Oleh :
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Dr. drg. Marion Siagian, M. Epid
01
Pendahuluan
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
Pembangunan kesehatan secara fisik, mental, spritual maupun sosial
bertujuan untuk yang memungkinkan setiap orang untuk
meningkatkan kesadaran, PASAL 4
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
(Pasal 1 UU 36/2009)
kemauan, dan kemampuan Setiap Orang Berhak atas Kesehatan
hidup sehat bagi setiap orang Pembangunan Kesehatan adalah upaya
agar terwujud derajat yang dilaksanakan oleh semua komponen
kesehatan masyarakat yang bangsa dalam rangka mencapai tujuan
setinggi-tingginya, sebagai kesehatan yaitu untuk meningkatkan
investasi bagi pembangunan kesadaran, PASAL
kemauan, dan9kemampuan
sumber daya manusia yang hidup
Setiapsehat
OrangbagiBerkewajiban
setiap orang ikut
agar
produktif secara sosial dan terwujud derajatmempertahankan
mewujudkan, kesehatan masyarakat
dan
ekonomis. yangmeningkatkan
setinggi-tingginya, sebagai
derajat investasi
kesehatan
(Pasal 3 UU 36/2009) bagi pembangunan
masyarakat yang sumber daya manusia
setinggi-tingginya
yang produktif secara sosial dan ekonomis 3
1. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah
kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat
yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan
bermutu; c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d.
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di BAB I
Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 2
dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat.
3. Kecamatan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota
sehat
UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 67
(2) Desa berkewajiban:
a) melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta
kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan
nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b) meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c) mengembangkan kehidupan demokrasi;
d) mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e) memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Desa.
BENTUK KURANG GIZI PADA ANAK
Kronis Akut
Terjadi dalam waktu yang lama - berulang Terjadi dalam waktu yang singkat
STUNTING WASTING
Dicirikan oleh: GZ KURANG/BURUK
Hambatan pertumbuhan Tinggi Badan Dicirikan oleh:
menurut Umur Turunnya Berat Badan menurut Umur/
Tinggi Badan atau LILA
Lingkar Lengan Atas (LILA sebagai alat tapis gizi buruk) (Steve Collins, Arabella Duffield & Mark Myatt)
Stunting
Sebagai
salah satu
Indikator
Prioritas
SDGs Goal 2
FOKUS KEGIATAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
fokus ↓ stunting di 10 Provinsi Akses pelayanan kesehatan Bumil & Promotif, edukasi, & sosialisasi Integrasi dengan peogram
(NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, balita di posyandu tidak boleh untuk meningkatkan perlindungan sosial terutama,
Aceh, Kalteng, Kalbar, Kalsel, berhenti ditengah pandemi COVID -19 pemahaman melibatkan PKK, PKH, BPNT, pembangunan
Sulawesi Tenggara, Sulteng) (pemberian PMT bumil, Vitamin A Toma, Toga & Relawan yang Infrastuktur dasar yang
pada balita dan ibu nifas, MP-ASI, dll menjadi gerakan bersama menjangkau keluarga tidak
mampu
Visi Misi Gubernur Jawa Barat
Prevalensi Stunting PERSEN N/A N/A 27,2 25,2 23,2 21,2 19,2
1. 2. 3. 4.
Terbatasnya layanan Kurangnya akses Kurangnya akses
Praktek kesehatan temasuk ke makanan bergizi air bersih dan
pengasuhan yang layanan Ante Natal sanitasi yang layak.
kurang baik Care( ANC) dan
pembelajaran dini yang
berkualitas
Kerangka Penyebab Stunting
Dampak stunting
Dampak Kesehatan Dampak Pertumbuhan Penduduk Dampak Ekonomi
Gagal tumbuh (berat lahir rendah, Sumber: Proyeksi Penduduk, 2010-2045 The Worldbank, 2016
kecil, pendek, kurus)
Stunting pada Balita:
Hambatan perkembangan kognitif •15 tahun mendatang menjadi generasi penduduk usia
dan motorik
Potensi keuntungan ekonomi
produktif
•Menurunkan produktivitas SDM dari investasi penurunan stunting di
Gangguan metabolik pada saat
•Bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik Indonesia:
dewasa à risiko penyakit tidak menular
(diabetes, obesitas, stroke, jantung)
48 kali lipat
Perbaikan kualitas SDM:
64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
operation and Development - Programme for International Student Assessment), suatu
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Years brief, 2016
Prediksi Dampak § 9 Juta anak Indonesia terancam penurunan IQ
10-15 point
Stunting Di Indonesia § 9 Juta anak Indonesia terancam terlambat masuk
sekolah dan prestasi akademik yang buruk.
§ 9 Juta anak Indonesia, ketika dewasa/usia kerja
hanya akan memperoleh kurang 20%
dibandingkan anak yang tidak mengalami
stunting.
§ Kehilangan 1% tinggi badan karena stunting
berhubungan dengan penurunan 1,4%
produktivitas
§ Biaya langsung penurunan malnutrisi penyebab
stunting meliputi 20-30 M dolar per tahun.
§ Indonesia akan kehilangan potensi GDP sebesar
11%
§ peningkatan 1 cm dalam peningkatan dikaitkan
dengan peningkatan upah 4% untuk laki-laki dan
peningkatan upah 6% untuk perempuan.
§ Kemiskinan antar generasi akan memburuk
Sumber; Rembuk, 2017
35%
PENINGKATAN DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT & Faktor
PENURUNAN STUNTING, Perilaku
KEMATIAN IBU (Pola Asuh,
Pola Makan)
Faktor
Pelayanan
Kesehatan (TTD,
DERAJAT PMT, ANC,
KESEHATAN Imunisasi,
Faktor Tatalaksana
Lingkungan : Kecacingan dan
Diare)
(Sanitasi dan
5%
Air Bersih)
Faktor
Genetika
TEORI H.L. BLUM (1974) (Keturunan)
1 19
1
02
Kondisi Jabar
37,23
35,5
30,8 31,1
27,87
26,21
PREVALENSI
STUNTING
BERDASARKAN
STUNTING MASIH MENJADI MASLAH KESEHATAN MASYARAT (PREVALENSI
HASIL SURVEI KARENA DIATAS 20%
Nasional Jabar
Sumber: Riskesdas 2013, 2018 & SSGBI 2019 2013 2018 2019
Provincial Government
of West Java
41,4
Ciamis 24,21
41,1
Sumedang 24,43
30,7
Kota… 24,75
42,5
Cirebon 25,06
40,4
Subang 25,73
35,3
Prov. Jawa… 26,2
39,2
RISKESDAS 2018
Bandung 27,87
32,2
Kota… 28,12
29,8
Majalengka 28,53
36,1
Indramayu 29,12
Prevalensi Balita Stunting menurut Kab/Kota
52,5
Bandung… 32,12
28,2
Kota Cimahi 34,29
28,3
Bogor 34,96
41,7
28,99 23,21 28,67 16,75 26,37 27,79 32,71 41,35 31,18 41,01 33,11 33,39 32,22 25,73 33,71 28,64 31,1 27,89 34,64 33,51 35,21 21,74 36,62 33,99 36,69 21,06 32,86 33,8
Tasikmalaya 34,97
KAB KARAWANG 2,54
KAB BEKASI 4,27
KAB SUBANG 5,17
KAB MAJALENGKA 5,29
KAB PANGANDARAN 5,87
KAB GARUT 6,39
(D/S rill 80,115; proyeksi 68,21%
2000
1500
1000 797
695
700 684 745
500
0
2016 2017 2018 2019 2020
80 150
7274
100
70
50
60
60 58
0
Perdaraha Gangguan Gangguan
Hipertensi Infeksi Lain2
50 n Darah Metabolik
45 45
43 42 2019 226 218 23 65 12 140
40
38 38 40
39 40 40
40 37 2020 204 214 28 72 26 200
33 33 34
23 29 29
30 26 26 28 2019 2020
23 24 24 24 24
21 22
20
15
1514 1414 16 1416 20
21 PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES 2020
13 12
12 13 13
11
10 5 5
32 3 3
0 Lain2
27%
Perdarahan
I
. B NG
E I
TA NG I
K ND K
N J AR
M YA
N
D RA T A
AN B O N
N YA
TA M NG
TA D A N
U
G
R
EK R
N AT
A UT
TA C A N
AB S UB IS
R AN I
R
K UK NG
O BO A
C SI
B NG
M UKA A H
P CI A S
IR M
K LE M
K
O
O
A PO
K NG AY
BO
U AN
W JU
27%
S M
A
. C BU
JA B U
IK A
K LA
K . B A AR
AR A R
R
G
AR
B
A
G
TA S EDA
TA G
. S DU
AB U
S IM
EK
IA
S AL
N
B IN K A
M
E
IN
E
O
A
AB A
A
G
D
K CIR
Gangguan Metabolik
A
M
U
IK
A
AN D
P TA
3%
TA
K
A
O
O
AB
U
O TA
AB
K
O
O
O
K
K
K
10% 29%
2019 2020 Infeksi
4%
Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebesar 745 kasus, dengan kasus kematian ibu tertinggi di kabupaten Bogor sebanyak 74
kasus, Dibandingkan tahun 2019 terdapat 684 kasus kematian ibu, tahun 2020 mengalami peningkatan kasus kematian
ibu sebesar 60 kasus (pada periode yang sama). Dengan rasio kematian ibu s.d Desember 2020 sebesar 85,77/100.000KH
Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
Jumlah Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 - 2020
KEMATIAN BAYI
PENYEBAB KEMATIAN BAYI PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES 2020
KOTA CIREBON 14
12
KA B. BEK ASI 35 1000 Kelainan
17
Saraf; 0,29
34
KOTA SUKA BUMI
25 900 Malaria; -
PA NGA NDARAN 33 Tetanus; -
39 800
KOTA BA NJAR 25 Saluran
43 700 Lain2; 11,85
58
Cerna; 0,73
KOTA BE KAS I
47
600 Diare; 2,00
DEPOK 81
56
500 Pneumonia; BBLR; 32,45
54
KOTA BOGOR
59 3,49
CIMA HI 64 400
69
Lain2; 12,43
PURWA KARTA 77
72
300
77
MA JALENGKA
76 200
KUNINGA N 69
80 100 Kelainan;
114
KOTA BA NDUNG
82 0 9,59
62 2019 Salu Kelai Asfiksia;
KOTA TAS IKM ALAYA
87 Pne
BBL Asfik Teta Sep Kelai Lain Diar ran Teta nan Mala Lain 23,76
98 umo
CIAM IS
101 2020 R sia nus sis nan 2
nia
e Cern nus Sara ria 2
SUBA NG 111 a f
104 Sepsis; 3,34
139
2019 948 650 3 74 273 407 84 65 21 1 7 2 316
BA NDUNG B ARAT
121 Tetanus;
2020 893 654 2 92 264 342 96 55 20 0 8 0 326 0,07
BOGOR 104
133
KA B. CI RE BON 127
134
157
KA RA WA NG
136 Jumlah kematian Bayi tahun 2020 sebesar 2766 kasus. Dibandingkan tahun 2019 terdapat
134
SUMEDANG
137
217
2851 kasus kematian bayi, tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 85 kasus (pada
KA B. BANDUNG
146 periode yang sama). Dengan ratio kematian bayi s.d Desember 2020 sebesar 3.18/1000 KH.
KA B. TAS IKMA LAYA 182
162
CIANJUR 84
173 Jumlah kematian neonatal di tahun 2020 sebesar 2253 kasus mengalami penurunan 102
INDRA MAYU
208
246
kasus dibandingkan tahun 2019 yaitu sebanyak 2355 kasus dan kematian post neonatal pada
GARUT
210
248
tahun 2020 sebanyak 513 kasus mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yaitu
207
KA B. SUKAB UM I
223 sebanyak 496 kasus. Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
Jumlah Kematian Anak Balita Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019 - 2020
KEMATIAN ANAK BALITA DI JAWA BARAT TAHUN 2020
35 31
30 27
25 20 22 23
20 16 17 15 1416
14
15 10 11 10 11 11 10 10
7 8 7 8 68 8
10
3 4 32 44 54 5 5 55 4 4
5 00 20 0 0 1 1 12 23 3 1 2
0
I
U
IS
A
G
R
T
G
A
SI
K
R
N
AN
I
G
N
G
SI
UT
TA
ON
AR
M
AH
M
RA
AY
AY
AY
AN
GK
PO
UN
GA
AN
GO
GO
BO
JU
N
N
KA
AM
KA
BU
BU
AR
AR
AR
EB
NJ
DU
BA
M
BA
AL
AN
AM
AL
DE
EN
IN
ED
RE
ND
BE
BO
BO
BE
KA
CI
KA
CI
BA
G
AK
SU
IR
N
RA
KM
N
KM
CI
AL
AN
M
DR
CI
BA
G
BA
SU
KU
B.
SU
TA
TA
TA
UN
SU
KA
SI
SI
AJ
KA
B.
TA
IN
NG
R
KO
KO
B.
TA
KO
B.
TA
TA
TA
PU
KA
ND
M
KO
KA
PA
KA
KO
KO
B.
BA
TA
KA
KO
20 19 20 20
PENYEBAB KEMATIAN JAN S.D DES2020
2019 17 25 0 0 29 0 142
anak balita sebesar 20 kasus Difteri
2020 21 28 0 5 25 0 123
(pada periode yang sama). 0%
2019 2020
Sumber : Data Komdat diunduh tanggal 20 Januari 2021
• Kunjungan kehamilan 96,04 (target
80%)
• Pemberian TTD 82, 07% (target 80%)
• Persalinan di fasyankes 94% (Target
87%)
• Ibu hamil mendapat makanan
tambahan 66,68% ( target 80%)
• Pelayanan ibu nifas 96,17
target(86%)
> 75 % 1
25 – 75 % 8
< 25 % 18
> 75 % 2
25 – 75 % 8
< 25 % 17
Ko ot a o k
g
ar
te ten g
Ba mi
a
r
ka
Ko t a B n
t a a si
si k ah i
Su go r
n
Ka ten ten ng
ga rat
i
p a en gan
Cir g
si
p a ten ay u
Ka bup un is
r
bu ab K ar ta
Ka asi r ut
p a en C a
n
Ka bup dr a g
bu en m
Ka n S ogo
ju
n
ay
Ko alay
bu P u an
bo
n
Ko ar a
Ka n I n dan
Ko ebo
Ka ten iam
p a nd eka
r
nj
Ko nd u
p
bu n S ng
p a wa
du
Ka p at abu
u
te ian
k
a
Ga
Cim
Ka up a al
o
m
Ka ten Sub
De
in
Ko ab
B
Be
Ba
Ka ten C ire
ak
nd
B
Ka ate jale
n
te me
B
km
m
a
nP g
C
k
Ka Kab B a
k
p a rw
p a ten
ta
ta
un
u
u
a
ta
Ko
n
ta
an
t
a
Ta
a
ta
n
K
bu at
up
nT
a
Ka bup
te
te
bu B a
pa
ta
u
bu
pa
Ka
te
bu
p
pa
bu
K
bu
bu
pa
bu
Ka
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
TREND PERKEMBANGAN CAKUPAN PHBS
2015-2020
NO KABKOTA 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Deskripsi Program :
Waktu/lokasi launch
Puskesmas Jabar Zero Stunting adalah satu “Gerakan Masif” untuk
Kecamatan
Kabupaten/Kota mewujudkan prevalensi stunting pada tahun 2023 menjadi
lebih kecil dari standar WHO (Stunting < 20%)
Tujuan Program :
Warga Jawa Barat mendapatkan hak pelayanan gizi yang
berkualitas, mendapatkan informasi, dan berubah perilaku
dalam pola makan, pola asuh dan perbaikan sanitasi
Dinas penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Anggaran : Tidak ada anggaran khusus untuk percepatan penurunan stunting
(menfaaatkan dana operasional pembinaan gizi masyarakat dan dana program –
program yang menupakan factor determinan kejadian stunting
Alokasi Dana Pembianaan Gizi Masyarakat tahun 2021
APBD : Rp.999.999.462,-
APBN : Rp.1.530.000.000,-
KERANGKA PIKIR PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
DI PROVINSI JAWA BARAT
Intervensi Sensitif Intervensi spesifik
KONVERGENSI
• Air bersih dan sanitasi § Pemeriksaan § Suplemen Gizi Makro
kehamilan (PMT)
• Bantuan Pangan Non-Tunai
§ PMT Bumil KEK § Suplementasi Vitamin
• Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) A
§ Suplementasi TTD Ibu
Hamil dan Rematri § Suplementasi zinc
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk diare
§ Suplementasi kalsium
• Program Keluarga Harapan (PKH) § Suplemen gizi mikro
§ Imunisasi (Taburia)
• Bina Keluarga Balita (BKB) § Tata Laksana Gizi Buruk § Pemberian Obat Cacing
• Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) § Pemantauan dan § Manajemen Terpadu
Promosi Pertumbuhan Balita Sakit (MTBS)
• Fortifikasi pangan § Pemantauan Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
Strategi
§ ↑ Ketahanan pangan keluarga Strategi
§ ↑ akses pangan
§ ↑ Akses air bersih § Monev
§ ↑ Surveilans Melalui Desa siaga Aktif § Anggaran
§ ↑ daya beli ( PKH, Bansos) § Regulasi
§ Kolaborasi Petahelix § Inovasi
§ Kualitas pangan
C A PA I A N REGULASI UNTUK MENDUKUNG
PENCEGAHAN STUNTING
D I JAWA B A R AT TA H U N 2 0 2 1
No REGULASI KETERANGAN
1 Pergub 107 Tahun 2020 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di
Daerah Provinsi Jawa Barat
2 Kep Gub 441.05/Kep.1076-yanbangsos/2019 tentang Tim Koordinasi Tim yang mempunyai fungsi untuk koordinasi dan fungsi teknis
Penceganhan dan Penurunan AKI AKB dan Stunting dalam pencegahan dan penanganan stunting
3 Tim Penilai Konvergensi Stunting Provinsi Jawa Barat berdasarkan surat Penilaian Aksi Konvergensi Stunting yang dilaksanakan oleh
perintah :Nomor 094/3065/ Bappeda tanggal 13 Oktober 2020 Kabupaten/ Kota di Jawa Barat
4 Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Program BISA (BETTER INVESTMENT FOR STUNTING
dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan Nutrition Internasional ALLEVIATION)
5 Kesepakata Bersama antara Pemprov Jabar dengan PT. TIRTA Tentang Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
INVESTAMA, PT. SARIHUSADAGENERASI MAHARDIKA, PT. NUTRICIA Hidup di Jawa Barat Melalui Pencegahan stunting dan Malnutrisi
MEDICAL NUTRITION
6 PKS antara Pemprov Jabar dengan PT. TIRTA INVESTAMA, PT. Tentang Program Aksi Bersama Cegah Stunting
SARIHUSADAGENERASI MAHARDIKA, PT. NUTRICIA MEDICAL NUTRITION
Kep Gub 441.05/Kep.1076-
yanbangsos/2019
knowledge
social power
STRATEGI power PENTAHELIX
PERCEPATAN SI
PENURUNAN
V E R GEN
KON
STUNTING &
GIZI BURUK
the power
business
of the
power
media
04
Penutup
Intervesi Pencegahan
dan Penanggulangan
Stunting
dilakukan dengan
mengentaskan akar masalah,
sesuai dengan spesifik local
dan secara konvergensi
-Mari satukan visi bulatkan tekad dan
bekerja sama untuk JABAR ZERO NEW
STUNTING 2023-
TERIMA KASIH