Anda di halaman 1dari 27

WORKSHO

P
NPM – ENDOKRINOLOGI -
GASTROHEPATOLOGI

STUNTING

dr. Susi Khrismawati

PUSKESMAS NGORESAN

DINAS KESEHATAN SURAKARTA


Definisi Stunting

Pendek atau sangat pendek berdasarkan


panjang/tinggi
Gangguan badan menurut usia yang kurang dari -2
pertumbuhan
dan perkembangan
standar deviasi anak
(SD) pada kurva pertumbuhan WHO.
yang diakibatkan oleh
asupan nutrisi yang
 Kondisi
buruk, PERMANEN akibat asupan nutrisi yang
infeksi berulang
dantidak adekuat
stimulasi dan/atau infeksi berulang/kronis
psikososial
yang tidak adekuat.
yang terjadi dalam 1000 HPK

TIDAK PERLU menunggu gangguan perkembangan


TUMBUH SUBOPTIMAL
(WEIGHT FALTERING)

STUNTING
MEKANISME STUNTING

Kenaikan berat • Bila tidak di tata laksana Faktor potensial penyebab


badan yang tidak optimal akan weight faltering pada bayi dan
memperlambat laju balita
adekuat (weight
faltering) pertumbuhan linear • asupan kalori yang tidak
adekuat
• gangguan absorpsi
Perlambatan • Diakibatkan karena
• meningkatnya metabolisme
pertumbuhan tubuh berusaha untuk
tubuh akibat penyakit tertentu
linier mempertahankan status
gizi

Stunting
(malnutrisi
kronik)
Tidak semua balita pendek itu STUNTING, sehingga perlu
NPM – ENDOKRINOLOGI - LOGI

dibedakan oleh DOKTER


GASTROHEPATO

STUNTING

source: Mark A. Sperling, MD


PERAWAKAN PENDEK

• STUNTING IQ RENDAH

• FAMILIAL IQ NORMAL, STATUS GIZI BAIK


DAMPAK MALNUTRISI
KENAPA NUTRISI DIAWAL KEHIDUPAN SANGAT PENTING
Bagaimana cara mencegah stunting?

Mencegah terjadinya weight faltering  Memantau dan


Deteksi dini bila ada gangguan pertumbuhan

Memastikan balita mendapat asupan nutrisi yang adekuat


dan optimal

Memperhatikan kondisi Kesehatan balita dengan cermat 


Identifikasi red flag (PENYAKIT)
Kapan waktu yang tepat untuk mencegah stunting?

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


standar WHO sampai usia 3 tahun
adalah 10 cm, dimana
penambahan terjadi pada
• 20%  saat awal lahir (terjadi
pre-natal)
• 20%  6 bulan pertama
• 50%  usia 6-24 bulan

• 10%  tahun ke-3 kehidupan


• Gagal tumbuh terjadi paling banyak dari usia 3 hingga 18-24 bulan

• Perlu meningkatkan intervensi dalam 1000 HPK, dengan


mencegah BBLR dan melakukan praktek pemberian makan
yang benar : ASI + MP ASI

• Defisiensi protein menyebabkan hambatan pertumbuhan, dari


beberapa studi di negara berkembang telah menunjukkan bahwa
protein hewani mempunyai growth-promoting effect pada anak-
anak
Bagaimana mendeteksi dini TUMBUH
SUBOPTIMAL?

• DATANG KE POSYANDU/FASILITAS
KESEHATAN
• UKUR BERAT BADAN ANAK
• TIDAK NAIK SESUAI TARGET USIA --> TINDAK
LANJUT SEGERA
STATUS
PERTUMBUHAN
GUNAKAN STATUS PERTUMBUHAN
PADA KMS DENGAN BENAR
• UKUR, PLOT, NILAI -->
TANYAKAN PADA PETUGAS
KESEHATAN
3. IDENTIFIKASI RED FLAG
(tanda dan gejala penyakit)
Penyakit jantung bawaan (bising jantung, menetek terputus-putus)

Keterlambatan perkembangan

Gambaran dismorfik wajah (contoh: sindrom Down)

Gagal tumbuh meskipun intake kalori adekuat

Organomegali atau limfadenopati

Infeksi berulang pada system pernapasan, mukokutaneus atau saluran kencing

Muntah, diare atau dehidrasi berulang


WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI - GASTROHEPATOLOGI
REKOMENDASI PEMBERIAN MAKAN UNTUK MENCEGAH
STUNTING

1) Inisiasi Menyusu Dini (<1 Jam Lahir)


2) ASI Eksklusif selama 6 bulan
3) Makanan pendamping ASI
diberikan di usia 6 bulan
sambil melanjutkan pemberian
ASI
4) Berikan MPASI
• Tepat waktu
• Kandungan nutrisi
cukup & seimbang
WORKS
Berdasarkan bukti ilmiah terkini, dirumuskan strategi pencegahan
stunting sebelum usia 2 tahun (Sjarif 2021) HOP
Penerapan panduan pemberian makan bayi dan baduta
● Secara tegas mempromosikan konsumsi pangan sumber hewani
yang tersedia setempat serta terjangkau

Konsumsi telur sebutir sehari selama 6 bulan dalam
periode MPASI 6-9 bulan terbukti menurunkan
prevalensi stunting 47% dan underweight 74%
(Pediatrics 140:1:2017)


Konsumsi lebih dari 1 macam pangan sumber hewani
berhubungan dengan penurunan risiko
stunting usia 18-23 bulan secara signifikan
(Amer.J.Agr.Econ. 10C (5), 20 Juli 2017)
FAKTA

• konsumsi pangan hewani pada anak usia 6-24


bulan hanya 38,2%
• data yang sama menunjukkan bahwa angka balita
dengan berat badan kurang adalah 17,9% dan gizi kurang
7,3%
• hal ni merupakan landasan perlunya asupan protein yang
cukup untuk balita karena kandungan protein ASI 21%
sudah harus dipenuhi dari MPASI saat usia 6 bulan
Pemenuhan Gizi Anak Usia 0-24 bulan
Versi
Versi 2020-2021
2015

MINIM
PROTEIN
WORKSHOP
NPM – ENDOKRINOLOGI -
GA STROHEPATOLOGI

Cross sectional study in Central and East Jakarta using a questionnaire consisting of 5 questions:

KONSUMSI 300 ml SUSU MENCEGAH STUNTING PADA


ANAK USIA 12-36 BULAN
Sjarif, D. R., Yuliarti, K., & Iskandar, W. J. (2019). Daily consumption of growing-up milk is associated with less stunting
among Indonesian toddlers, 28(1), 70–76.
Alternatif sumber protein untuk batita
Source : nutrient data for this listing was provided by USDA SR -21
Jumlah (g) Kuantitas Protein Kualitas Protein (AAS) Keterangan
Dagung Ayam (dada) 28 g 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas
tinggi

Telur Ayam 50 g 7,5 gram 132 (>100) lengkap, kualitas


tinggi

Daging sapi cincang 28 g 7 gram 136 (>100) lengkap, kualitas


tinggi

Ikan kembung 28 g 7 gram 148 (>100) lengkap, kualitas


(mackarel) kalengan tinggi

Susu sapi cair UHT 250 g 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas
tinggi

Tempe 28 g 5 gram 79 (limiting amino acids (< 100), tidak lengkap,


methionine + cystine) memerlukan
makanan pelengkap
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai