DENGAN TBC
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga :
Jenis Kelamin :
Umur :
Agama :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Alamat :
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama Umur JK Hubungan Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
3. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku …....... atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa …........
4. AGAMA
Seluruh anggota keluarga …....... menganut agama Islam.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas
lantai dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan
listrik. Lantai di rumah menggunakan
ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-
bagian rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang
bergabung dengan WC.
Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk
keperluan air minum keluarga …....... membeli air minum yang sudah matang
di warung (air mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan,
dan tidak berbau.
Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan sumber air yaitu 10 meter.
Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi menga
lir melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu
puskesmas, posyandu, balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri
praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki
atau naik kendaraan bermotor.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu …....... sebagai kepala keluarga,
sebagai bapak untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai
pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami
bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. …....... berperan
sebagai ibu dan nenek.
Tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam
keluarga.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga ap
apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan
yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama
lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat
dan tidak ada yang mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat
dalam keluarga ….......
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak
dan biaya untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah.
Di dalam keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah
….......Di dalam masalah kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan
seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan keluarga. Anggota
keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
BB/TB ` : 45 kg/ 165cm
: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas
kesehatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Kemungkinan
Keperawatan Etiologi
1 Data Subjektif : Resiko terjadinya Ketidakmampuan
- …....... mengatakan sakit TB penularan TB keluarga merawat
Paru sejak 2 ½ tahun yang Paru pada anggota keluarga
lalu. anggota keluarga yang sakit
- …....... mengatakan obatnya yang lain
diminum secara teratur
selama 6 bulan pada 2 ½
tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1 hari
menghabiskan rokok 12
batang/hari.
- …....... mengatakan tidak
pernah periksa ke
Puskesmas lagi sejak obatnya
habis 6 bulan.
- …....... mengatakan saat ini
sedang masuk angin, flu, dan
batuk-batuk.
Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD
110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi
nafas sedikit ronchi, Suhu 360C
2. - Berat Badan 45 kg, TB 165 cm Ketidakmampuan
- Tn. I tampak kurus, kondisi Tidak efektifnya keluarga merawat
rumah sempit, pencahayaan bersihan jalan anggota keluarga
redup, udara lembab, gelap, nafas pada .......... yang sakit
dan kotor.
Data Subjektif:
- …....... mengatakan sudah
lama batuk-batuk sekitar 2
minggu karena masuk angin.
- …....... mengatakan batuknya
sudah sembuh
dan sekarang kambuh lagi akibat
masuk angin.
- …....... mengatakan
baru membeli obat di warung
kalau batuknya dirasa agak
parah.
- …....... mengatakan
mengetahui tentang
penyakit TB Paru .
- …....... mengatakan tidak
pernah membuka jendela
karena sudah ada kipas angin.
Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70
mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi
paru terdengar sedikit bunyi
ronki, Suhu 360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 165 cm
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga
yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
N Kriteria Perhitu Sko Pembenaran
o ngan r
1 Sifat 2/3×1 2/3 Ditangani segera karena resiko
Masalah : penularan TB Paru pada anggota keluarga yang
Resiko lain, …....... riwayat TB
Paru 2 ½ tahun yang lalu minum obat OAT
selama 6 bulan, dan tidak pernah berobat lagi.
*
EVALUASI KEPERAWATAN
S O A P
…....... …....... dapat menyimak Masalah
mengatakan penjelasan yang diberikan teratasi
sudah dengan penuh perhatian. sebagian
mengetahui …....... dapat
masalah TB paru, menjelaskan kembali tentang
dan akan periksa TB paru baik mengenai
dahak ke tanda dan gejala, penyebab,
Puskesmas maupun akibat penyakit TB
paru, serta …....... akan
memeriksakan dahak Intervensi
kembali untuk mengetahi dilanjutkan
apakah …....... terkena TB
paru lagi atau tidak.
…....... mengatakan
akan membuka jendela
kamar setiap pagi dan akan
meningkatan penerangan di
kamarnya agar matahari
dapat masuk ke dalam
kamar.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN PADA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DENGAN
PERILAKU KEKERASAN
Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Perkawinan :
Suku Bangsa :
Alamat :
Diagnosa Medis : Schizofrenia
Tanggal Pengkajian :
B. Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Hubungan dengan Klien :
D. Faktor Predisposi
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa. Masalah
keperawatan : Tidak ada maslah.
1. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan pernah mengalami pengobatan sebelumnya namun tidak berhasil,
putus obat. Masalah keperawatan: Putus obat.
2. Trauma
Klien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik oleh ayahnya. Masalah
keperawatan : Perilaku kekerasan
E. Pemeriksaan Fisik
Pada saat pengkajian terdapat Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital diantaranya
terdapat Tekanan Darah klien 110/80 mmhg, Nadi 80 kali permenit, respirasi 22 kali
permenit, suhu 36,5 derajat celsius, berat badan 65 kg, tinggi badan 160 cm dan tidak
ada keluhan fisik dari klien. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
1. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien menyukai anggota tubuhnya. Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
b. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa klien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai
laki-laki. Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
c. Peran
Klien mengatakan perannya dalam keluarga sebagai anak.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
d. Ideal diri
Klien mengatakan harapannya ingin cepat pulang dan bertemu dengan
keluarganya. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan keadaanya sekarang ini. Masalah
keperawatan : Harga diri rendah
2. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya yaitu keluarga dan
pacarnya. Peran serta dalm kegiatan keluarga maupun masyarakat klien sebagai anak
muda, Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam bergaul baik dalam keluarga,
masyarakat, dan teman sebayah. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan, klien beragama islam dan mengakui allah SWT sebagai
Tuhannyah. Masalah keperawatan: tidak ada
masalah.
b. Kegiatan beribadah
Saat dikaji klien mengatakan jarang sholat 5 waktu. Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah.
F. Status mental
1. Penampilan
Pada saat dikaji klien berpenampilan rapi, klien terlihat bersih dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji klien berbicara cepat, bersuara lantang dan keras. Masalah
keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Aktivitas motorik
Pada saat dikaji klien mondar-mandir berbicara cepat, suara keras dan lantang.
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan.
4. Alam perasaan
Pada saat dikaji klien mengatakan betah berada di sini,tapi klien juga
mengatakan ingin pulang dan bertemu dengan ibunya. Masalah keperawatan : Tidak
ada masalah.
5. Afek
Saat dikaji efek klien masih labil jika diberi stimulus menyenangkan klien
tertawa bahagia, jika diberi stimulus menyedihkan klien menangis sambil marah-
marah. Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
7. Presepsi
Pada saat dikaji selama dirawat klien mengatakan tidak pernah mengalami
halusinasi. Masalah keperawatan: Tidak ada masalah.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien tidak berpindah-pindah terfokus pada topik pembicaraan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
9. Isi pikir
Pada saat dikaji, klien tidak berfikiran Waham. masalah keperawatan : Tidak
ada masalah.
11. Memori
a. Jangka panjang
Klien masih mengingat kejadian dimasa lalu, klien pernah mengalami
penganiayaan fisik oleh ayahnya. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan.
b. Jangka pendek
Klien masih ingat kegiatan yang diakukan dari tadi pagi sampai saat dikaji.
Masalah keperawatan : Tidak ada Masalah
c. Saat ini
Klien dapat menyebutkan nama saya kembali saat berkenalan.Masalah
keperawatan: tidak ada masalah.
2. Mandi
Klien dapat mandi sendiri sesuai jadwal yang di tentukan ruangan,
klien juga mampu menggunakan alat mandi. Masalah keperawatan : Tidak ada
masalah.
3. Berpakaian
Klien mampu berpakaian sendiri, dan pakaian tidak terbalik. Maaslah
keperawatan : Tidak ada masalah.
4. Nafsu makan
Klien mengatakan nafsu makan klien bertambah baik.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
5. Berat badan
Klien mengatakn berat badan klien bertambah dari 65 kg menjadi 67
kg Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
6. Istirahat tidur
Klien mengatakan tidurnya nyenyak, dan sebelum tidur klien suka
berdo’a terlebih dahulu. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
7. Penggunaan obat
Penggunaan obat diberikan oleh perawat. Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah.
8. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan ketika sakit klien dibawa ke rumah sakit. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah.
9. Aktivitas di dalam rumah
Klien megatakan suka membantu ibunya di sawah. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah.
H. Mekanisme Koping
Adaptif , Klien mengatakan apabila klien ada masalah, klien suka bercerita kepada
Ibunya. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
Mal adaptif. Klien mengatakan jika klien tersinggung atau sakit hati klien akan marah-
marah dan memukul orangnya. Masalah keperawatan : Perilaku
Kekerasan
K. Aspek Medis
Diagnosa medis: Hebephrenic scizofrenia.
theraphy medic
Tabel 3.1
No Theraphy Dosis Cara pemberian Waktu
1 Cholopomazine 1X1/100mg Oral 18.00 WIB
2 Haloperidol 3x1/5mg Oral 07.00,12.00,18.00
WIB
3 Trihexyphenidal 3x1/2mg Oral 07.00,12.00,18.00
WIB
M. Analisa data
Tabel 3.2
Data yang perlu dikaji Masalah Keperawatan
A:SP3 tercapai
P:
Perawat:
Lanjutkan sp4.
Klien:
Motivasi klien untuk
latihan secara
sosial/verbal sesuai jadwal
... SP4 SP4 perilaku kekerasan: harian.
Perilaku - Mengevaluasi jadwal
kekerasan. kegiatan hairan klien. S:klien mengatakan sudah
- Melatih klien bisa dan melakukan cara
mengontrol perilaku mengontrol PK dengan
kekerasan dengan cara tarik nafas
spiritual. dalam,memukul bantal
- -menganjurkan klien dan kasur,dengan cara
memasukan dalam jadwal sosial/verbal.kalo saya
kegiatan harian klien. marah sebaiknya saya
istigfar dan rajin sholat
5waktu.
O:
- klien kooperatif
- -kontak mata baik.
- suara klien tidak
lantang.
A: SP4 tercapai
P:
Perawat:
Lanjutkan SP5.
Klien:
Motivasi klien untuk sholat
5waktu sesuai jadwal
... 2 Gangguan SP5 perilaku Melakukan SP5 perilaku sholat.
konsep diri : kekerasan. kekerasan:
Harga diri - Mengevaluasi jadwal S: klien mengatakan “saya
rendah. kegiatn harian klien. minum obat 3kali sehari”
- Melatih klien O:
mengontrol perilaku
- Kontak mata baik.
kekerasan dengan cara
- Klien kooperatif.
minum obat. - Klien tenang.
- Menganjurkan klien Klien memasukan jadwal
memasukan dalam minum obat setiap pukul 7
kegiatan harian klien. pagi,12 siang,dan jam 6
malam.
A: SP5 tercapai.
P:
Perawat:
- evaluasi sp 1,2,3,4,5.
Klien:
Motivasi klien untuk
minum obat sesuai jadwal
SP 1 SP 1 klien mampu: harian.
1. mengidentifikasi
kemampuan positif yang S : Klien mengatakan tidak
dimiliki. berguna karena tidak
2. Menilai kemampuan bekerja.
pertama yang telah O: klien terlihat pesimis.
dipilih. A: SP 1
3. Masukan dalam jadwal P : Lanjutkan SP 2.
kegiatan pasien. 1. Mengevaluasi
kegiatan yang lalu
(SP 1).
2. Memilih
kemampuan yang
dapat dilakukan.
3. Melatih kemampuan
SP 2 SP 2 klien mampu: yang dipilih.
1. Mengevaluasi
kegiatan yang lalu S: Klien mengatakan,klien
(SP 1). memiliki kemampuan yang
2. Memilih dimilikinya.
kemampuan yang 0: klien tampak optimis
dapat dilakukan. dan percaya diri.
3. Melatih A: Maslah teratasi.
kemampuan yang P: lanjut SP 3 Mengevaluasi
dipilih. SP yang lalu (SP 1 dan SP
4. Memasukan dalam 2).
jadwal kegiatan 1. Memilih
klien. kemampuan ketiga
yang dapat
dilakukan.
2. Masukan dalam
jadwal kegiatan
klien.
SP 3 SP 3 gangguan konsep diri
harga diri rendah : S: Klien mengatakan bisa
1. Mengevaluasi SP melakukan pekerjaan
yang lalu (SP 1 dan Rumah seperti menyapu
SP 2). dan membantu ibunya ke
2. Memilih sawah.
kemampuan ketiga O: klien terlihat lebih
yang dapat percaya diri.
dilakukan. A: Masalah teratasi.
3. Masukan dalam P: Pertahankan SP 1, 2,
jadwal kegiatan dan 3.
klien.
B. Pembahasan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada .......... akibat Skizofrenia
Hebefrenik dengan Perilaku kekerasan akibat yang sudah dilaksanakan pada tanggal
.......... sampai dengan tanggal .........., penulis menggunakan atau mengaplikasikan
beberapa teori dan pendekatan proses keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan tujuan untuk membantu klien dalam mengatasi masalah yang
sedang di hadapinya. Dalam bab ini penulis akan membahas setiap tahap proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi pada .......... dengan perilaku kekerasan. Penulis melakukan
pengkajian tidak hanya terfokus pada diagnosa keperawatan perilaku kekerasan saja
tetapi semua aspek dikaji sehingga tidak hanya perilaku kekerasan saja yang muncul
tetapi diagnosa yang lainnya ada sesuai yang ditemukan penulis. Dalam melaksanakan
proses keperawatan penulis mendapatkan dukungan dari klien, dan perawat ruangan.
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini dalam proses keperawatan merupakan langkah awal
yang dilakukan penulis dalam asuhan keperawatan dan memulainya dengan membina
trust dengan mengunakan komunikasi terapeutik. Satu kali pertemuan klien dapat
membina trust terhadap perawat dikarenakan klien cukup kooperatif. Dalam
pengumpulan data didapatkan data dari klien, perawat ruangan, dan dokumentasi
diruangan. selama pengkajian .......... Perilaku saat dikaji penampilan rapi, berbicara
cepat dan keras, klien sangat aktif, perasaan gembira berlebihan ketika diberi stimulus
sedih klien menangis sambil marah-marah afek klien labil pada saat dikaji klien
berpenampilan rapi, klien terlihat bersih dari ujung rambut sampai ujung kaki,
hubungan klien dengan keluarga, masyarakat dan teman sebayah cukup baik, topik
pembicaraan klien tidak berbelit-belit, dalam diri klien di temukan adanya tanda dan
gejala perilaku kekerasan sesuai dengan teori Yosef Iyus (2010) tanda dan gejala
perilaku kekerasan salah satunya yaitu mata merah dan melotot, pandangan tajam
muka merah dan tegang.
Pada Faktor predisposisi di dalam teori menurut Iyus (2010) yang
termasuk dalam factor predisposisi yaitu, satu teori biologi yang salah satunya
terdapat genitik faktor atau disebut faktor keterunan, sedangkan dalam pengkajian
klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
seperti klien. Adapun, faktor presipitasi menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang
dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan adanya riwayat
perilaku anti sosial penyalah gunaan obat dan alkohol. pada saat pengkajian klien
mengatakan klien pernah menggunakan obat- obatan terlarang dan alkohol.
Mekanisme koping klien yaitu proyeksi dimana klien akan marah jika keinginan klien
tidak dituruti dan akan menyalahkan orang tersebut sesuai dengan teori menurut
Stuart dan Laria yang di kutif oleh Damaiyanti, Iskandar yaitu mekanisme koping
Proyeksi. Mekanisme Koping Proyeksi adalah menyalahkan orang lain mengenai
kesukaran atau keinginan yang tidak baik.
Respon adaptif klien dalam teori dan pengkajian tidak ada kesenjangan dimana respon
adaptif atau respon positif dalam mengalami masalah klien selalu bercerita kepada
ibunya sesuai dengan teori dimana hubungan sosialnya tidak terganggu, dan respon
maladaptif atau respon negatif yang terdapat padi diri klien, tidak ada kesenjangan
dengan teori dimana status rentang emosi dan ungkapan marah yang di
manisfestasikan dengan fisik. Pada saat pengkajian Klien mengatakan jika klien
tersinggung atau sakit hati klien akan marah-marah dan memukul orangnya.selain
diagnosa keperawatan perilaku kekerasan terdapat dari hasil pengkajian , dalam aspek
harga diri , klien mengatakan malu dan merasa tidak berguna bagi keluarganya, dan
klien ingin bekerja.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah dari data pengkajian yang
digunakan untuk mengarahkan perencanan, implementasi,
dan evaluasi keperawatan. Untuk membuat diagnose keperawatan apakah
actual, resiko atau kesejahteraan dalam keperawatan jiwa maka ditentukan dengan
membuat pohon masalah yang terdiri dari core problem, causa, effect dimana core
problem adalah diagnose keperawatan actual berdasarkan prioritas.
(Damaiyanti Mukhripah, Iskandar 2012:3-4)
Adapun diagnosa keperawatan yang
muncul pada klien perilaku kekerasan adalah:
Risiko mencedrai diri, orang lain, dan lingkungan.
Jadi, diagnosa pada perilaku kekerasan adanya perubahan sensori dan presepsi
halusinasi. Sedangkan pada saat di lapangan penulis tidak menemukan tanda dan
gejala halusinasi pada klien seperti klien berbicara sendiri, klien mendengar suara-
suara.
Tetapi penulis menemukan masalah yang lain yaitu Harga diri rendah penulis
menemukan masalah ini pada saat dikaji pada aspek harga diri dimana klien
mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang, dan pada saat penulis
menanyakan pekerjaannyah, klien mengatakan klien malu dan merasa tidak berguna
bagi keluarganya karena klien tidak bekerja.
3. Perencanaan Keperawatan
Pada tahap ini penulis menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah klien yaitu perilaku kekerasan dan gangguan konsep diri harga diri
rendah .Dalam hal ini diharapkan klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki, menilai kemampuan yang dapat digunakan, melatih kegiatan yang
sudah dilatih dan menggunakan obat dengan baik dan benar.
Dalam perencanaan keperawatan penulis tidak mendapatkan kesulitan
dikarenakan klien cukup kooperatif. Pada tahap perencanaan penulis berusaha
merumuskan perencanaan dengan mengarah pada penyelesaian masalah keperawatan
berdasarkan teori-teori sebagai sumber litiatur sesuai dengan kondisi klien. Didalam
perencanaan sesuai teori terdapat rencana tindakan Sp adapun SP pada diagnosa
keperawatan perilaku kekerasan sebanyak 5 SP dan pada gangguan konsep diri : harga
diri rendah sebanyak 3 SP.
Klien melakukan sp1, yaitu :
1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
3. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
4. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.
5. Membantu klien mempraktikan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara fi
sik 1: Latihan nafas dalam.
Klien melakukan sp 2,yaitu :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian.
2. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 2 : Pukul kasur dan
bantal.
3. Masukan dalam jadwal kegiatan harian pasien.
Klien melakukan sp 3, yaitu :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
2. Melatih klien Mengontrol cara perilaku kekerasan dengan cara sosial/ verbal.
3. Menganjurkan klien utuk memasukan ke dalam jadwal harian kegiatan klien.
5. Evaluasi
Dalam tahap evaluasi penulis mendapatkan dukungan dari klien itu sendiri
yang mau bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Evaluasi dilaksanakan pada tiap tahap proses keperawatan untuk menilai
keberhasilan tindakan keperawatan. Evaluasi yang di dapat setelah melakukan
asuhan keperawatan pada klien secara terus menerus pada respon klien terhadap
tindakan evaluasi selama 5 hari mulai tanggal .......... sampai dengan .......... pada
.......... dengan perilaku kekerasan implementasi dilakukan Sp1 sampai dengan Sp 5.