Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIKOLOGI

PIEDRA PUTIH ( Piedra belgii)

Dosen : Dr. Endah Setyaningrum, M.Biomed

KELOMPOK 5

Disusun oleh :

1. Alifia Nuraini ( 1813353002 )


2. Yoga Kurniawan ( 1813353034 )
3. Julia Fahrunisya Syabillah ( 1813353043 )

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita
semua. Sehingga kami kelompok 3 bisa menyusun makalah ini dengan lancar. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa
dunia ini dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang, penuh ilmu dan hikmah.
Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Mikologi. Dengan judul
“Piedra beigelii” kami berusaha menyelesaikan tugas ini dan menyajikan yang terbaik.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Untuk itulah kami memohon kritik dan saran yang membangun agar ke depan kami bisa
menyajikan makalah yang lebih baik lagi.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Mikologi yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
setiap muslim yang membacanya. Aamiin
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 25 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR .............................................................…........................................….. ii

DAFTAR ISI ................................….....................................................…..............................… iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................…......................................….................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................…......................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ................................…............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyakit piedra .................................................................................................................. 3


2.1.1 White Piedra ................................…......................................................................... 3
2.2 Etiologi .............................................................................................................................. 5
2.3 Morfologi .......................................................................................................................... 5
2.4 Patologi dan Gejala Klinik ................................................................................................ 6
2.5 Diagnosa ........................................................................................................................... 6
2.6 Cara Penularan .................................................................................................................. 6
2.7 Cara Pencegahan .............................................................................................................. 7
2.8 Cara Pengobatan .............................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi
tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul
pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini
segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit dan menyebabkan
infeksi.
Dari ribuan species jamur, sekitar 100 species diantaranya diketahui dapat
mengakibatkan mikosis (infeksi akibat jamur) pada hewan dan manusia. Mikosis
dikelompokkan atas dasar tempat infeksinya pada tubuh manusia, yaitu salah satunya mikosis
superficial. Mikosis Superfisial adalah infeksi yang disebakan oleh jamur yang menyerang pada
daerah superfisial, yaitu kulit, rambut, kuku. Salah satu infeksi mikosis superfisial yaitu Piedra,
piedra Dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu White Piedra disebabkan oleh Trichosporon beigelli
dan Black Piedra diakibatkan oleh Piedraia hortae.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penyakit Piedra Putih ?
2. Bagaimana morfologi Piedra Putih?
3. Bagaimana etiologi Piedra Putih ?
4. Bagaimana patologi dan gejala klinik Piedra Putih ?
5. Bagaimana daignosa Piedra Putih ?

1
6. Bagaimana cara penularan Piedra Putih?
7. Bagaimana cara pencegahan Piedra Putih ?
8. Bagaimana cara pengobatan Piedra Putih?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan penyakit Piedra Putih
2. Untuk mengetahui morfologi Piedra Putih
3. Untuk mengetahui etiologi Piedra Putih
4. Untuk mengetahui patologi dan gejala klinik Piedra Putih
5. Untuk mengetahui daignosa Piedra Putih
6. Untuk mengetahui cara penularan Piedra Putih
7. Untuk mengetahui cara pencegahan Piedra Putih
8. Untuk mengetahui cara pengobatan Piedra Putih

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Penyakit Piedra
Penyakit piedra adalah penyakit jamur pada rambut yang ditandai dengan benjolan atau
nodus sepanjang rambut. Penyakit piedra juga dikenal sebagai Trichomycosis nodularis.
Penyakit ini menyerang pada semua usia dan semua jenis kelamin (Kalter et al.1986 ). Penyakit
piedra dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu black piedra atau piedra hortal dan white
piedra atau piedra beigeli (Drake et al., 1996 ; Kalter et al.1986 ; Liao et al, 1991; McBride
ME,et al, 1993 ; de Almeida HL Jr, et al, 1990).
Kedua jenis piedra ini dibedakan berdasarkan iklim. White piedra biasa ditemukan pada
daerah yang beriklim tropis dan subtropis. seperti Amerika Selatan, tenggara Timur Tengah,
India, Asia, Afrika, Eropa, Jepang, dan bagian selatan Amerika Serikat. Piedra hitam biasanya
terlihat di daerah tropis di seluruh dunia. Infeksi jarang terjadi kecuali di wilayah dengan rata-
rata tahunan suhu minimal 26 º C, hujan berlimpah dari 3000 mm per tahun, dan kelembaban
diatas 80% .94 Di Amerika terjadinya piedra putih lebih sering terjadi pada orang berkulit
hitam daripada orang berkulit putih karena berdasarkan hasil penelitian genital tipical piedra
putih lebih sering terjadi pada manusia berkulit hitam daripada manusia etnik lain (Kalter et
al.1986).

2.1.1 White Piedra


Piedra putih ialah infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon
beigelii. Piedra Putih terutama disebabkan jamur dari genus Trichosporon, kelas
Basidiomycetes. Organisme yang menyebabkan Piedra putih awalnya bernama
Pleurococcus beigelii dan kemudian Trichosporon beigelii. Piedra putih ditemukan pada
rambut ketiak dan pubis, jarang mengenai rambut kepala. Penyakit ini jarang ditemukan,
terdapat di daerah beriklim sedang. Jamur ini dapat ditemukan di tanah, udara,dan
permukaan tubuh.

3
White piedra

White piedra mikroskopis

Taksonomi dari jamur ini yaitu :


Filum : Basidiomycota
Subfilum : Agaricomycotina
Kelas : Tremellomycetes
Ordor : Tremellales Tremellales
Family : Trichosporonaceae
Genus : Trichosporon
Spesies : Trichosporon beigelii
Jamur penyebab piedra putih ini mempunyai hifa yang tidak berwarna, termasuk
Moniliaceae. Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia.
4
Benjolan pada piedra putih terlihat lebih memanjang pada rambut dan tidak padat disbanding
piedra hitam. Benjolan mudah dilepas dari rambut. Tidak terlihat askus dalam massa jamur.
Berbeda dengan Trichomycosis axillaries dalam benjolan hifa berukuran 2-4 mikron dan
terlihat artospora dan artrokonodia.

Genus Trichosporon dibagi menjadi enam berdasarkan tingkat patogennya ke manusia


yaitu Trichosporon ovoides,Trichosporon inkin, Trichosporon mucoides, dan Trichosporon
asahii yang berhubungan dengan white piedra. Trichosporon inkin menyerang pada rambut
pubic atau rambut kemaluan dan Trichosporon ovoides menyerang rambut kepala (Thérizol-
Ferly M, Kombila M, Gomez de Diaz M, et al., 1994 ; Guého E, Improvisi L, de Hoog GS,
Dupont B., 1994 ). Trichosporon asahii adalah yang paling pathogen dari genus Trichosporon
karena spesies ini juga menyebabkan onikomikosis, infeksi viseral, dan hipersensitivitas
pneumonitis (Sugita T, Nishikawa A, Ichikawa T, Ikeda R,, 2000).

2.2 Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh Trichosporon beigelii . suatu jamur yang masuk kedalam
golongan Ascomycetes.

2.3 Morfologi

Jamur penyebab piedra putih mempunyai hifa yang tidak berwarna, berbeda dengan
piedra hitam, benjolan pada piedra putih terlihat lebih memanjang pada rambut dan tidak padat.
Benjolan mudah dilepas dari rambut. Tidak terlihat askus dalam massa jamur. Berbeda dengan
Trichomycosis axillaris dalam benjolan hifa berukuran 2-4 mikron dan terlihat artrokonidia.

5
(Hifa piedra putih di bawah pengamatan mikroskop pemb:40x)

2.4 Patologi dan gejala klinik

Penyakit ini tidak menimbulkan gejala khusus. Biasanya rambut penderita mudah patah
pada saat disisir. Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang
keras. Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut tersebut. Umumnya rambut lebih
suram,selain itu akan terdengar bunyi seperti kawat apabila rambut disisir. Bunyi ini ditimbulkan
karena adanya benjolan-benjolan pada rambut.

2.5 Cara penularan

Penularan dapat terjadi apabila seseorang mengalami kontak langsung dengan spora.
Salah satu caranya adalah melalui sisir yang digunakan oleh penderita. Spora dapat menempel
pada sisir tersbut sehingga orang yang menggunakan sisir tersebut dapat tertular.

2.6 Diagnosa

Diagnosis piedra putih ialah dengan memeriksa benjolan yang ada pada rambut. Pada
pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10%, tampak anyaman hifa yang padat, tidak
berwarna atau berwarna putih kekuningan. Diagnosis ditegakkan atas dasar :

6
- Gejala klinis

Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar

- Laboratorium

Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa endotrik
(dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut) yang besar 4-8 mu
berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2u.

Kultur rambut dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuh sebagai ragi
yang berwarna kilning, kemudian dalam 2-4 hari akan berubah menjadi koloni filamen.
(https://www.scribd.com/doc/184796107/Piedra)

2.7 Cara Pencegahan

Menjaga kebersihan rambut kepala, terutama bagi mereka yang tinggal dalam komunitas
yang padat dalam satu tempat tinggal (rumah, kamar). Seprai dan bantal yang pernah digunakan
sebaiknya dicuci dengan air panas, juga sisir penderita dan sikat dapatdiberikan pedikulisida.
Mereka yang tinggal sekamar (atau serumah) dengan penderita sebaiknya diperiksa, atau jika
perlu diberikan pengobatan yang sama, walaupun yang terakhir ini masih menjadi perdebatan.

2.8 Cara Pengobatan

Pengobatan penyakit ini yaitu dengan memotong rambut yang terkena infeksi atau
mencuci daerah dengan rambut yang terkena setiap hari dengan larutan sublimat 1/2000 dalam
spiritus dilutus atau shampoo yang mengandung ketokonazol.Terapi yang efektif terhadap Piedra
putih termasuk imidazoles, olamine Ciclopirox, selenium sulfide 2%, 6% endapan sulfur dalam
petrolatum, larutan chlorhexidine dan zinc pyrithione. Terapi dengan itraconazole oral (obat anti
jamur lain) lebih mudah digunakan untuk Piedra putih, yang berdampak pada rambut kulit
kepala, dan mungkin lebih baik tidak menggunakan obat oles. : (Ilmu penyakit kulit dan
dalam,2007)

BAB III
7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Piedra putih ialah infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon beigelii.
Piedra Putih terutama disebabkan jamur dari genus Trichosporon , kelas Basidiomycetes . Piedra
putih ditemukan pada rambut ketiak dan pubis, jarang mengenai rambut kepala. Penyakit ini
jarang ditemukan, terdapat di daerah beriklim sedang. Jamur ini dapat ditemukan di tanah,
udara,dan permukaan tubuh.

Penularan dapat terjadi apabila seseorang mengalami kontak langsung dengan spora.
Salah satu caranya adalah melalui sisir yang digunakan oleh penderita. Spora dapat menempel
pada sisir tersbut sehingga orang yang menggunakan sisir tersebut dapat tertular. Penyakit ini
tidak menimbulkan gejala khusus. Biasanya rambut penderita mudah patah pada saat disisi,
selain itu akan terdengar bunyi seperti kawat apabila rambut disisir. Bunyi ini ditimbulkan
karena adanya benjolan-benjolan pada rambut.

Diagnosis piedra putih ialah dengan memeriksa benjolan yang ada pada rambut. Pada
pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10%, tampak anyaman hifa yang padat, tidak
berwarna atau berwarna putih kekuninga

Treatment penyakit piedra putih Mencukur atau kliping rambut yang terinfeksi adalah
pengobatan terbaik. Terapi yang efektif terhadap Piedra putih termasuk imidazoles, olamine
Ciclopirox, selenium sulfide 2%, 6% endapan sulfur dalam petrolatum, larutan chlorhexidine dan
zinc pyrithione. Terapi dengan itraconazole oral (obat anti jamur lain) lebih mudah digunakan
untuk Piedra putih, yang berdampak pada rambut kulit kepala, dan mungkin lebih baik tidak
menggunakan obat oles.

DAFTAR PUSTAKA

8
 Gandahusada, Srisasi, dkk., 2006, Parasitologi Kedokteran, 284-285, UI Press, Jakarta
 blog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/2012/05/12/peny-mikrobial-parasiter-black-and-white-
piedra/

Anda mungkin juga menyukai