tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Jenis – Jenis Kompres Kompres panas Kompres panas atau lebih tepatnya disebut kompres hangat yaitu bisa meningkatkan sirkulasi dan aliran darah pada area yang sakit, sehingga membantu meredakan rasa sakit yang ditimbulkan. Kompres ini juga mampu mengembalikan kelenturan otot dan jaringan tubuh yang mengalami cedera. Jenis kompres panas/hangat 1. Kompres hangat kering yakni dengan menggunakan pasir yang telah dipanasi sinar matahari guna mengobati nyeri – nyeri rematik pada persendian. 2. Kompres hangat lembab Kompres ini lebih efektif jika dibandingkan dengan kompres panas kering, yaitu dengan menggunakan handuk yang direndam bukan dengan air mendidih melainkan air hangat atau dengan cara mandi air hangat. 3. Kompres bahan wol hangat Yakni dengan memanaskan bahan wol di atas uap kemudiaan diperas. Kompres seperti ini memiliki kelebihan dengan kepanasannya yang tinggi dan tidak akan mencederai atau berbahaya bagi kulit. 4. Kompres gelatine (jelly) Kompres model ini memiliki keistimewaan yang mampu menjaga panas atau dingin untuk beberapa lama. Kelebihan kompres ini terletak pada fleksibilitas bentuknya yang dapat dicocokkan dengan anggota tubuh sehingga mampu menghasilkan suhu yang diharapkan dan sanggup menggapai seluruh bagian tubuh Kompres Dingin Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologi. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Jenis kompres dingin 1. Kompres dingin kering (kirbat) yaitu diberikan untuk mendapat efek lokal dengan menggunakan es kolar, sarung tangan es, dan kemasan pendingin disposabel 2. Kompres dingin basah yaitu diberikan pada bagian tubuh untuk memberi efek lokal. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi dan meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa dan bekerja sebagai counterirritant.