Anda di halaman 1dari 15

RUMPLE LEED TEST

Dosen Pengampu : Sri Wantini, S.Pd., M.Kes


Tes Rumple Leede atau yang dikenal juga dengan Percobaan
Pembendungan/ Uji Turniket adalah salah satu pemeriksaan
yang dilakukan dalam bidang hematologi.
Tes Rumple Leed adalah prosedur hematologi yang
merupakan uji diagnostik terhadap ketahanan kapiler dan
penurunan jumlah trombosit. Ketahanan kapiler dapat menurun
pada infeksi DHF, ITP, purpura, dan Scurvy.
Tes Rumple Leed dilakukan dengan cara pembendungan vena memakai sfigmomanometer
pada tekanan antara sistolik dan diastolik (100 mmHg) selama 10 menit. Pembendungan
vena menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab
kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah
dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak
sebagai bercak merah kecil pada permukaan kulit. Bercak tersebut disebut ptekie. Hasil
positif bila terdapat ptekie pada bagian volar lengan bawah yang dibendung dengan jumlah
≥ 10 pada area berdiameter 5 cm. Tes Rumple Leed tidak perlu dilakukan: Jika sudah
terdapat purpura dan diketahui mempunyai riwayat perdarahan.
PERCOBAAN PERBENDUNGAN ( RUMPLE LEED TEST )

Rumple leede test (percobaan pembendungan) dimaksudkan untuk menguji ketahanan


kapiler darah menggunakan pembendungan pada vena sehingga darah akan menekan
dinding kapiler. Jika dinding kapiler kurang kuat ,maka darah dari kapiler keluar dan
merembes dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak bercak petechiae.
(Gandosoebrata,1969)
Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan
untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah
sistolik dan diastolik selama lima menit, maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10
atau lebih petechiae per inci persegi. Dalam DBD tes biasanya memberikan hasil positif
yang pasti dengan 20 petechiae atau lebih.
Petechiae adalah bintik-
bintik merah akibat
perdarahan didalam
kulit,warna terkadang
bervariasi dari merah
menjadi biru/ungu. Petechiae
umumnya muncul pada kaki
bagian bawah tetapi bisa
muncul diseluruh tubuh.
Petechiae mungkin terlihat
pada pasien-pasien dengan
jumlah platelet yang sangat
rendah. Petechiae terjadi
kerena perdarahan keluar dan
pembuluh – pembuluh darah
yang kecil sekali di bawah
kulit atau selaput
lendir,petechiae umumnya
tidak jelas dan menyakitkan.
(Arifin,2012)
Kesalahan sering terjadi saat pemeriksaan, kesalahan tersebut antara lain saat
membuat daerah pengamatan. lingkaran ini harus dibuat, diukur dengan benar, sekian
jari dari fossa cubiti, dengan diameter penampang sebesar 5 cm menggunakan
penggaris. Selain itu, bila dalam waktu kurang dari 10 menit sudah tampak lebih dari
10 buah petechiae, maka percobaan dihentikan. Bila setelah 10 menit tidak timbul
peteciae, percobaan dihentikan dan tunggu selama 5 menit. Bila tak ada perubahan
penilaiaannya negatif. Sebelum percobaan dihentikan apakah ada bekas gigitan
nyamuk pada daerah pembacaan, yang mungkin menyebabkan hasil menjadi positif
palsu. (Anonim,2011)
Bila hasil pemeriksaan dinyatakan positif, orang yang diperiksa kemungkinan terjadi gangguan vaskuler maupun
trombolik. Adanya gangguan ini dapat menimbulkan penyakit atau keluhan tertentu, antara lain penyakit arteri koroner yang
berat, gumpalan kecil dari trombosit bisa menyumbat arteri yang sebelumnya telah menyempit dan memutuskan aliran
darah ke jantung, sehingga terjadi serangan jantung. Keluhan lain yaitu, mudahnya timbul memar pada kulit. Seseorang bisa
mudah memar karena kapiler yang rapuh di dalam kulit. Setiap pembuluh darah kecil ini robek maka sejumlah kecil darah
akan merembes dan menimbulkan bintik-bintik merah di kulit (peteki) atau cemar ungu kebiruan (purpura). (Anonim,2011)
Faktor yang mempengaruhi Rumple leede test (Arifin,2012) :
1. Perempuan yang menstruasi
2. Post menstrual dengan sedikit hormone
3. Kulit rusak karena akan meningkatkan kerapuhan kapiler.
 
Walaupun percobaan pembendungan ini dimaksudkan untuk mengukur ketahanan kapiler, hasil tes ini ikut dipengaruhi
juga oleh jumlah dan fungsi trombosit. Trombositopenia sendiri dapat menyebabkan percobaan ini berhasil positif.
Prosedur
1. Prinsip
Vena dibendung sehingga tekanan darah di dalam kapiler meningkat.
Dinding kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan
merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak titik merah kecil
pada permukaan kulit, titik tersebut dikenal dengan petechiae.
2. Alat
• Sfigmomanometer
• Stetoskop
• Stop Watch / Timer
Cara kerja
1. Terangkan pada pasien tentang tujuan tes Rumple Leed dan prosedurnya.
2. Persiapkan alat untuk tes Rumple Leed
3. Buat lingkaran pada bagian volar lengan bawah :
o   Radius 3 cm
o   Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan siku
( Dalam klinik untuk mempermudah penghitungan digunakan  plastik transparan dengan gambaran
lingkaran beriameter 2,8 cm atau bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm )
4. Pasang ikatan sphygmomanometer pada lengan atas lebih kurang 3 jari diatas fossa cubiti.
5. Pompa sphygmomanometer sampai tekanan antara sistolik dan diastolik (100 mmHg) yaitu di atas tekanan vena
tapi kurang dari tekanan arteri sehingga darah dari jantung ke perifer tetap jalan.
6. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit.
7. Lepaskan ikatan sphyigmomanometer dan tunggu sampai tanda stasis darah lenyap. Stasis darah telah berhenti
jika warna kulit pada lengan yang dibendung sama dengan warna kulit lengan yang disebelahnya.
8. Carilah dan hitung banyaknya ptekie yang timbul dalam lingkaran yang berdiemeter 5 cm di bagian volar lengan
bawah.
1. Interpretasi Hasil
a) Hasil negatif bila dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira – kira 4 cm distal dari
fossa cubiti terdapat < 10 petechiae.
b) Hasil positif bila dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira – kira 4 cm distal dari
fossa cubiti terdapat > 10 petechiae.
Kesalahan Uji Rumple Leed
Hambatan dan kesalahan yang sering terjadi pada uji Rumple Leed adalah sebagai berikut:

1. Tensimeter yang tidak baik. Kebocoran tensimeter akan menyebabkan tekanan yang diberikan selama 5
menit tidak memenuhi sasaran sehingga hasilnya negative. Tindakan yang salah dan sering terjadi untuk
mengatasi kejadian tersebut adalah mengadakan pengikatan dengan menggunakan karet gelang.

2. Manset terlalu lebar. Pada umumnya di ruang periksa hanya ada satu macam manset dewasa sehingga
untuk lengan anak terlalu lebar. Kesalahan umum yang dikerjakan adalah terus menggunakan manset itu
atau dengan melipat manset yang tentu hasilnya sulit dipercaya.

3. Anak yang sedang mendapat perlakuan tes Torniquet rewel sekali karena merasa kesakitan sehingga
pemeriksa enggan melakukan atau mengurangi waktu tes, dengan demikian hasilnya tidak seperti yang
seharusnya terjadi.
4. Timbulnya petekie tidak segera setelah manset dilepas, sehingga perlu ditunggu 2 sampai
5 menit.

5. Penilaiann yang salah. Petekie di fossa cubiti dihitung.

6. Penilaiann jumlah lebih dari 20 petekie per inci persegi tidak dipatuhi, sehingga asal ada
titik petekie dianggap positif.

7 Ujii Torniquet dikerjakan pada lengan yang masih ada sisa petekie hasil uji yang telah lalu
sehingga menimbulkan jumlah petekie yang lebih banyak.

8. Uji Torniquet akan negative kalau pasien dalam keadaan syok. Uji harus diulang setelah
tensi dan nadi terukur dengan baik.

9 Padaa dokter yang terlalu banyak pasien enggan melakukan uji ini karena memakan waktu
yang lama, minimal 5-10 menit
Kesimpulan

Rumple leede test (percobaan pembendungan) dimaksudkan untuk menguji ketahanan


kapiler darah menggunakan pembendungan pada vena sehingga darah akan menekan dinding
kapiler. Jika dinding kapiler kurang kuat ,maka darah dari kapiler keluar dan merembes dalam
jaringan sekitarnya sehingga tampak bercak petechiae. (Gandosoebrata,1969)
Pemeriksaan dilakukan dengan menahan tekanan manset atau tensi sebesar setengah dari
jumlah tekanan sistol dan tekanan diastol. Sistole adalah bunyi yang pertama terdengar,
diastole adalah bunyi yang menghilang diantara bunyi yang berdetak cepat, atau dapat pula
dikatakan bunyi yang terakhir didengar. Kemudian tekanan manset tersebut dipertahankan
selama sepuluh menit. (Anonim,2011)
Pembendungan dilakukan pada lengan atas dengan memasang tensimeter pada pertengahan antara tekanan
sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan itu dipertahankan selama 10 menit. Jika percobaan ini dilakukan sebagai
lanjutan masa perdarahan, cukup dipertahankan selama 5 menit. Setelah waktunya tercapai  bendungan
dilepaskan dan ditunggu sampai tanda-tanda stasis darah lenyap. Kemudian diperiksa adanya petekia di kulit
lengan bawah bagian voler, pada daerah garis tengah 5 cm kira-kira 4 cm dari lipat siku.(Anonim,2012)
Pemeriksaan dinyatakan positif bila ditemukan perdarahan atau petechiae sebanyak 10 buah dalam waktu 10
menit. Pemerikssan dinyatakan negatif bila dalam waktu 10 menit tidak timbul petechiae pada area pembacaan,
atau timbul petechiae kurang dari 10 buah.(Anonim,2012).
Faktor yang mempengaruhi Rumple leede test yaitu, perempuan yang menstruasi, post menstrual dengan
sedikit hormone,dan kulit rusak karena akan meningkatkan kerapuhan kapiler.

Anda mungkin juga menyukai