Anda di halaman 1dari 30

Coccidioides immitis

Kelompok 4:
Hadijah Febriyanti Marasabessy
Hanifah Fitriyani
Indah Permata Sari
Nada Fadhila Iryono
Nurliya Damar
Syarafina Husyain
Zsanne Syafira
Sejarah
Kasus koksidiomikosis ditemukan pertama kali oleh Posadas dan
Wernicke pada tahun 1892 di Argentina. Dikson dan Gifford
(1938) mengumumkan bahwa penyakit ini endemis di daerah San
Joaquin Valley dan merupakan penyakit pernapasan yang cara
infeksinya karena inhalasi spora C. immitis. Sindrom penyakit
disebut San Joaquin Valley Fever.
Penyeba
bKoksidioiodomikosis (Demam San Joaquin, Demam
Lembah) disebabkan Coccidioides immitis,
Coccidioides immitis yaitu jamur dimorfik yang
terdapat di alam bebas.
Kingdom : Fungi

Filum : Ascomycota

Taksono Kelas : Eurotiomycetes

mi Ordo : Onygenales
Coccidioides Famili : Onygenaceae
immitis
Genus : Coccidioides

Spesies : Coccidioides immitis


Coccidioides immitis

Hospes reservoir Hospes definitif


DISTRIBUSI
GEOGRAFIK

Daerah endemis koksidioidomikosis terdapat di benua Amerika


dan pernah dilaporkan di Australia.
Di indonesia belum pernah ditemukan.
Morfologi
C. immitis adalah jamur dimorfik.
Di tanah dan dalam biakkan suhu
kamar C.immitis membentuk
koloni filamen. Hifa jamur ini
membentuk artrospora dan
mengalami fragmentasi. Artrospora
ini ringan dan mudah terbawa oleh
angin dan terhirup ke dalam paru.
Pada suhu 37 C, C. immitis
membentuk koloni yang terdiri dari
sferul yang berisi endospora.
Koloni
Koloni
Place your screenshot here

9
Patofisiologi
Patologi & gejala klinis
Manusia mendapat infeksi dengan inhalasi spora

Penyakit ini dikenal dalam dua bentuk yaitu


koksidioidomikosis primer dan koksidioidomikosis
progresif.

Koksidioidomikosis progresif adalah


Koksidioidomikosis primer akut
penyakit yang bila tidak diobatai,
merupakan infeksi paru – paru yang
berlangsung fatal. Hanya sebagian kecil
ringan yang biasanya tanpa gejala.
dari koksidioidomikosis primer yang
Kalaupun ada baru timbul 1 – 3 minggu
menjadi progresif yang dapat menyebar
setelah terinfeksi. Gejala – gejalanya
ke otak, kulit, atau organ lain. Penyakit
antara lain batuk berdahak, yang
primer yang menjadi progresif lebih
mungkin bisa sampai batuk darah, nyeri
banyak terjadi pada orang kulit berwarna
dada, demam dan menggigil.
daripada orang kulit putih.
Siklus Hidup
Coccidioides Place your screenshot here

immitis

12
a. Coccidioidomycosis
Kelainan / b. Gejala nya mirip pneumonia, berupa batuk dengan
atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan
Penyakit pleuritis. Disebabkan oleh jamur Coccidioides
immitis.

13
Diagnosa
Sampel yang digunakan : kerokan kelainan kulit, dahak atau
bilasan bronkus. Pewarnaan khusus oleh jamur pada jaringan
Mikroskopik(terlihat bulatan – bulatan kecil berisi endospora: tidak terlihat sel
– sel ragi bertunas)

Pemeriksaan Biakan dari dahak, bilasan bronkus, biopsy


Biakan atau kerokan kulit (bahan-bahan ini sangat menular)

=> Tes presipitin tabung untuk mengukur titer IgM


=> Reaksi peningkatan komplemen untuk mengukur titer IgG
Serologi
=> Aglutinasi lateks dan uji imunodifusi sebagai alat penyaring
pada daerah endemic ternyata dapat mendeteksi 93% kasus
Kulit Pada stadium awal infeksi

Pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain


Biologi
Reaction (PCR) yang kemudian dilanjukan dengan
Molekuler DNA Sequencing
Pengobatan
Koksidioidomikosis primer kebanyakan dapat sembuh sendiri.
Pada koksidioidomikosis progresif pengobatan diberikan dengan
amfoterisin-B secara intravena, pemberian intrakonazol dan
derivat azol lain.

16
Prognosis
Prognosis koksidioidomikosis primer baik, sedangkan yang
progresif buruk bila keadaan telah lanjut. Parameter jumlah
eosinofil penting untuk menentukan prognosis. Bila jumlah
eosinofil terus meningkat, maka prognosis buruk.

17
Epidemiologi
 Coccidioides immitis terdapat di tanah.
 Didaerah endemi infeksi terjadi dengan menghirup debu yang
mengandung spora.
 Penyakit tidak ditularkan dari orang ke orang lain, pencegahan infeksi
dengan cara menghindari daerah yang mengandung jamur atau dengan
menggunakan pelindung (masker).

18
CONTOH KASUS

Dari jurnal di atas, dipaparkan sebuah kasus penyakit disseminated


coccidioidomycosis. Disseminated coccidiomycosis adalah keadaan
dimana infeksi koksidiomikosis di paru menyebar ke jaringan lain.
Seorang pria berusia 34 tahun
berkewarganegaraan Indonesia, sebelumnya sehat
dan tidak mengidap penyakit apa pun masuk ke
UGD dengan kondisi klinis 1 bulan belakangan
mengidap:
• Ruam gatal di kepala, leher, dan lengan bagian
atas
• Demam episodik harian dan kedinginan
• Dispnea (sesak napas) saat beraktivitas
• Batuk

20
Pria tersebut membantah adanya riwayat TBC,
hemoptysis, penurunan berat badan secara
signifikan, berkeringat pada malam hari, sakit
dada, arthralgias, sakit kepala, dan melakukan
perjalanan jauh.
Ia juga membantah terpapar faktor risiko HIV.
Setelah berimigrasi dari Indonesia 2 tahun lalu, ia
tinggal bersama paman dan saudara
perempuannya. Keduanya tidak mengalami
gejala penyakit seperti dirinya.

21
Keadaan vital pasien saat masuk RS:

 Tekanan darah: 100/58 mmHg


 Denyut nadi: 118 denyut/menit
 Tingkat pernapasan: 21 napas/menit
 Suhu tubuh: 38.6 °C
 Oksimetri nadi: 98% di udara ruang
Keadaan fisik pasien:

Beberapa nodul
Beberapa
eksoriasi noduldi
lesi ringan
Place your screenshot here

eksoriasi
wajah lesi1-2
sebesar ringan
cm didi
wajah
leher, sebesar
bahu, 1-2 dan
lengan, cm di
leher, bahu,
kulit lengan, dan
kepala.
kulit kepala.

23
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
hitung leukosit: 12.400 sel/mm3, differential
count: 63% neutrophils, 13% lymphocytes,
. 10% monocytes, 13% eosinophils, and 1%
basophils, hematokrit 34.3%, dan trombosit
403,000/mm3.

Semua pemeriksaan kimia darah dan fungsi


hati menunjukan hasil normal kecuali kadar
ALP yaitu 150 IU/L. 24
Radiografi thoraks
menunjukkan efusi
pleura kiri kecil
dengan adenopati
hilar.
• Pasien dirawat di isolasi pernapasan
dengan diagnosis dugaan disseminated
TBC.
• Ia menjalani thoracentesis diagnostik,
namun hasilnya negatif untuk sel-sel
ganas, BTA, dan organisme lain pada
pewarnaan gram.
Di hari ke-6 perawatan, hasil biopsi lesi kulit menunjukkan
adanya jamur C. immitis dengan pewarnaan Periodic Acid-
Schiff (PAS).

27
Setelah interogasi lebih lanjut,
pasien mengaku bepergian ke
. California Selatan untuk kunjungan
singkat 1 tahun sebelumnya.

Koksidiomikosis endemik di daerah


San Joaquin Valley, California.
• Dia membantah riwayat penyakit sebelumnya yang tidak biasa dan
tidak dapat mengingat adanya paparan debu yang luas selama
kunjungan itu.
• Pasien memulai terapi antijamur dengan itrakonazol 200 mg dua
kali sehari. Tes HIV dilakukan.
• Pasien mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan keadaan klinis di
hari ke-8.
• Tes dahak untuk BTA, biakan dahak, biakan darah, dan antibodi
HIV menunjukan hasil negatif.
• Isolasi dihentikan hari ke-22.
Kesimpulan
Coccidioides Immitis adalah suatu
jamur tanah yang menyebabkan
koksidioidomikosis
Koksidioidomikosis biasanya
menyerang paru-paru. Tetapi infeksi
ini biasanya sembuh sendiri,
penyebaran jarang terjadi, tetapi
sifatnya mematikan

Anda mungkin juga menyukai