DINAS KESEHATAN
UPT PELATIHAN KESEHATAN
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 2, Telp (0411) 897257, Fax (0411) 877398, Kode Pos: 90222
Makassar
MAKALAH
PEMERIKSAAN URINALISIS, GLUKOSA DARAH, ASAM URAT
& ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Disusun Oleh :
DISUSUN OLEH :
Disahkan Oleh :
Kepala UPT Pelatihan Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
telah diberi nikmat sehat dan nikmat kesempatan sehingga penulis dapat
Darah, Asam Urat & Analisis Hasil Pemeriksaan Laboratorium” telah selesai
tepat pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat teriring salam kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW karena atas berkat dari beliaulah kita
dapat merasakan alam yang penuh dengan pengetahuan seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dari teman-
teman. Demikian makalah ini dibuat oleh penulis, semoga dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun semangat penulis
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. TUJUAN PENULISAN.......................................................................... 1
C. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 25
B. SARAN .................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang berguna bagi dokter dan apoteker dalam pengambilan keputusan klinik.
Untuk mengambil keputusan klinik pada proses terapi mulai dari pemilihan obat,
ginjal.
Pada keadaan data tidak tersedia atau belum direncanakan maka apoteker
yaitu pemahaman nilai normal dan implikasi perubahannya (Ditjen Binfar Alkes,
2011).
1
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan hematologi, infeksi saluran kemih dan
diabetes mellitus.
Urinalisis dapat dilakukan sewaktu atau pada pagi hari. Pemeriksaan berat
jenis urin dapat digunakan untuk mengevaluasi penyakit ginjal pasien. Berat jenis
hal ini dipengaruhi oleh status hidrasi pasien dan konsentrasi urin. Berat jenis
meningkat pada diabetes (glukosuria), proteinuria > 2g/24 jam), radio kontras,
manitol, dekstran, diuretik. Nilai berat jenis menurun dengan meningkatnya umur
azotemia.
b. Warna urin
3
ibuprofen. Warna merah coklat dapat berarti urin bersifat asam (karena
- Urin yang keruh merupakan tanda adanya urat, fosfat atau sel darah putih
urobilin
4
Berbusa protein atau asam empedu
pH urin dipengaruhi oleh diet dan vegetarian dimana asupan asam sangat
PH alkalin disebabkan:
- Intoksikasi salisilat
pH asam disebabkan:
- Diare, dehidrasi
- Kelaparan (starvation)
- Asidosis diabetik
d. Protein
Jumlah protein dapat dilacak pada pasien yang berdiri dalam periode
waktu yang panjang. Protein urin dihitung dari urin yang dikumpulkan selama 24
= 1000 mg/dL. Dikatakan proteinuria bila lebih dari 300 mg/hari. Hasil positif
5
- Penisilin dosis tinggi
- Klorpromazin
- Tolbutamid
- Golongan sulfa
Dapat memberikan hasil positif palsu bagi pasien dengan urin alkali.
glomerular atau gangguan tubular ginjal, atau (ii) abnormal, disebabkan multiple
e. Glukosa
f. Keton
- Glikosuria
dan menyusui
g. Sedimen
Tes ini memberikan gambaran adanya infeksi saluran kemih, batu ginjal
atau saluran kemih, nefritis, keganasan atau penyakit hati. Tidak ada tipe urin cast
6
tertentu yang patognomonik bagi gangguan penyakit ginjal yang khusus,
walaupun terdapat cast sel darah cast sel darah putih. Sedimen urin dapat normal
pada kondisi preginjal atau postginjal dengan minimal atau tanpa proteinuria.
Implikasi klinik :
- White cell cast biasanya terjadi pada acute pyelonephritis atau interstitial
nephritis
kemih.
- Kristal : meliputi kristal kalsium oksalat, asam urat, amorf, triple fosfat.
1. Pemeriksaan makroskopik
7
- Urine normalnya jernih dan berWarna kuning muda. Urine yang lebih
- Urine yang mengandung sel-sel darah atau ekses garam dapat terlihat
keruh.
- infeksi vagina
- glumerulonefritis akut
- neoplasma tertentu.
Pada spesimen urine yang sudah disentrifugasi, sel-sel darah akan mudah
dapat dideteksi dengan carik-celup (dipstick) urine yang memiliki bagian untuk
mendeteksi darah dalam suatu specimen urine. Carik-celup urine dapat dipakai
8
untuk pendeteksian senyawa tunggal (mis., darah, gula, atau protein) atau
3. Metode
dalam bentuk konsentrasi senyawa yang diuji (dengan nilai penndekatan yang
4. Pengukuran pH
Urine segar (yang baru saja dikeluarkan) normalnya agak asam , dengan pH
menurun.
5. Prinsip
letakkan pada gelas arloji dan tambahkan beberapa tetes urine ke atasnya).
9
6. Alat-alat (Gbr. 7.1)
Gelas arloji
Pi pet tetes
10
Pinset
dan untuk kisaran 6,0-8,0. Pengukuran pH ini harus dilakukan paling lama
Metode
Dengan pipet tetes, tambahkan beberapa tetes urine segar ke atas kertas
yang tertera pada warna standar yang paling bersesuaian dengan warna . kertas
indikator.
dengan kisaran pH 5,0-7,0. Kalau pH-nya 7 atau lebih, pakai kertas indikator
pengukuran pH di atas pada ge[as arloji yang lain. Tentukan pH urine dengan
11
pH urine normalnya sekitar 6,0 (kisaran 5,0-7,0). Urine yang asam (pH
4,5-5,5) dapat terjadi pada diabetes, kelelahan otot, dan asidosis. Urine yang basa
(pH 7,8-8,0) biasanya terjadi pada pasien yang mengalami infeksi saluran kemih
Beberapa kristal hanya mengendap pada urine yang asam; beberapa Kristal
- kristal yang mengendap pada urine yang asam: oksalat, asalil urat;
- kristal yang mengendap pada urine yang basa: fosfat, karbonat, urat.
Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah
adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah),
tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua
karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam
asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam
12
a. Metode Pengukuran Glukosa Darah
1. Metode kimia.
darah. Pada strip tes gula darah ini terjadi reaksi kimia
3. Metode hexokinase
dilakukan di laboratorium
darah yang biasa dipakai di rumah. Penggunaan darah kapiler pada alat
lebih memudahkan pasien karena lebih mudah diambil, rasa sakit lebih
13
1. Pemeriksaan glukosa urin
tergantung dari ambang ginjal terhadap glukosa. Bila amabang ginal untuk
glukosa rendah seperti pada glukosuria renal akan terdapat glukosa didalam
dapat diketahui dengan mengukur kadar gula darah puasa atau kadar gula
sewaktu.
Bila didaapatkan kadar gula darah yang meragukan baik pada kadar
gula darah puasa maupun sewaktu, maka perlu dilakukan pemeriksaan TTGO.
a. Defenisi
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin
adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA (gambar 2.1). Yang
14
termasuk kelompok purin adalah adenosin dan guanosin. Saat DNA dihancurkan,
purin pun akan dikatabolisme. Hasil akhirnya berupa asam urat (Rodwell, 2003).
kebanyakan mamalia lain. Hal ini dihasilkan terutama dalam hati dengan aksi
xantin oksidase, suatu enzim logam molibdenum yang dapat dihambat oleh
Ekskresi netto asam urat lokal pada manusia normal rata-rata adalah 400-
600 mg/jam. Banyak senyawa secara alami terdapat di alam dan senyawa
asam urat bervariasi tergantung kandungan purin dalam diet dan kecepatan
biosintesis, degradasi dan penyimpanan purin. Normalnya dua pertiga hingga tiga
perempat urat yang dihasilkan dikeluarkan melalui ginjal dan sebagian besar
dibuang melalui usus. Setelah filtrasi, 98% sampai 100% asam urat diserap
kembali. Kira-kira setengah sampai empat puluh persen asam urat yang
direabsorbsi kembali. Kira-kira 8% sampai 12% asam urat yang disaring oleh
d. Diagnosis
sebagai berikut:
15
1. Pemeriksaan laboratorium
untuk pria dan 6 mg/dl untuk wanita. Selain itu kadar asam urat dalam urin
2. cairan sendi
untuk melihat adanya kristal urat atau monosodium urat (kristal MSU) dalam
cairan sendi. Untuk melihat perbedaan jenis arthritis yang terjadi perlu
3. Pemeriksaan radiologi
terjadi dalam sendi dan tulang serta untuk melihat proses pengapuran di
e. Implikasi klinik:
metabolit asidosis dan kegagalan fungsi ginjal yang signifi kan akibat
- Nilai asam urat di bawah nilai normal tidak bermakna secara klinik.
- Obat yang dapat meningkatkan kadar urat darah meliputi: tiazid, salisilat
16
BAB III
METODE PENULISAN
Metode penulisan karya ilmiah ini adalah berupa ulasan atau kajian
pustaka dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan
dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya dengan tema yang akan
dari peneliti tentang pengatahuan yang pernah ditulis oleh orang lain dalam
bidang yang menjadi konsepnya. Dalam kajian pustaka dimuat esensi-esensi hasil
penelitian literatur yaitu berupa teori-teori. Uraian teori yang disusun bisa dengan
kata-kata penulis secara bebas dengan tidak mengurangi makna teori tersebut,
dapat juga dalam bentuk kutipan dari tulisan orang lain, yaitu kutipan langsung
permasalahan.
lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu,
17
18
BAB IV
PEMBAHASAN
mengevaluasi efektivitas terapi dan munculnya reaksi obat yang tidak diinginkan.
pemeriksaan INR,
penurunan dosis siprofl oksasin hingga 50% pada kondisi klirens kreatinin
<30mL/menit),
19
fungsi ginjal, dan pemeriksaan fungsi hati. Tata nama, singkatan dan rentang nilai
normal hasil pemeriksaan yang biasa digunakan dapat berbeda antara satu
1. Urinalisis (UA)
Nilai normal:
a. Deskripsi
fungsi hati, gangguan hematologi, infeksi saluran kemih dan diabetes mellitus.
20
oleh status hidrasi pasien dan konsentrasi urin. Berat jenis meningkat
2) Warna urin
Deskripsi
laksatif, metildopa)
klorokuin
jarang)
21
• Urin yang keruh merupakan tanda adanya urat, fosfat atau sel darah
kontras radiografi .
bilirubin, urobilin.
Deskripsi:
glikogen dalam hati. Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur skrining yang
Implikasi klinik:
puasa > 120 mg/dL) dapat menyertai penyakit cushing (muka bulan),
22
• Obat-obat golongan kortikosteroid dan anestetik dapat meningkatkan
Faktor pengganggu
meningkat secara signifi kan pada jam kedua atau specimen darah
berikutnya
Dua minggu setelah pulih merupakan waktu yang tepat untuk mengukur
kadar glukosa
- Insulin
- Hipoglikemi oral
- Diuretik tiazid
- Kortikosteroid
23
- Estrogen dan kontrasepsi oral
- Asam nikotinat
3. Asam Urat
Deskripsi:
Implikasi klinik:
• Nilai asam urat di bawah nilai normal tidak bermakna secara klinik.
• Obat yang dapat meningkatkan kadar urat darah meliputi: tiazid, salisilat
Perawatan pasien
gout atau gejala leukemia. Kadar asam urat seharusnya turun pada pasien
24
yang diterapi dengan obat yang bersifat uricosuric seperti allopurinol,
25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan hematologi, infeksi saluran kemih
Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat
ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida,
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.
tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa
dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan.
Asam urat adalah hasil akhir dari kata bolisme (pemecahan) purin. Purin
adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Yang termasuk
kelompok purin adalah adenosin dan guanosin. Saat DNA dihancurkan, purin pun
akan dikatabolisme.
B. SARAN
mungkin terjadi. Sehingga dapat diharapkan dapat terwujud kesehatan pada pasien
26
secara optimal. Untuk selanjutnya tenaga kesehatan atau dokter jelaskan kepada
pasien yang sebaik baiknya agar pasien tidak kebingungan. Agar pelayanan
makrofag-monosit ini.
27
DAFATAR PUSTAKA
Rodwell, V.W., Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., 2003. Biokimia
Harper. Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yap Albert, 2013, Perbandingan Kadar Glukosa Darah Kapiler Dengan Kadar
Glukosa Darah Vena Menggunakan Glukometer Pada Penderita Diabetes
Melitus, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha.
28
SURAT PERNYATAAN
Dengan menyatakan bahwa Makalah ini, saya buat dan susun, sesuai
standar penulisan, berdasarkan buah pikiran saya sendiri. Yang didasarkan oleh
berbagai referensi/sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Eliwati, S.Si
NIP. 19770305 200012 2 003