudaya,


berkualitas, bahagia dan produktif melalui
2 peningkatan Publik yang inovatif

Kesehatan • Kesehatan Juara Jawa Barat


Zero New Stunting 2023
RPJMD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 - 2023
Target Penurunan Prevalensi
Stunting RPJMD
Jawa Barat Pada tahun 2030 Tahun 2018-2023
menghilangkan segala bentuk Tahun Target
kekurangan gizi Capaian
2019 27,2%
2020 25,2%
Pada tahun 2025 mencapai target yang 2021 23,2%
disepakati secara internasional untuk 2022 21,2%
anak pendek dan kurus di bawah usia 5 2023 19,2%
tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi
remaja perempuan, ibu hamil dan JABAR ZERO NEW STUNTING
menyusui, serta manula. Taget penurunan stunting Jawa Barat
tahun 2023: 19,2%
RENSTRA DINKES JAWA BARAT
TAHUN 2019-2023
Kondisi Awal TARGET
Sasaran Renstra Indikator Satuan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
21 22 24 25 26 27 28 29 30 31
Meningkatnya Ratio Kematian Ibu per 88/100.000 KH 87/100.000 KH 86/100.000 KH 85/100.000 KH 84/100.000 KH 83/100.000 KH 82/100.000 KH
Derajat 100.000
Kesehatan
Masyarakat
Ratio Kematian Bayi per 1000 5,6 / 5,8 / 5.2/1.000 KH 5/1.000 KH 4.8/1.000 KH 4.6/1.000 KH 4.4/1.000 KH
1000 KH 1000 KH

Prevalensi Stunting PERSEN N/A N/A 27,2 25,2 23,2 21,2 19,2

CakupanPersalinan di PERSEN N/A N/A 63 87 89 91 93


Fasilitas Pelayanan
kesehatan
Stunting….
Stunting: Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
sehingga anak lebih pendek untuk usianya, (kekurangan gizi terjadi sejak bayi
dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru
tampak setelah anak berusia 2 tahun)
Stunting disebabkan oleh factor multidimensi sehingga penanganannya perlu
dilakuakan oleh multisektor

1. 2. 3. 4.
Terbatasnya layanan Kurangnya akses Kurangnya akses
Praktek kesehatan temasuk ke makanan bergizi air bersih dan
pengasuhan yang layanan Ante Natal sanitasi yang layak.
kurang baik Care( ANC) dan
pembelajaran dini yang
berkualitas
Kerangka Penyebab Stunting
Dampak stunting
Dampak Kesehatan Dampak Pertumbuhan Penduduk Dampak Ekonomi

Potensi kerugian ekonomi setiap


2030
Jumlah Jumlah
Penduduk: 2010 Pendudu
238,5 Juta k: 296,4
Juta
tahunnya: 2-3% dari GDP

201,8 juta Jika PDB Indonesia


penduduk Rp Rp 13.000 Triliun
usia
produktif
(15-64 Potensi Kerugian
Perkembangan Otak Perkembangan Otak
Anak Stunting Anak Sehat tahun) Rp 260-390 Triliun/tahun
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki

Rasio ketergantungan: Rasio


50,5 ketergantungan: 46,9

Gagal tumbuh (berat lahir rendah, Sumber: Proyeksi Penduduk, 2010-2045 The Worldbank, 2016
kecil, pendek, kurus)
Stunting pada Balita:
Hambatan perkembangan kognitif •15 tahun mendatang menjadi generasi penduduk usia
dan motorik
Potensi keuntungan ekonomi
produktif
•Menurunkan produktivitas SDM dari investasi penurunan stunting di
Gangguan metabolik pada saat
•Bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik Indonesia:
dewasa à risiko penyakit tidak menular
(diabetes, obesitas, stroke, jantung)
48 kali lipat
Perbaikan kualitas SDM:

Sumber: • investasi pendidikan dan kesehatan pada anak à


• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, pencegahan stunting
and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic
Productivity with Investments in Nutrition. Washington, • peningkatan kesehatan perempuan
Hoddinott, et al, 2013
DC: World Bank Group International Food Policy Research Institute
• www.GlobalNutritionSeries.org
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Pasar k

Hilangnya 11% GDP


Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%
2 Singapura
Dampak Stunting
Tingkat ‘Kecerdasan’ Anak
Indonesia
17 di urutan 64 terendah dari
Vietnam Memperburuk kesenjangan/inequality
Pada Kecerdasan
65 negara*
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-genera
52 Malaysia

64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
operation and Development - Programme for International Student Assessment), suatu
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Years brief, 2016
Prediksi Dampak § 9 Juta anak Indonesia terancam penurunan IQ
10-15 point
Stunting Di Indonesia § 9 Juta anak Indonesia terancam terlambat masuk
sekolah dan prestasi akademik yang buruk.
§ 9 Juta anak Indonesia, ketika dewasa/usia kerja
hanya akan memperoleh kurang 20%
dibandingkan anak yang tidak mengalami
stunting.
§ Kehilangan 1% tinggi badan karena stunting
berhubungan dengan penurunan 1,4%
produktivitas
§ Biaya langsung penurunan malnutrisi penyebab
stunting meliputi 20-30 M dolar per tahun.
§ Indonesia akan kehilangan potensi GDP sebesar
11%
§ peningkatan 1 cm dalam peningkatan dikaitkan
dengan peningkatan upah 4% untuk laki-laki dan
peningkatan upah 6% untuk perempuan.
§ Kemiskinan antar generasi akan memburuk
Sumber; Rembuk, 2017
35%
PENINGKATAN DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT & Faktor
PENURUNAN STUNTING, Perilaku
KEMATIAN IBU (Pola Asuh,
Pola Makan)
Faktor
Pelayanan
Kesehatan (TTD,
DERAJAT PMT, ANC,
KESEHATAN Imunisasi,
Faktor Tatalaksana
Lingkungan : Kecacingan dan
Diare)
(Sanitasi dan

5%
Air Bersih)
Faktor
Genetika
TEORI H.L. BLUM (1974) (Keturunan)
1 19
1
02
Kondisi Jabar
37,23
35,5

30,8 31,1
27,87
26,21

PREVALENSI
STUNTING
BERDASARKAN
STUNTING MASIH MENJADI MASLAH KESEHATAN MASYARAT (PREVALENSI
HASIL SURVEI KARENA DIATAS 20%

Nasional Jabar
Sumber: Riskesdas 2013, 2018 & SSGBI 2019 2013 2018 2019
Provincial Government
of West Java

Prevalensi Stunting di Jawa Barat masih


P R O B L E M S TAT E M E N T diatas standar WHO yaitu > 20%

BESARAN MASALAH GIZI DI JAWA BARAT

10.8% (2013) 10.9% (2013) 35.3% (2013) 15.7 % (2013)


Bayi di Jawa Barat Balita di Jawa Barat Balita di Jawa Barat Balita di Jawa Barat
lahir dengan berat memiliki berat badan yang memiliki tinggi badan yang memiliki berat badan
badan rendah tidak sesuai dengan tidak sesuai dengan usianya yang tidak sesuai
(< 2.500 gram) Tingginya (gizi kurang) (Pendek) dengan Usianya (
Berat Badan Kurang)
6.3% (2018) à 8.4% (2018) 31.1% (2018)
26,21 % (2019) 13,2% (2018)à
batas ambang WHO 6,6% (2019) batas ambang WHO >
>5% Batas ambang WHO > 5%
batas ambang WHO < 20%
10%
Jumlah balita stunting
2020: 275729 dari
2.931.197 balita
Sumber data:
Diukur
riskesdas 2013, 2018; SSGBI 2019; dan data bulan penimbangan balita bulan Agustus tahun 2020 diunduh dari e-PPGBM tgl 29 Januari
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
41,9
Kota… 15,6
25,7
Kota Depok 16,09
42
Kuningan 18,06
26,6
Kota Bekasi 20,03
30,3
Bekasi 20,93
29,8
Kota Bogor 21,33
Pangandaran 21,35
37,1
Sukabumi 21,93
28,4
Kota Cirebon 22,04
33,9
Purwakarta 23,42
34,9
Karawang 24,01
RISKESDAS 2013

41,4
Ciamis 24,21
41,1
Sumedang 24,43
30,7
Kota… 24,75
42,5
Cirebon 25,06
40,4
Subang 25,73
35,3
Prov. Jawa… 26,2
39,2
RISKESDAS 2018

Kota Banjar 26,21


37,8
Garut 27,03
41,7
Cianjur 27,52
40,7
di Jawa Barat (2013- 2018- 2019)

Bandung 27,87
32,2
Kota… 28,12
29,8
Majalengka 28,53
36,1
Indramayu 29,12
Prevalensi Balita Stunting menurut Kab/Kota

52,5
Bandung… 32,12
28,2
Kota Cimahi 34,29
28,3
Bogor 34,96
41,7
28,99 23,21 28,67 16,75 26,37 27,79 32,71 41,35 31,18 41,01 33,11 33,39 32,22 25,73 33,71 28,64 31,1 27,89 34,64 33,51 35,21 21,74 36,62 33,99 36,69 21,06 32,86 33,8

Tasikmalaya 34,97
KAB KARAWANG 2,54
KAB BEKASI 4,27
KAB SUBANG 5,17
KAB MAJALENGKA 5,29
KAB PANGANDARAN 5,87
KAB GARUT 6,39
(D/S rill 80,115; proyeksi 68,21%

KAB CIANJUR 6,40


KAB SUKABUMI 6,89
KOTA SUKABUMI 7,32
KOTA BOGOR 7,65
KAB KUNINGAN 7,98
KOTA DEPOK 8,09
KOTA BANDUNG 8,86
JAWA BARAT 9,44
KAB INDRAMAYU 10,23
KOTA BEKASI 10,35
KAB CIAMIS 11,24
KAB BOGOR 11,47
KOTA CIMAHI 11,52
KAB SUMEDANG 11,91
di Jawa Barat Tahun 2020

KAB PURWAKARTA 12,69


KAB BANDUNG BARAT 13,57
KOTA CIREBON 13,75
KOTA BANJAR 13,81
KAB CIREBON 13,89
KAB BANDUNG 15,77
KOTA TASIKMALAYA 17,57
Persentase Balita Stunting menurut Kab/Kota

KAB TASIKMALAYA 18,97


Sumber: Data e-ppgbm per 22 januari 2021
KOTA BANJAR 1.355 …
KOTA CIREBON 2.380 17.323
KOTA…
KAB…
1.616 22.078
1.312 22.366
Data Bulan Penimbangan Balita Agustus tahun 2020
diunduh dari e-PPGBM
KOTA CIMAHI 3.693 32.216
KOTA… 7.764 44.119
KAB… 8.063
KAB KUNINGAN 5.298
7.609
63.564
66.405 22 Januari 2020
KAB CIAMIS 68.782
KAB… 8.883 74.459
KOTA BOGOR 5.884 77.720
KOTA DEPOK 6.432 79.747
KAB… 4.389 82.785
KAB SUBANG 3.807 83.032 Jumlah balita stunting JAWA
KAB… 18.862
KOTA… 9.498
99.450
BARAT TAHUN 2020: 275.729
107.322
KAB… 11.166 109.132 dari 2.931.197 balita Diukur
KAB… 15.418
KOTA BEKASI 13.912
113.820 (D/S rill 80,115; proyeksi
134.714
KAB CIREBON 21.325 156.467 68,21%
KAB… 4.008 157.308
11.663
KAB CIANJUR
KAB BANDUNG 29.716
182.586
188.283
Stunting
KAB SUKABUMI 14.200 204.876
KAB GARUT 13.535 211.529
KAB BEKASI 9.284 219.471
KAB BOGOR 34.657 301.829
TREND KEMATIAN IBU &
BAYI TAHUN 2016 - 2020
4000
3730
3500
3240
3000 3038
2851 2760
2500

2000

1500

1000 797
695
700 684 745
500

0
2016 2017 2018 2019 2020

Kematian Ibu Kematian Bayi


Sumber : Laporan Komdat Kesga Kab/Kota tahun 2020
Jumlah Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 - 2020
PENYEBAB KEMATIAN IBU
250
KEMATIAN IBU S.D DESEMBER 2020 200

80 150
7274
100
70
50
60
60 58
0
Perdaraha Gangguan Gangguan
Hipertensi Infeksi Lain2
50 n Darah Metabolik
45 45
43 42 2019 226 218 23 65 12 140
40
38 38 40
39 40 40
40 37 2020 204 214 28 72 26 200
33 33 34
23 29 29
30 26 26 28 2019 2020
23 24 24 24 24
21 22
20
15
1514 1414 16 1416 20
21 PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES 2020
13 12
12 13 13
11
10 5 5
32 3 3
0 Lain2
27%
Perdarahan
I

. B NG

E I
TA NG I

K ND K
N J AR

M YA

N
D RA T A
AN B O N

N YA
TA M NG

TA D A N

U
G

R
EK R

N AT

A UT
TA C A N

AB S UB IS

R AN I
R

K UK NG
O BO A

C SI

B NG
M UKA A H

P CI A S

IR M
K LE M
K

O
O

A PO

K NG AY

BO
U AN

W JU
27%
S M
A

. C BU
JA B U

IK A
K LA

K . B A AR

AR A R
R
G
AR
B

A
G
TA S EDA
TA G

. S DU
AB U
S IM

EK
IA

S AL
N

B IN K A

M
E
IN
E

O
A

AB A
A

G
D
K CIR

Gangguan Metabolik

A
M

U
IK
A

AN D
P TA

3%
TA

K
A
O
O

AB
U
O TA

AB
K
O

O
O
K

K
K

Gangguan Darah Hipertensi


K
K

10% 29%
2019 2020 Infeksi
4%

Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebesar 745 kasus, dengan kasus kematian ibu tertinggi di kabupaten Bogor sebanyak 74
kasus, Dibandingkan tahun 2019 terdapat 684 kasus kematian ibu, tahun 2020 mengalami peningkatan kasus kematian
ibu sebesar 60 kasus (pada periode yang sama). Dengan rasio kematian ibu s.d Desember 2020 sebesar 85,77/100.000KH
Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
Jumlah Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 - 2020
KEMATIAN BAYI
PENYEBAB KEMATIAN BAYI PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES 2020
KOTA CIREBON 14
12
KA B. BEK ASI 35 1000 Kelainan
17
Saraf; 0,29
34
KOTA SUKA BUMI
25 900 Malaria; -
PA NGA NDARAN 33 Tetanus; -
39 800
KOTA BA NJAR 25 Saluran
43 700 Lain2; 11,85
58
Cerna; 0,73
KOTA BE KAS I
47
600 Diare; 2,00
DEPOK 81
56
500 Pneumonia; BBLR; 32,45
54
KOTA BOGOR
59 3,49
CIMA HI 64 400
69
Lain2; 12,43
PURWA KARTA 77
72
300
77
MA JALENGKA
76 200
KUNINGA N 69
80 100 Kelainan;
114
KOTA BA NDUNG
82 0 9,59
62 2019 Salu Kelai Asfiksia;
KOTA TAS IKM ALAYA
87 Pne
BBL Asfik Teta Sep Kelai Lain Diar ran Teta nan Mala Lain 23,76
98 umo
CIAM IS
101 2020 R sia nus sis nan 2
nia
e Cern nus Sara ria 2
SUBA NG 111 a f
104 Sepsis; 3,34
139
2019 948 650 3 74 273 407 84 65 21 1 7 2 316
BA NDUNG B ARAT
121 Tetanus;
2020 893 654 2 92 264 342 96 55 20 0 8 0 326 0,07
BOGOR 104
133
KA B. CI RE BON 127
134
157
KA RA WA NG
136 Jumlah kematian Bayi tahun 2020 sebesar 2766 kasus. Dibandingkan tahun 2019 terdapat
134
SUMEDANG
137
217
2851 kasus kematian bayi, tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 85 kasus (pada
KA B. BANDUNG
146 periode yang sama). Dengan ratio kematian bayi s.d Desember 2020 sebesar 3.18/1000 KH.
KA B. TAS IKMA LAYA 182
162
CIANJUR 84
173 Jumlah kematian neonatal di tahun 2020 sebesar 2253 kasus mengalami penurunan 102
INDRA MAYU
208
246
kasus dibandingkan tahun 2019 yaitu sebanyak 2355 kasus dan kematian post neonatal pada
GARUT
210
248
tahun 2020 sebanyak 513 kasus mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yaitu
207
KA B. SUKAB UM I
223 sebanyak 496 kasus. Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
Jumlah Kematian Anak Balita Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 - 2020
KEMATIAN ANAK BALITA DI JAWA BARAT TAHUN 2020

35 31
30 27
25 20 22 23
20 16 17 15 1416
14
15 10 11 10 11 11 10 10
7 8 7 8 68 8
10
3 4 32 44 54 5 5 55 4 4
5 00 20 0 0 1 1 12 23 3 1 2
0

I
U

IS

A
G

R
T

G
A
SI

K
R
N

AN

I
G
N

G
SI

UT
TA

ON

AR
M
AH

M
RA

AY
AY

AY

AN
GK

PO
UN
GA

AN
GO

GO
BO

JU
N

N
KA

AM
KA

BU
BU

AR
AR
AR

EB

NJ
DU
BA
M

BA

AL

AN
AM

AL
DE
EN
IN

ED
RE

ND
BE

BO

BO
BE

KA
CI
KA
CI

BA
G
AK
SU

IR

N
RA

KM
N

KM

CI
AL
AN

M
DR
CI

BA
G

BA
SU
KU
B.

SU
TA

TA

TA
UN

SU
KA

SI
SI
AJ
KA

B.
TA

IN

NG

R
KO

KO

B.

TA

KO

B.
TA

TA
TA
PU

KA
ND

M
KO

KA
PA

KA
KO
KO

B.
BA

TA
KA

KO
20 19 20 20
PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES2020

• Jumlah kematian anak balita tahun PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA


Diare
2020 sebesar 184 kasus, dengan 160
10%
140
kasus kematian tertinggi di 120 Pneumo
kabupaten Sukabumi sebanyak 31 100
80
nia Malaria
kasus, Dibandingkan tahun 2019 14% 0%
60
Campak
terdapat 167 kasus kematian anak 40
Lain2
20 Demam 3%
balita, tahun 2020 mengalami 0
Pneumo
61% 12%
peningkatan kasus kematian Diare
nia
Malaria Campak Demam Difteri Lain2

2019 17 25 0 0 29 0 142
anak balita sebesar 20 kasus Difteri
2020 21 28 0 5 25 0 123
(pada periode yang sama). 0%
2019 2020
Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
• Kunjungan kehamilan 96,04 (target
80%)
• Pemberian TTD 82, 07% (target 80%)
• Persalinan di fasyankes 94% (Target
87%)
• Ibu hamil mendapat makanan
tambahan 66,68% ( target 80%)
• Pelayanan ibu nifas 96,17
target(86%)

TTD rematri 35,6 %


(target 50%)

Cakupan Layanan Program


tahun 2020
→berdampak sigifikan terhadap • Bayi Mendapat IMD 83,76 % (54%)
• Balita < 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif
penurunan stunting jika 61,01% ( targret 40%)
• Balita Ditimbang 50,80 % (Target 60%)
mencapai 90% • Balita 6-59 Bulan Mendapat Vitamin A
Akses air minum layak: 89,4% (target 86%)
80,29% (target 80%) • Balita gizi kurang Mendapat Makanan
Akses Jamban Tambahan 51,0 % (85%)
Sehat :82,94%
• Imunisasi Dasar Lengkap 83,74 %
(target 75%)
(85%)
• Balita Diare Mendapatkan Zink 33,89%
IBU
Pelayanan selama pandemi Ibu hamil
dan Ibu nifas dilakukan dengan
memperhatikan protocol kesehatan.
PEMETAAN PERSENTASE DESA YANG TELAH
ODF
(OPEN DEFECATION FREE)
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2019

Persentase Desa ODF


(Jml Desa ODF/ Jumlah Desa
Keseluruhan)

> 75 % 1

25 – 75 % 8

< 25 % 18

Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 31 Desember 2019


PEMETAAN PERSENTASE DESA YANG TELAH
ODF
(OPEN DEFECATION FREE)
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020

Persentase Desa ODF


(Jml Desa ODF/ Jumlah Desa
Keseluruhan)

> 75 % 2

25 – 75 % 8

< 25 % 17

Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 30 Desember 2020


STRATA DESA/ KELURAHAN SIAGA AKTIF
DI KABUPATEN/ KOTA DI JAWA BARAT
120,00
TAHUN 2020
100,00 0,23 0,58 1,07 0,00
2,07
1,84 5,13 5,59 5,90 6,50 2,21 2,60 2,91 1,07 6,45 4,41 1,85 1,45
8,57 6,79 10,60 9,09
17,49 8,83 7,77 10,70 12,73
24,87 20,56 11,79 13,96 24,15 13,44 16,61 25,30 23,96 22,06
21,21 25,40 20,00 23,19 24,00
80,00 37,93 37,04
22,42
43,89 45,74 12,12 36,36 20,00
16,06 29,17 15,09 48,39 39,74
15,87
60,00 41,04 42,86 38,99 61,83
49,29 42,29 40,63 70,23 44,00
24,09
40,00 77,14 41,13 87,17 60,29
62,42
46,30
49,21
75,36
66,67 35,76
58,16 47,78 54,55 60,00
49,10 48,67 45,16
20,00 34,97 39,62 39,07 37,91 28,85
31,62 27,13 32,81 32,00
19,62 19,09 13,24 13,91 14,81 9,52
0,00 2,50 2,50 0,00 3,56 2,42 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Ko ot a o k
g

ar
te ten g

Ba mi

a
r

ka

Ko t a B n

t a a si

si k ah i
Su go r
n

Ka ten ten ng

ga rat
i

p a en gan

Cir g
si
p a ten ay u
Ka bup un is
r

bu ab K ar ta
Ka asi r ut

p a en C a

n
Ka bup dr a g
bu en m
Ka n S ogo

ju

n
ay

Ko alay
bu P u an
bo
n

Ko ar a
Ka n I n dan

Ko ebo
Ka ten iam

p a nd eka
r

nj
Ko nd u

p
bu n S ng

p a wa
du
Ka p at abu

u
te ian

k
a
Ga

Cim
Ka up a al

o
m

Ka ten Sub

De
in

Ko ab
B

Be

Ba
Ka ten C ire

ak

nd
B

Ka ate jale
n

te me

B
km

m
a

nP g
C

k
Ka Kab B a
k

p a rw
p a ten

ta

ta
un
u

u
a

ta

Ko
n

ta
an
t
a

Ta
a

ta
n

K
bu at
up

nT

a
Ka bup

te

te

bu B a
pa

ta
u
bu

pa
Ka

te
bu

p
pa
bu

K
bu

bu

pa
bu

Ka
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
TREND PERKEMBANGAN CAKUPAN PHBS
2015-2020
NO KABKOTA 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 KAB. BOGOR 45.1 57.1 55.4 53.9 53.9 53.9


2 KAB. SUKABUMI 36.1 48.4 49 49.9 51.1 54.9
3 KAB. CIANJUR 44.3 44.3 55 64.6 62 65
4 KAB. BANDUNG 43.7 44.5 53.6 56.4 57.1 57.4
5 KAB. GARUT 39.6 33.2 56.1 60 60 60
6 KAB. TASIKMALAYA 48.3 45.1 51.8 53.6 54.8 57.2
7 KAB. CIAMIS 47.7 44.1 45.3 49.6 46.6 61.9
8 KAB. KUNINGAN 60.1 62.3 63.4 66.3 58.9 59
9 KAB. CIREBON 52.7 56 58.5 62.1 62.08 66
10 KAB. MAJALENGKA 53.5 74.1 52.5 41.9 65.6 80.1
11 KAB. SUMEDANG 51.7 52.1 52.8 66.9 67.02 73.7
12 KAB. INDRAMAYU 75.3 53.8 64.2 49.7 45.5 47.5
13 KAB. SUBANG 64.1 65.9 59.2 66.5 66.1 61.3
14 KAB. PURWAKARTA 64.8 68.3 71.7 69.3 63.5 65.2
15 KAB. KARAWANG 52.7 49.9 52.9 55.1 56.1 56.6
16 KAB. BEKASI 59.5 62.7 64.9 65.4 69.3 65.3
17 KAB. BANDUNG BARAT 54 59.4 53.6 53.7 49.8 47.2
18 KAB. PANGANDARAN 51.1 51.4 65.5 56.5 65.6 69.6
19 KOTA BOGOR 63.4 64 59 65.4 65.8 66.3
20 KOTA SUKABUMI 37.6 40.5 54.3 65.9 56.2 66.5
21 KOTA BANDUNG 65.9 65.9 67.8 67.8 67.9 61.8
22 KOTA CIREBON 64.3 65 67.1 75.2 72..0 73.5
23 KOTA BEKASI 67.1 66.4 52.8 54.9 55.3 60.1
24 KOTA DEPOK 77.5 77.6 78.3 80.7 75.3 73.8
25 KOTA CIMAHI 37.2 52.2 52.2 56.4 50.9 50.9
26 KOTA TASIKMALAYA 46.6 48.5 49.2 59.4 39.2 39.2
27 KOTA BANJAR 55 73.4 76.2 78.4 76.5 80.2
JAWA BARAT 54.16 55.9 58.1 61.8 60.4 60.7
03
STRATEGI
Provincial Government
of West Java

JABAR ZERO STUNTING


Cegah Stunting, Itu Penting

Deskripsi Program :
Waktu/lokasi launch
Puskesmas Jabar Zero Stunting adalah satu “Gerakan Masif” untuk
Kecamatan
Kabupaten/Kota mewujudkan prevalensi stunting pada tahun 2023 menjadi
lebih kecil dari standar WHO (Stunting < 20%)

Tujuan Program :
Warga Jawa Barat mendapatkan hak pelayanan gizi yang
berkualitas, mendapatkan informasi, dan berubah perilaku
dalam pola makan, pola asuh dan perbaikan sanitasi
Dinas penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Anggaran : Tidak ada anggaran khusus untuk percepatan penurunan stunting
(menfaaatkan dana operasional pembinaan gizi masyarakat dan dana program –
program yang menupakan factor determinan kejadian stunting
Alokasi Dana Pembianaan Gizi Masyarakat tahun 2021
APBD : Rp.999.999.462,-
APBN : Rp.1.530.000.000,-
KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
DI PROVINSI JAWA BARAT
Intervensi Sensitif Intervensi spesifik
KONVERGENSI
• Air bersih dan sanitasi § Pemeriksaan § Suplemen Gizi Makro
kehamilan (PMT)
• Bantuan Pangan Non-Tunai
§ PMT Bumil KEK § Suplementasi Vitamin
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) A
§ Suplementasi TTD Ibu
Hamil dan Rematri § Suplementasi zinc
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk diare
§ Suplementasi kalsium
• Program Keluarga Harapan (PKH) § Suplemen gizi mikro
§ Imunisasi (Taburia)
• Bina Keluarga Balita (BKB) § Tata Laksana Gizi Buruk § Pemberian Obat Cacing
• Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) § Pemantauan dan § Manajemen Terpadu
Promosi Pertumbuhan Balita Sakit (MTBS)
• Fortifikasi pangan § Pemantauan Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
Strategi
§ ↑ Ketahanan pangan keluarga Strategi
§ ↑ akses pangan
§ ↑ Akses air bersih § Monev
§ ↑ Surveilans Melalui Desa siaga Aktif § Anggaran
§ ↑ daya beli ( PKH, Bansos) § Regulasi
§ Kolaborasi Petahelix § Inovasi
§ Kualitas pangan
C A PA I A N REGULASI UNTUK MENDUKUNG
PENCEGAHAN STUNTING
D I JAWA B A R AT TA H U N 2 0 2 1
No REGULASI KETERANGAN
1 Pergub 107 Tahun 2020 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di
Daerah Provinsi Jawa Barat

2 Kep Gub 441.05/Kep.1076-yanbangsos/2019 tentang Tim Koordinasi Tim yang mempunyai fungsi untuk koordinasi dan fungsi teknis
Penceganhan dan Penurunan AKI AKB dan Stunting dalam pencegahan dan penanganan stunting
3 Tim Penilai Konvergensi Stunting Provinsi Jawa Barat berdasarkan surat Penilaian Aksi Konvergensi Stunting yang dilaksanakan oleh
perintah :Nomor 094/3065/ Bappeda tanggal 13 Oktober 2020 Kabupaten/ Kota di Jawa Barat

4 Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Program BISA (BETTER INVESTMENT FOR STUNTING
dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan Nutrition Internasional ALLEVIATION)

5 Kesepakata Bersama antara Pemprov Jabar dengan PT. TIRTA Tentang Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
INVESTAMA, PT. SARIHUSADAGENERASI MAHARDIKA, PT. NUTRICIA Hidup di Jawa Barat Melalui Pencegahan stunting dan Malnutrisi
MEDICAL NUTRITION

6 PKS antara Pemprov Jabar dengan PT. TIRTA INVESTAMA, PT. Tentang Program Aksi Bersama Cegah Stunting
SARIHUSADAGENERASI MAHARDIKA, PT. NUTRICIA MEDICAL NUTRITION
Kep Gub 441.05/Kep.1076-
yanbangsos/2019

tentang Tim Koordinasi Penceganhan


dan Penurunan AKI AKB dan Stunting
SE No.440/25/ Yanbangsos
23 Maret 2018

tentang Dukungan Kebijakan Pemberian


Tablet Tambah Darah Pada Remaja
Putri dan Wanita Usia Subur
Pergub 107 Tahun
2020 Tentang
Percepatan
Penurunan
Stunting di Daerah
Provinsi Jawa Barat
Kesepakata Bersama antara
Pemprov Jabar dengan PT.
TIRTA INVESTAMA, PT.
SARIHUSADAGENERASI
MAHARDIKA, PT. NUTRICIA
MEDICAL NUTRITION

Tentang Peningkatan Kualitas Kesehatan


Masyarakat dan Lingkungan Hidup di
Jawa Barat Melalui Pencegahan
stunting dan Malnutrisi
PKS antara Pemprov Jabar
dengan PT. TIRTA INVESTAMA,
PT. SARIHUSADAGENERASI
MAHARDIKA, PT. NUTRICIA
MEDICAL NUTRITION

Tentang Program Aksi Bersama Cegah


Stunting
Buku Resep Makanan
Ibu Hamil dan Balita
Bahasan:
1. Standar pemberian makanan Balita
2. Standar makanan ibu hamil
3. Resep makanan untuk ibu hamil dan balita

Tujuan: mengedukasi masyarakat untuk memiliki


pola makan yang baik

Manfaat: Sebagai salah satu acuan dalam


penerapan pola makan yang baik bagi ibu hamil
dan balita
Penyerahan Buku
Kepada Gubernur
C A PA I A N REGULASI UNTUK MENDUKUNG
PENCEGAHAN STUNTING
D I JAWA B A R AT TA H U N 2 0 2 0

Provini Jawa Barat Meraih


penghargaan dari Kementerian
Dalam Negeri Republik
Indonesia atas prestasinya
sebagai Provinsi Terbaik Ke 2
dalam Pembinaan dan
Pengawasan 8 Aksi Konvergensi
Penurunan Stunting
Terintegrasi tahun 2020
political
power

knowledge
social power
STRATEGI power PENTAHELIX
PERCEPATAN SI
PENURUNAN
V E R GEN
KON
STUNTING &
GIZI BURUK
the power
business
of the
power
media
04
Penutup
Intervesi Pencegahan
dan Penanggulangan
Stunting

dilakukan dengan
mengentaskan akar masalah,
sesuai dengan spesifik local
dan secara konvergensi
-Mari satukan visi bulatkan tekad dan
bekerja sama untuk JABAR ZERO NEW
STUNTING 2023-

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai