PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Leptosphaeria senegalensis (black)
Madurella grisea (black)
Madurella misetomatis(black)
Neotestudina rosatii (white)
Pseudallesheria boydii (white to yellow)
2.3 Epidemiologi
Penyakit ini biasanya muncul pada para pekerja yang berada di
daerah pertanian, lebih khusus pada pria dengan usia 20-40 tahun. Penyakit
ini terjadi karena adanya spora bakteriatau fungi yang terdapat dalam tanah.
Pseudoallescheria boydii spp. adalah salah satu contohfungi penyebab
penyakit ini. Adanya infeksi karena penyakit ini tampak dengan
adanya bentukan seperti agar-agar/ yogurt saat sudah dewasa. Penyebaran
yang tidak sewajarnya juga bias terjadi, yaitu terjadinya hematogenus dan
penyebaran pada limpha. Normalnya,infeksi pertama ditemukan pada daerah
kaki atau tangan dan akan berjalan kearah lengan.
2.4 Patofisiologi
Bagian tubuh yang paling umum terkena dampak misetoma adalah kaki bagian
bawah,dengan infeksi dorsal kaki depan yang khas. Tangan adalah lokasi berikutnya yang
palingumum, namun, lesi misetoma dapat terjadi di manapun pada tubuh. Lesi
di dada dan punggung sering disebabkan oleh spesies Nocardia, sedangkan
lesi di kepala dan leher biasanya disebabkan oleh Streptomyces
somaliensis.Organisme masuk melalui trauma lokal (misalnya, luka di tangan
dan kaki, trauma lokalterkait dengan tanah yang terkontaminasi). Respon
neutrophilic awalnya terjadi oleh reaksigranulomatosa. Penyebaran terjadi
melalui kulit wajah dan dapat melibatkan tulang.Penyebaran jarang melalui
hematogen atau limfatik.Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan
tambahan : Jamur masuk ke dalam kulitmelalui abrasi atau luka lecet di kaki,
selanjutnya berkembang menjadi tumor di bawah kulit,menyebabkan kelainan
bentuk (deformitas) pada kaki yang disebut dengan misetoma. Tumor kemudian
mengalami perlunakan, terbentuk fistula atau ulkus yang mengeluarkan
sekretyang megandung butir ± butir kuning kehijauan disebut dengan granula
sulfur. Pederitamengeluh nyeri dan selalu disertai dengan pembengkakan
kelenjar limfe regional.
4
Gambar 1: ( a dan b) Beberapa berkulit nodul dan sinus hadir lebih kaki.
Gambar. 2 : Acremonium kiliense. Sebuah koloni warna pink pucat, tepung diinkubasi
pada 25 C. b Solitary phialides lentik dan microconidia dikelompokkan dalam kepala
berlendir, 9 400.
5
GAMBAR 3 : LESI SEPERTI YANG TERLIHAT PADA PRESENTASI PERTAMA MENGAKIBATKAN RASA SAKIT
DAN GERAKAN RAHANG TERBATAS. HANYA NANAH DAN TIDAK ADA BUTIRAN
6
Gambar 5 : butiran hitam pada latar belakang nanah terlihat pada pemeriksaan 6 bulan setelah
terapi itraconazole. Butiran diukur 1-2 mm dan sulit (sulit untuk menghancurkan) dan bulat
2.5 Histopatologi
7
actinomycotic misetoma, yang disebabkan bakteri disebut botryomycosis dan
yang disebabkan jamur berfilamen disebut maduromycosis
Gejala klinis biasanya merupakan lesi kulit yang sirkumskrip dengan
pembengkakan sepertitumor jinak dan harus disertai butir ± butir. Inflamasi
dapat menjalar dari permukaan sampaike bagian dalam dan dapat
menyerang subkutis, fasia, otot dan tulang. Sering terbentuk fistel,yang
mengeluarkan eksudat. Butir ± butir sering bersama ± sama eksudat mengalir
ke luar dari jaringan.
2.8 Diagnosis
8
2. 9 Penatalaksanaan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda A,. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Edisi Kelima, FKUI, Jakarta, 2007,
hal89±91
Kerdel F.A., Jimenez-Acosta F., Dermatology just the facts, McGraw-Hill, NewYork,
page 114 – 115
Siregar R.S., Atlas berwarna Saripati Penyakit K ulit, Edisi 2, EGC, Jakarta, hal 42
± 43
http://www.healthline.com/galecontent/mycetoma/1
http://emedicine.medscape.com/article/211459-overview#showall
11