Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial


dan Budaya Dasar

Dosen Pengampu:

Hj. Lili Hidayati, M. pd. I.

Disusun oleh:

Soros Muhammad Al Gozali (022022021)

Nur Kholis Vauzi (022022022)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat

Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi

tugas untuk mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, dengan

judul: “Manusia Dan Penderitaan”.

Solawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW. Manusia istimewa yang seluruh

perilakunya patut untuk diteladani dan seluruh ucapannya adalah

kebenaran.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj Lili Hidayati, M.

Pd. I. selaku dosen Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan

dan wawasan sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Saya menyadari penuh bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

ii
Benda, 25 November 2022

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 4


B. Rumusan Masalah ...................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penderitaan ............................................... 5


B. Siksaan ........................................................................ 6
C. Kekalutan Mental ....................................................... 10
D. Penderitaan dan Perjuangan ....................................... 12
E. Penderitaan, Media Massa dan Seniman ................... 13
F. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
.................................................................................... 14
G. Contoh-Contoh Penderitaa dan Penyebabnya ........... 15
H. Penderitaan Sebuah Fenomena Universal .................. 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah

merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup

tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk

mengukur sebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun

tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.

Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan

kesenangan duniawi manusia akan melupakan

batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan

cobaan untuknya yang membuatnya menderita.

Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan

pernah tau kapan, jam berapa, menit keberapa, dan detik

keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya.

Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya

dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia

anut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penderitaan?

4
2. Apa penyebab penderitaan ?

3. Apa pengaruh penderitaan terhadap manusia dan

kelangsungan hidupnya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang hubungan

manusia dengan penderitaan.

2. Untuk memahami berbagai macam penyebab manusia

mengalami penderitaan.

3. Untuk memahami apa saja jenis penderitaan yang terjadi

pada manusia berikut dengan contoh contoh kasusnya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita

berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau

menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu

yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan

bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda

–beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki

masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.Penderitaan

termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan

manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang

ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang

5
mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang

menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu,

penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat

‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang

ditulari itu masih sanak saudara.

Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan.

Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang

ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam

menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan

berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit

dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai

terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.

Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun

peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas

penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh

seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.

Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan

paling tidak disenangi oleh siapapun. Penderitaan itu ternyata

berasal dari dalam dan luar diri manusia itu sendiri. Atau disebut

juga dengan

Dalam diri manusia ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah

sumber yang menjadi penggerak segala aktifitas manusia. Cipta

adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik rasa maupun

karsa selalu ingin dipuaskan. Apabila telah dipenuhi barulah

manusia akan merasa senang atau bahagia. Dan jika tidak

6
terpenuhi maka akan menderita. Rasa kurang mengakibatkan

munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu yaitu rasa takut.

Rasa takut setiap saat dan setiap tempat dapat muncul. Maka hal

itu merupakan musuh utama manusia.

Sekarang yang paling penting upaya kita untuk meniadakan

rasa takut dan rasa kurang itu Karena keduanya itu termasuk

penyakit batin manusia maka usaha terbaik adalah menyehatkan

batin itu.

Kita mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu

adalah faktor internal dan eksternal. Faktor ini dapat dibedakan dua

macam yaitu:

1. yaitu penyebab yang benar-benar

berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan.

2. yaitu penyebabnya tampak dari luar

diri manusia, tetapi sebenarnya dari dalam diri manusia

yang bersangkutan.

Bila kita mengalami penderitaan maka sikap kita yang

paling jitu adalah "mawas diri". Dengan jalan itu dapat

memperoleh jawaban penderitaan sebagai ujian Allah,

sehingga kita menjadi orang yang sabar dan tawakal

sambil berikhtiar menyingkirkan penderitaan.

B. Siksaan

Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik

ataupun jiwanya. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris:

digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit

7
untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan

yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun

psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap

seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,

pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu

untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai

penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara

interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat

digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk

mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman

bagi suatu pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani

dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian,

ketakutan.Siksaan Yang Sifatnya Psikis :

a. Kebimbangan

Memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana

yang akan dipilih.

b. Kesepian

Merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya

sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang

ramai.

c. Ketakutan

Adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang

dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan

batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada

tempatnya, maka disebut sebagai fobia.

8
Ada 5 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh

manusia atau mereka yang masuk dalam sumber fobia

di muka bumi ini.

1. dan

adalah rasa takut terhadap

ruangan tertutup. adalah

ketakutan yang disebabkan seseorang berada

di tempat terbuka.

2. Takut ular

Ini merupakan jenis phobia yang

paling sering dijumpai. Ketakutan secara

berlebihan pada ular dikaitkan pada

kemampuan nenek moyang kita bertahan di

alam liar. Ular sejak dulu dianggap hewan

berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa.

Bahkan juga diidentikkan dengan setan oleh

keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan

ular ini bersifat evolusioner, diturunkan oleh

nenek moyang manusia sejak zaman dulu

sampai sekarag.

3. Takut laba-laba

Ditemukan bahwa kaum perempuan

empat kali lipat lebih banyak jumlahnya yang

takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum

lelaki.

9
Pada studi yang dipublikasikan di

jurnal Evolution and Human Behavior, David

Rakison dari Carnegie Mellon University di

Pittsburgh mengatakan bahwa bayi

perempuan usia 11 bulan mampu

mengekspresikan ketakutan begitu melihat

gambar laba-laba dan ular.

4. Takut pada orang lain

Menurut National Institute of Mental

Health. Yang parah, kadang bukan saat

melakukan pembicaraan di depan umum

saja. Penderita sosialfobia juga kerap

kesulitan makan atau minum di depan orang

banyak. Gejalanya baru terlihat setelah

memasuki usia puber.

5. Takut ketinggian

Ini adalah jenis phobia yang juga

lumayan banyak penderitanya. Pada riset

yang pernah dilakukan, penderita akrophobia

merasa semua tempat tinggi berjarak lebih

tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya

tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di

mata penderita akrophobia, mereka seperti

melihat obyek yang tingginya 6 meter.

10
Apa yang membuat seseorang menjadi fobia? Ahli-ahli

medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak

penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dati

ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan

suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu,

misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu

operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan

bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak

masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang

dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.

Untuk mengatasi fobia yaitu dengan hipnoterapi.

mengkondisikan gelombang otak klien pada gelombang alfa

atau theta dan menjaganya pada gelombang tersebut. Ketika

klien berada pada gelombang alfa atu theta, maka semua

memori yang pernah terjadi pada diri klien mulai dari janin

sampai dia dewasa dapat diakses atau diingat kembali. Betul,

itulah kehebatan pikiran bawah sadar kita yang mampu

merekam semua kejadian/peristiwa yang pernah kita alami.

Dengan begitu kita dapat mengetahui kapan pertama kali klien

mengalami kejadian yang membuatnya phobia. Dengan

mengetahui pemicu pertama kalinya klien mengalami phobia,

maka hal ini dapat diatasi dengan mudah.

C.Kekalutan Mental

11
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami

kekalutan mental adalah sebagai berikut :

1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,

sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,

ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan,

dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif,

berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan

detruksi diri dan bunuh diri.

4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social

5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri

sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa

rendah diri, ( orang-orang melankolis)

6. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya

norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan

masyarakat.

Tahap – tahap gangguan jiwa :

1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala

kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu

mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah

pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila

menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan

12
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi

bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau

memecahkan persoalan.

3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan

yang bersangkutan mengalami gangguan.

4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan

meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama

gangguan kecemasan.

5. Dipicu oleh faktor Faktor ini terjadi

karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak

sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.

Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan,

perkembangan yang terhambat serta tiap fase

perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal

dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.

6. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi

timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan

populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik,

sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa

maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa.

Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat

menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun

dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara

absolut.

Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental

13
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau

mental yang kurang sempurna.

2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma

yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada

dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan

diri lagi.

3. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan

reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting

sebagai dan tampak emosional.

Proses – proses kekalutan mental:

Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang,

akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang

dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi

belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang

pencipta yaitu Allah Swt, dan bertekad untuk tidak terulang

kembali dilain waktu.

Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan,

sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan

batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari

bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.

Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak

menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau

14
lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia

untuk keluar dari penderitaan.

D. Penderitaan Dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara

berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan

manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia

itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal

mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.

Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia

berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau

dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita

sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati

penderitaan.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya

sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup

ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.

Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap

hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia

harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman

dalam surat Arra’d ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah

nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha

merubahnya.

Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya

meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang

menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat

15
sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya

terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya

bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan

hasilnya.

E. Penderitaan, Media Massa, Dan Seniman

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi

lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar

semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh

penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati

manusia untuk berbuat sesuatu.

Media massa adalah alat yang paling tepat untuk

mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia

secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian

masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap

anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati.

Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para

seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat

mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

F. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup

Manusia

Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh

bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul

dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative

misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus

16
asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi

penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,

melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan

penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat

tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak

manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat

menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan

kekalutan mental.

Gejala- gejala

permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai

berikut :

a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan

nyeri pada lambung.

b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan,

patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau

antusiasme).

Terkadang kekalutan mental bisa berujung pada

gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat

kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga

orang tersebut merasa rendah diri.

G. Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya

17
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka

penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai

berikut :

penderitaan ini karenakan perbuatan

buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan

sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan

nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan

oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya

Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya :

penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan /

azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal

dan optimise merupakan usaha manusia untuk

mengatasi penderitaan tersebut.

setiap manusia pasti mencintai

orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat

dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang

paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .

tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak

berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti

akan kembali kepada tuhannya.

banyak orang yang mederita karena

kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa

yang telah ia punya sehingga mengakibatkan

seseorang merasa menderita karena tidak bisa

memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan

18
kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di

berikan oleh tuhan.

tidak ada seorang pun yang dapat

menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana

bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja

bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota

keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena

bencana juga sulit di sembuhkan.

Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang

membawa pengaruh baik positif maupun negatif. Sikap

positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan

hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,

melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,

menyadari apa yang telah diperbuat selama hidup, dan

penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan

sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia,

kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dan bahkan selalu

menyalahkan Tuhan.

Ada Pula Contoh Siksaan

Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat

menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat

menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil,

tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat

19
menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar,

bahkan dokter.Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan

merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan

lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan

sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit;

dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau

sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh,

ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami

penderitaan.

Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada
dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang
luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat.
Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan

penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat


dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan

rangkaian sebab-akibat.Manusia masuk neraka

karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara


tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara
tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang
siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu

antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:

20
(Q.S. Al-Fath : 60)

Penderitaan dan sebab-sebabnya :

Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan

lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut

nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia

hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain

manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi

kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa

menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia

sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut

untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik

baiknya dengan cara yang baik pula.

Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun

manusia masih dapat berusaha yaitu dengan

kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa

usaha manusia mengatasi penderitaan itu.

Pengaruh penderitaan Orang yang mengalami penderitaan

mungkin akan dapat pengaruh yang berbeda dari dalam dan luar

dirinya. Diantaranya adalah sikap positif dan negatif:

21
Sikap positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup

bahwa hidup bukan sebuah penderitaan yang panjang

untuk dia dan disekitarnya sendiri.

Sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap

kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.

H. Penderitaan Sebuah Fenomena Universal

Sebenarnya penderitaan terjadi tidak hanya lantaran

perang atau karena tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal

yang menyebabkan penderitaan manusia, seperti; bencana

alam, musibah atau kecelakan, penindasan, perbudakan,

kemiskinan dan sebagainya. Penderitaan bisa dikatakan sebagai

fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang

dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami

oleh manusia zaman sekarang, dimana kebutuhan dan tuntutan

hidup semakin meningkat yang mana akan menimbulkan

penderitaan bagi yang tidak mampu untuk memenuhinya. Akan

tetapi penderitaan itu telah ada sejak kelahiran manusia pertama

yaitu nabi Adam. Betapa menderitanya nabi Adam dan Hawa

ketika ia harus meninggalkan surga lantaran tindakannya yang

tidak mengikuti perintah Tuhan dan lebih mengikuti nafsunya

dan bujukansyaitan.

Selain itu penderitaan sebagai fenomena universal tidak

mengenal perbedaaan manusia. Maksudnya, penderitaan juga

bisa dialami oleh manusia-manusia suci atau nabi dan rasul.

22
Begitu universalnya fenomena penderitaan maka tidak

mengherankan kalau banyak para seniman dan filsuf

mengangkat penderitaan dalam karya-karya seni dan ajaran

filsafatnya. Bahkan bisa dikatakan hampir semua karya seni lahir

dari imajinasi penderitaan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan

bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena

penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang

pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi

23
tergantung bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut.

Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan.

Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa

pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan

penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita

perbuat atau sebagai media untuk menginstropeksi diri. Karena

penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu

manusia harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada

sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama

manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup

dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun.

Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan

memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

DAFTAR PUSTAKA

24
Daud Ali, M, 1998. . PT Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Drs. Djoko Widagdho, dkk. 2008. Jakarta.

PT bumi aksara.

M Arifin, Hakim, 2001. Jakarta:Pustaka Satya.

Muhammad Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Nugroho Widyo, Muchji Achmad Muchji. 1994.

. Jakarta: Gunadarma.

Nugroho Widyo, Muchji Achmad. 1996. .

Jakarta : Universitas Gunadarma.

25

Anda mungkin juga menyukai