Anda di halaman 1dari 18

STUNTING, STUNTED DAN WASTING

Oleh :

NUR`AINI
PUSKESMAS CIJAGRA LAMA
STUNTING
PENGERTIAN STUNTING

 Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek
pada anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang mengalami stunting akan
terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun
 Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang
tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau
standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO 
 Dr. dr Dian Novita Chandra Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan anak
terhambat atau memiliki perawakan pendek.
Pengertian Stunting

> :Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata


lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya ( yang
Sesuai).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang antara lain disebabkan


gizi buruk, Anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya
tak sesuai grafik pertumbuhan standar dunia. Atau dalam bahasa yang
lebih umum adalah kuntet. Dari Riskesdas 2018
APAKAH DAMPAK STUNTING

A. Dampak stunting pada anak jangka pendek:


 Meningkatkan potensi sakit dan kematian pada anak
 Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menjadi terhambat dan tidak optimal
 Meningkatkan biaya kesehatan.

B. Dampak stunting pada anak jangka panjang:


 Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, lebih pendek ketimbang orang-orang
seusianya
 Meningkatkan risiko obesitas dan mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi,
penyakit jantung, diabetes, kanker, dan lain-lain.
 Kesehatan reproduksi yang menurun
 Kapasitas belajar dan performa yang tidak optimal saat masa sekolah
 Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal saat dewasa.
Apa Penyebab stunting ?

1. Kurangnya edukasi soal asupan gizi saat hamil


2. Kurangnya gizi saat bayi lahir hingga usia 2 tahun
3. Kondisi kesehatan ibu yang buruk
4. Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk
5. Akses air bersih
6. Infeksi penyakit

salah satu penyebab stunting adalah infeksi penyakit. Penyakit seperti


diare, penyakit pernapasan seperti pneumonia, dan cacingan, bisa memengaruhi
pertumbuhan anak. Penyakit infeksi dapat menurunkan penyerapan zat gizi.
CARA PENCEGAHAN STUNTING

1. Kesehatan ibu yang baik


2. Memenuhi asupan gizi ibu hamil
ibu hamil pada umumnya kekurangan energi dan protein. Maka dari itu disarankan
untuk mengonsumsi makanan yang tinggi TKPM alias tinggi kalori, protein, dan mikronutrien
( zinc, yodium, zat besi, vit a, vit D, Vit B 12, Asam Folat) 
3. Pentingnya ASI eksklusif untuk pencegahan stunting
4. Memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI)
Setelah bayi melewati usia 6 bulan, disarankan untuk mulai memberikan makanan
pendamping ASI. WHO menyarankan bayi berusia 6-23 bulan mengonsumsi sekurangnya 4
dari 7 kelompok jenis makanan.Mulai dari serealia/umbi-umbian, kacang-kacangan, produk
olahan susu, telur, sumber protein lainnya, sayur dan buah kaya vitamin A, sayur dan buah
lainnya.
Cara Pencegahan Stunting

5. Rajin ke posyandu
6. Menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan

Saat anak lahir, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan segala peralatan
sang bayi. Mulai dari pakaian, perlengkapan mandi, peralatan makan, dan lain-
lain.
7. Jaga kebersihan makanan

Pastikan makanan disimpan pada tempat tertutup, dalam wadah yang


bersih, dan suhu yang baik. Sebab jika tidak, bakteri bisa tumbuh dan
berkembang. Jika itu terjadi, risiko anak terkena infeksi penyakit meningkat .
BAGAIMANA CARA MENGINTERVENSI
STUNTING ?
 Ibu hamil mendapatkan minimal 90 tablet selama kehamilan
 Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
 Pemenuhan gizi
 Persalinan dengan dokter atau bidan yang ahli.
 Inisiasi menyusui dini
 Berikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan
 MPASI untuk bayi 6 bulan – 2 tahun
 Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
 Pantau pertumbuhan Balita di Posyandu terdekat
 Perilaku hidup bersih dan sehat
 
PARAMETER ANTROPOMETRI ANAK
PERMENKES NO 2 tahun 2020

Kategori Status Gizi ada beberapa kriteria :


1 Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
1. Berat badan sangat kurang (severely underweight). ( ≤ - 3 SD )
2. Berat Badan Kurang ( underweight ).
3. Berat Badan Normal
4. Resiko Berat badan lebih ( ≥ + 1 )

2 Panjang Badan atau Tinggi Badan Menurut Umur ( PB/U atau TB/U) :

1. Sangat Pendek (severely stunted ).


2. Pendek ( stunted )
3. Normal
4. Tinggi
3. Berat Badan Menurut Panjang Badan/ Tinggi Badan :
1. Gizi Buruk (severely wasting )
2. Gizi Kurang (wasted).
3. Gizi Baik (Normal).
4. Beresiko gizi lebih (passible risk of overweight)
5. Gizi Lebih (overweight )
6. Obesitas (obese ) ≥ + 3 SD
Pengertian Stunted
Definisi stunted adalah tinggi badan anak dibawah -2 SD(standar deviasi) pada
tinggi badan menurut usia yang disebabkan oleh kondisi normal atau patologi (tidak
normal). Stunted juga lebih sering dikenal dengan perlambatan pertumbuhan.

Perbedaan stunting dan Stunted :

1.Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi yang berkepanjangan, bahkan


sejak dalam kandungan.kurangnya air bersih, kurangnya psikososial .
2.stunted dapat disebabkan dua kondisi, kondisi normal atau kondisi
patologi (tidak normal). Kondisi normal yaitu karena faktor genetik,
yang artinya anak terlahir dari orang tua yang juga memiliki perawakan
yang pendek.
Perbedaan stunting dan stunted

 Anak stunting akan memiliki fisik yang lemah, dan membuatnya lebih mudah terpapar
penyakit. Anak-anak yang mengalami stunting juga tidak dapat memiliki tinggi badan yang
ideal hingga dewasa .

 Sedangkan pada anak berperawakan pendek/ stunted yang umumnya akibat faktor genetik,
akan tumbuh seperti anak normal meskipun tumbuhnya lebih pendek.  Ini karena kebutuhan
gizi tetap terpenuhi sehingga tumbuh kembangnya akan tetap optimal. Bahkan anak
berperawakan pendek/ stunted sangat mungkin untuk mengalami lonjakan pertumbuhan
 seperti anak seusianya saat masa puber

 Stunting pasti pendek (stunted) tetapi pendek belum tentu stunting


 Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi di
seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka
panjang sampai anak dewasa dan lanjut usia.
 Sementara stunted adalah anak yang memiliki tubuh pendek dan belum tentu
mengalami gagal tumbuh. Anak bertubuh pendek mengalami pertumbuhan
fisik dan mental normal layaknya anak lain

 Stunted dan stunting dapat dibedakan dengan memperhatikan kondisi


keluarga. Stunted biasanya terlahir dari orangtua yang pendeki. Stunting
tidak dari orangtua yang pendek
Pengertian Wasting

 Wasting merupakan gabungan dari istilah kurus (wasted) dan sangat kurus (severe
wasted) yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang batas (Z- score) <-2
SD.

 Wasting disebut juga dengan kurus atau gizi kurang. Yaitu kondisi gizi yang tidak


sesuai dengan umur anak

 Wasting ini sifatnya akut, yaitu terjadi secara cepat.


Misalnya, anak terserang penyakit diare hingga berat badannya turun
drastis, namun tinggi badannya tidak.
Cara mengatasi wasting pada anak

 Memberi anak makanan padat energi untuk membantu meningkatkan


berat badannya, seperti kacang-kacangan dan produk yang berasal dari
hewan
 Memberi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok,
lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan
 Memberi formula ready to use therapeutic food (RUTF), yaitu makanan
padat bentuk pasta yang diperkaya dengan zat gizi berupa vitamin dan
mineral untuk memulihkan balita wasting
 Memberi suplemen penambah berat badan jika diperlukan
 Berkonsultasi pada layanan konseling gizi
 Mengobati penyakit yang mendasari wasting pada anak
 Pantau berat badan anak menggunakan Kartu Menuju Sehat. Kartu ini
digunakan untuk mencatat perkembangan anak.

Anda mungkin juga menyukai