A. Klasifikasi Taksonomi
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Euascomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Onygenaceae
Genus : Coccidioides
B. Definisi
D. Siklus Hidup
Infeksi dari jamur ini didapat melalui inhalasi artrospora yang terdapat di udara. Infeksi
pernafasan yang nantinya timbul dapat bersifat asimptomatis dan mungkin hanya terbukti dengan
pembentukan antibody presipitasi dan tes kulit positif dalam 2-3 minggu. Kurang dari 1% orang
yang terinfeksi C. immitis, penyakitnya berkembang menjadi bentuk yang menyebar dan sangat
fatal. Hal ini dapat sangat menyolok terlihat pada wanita yang sedang hamil. Ini disebabkan
karena kadar estradiol dan progesterone yang meningkat pada wanita hamil dapat menambah
pertumbuhan C. immitis.
Gejala yang ditimbulkan koksidioidomikosis antara lain:
1. Koksidioidomikosis primer akut
Koksidioidomikosis primer akut merupakan infeksi paru paru yang ringan, yang
biasanya tanpa gejala. Kalaupun ada baru timbul 1 3 minggu setelah terinfeksi. Gejala
gejalanya antara lain batuk berdahak, yang mungkin bisa sampai batuk darah, nyeri dada,
demam dan menggigil.
2. Koksidioidomikosis Progresif
Pada koksidioidomikosis ini sifat dari infeksinya adalah menyebar dan berakibat fatal.
Bentuk ini biasanya merupakan pertanda bahwa seseorang yang telah terinfeksi telah
mengalami gangguan system kekebalan. Gejala gejalanya biasanya berupa demam
ringan, nafsu makan hilang, berat badan turun, dan badan terasa lemah. Pada kasus ini,
infeksi juga menyebar ke tulang, sendi, hati, limpa, ginjal dan otak.
F. Diagnosis
Diagnosis koksidioidomikosis didasarkan atas:
1. Pemeriksaan langsung : kerokan kelainan kulit, dahak atau bilasan bronkus. Pewarnaan
khusus oleh jamur pada jaringan (terlihat bulatan bulatan kecil berisi endospora: tidak
terlihat sel sel ragi bertunas)
2. Biakan dari dahak, bilasan bronkus, biopsy atau kerokan kulit (bahan-bahan ini sangat
menular)
c. Aglutinasi lateks dan uji imunodifusi sebagai alat penyaring pada daerah endemic
ternyata dapat mendeteksi 93% kasus
H. Pengobatan
Pada koksidioidomikosis disseminate, Amfoterisin B diberikan secara intravena (0,4 0,8
mg/kg/hari). Amfoterisin B (AMB) merupakan suatu anti jamur polien yang diberikan secara
intravena dan meskipun dapat menyebabkan nefrotoksin, tetapi merupakan obat pilihan pada
infeksi jamur yang gawat.