Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ISBD

MANUSIA DAN PENDERITAAN, MANUSIA DAN KEADILAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. ERIKHA

2. FITRI HANDAYANI SAHARUDDIN

3. HALIMA

4. INDAH MAGHFIRAH NURLATIFA

5. INTAN NURAENI ABDULLAH

6. MELDAYANTI AGUS

7. NASRIDA

8. NI PUTU AGNES WULANDARI

9. NILAM PURNAMASARI. H

10. NUR FADILAH


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan sungguh

berkat limpahan rahmat -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjulul "Manusia dan Penderitaan, Manusia dan

Keadilan" demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya

Dasar. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat adanya

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak

terimakasih. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih

baiknya kinerja kami sekelompok yang akan mendatang. Semoga artikel

ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang

bermanfaat bagi semua pihak dikehidupan sehari-hari.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

kita hidup didunia ini sebagai manusia, pada hakikatnya

manusia memiliki emosi atau perasaan seperti, marah, cinta, simpati,

empati, malu, dll. manusia diberkati pikiran oleh Tuhan YME, dan

menjadikan kita satu-satunya mahluk yang memiliki akal, kita dapat

membedakan keburukan dan kebaikan, namun bukan berarti semua

manusia didunia ini melakukan kebaikan karena manusia dapat juga

melakukan keburukan seperti membunuh, merampok, berbuat

curang, bullying, dll. Namun kembali lagi pada prinsip Yin dan Yang,

tidak akan ada baik tanpa adanya jahat, tidak adanya senamg tanpa

adanya sedih, dan tidak ada kehidupan tanpa adanya kematian,

semuanya harus seimbang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Manusia?

2. Bagaimana penjelasan mengenai Manusia dan Penderitaan?

3. Bagaimana penjelasan mengenai Manusia dan keadilan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah makhluk sosial yang mengalami

bermacam-macam liku kehidupan. Di mana didalam pemenuhan

kebutuhan hidupnya akan selalu bergantung dengan orang lain.

Dalam usahanya untuk hidup, manusia sering mengalami

kegagalan, entah kegagalan dalam belajar,berkarya,bergaul

ataupun kegagaln dalam bercinta. Dalam menghadapi kegagalan

tersebut, tergantung dari manusianya sendiri. Ada yang telah

mempersiapkan segala sesuatunya termasuk kegagalan tersebut,

sehingga orang tersebut tidak terlalu kecewa dengan hasil

perbuatannya itu.

Dan lain pihak ada yang menganggap bahwa kegagalan

itu merupakan pengalaman yang paling pahit dalam hidupnya.

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk

yang lain.

B. MANUSIA DAN PENDERITAAN

1. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari

kata bahasa sansekerta, “dhra” yang berarti menanggung atau

merasakan sesuatu yang tidak menenangkan. Sedangkan


menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia derita artinya

menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak baik

menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dari

kesenangan ataupun kegembiraan.

Perderitaan itu bersifat relatif. Karena suatu peristiwa

yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu

merupakan penderitaan bagi orang lain.

Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari

tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh

penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami

kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh

dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami

kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya

sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.

Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir maupun

batin. Penderitaan lahir seperti halnya fisik dan penderitaan batin

seperti halnya jiwa. Yang termasuk penderitaan ialah keluh

kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan

lain-lain. Penderitaan dapat pula timbul akibat noda dosa pada

hati.

Suatu kasus penderitaan contohnya adalah yang dialami

anak kost. Pada akhir-akhir bulan, biasanya ketebalan isi dompet

sudah mulai berkurang .Secara tidak langsung anak kost ini


mengalami suatu penderitaan finansial. Dimana ia tidak

sebahagia pada saat awal bulan dimana isi dompetnya masih

tebal. Pada saat akhir-akhir bulan, pasti anak kost ini mulai

mengurangi pengeluaran secara agar keuangannya tidak habis.

Pastinya anak kost ini mulai menderita karena tidak bisa membeli

sesuatu yang biasanya pada awal bulan bisa ia beli.

Siksaan

Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik

ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk

merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan

kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan

penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan

sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,

balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau

mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan

politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga dapat

digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk

mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi

suatu pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan

rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Siksaan Yang Sifatnya Psikis :

1. Kebimbangan.

2. Kesepian.
3. Ketakutan.

Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai

kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental

adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang

menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang

bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami

kekalutan mental adalah :

a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak

napas, demam, nyeri pada lambung

b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,

patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

c. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan,

dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha

melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan

bunuh diri.

d. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social

e. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga

menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-

orang melankolis)
f. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma

yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental

yang kurang sempurna.

b. Terjadinya konflik sosial budaya.

c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi

yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

2. Sebab-sebab Terjadinya Penderitaan

a. Perbuatan Buruk Manusia

Perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi

orang lain seperti perbuatan seorang ibu yang menganiaya

anak tirinya, perbuatan semena-mena terhadap pembantu

rumah tangga, perbuatan para pejabat yang mengambil hak

rakyat kecil, perbuatan para penjahat yang tega

mencuri,merampok, memperkosa, membunuh dan lain

sebagainya. Perbuatan manusia juga bisa berdampak pada

alam sekitar, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari

perbuatannya itu. Mungkin kesadaran itu muncul setelah

terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi

manusia.
b. Penderitaan yang timbul akibat penyakit atau ujian

Lahirnya anak dalam keadaan cacat secara fisik maupun

mental, seseorang yang mengidap berbagai macam penyakit

dan seseorang yang mengalami kecelakaan sehingga ia harus

menderita kelumpuhan pada salah satu organnya.

c. Penderitaan yang timbul karena siksaan dan azab Tuhan

Azab anak durhaka kepada kedua orang tuanya, azab

seorang pezina, azab seorang yang mendzholimi dan

menghardik anak yatim dan lain sebagainya.

3. Pengaruh Penderitaan

a. Pengaruh negatif

Manusia yang merasakan penderitaan mungkin merasakan

pengaruh sikap yang berbeda-beda dalam dirinya. Sikap yang

timbul dapat berupa sikaf negatif, misalnya penyesalan karena

tidak bahagia, kecewa, putus asa, atau bahkan ingin mengahiri

hidupnya.

b. Pengaruh positif

Manusia yang merasakan penderitaan juga akan

memiliki sikap yang positif dalam dirinya. Manusia yang

mempunyai sikap positif pasti berfikir dengan optimis dan

yakin bahwa penderitaan yang dihadapinya akan menjadi

pembelajaran agar kita semakin kuat dalam menghadapi


kesulitan apapun. Penderitaan juga bisa dijadikan intropeksi

diri bagi kita agar bisa merubah semua kesalahan yang kita

perbuat sehingga diri kita nantinya akan jauh lebih baik dari

sebelumnya.

4. Hubungan Manusia dengan Penderitaan

Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu

berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan

dalam hidupnya. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak

menyenangkan yang dialami oleh manusia. Dibalik sebuah

penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang

bisa merubah hidupnya menjadi jauh lebih baik lagi.

Masalahnya sekarang adalah mampukah kita untuk

selalu “menang” dalam hidup ini sehingga senantiasa terhindar

segala macam kegagalan, kekecewaan dan penderitaan? .

Makhluk bernyawa memilki sifat ingin terpenuhi segala hasrat

dan keinginannya. Perlu dipahami makhluk hidup selalu

membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan

bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuhkan air

dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa

ketenangan. Apabila tidak terpenuhi manusia akan mengalami

penderitaan.
5. Cara Mengatasi Penderitaan

Penderitaan yang terjadi pada diri kita sebenarnya bisa

kita hindari, karena yang membuat kita menderita bisa jadi

perbuatan kita sendiri. Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :

a. Jika kita akan melakukan sesuatu hendaknya difikirkan

terlebih dahulu, karena dengan berfikir kita tidak akn salah

langkah dalam melakukan sesuatu yang nantinya akan

menjadi penderitaan bagi kita.

b. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

dengan cara ini hidup kita akan terarah.

c. Selalu memotifasi diri kita, karena adanya motivasi diri

penderitaan yang kita hadapi akan segera berakhir walupun

itu pahit.

C. MANUSIA DAN KEADILAN

1. Pengertian Keadilan

Keadilan dibutuhkan oleh setiap orang. Gunanya untuk

menciptakan lingkungan dan suasana yang aman dan tentram

tanpa ada konflik atau masalah. Setiap orang berhak

diperlakukan adil, tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Ada beberapa pengertian keadilan yang diungkapkan oleh

tokoh-tokoh berikut.
Aristoteles, Kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan

adalah titik tengah dari dua titik ekstrem.

Kong Hu Cu, Seseorang telah mengerjakan bagiannya masing-

masing (anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, raja sebagai

raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya).

Secara umum, keadilan adalah pengakuan dan

perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Kita

diminta untuk tidak hanya menuntut hak, tetapi juga

menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita. Sehingga,

seseorang tidak bisa memeras dan memperbudak orang lain.

Begitu pun sebaliknya, seseorang tidak mudah untuk diperas

dan diperbudak oleh orang lain. Dengan begitu, akan tercipta

keharmonisan dalam menuntut hak dan menjalankan kewajiban.

2. Keadilan Sosial

Keadilan sosial merupakan sikap suka memberi

pertolongan terhadap yang membutuhkan, sikap suka bekerja

keras, dan sikap menghargai hasil karya orang lain. Dalam

dasar negara kita, yaitu Pancasila, terdapat sila yang berisi

tentang keadilan sosial. Yang terdapat pada sila ke-5 Pancasila,

yang berbunyi ; “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Selanjutnya, untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperlukan

sikap dan perbuatan yang perlu dipupuk, yakni :


a. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan

dan gotong royong.

b. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara

hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

c. Sikap suka memberi pertolongan kepada yang

membutuhkan.

d. Sikap suka bekerja keras.

e. Sikap suka menghargai hasil karya orang lain yang

bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan

bersama.

3. Macam-Macam Keadilan

a. Keadilan komunikatif

Ialalah suatu keadilan yang memberikan kepada masing-

masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya yang

berdasarkan hak seseorang pada suatu objek tertentu.

Contoh : Aris membeli tas bayu yang harganya 100 ribu

maka aris membayar 100 ribu juga seperti yang telah

disepakati.

b. Keadilan distributif

Keadilan distributif yaitu suatu keadilan yang menilai dari

segi proposionalitas atau kesebandingan yang berdasarkan

jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contohnya : keadilan pada


karyawan yang sudah bekerja selama 30 tahun, maka ia

pantas untuk mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat.

c. Keadilan legal

Yaitu suatu keadilan menurut undang-undang yang dimana

objeknya ialah masyarakat yang dilindungi UU untuk

kebaikan bersama. Contoh: semua pengendara wajib untuk

menaati rambu-rambu lalu lintas.

d. Keadilan vindikatif

Yaitu suatu keadilan yang memberikan hukuman atau denda

yang sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.

Contoh: pengedar narkoba pantas untuk dihukum dengan

seberat-beratnya.

e. Keadilan kreatif

Yaitu suatu keadilan yang memberikan masing-masing

orang berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk

menciptakan suatu kreativitas yang dimilikinya pada

berbagai sebuah bidang kehidupan. Contohnya: penyair

diberikan kebebasan dalam menulis, bersyair tanpa adanya

tekanan apapun.

f. Keadilan protektif

Yaitu suatu keadilan dengan memberikan suatu penjagaan

atau perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindak


sewenang-wenang oleh pihak lain. Contoh: polisi wajib untuk

menjaga masyarakat dari para penjahat.

4. Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang

sesuai dengan hati nurainya apa yang dikataknya sesuai

dengan kenyataan yang ada. Yang dimaksud dengan

kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar

ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-

perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Pada

hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral

yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya persamaan hak

dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Hal-hal yang dapat menghilangkan kejujuran :

a. Bohong.

b. Mencuri.

c. Manipulasi.

d. Inkar janji.

5. Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau

tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa

benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan

tidak sesuai dengan hati nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh

keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.

Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin

menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar

dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan

senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.

Padahal dalam agama apapun tidak membenarkan orang yang

mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan

orang lain, lebih lagi cara mengumpulkan harta dengan berbuat

curang.

6. Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik

adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan

hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan

bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan

batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat

hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh

dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau

perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan

perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan

santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-

perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada

hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia


akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak

sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak

yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat

atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir,

melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat

darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa

sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang ,

tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap

rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

7. Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.

Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan

yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang

seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan.

Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang

bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan

menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada

dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial.

Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk

mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,

lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada

hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau

memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu


manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar

atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak

dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu

adalah pembalasan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada hakikatnya penderitaan dan manusia ini

berdampingan, karena penderitaan merupakan rangkaian dari

kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan.

Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaimana seseorang

menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran

yang dapat diambil dari penderitaan.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat

untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan kelakuannya baik

kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan

memberikan cobaan diluar batas kemampuan ummatnya.

Keadilan merupakan pengakuan dan perbuatan yang

seimbang antara hak dan kewajiban, tidak memihak sebelah

ataupun tidak sewenang-wenang. Kejujuran berarti apa yang

dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan

yang benar. Maka keadilan erat kaitanya dengan kejujuran, karena

kejujuran akan melahirkan suatu keadilan.


DAFTAR PUSTAKA

http://nadiaaisyana.blogspot.com. MANUSIA DAN PENDERITAAN,

KEADILAN & KEGELISAHAN. 25 Oktober 2014. [Diakses 15

September 2020]. Diakses dari

http://nadiaaisyana.blogspot.com/2014/10/manusia-dan-

penderitaankeadilan.html

https://myfatihurrizqi.blogspot.com. MAKALAH MANUSIA DAN

PENDERITAAN. 10 April 2016 [Diakses 15 September 2020].

Diakses dari https://myfatihurrizqi.blogspot.com/2016/04/makalah-

manusia-penderitaan.html

https://iainpspblog.blogspot.com. MAKALAH HUBUNGAN MANUSIA

DAN PENDERITAAN. 24 Januari 2019 [Diakses 15 September

2020]. Diakses dari

https://iainpspblog.blogspot.com/2019/01/makalah-hubungan-

manusia-dan-penderitaan.html

https://arafarra17.blogspot.com. MAKALAH MANUSIA DAN KEADILAN.

18 Mei 2016 [Diakses 15 September 2020]. Diakses dari

https://arafarra17.blogspot.com/2016/06/makalah-manusia-dan-

keadilan.html?m=1&fbclid=IwAR0wcBvKGcsYtk5JFmtywMQC_fG

T0oPOEJDoYD4mzeTA6a3hEutB2gpSDec

Anda mungkin juga menyukai