(TERM OF REFERENCE)
A. LATAR BELAKANG
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari negara manapun akan tumbuh sama
bila gizi, kesehatan dan pola asuh yang benar terpenuhi. Melalui berbagai telaahan dan
diskusi pakar, Indonesia memutuskan untuk mengadopsi standar ini menjadi standar yang
resmi untuk digunakan sebagai standar antropometri penilaian status gizi anak melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Standar ini memiliki banyak manfaat, diantaranya:
1. Sebagai rujukan bagi petugas kesehatan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko
gagal tumbuh tanpa menunggu sampai anak menderita masalah gizi.
2. Sebagai dasar untuk mendukung kebijakan kesehatan dan dukungan publik terkait
dengan pencegahan gangguan pertumbuhan melalui promosi program air susu ibu,
makanan pendamping air susu ibu, dan penerapan perilaku hidup sehat.
Namun demikian dalam penerapan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak,
ditemukan beberapa permasalahan antara lain tidak sesuai dengan WHO Child Growth
Standards dan menimbulkan banyak dilema khususnya bagi para petugas terkait yang
menggunakan Keputusan Menteri tersebut. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, 2013,
dan 2018 menunjukkan ketidaksesuaian istilah malnutrisi dalam bahasa Indonesia dengan
klasifikasi malnutrisi menurut WHO 2006.
Berat badan menurut umur seharusnya diklasifikasikan sebagai berat badan kurang
atau sangat kurang. Berat badan menurut panjang/tinggi badan seharusnya diklasifikasikan
sebagai gizi kurang dan gizi buruk sebagaimana mengacu pada tata laksana Moderate Acute
Malnutrition (MAM) dan tata laksana Severe Acute Malnutrition (SAM) yang diterbitkan oleh
WHO.
Saat ini istilah wasted atau severely wasted dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
secara kurang tepat sebagai kurus atau sangat kurus. Oleh sebab itu kategori penentuan
status gizi perlu dikembalikan pada istilah yang tepat guna kepentingan tata laksana lebih
spesifik, yaitu gizi kurang untuk wasted dan gizi buruk untuk severely wasted. Demikian pula
untuk kategori gemuk berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (PB)
atau tinggi badan (TB) di atas Z Score+2 SD, menurut WHO klasifikasinya adalah overweight.
Overweight tidak selalu gemuk karena gizi lebih akibat massa otot yang berlebih pun dapat
diklasifikasikan sebagai overweight. Oleh sebab itu, istilah yang lebih tepat adalah gizi lebih.
Sedangkan untuk istilah sangat gemuk yang digunakan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak,
lebih tepat menggunakan istilah obesitas.
Seorang anak dengan berat badan kurang belum tentu mengalami gizi kurang atau gizi
buruk jika mengalami pendek (stunted) atau sangat pendek (severely stunted) maka status
gizinya dapat cukup bahkan gizi lebih, sehingga penentuan status gizi perlu melihat seluruh
indeks yang ada. Oleh sebab itu, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, yang
menetapkan klasifikasi status gizi perlu direvisi serta ditambahkan penjelasan tentang
penilaian status gizi dan tren pertumbuhan serta pentingnya deteksi dini risiko gagal tumbuh
(at risk failure to thrive) dan kenaikan massa lemak tubuh dini (early adiposity rebound) dan
tata laksana segera.
Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari 9 kecamatan ( 98 desa ) yang memiliki jumlah
puskesmas sebanyak 15 unit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil kesehatan tahun
2019 menyebutkan bahwa terdapat 760 anak balita gizi kurang ( 1,8% ), 677 anak balita
pendek ( 1,6% ), 353 balita kurus ( 0,9% ). Salah satu penyebab tingginya kasus malnutrisi
pada anak balita di Labuhanbatu adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan orang tua.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka gizi kurang, balita pendek
dan balita kurus adalah meningkatkan surveilans gizi dilapangan, untuk itu dibutuhkan
sarana prasarana yang lengkap dalam menjalankan kegiatan surveilans gizi di lapangan.
B. TUJUAN
D. PENERIMA MANFAAT
Jumlah penerima manfaat dari kegiatan ini adalah 15 Puskesmas (98 desa )
yang terdiri dari Puskesmas Sukamakmur, Puskesmas Janji, Puskesmas
Perlayuan, Puskesmas Rantauprapat, Puskesmas Sigambal, Puskesmas
Perbaungan, Puskesmas Gunung selamat, Puskesmas Lingga tiga, Puskesmas
Pangkatan, Puskesmas Negeri lama, Puskesmas Tanjung Haloban, Puskesmas
Teluk sentosa, Puskesmas Labuhanbilik, Puskesmas Sei berombang, Puskesmas
Sei Pegantungan.
E. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN LOKASI KEGIATAN
Negeri Lama
,/,,1t,,
ahstrkir,.l*€l]rl.s
c. Alat ukur tinst6r Lensan Atas { LILA )
Tanjirng Haloban
Teluk Sentosa
t lnsttuki oenlsrnaan
C. AIat ukurLinrkar Len{an Atas Itll J
Labuhanbilik
l,' "d
t hstrulsl Denssunaan 2 bual' t''
C. Alat ukur Unrkar Lenran Atas I LILA )
Sei Bercmbang
V
I lndrul<si oenEEunaan
c. Alat ukur LinrtarLencan Atas I LILA I
ETRI KT TAIIIJiI 2019
NO
A.TimbanEan Berat Badan Untuklbu danAnak
B.Alat Ukur PaniansBadan Bavi danTinssiBadan Dewasa
Sukamakmur
Janji
ll,*t, W'-t
I lnst.uksi oenssunaafi
c Alat ukur linsta. lenEan Atas I ll! I
tdm\ Sltrtnh
Ranlauprapat
Wil.rl Ma(hi^.
C- alat uku. Linlkar Lenqan Atas I LILA )
Sigambal
t lnstruksioenpeunaan
C. Alat uku. Linskar LenEa. Atas { LILA )
f.lnstruksi oen@unaa.
c, Alat ukur Lingkar Lensan Atas ( ULA )
l- r.saukslrenequnaan
C Al.i uku. Linskar Lensan Atas { L|LA }
BAl(
i lrstruki p€nsEunaau
. Alat ukur linskar Lengan Ata! i LllA i
f lnst.uk;ipenef,unaan
a A,.r uiurLingkar LenaanAias i LILA)
{Yf1e!I-49' -.
N8 !(o!lots!
A. iimbansafl B*at Badan Oniuk iOu dan Anak
3. A1:r !lku. Parians Bad2n gali da Tinsgi Eadan Det as3
aAl(
f iqst.lksi oeneunaan
a Al.t ukur Linska. Len$n Atar { LILA)
I hsr.uksipensaunaan
C. Alrt !I!r liiEkar Lensan Ar:5i LILA ) EA](
r rnrl *simnsEuna:n
Alar uiur Linatlr Lenean Atas { rlLA ) BAl(
9oambal
f h+ruisL !en4quna.n
a- Aiar !ku.lingka. LenaanA!3s i'Lri.A l
Lingq6 liga
PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU
DINAS KESEHATAN
Jalan Ki Hajar Dew.ntara No.l08 Kode pos 2l4ls
Telepon / Fax (0624) 2l ll8
Rrrt"rp."p"t
SUIL{T PERNYATAU{N
Rantauprapat, November2020
a{-
B* #6
9.
a
I !9!'|:'r..,r
9.
5uescr.r=
9 E *q E E iq
e. e 9S E
t z
e
8
a
z
E
d d
g. 9.
-9 - t
a
J
-o a Saqa o or q qa
gt;; ;rrrdrF53 p
:;i#a*'{a}E. PEiSiP4 aEo9*E*=*
; fi s=r E$E;'*=94=g
5'*aE-eEH:+d i6 d I = *
rP6 o o -aE
d=ir;i 6 E.qi
d:oE
I3 i.! i
a
N i
b
6E
+*
69
3
i 6)
46
q
d
zzz@r^4 gtc@
:D.n FNao5Eg E<3$rd'6.'= e:+
6busNtsIOO
q i c n+5-
I E:
d g tsd ro - *++{E*": >>Fkkl:;
D > > i R o=.
X-i.r=-f:1 PlBlrrEa*
-i-=,4--!Yc
q.3@'*;, 222A.;'1",:
ooorii-=.
s s g8
?TiGGRi- <=
FSETEE=T,
= =iq
* *R
-d =
daini ojojooood ;;.j;ojojE
;
9
d3
:'>
|.
I
!a!
:s
6f
gs 3
3g
q q
c c i
n i
c ){9!nfl,NP
>>>::-r6b --i
a=-d 6- !' o_
*q
f: aq6";=qd
4 IC
sr
i 4gt 9 # 3 E'gq d6 9.
?5f SqU
; qq 3
a