Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKOLOGI

“Fikomikosis”

OLEH

1. Riska Novitasari (P07134115045)


2. Saiful (P07134115046)
3. Shinta Devi Hariyanto (P07134115046)
4. Sigit Kurniawan (P07134115047)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta kasih
sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan- Nya, shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah berkat
kemudahan yang diberikan Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah mikologi
yang berjudul “Fikomikosis”

Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
Hematologi. Dalam Penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki.
saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya, dan
bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin. Saya sebagai penyusun sangat menyadari
bahwa dalam Penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
ditujukan untuk membangun.

Mataram, 20 November 2017

Penyusun

Fikomikosis Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fikomikosis ....................................................................................


B. Pengertian Fikomikosis Subkutis ....................................................................
C. Gejala Klinis Fikomikosis Subkutis....................................................................
D. Pemeriksaan Laboratorium Fikomikosis Subkutis ...........................................
E. Diagnosis,Pengobatan,dan Prognosis Fikomikosis Subkutis ...........................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................

Fikomikosis Page 3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara-
negara tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul di
tengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi di
Indonesia sangat mendukung pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur juga didukung
oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan
sehingga masalah kebersihan lingkungan, sanitasi dan pola hidup sehat kurang menjadi
perhatian dalam kehidupan seharihari masyarakat Indonesia (Hare, 1993).
Di dalam alam ini terdapat kurang lebih 200.000 spesies jamur dari jumlah tersebut
yang telah diketahui patogen pada manusia ialah 100 spesis dan dikenal hanya 50 spesies,
yaitu 20 spesies menyerang kulit, 12 spesies menyerang jaringan di bawah kulit (sub kutan)
dan 18 menyerang alat-alat dalam (sistemik).

Jamur yang bersifat oportunistik yaitu apabila ada faktor predisposisi tertentu jamur
tersebut mampu menimbulkan penyakit atau kelainan-kelainan.

Peran jamur dalam kehidupan sehari-hari dapat bersifat buruk atau menguntungkan.
Buruk apabila merusak barang yang ada di sekitar kita, misalnya : makanan, pakaian, sepatu.
Menguntungkan apabila dapat dipergunakan untuk menunjang kesejahtraan manusia.
Misalnya dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.

Beberapa jamur dapat membentuk racun, contoh : Aspergilus flavus, jamur ini
membentuk aflatoksin, yaitu sejenis mikotoksin.

Jamur hidup hampir pada semua tempat dan tidak memerlukan makanan kusus,
faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan jamur meliputi : suhu, kelembapan, zat
organik, dan kebutuhan oksigen.

Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain adalah
dermatofita (dermatophyte, bahasa yunani, yang berarti tumbuhan kulit) dan jamur serupa
ragi candida albican, yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur superficial pada kulit,

Fikomikosis Page 4
rambut, kuku, dan selaput lendir. Jamur lainnya dapat menembus jaringan hidup dan
menyebabkan infeksi dibagian dalam. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap berada di
tempat (misetoma) atau menyebabkan penyakit sistemik (misalnya, histoplasmosis).

Mikosis Profunda terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur
dengangejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus intestinalis, traktus
respiratorius, traktusurogenital, susunan kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang,
dan kadang kulit.Mikosis profunda biasanya terlihat dalam klinik sebagai penyakit kronik
dan residif.Manifestasi klinis morfologik dapat berupa tumor, infiltrasi, peradangan
vegetative, fistel, ulkus,sinus, tersendiri maupun bersamaan.Pemeriksaan dalam mikosis
profunda antara lain sediaan langsung KOH, biakan jamur, pemeriksaan histopatologik, dan
pemeriksaan imunologik, termasuk tes kulit, maupun serologik,dan pemeriksaan imunologik
lainnya.

Indensi mikosis profunda sangat jarang sehingga jarang dibicarakan oleh masarakat
luas namun kita tidak boleh mengabaikannya karena jamur ini langsung masuk /menyerng
alat – alat dalam(misal: paru) melalui luka atau menyebar dari permukaan kulit atau lt
dalam yang lainnya

Ditinjau dari jenis infeksinya Ada dua macam infeksi yaitu : Infeksi sistemik primer
dan infeksi oportunis.

1. INFEKSI SISTEMIK PRIMER : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu
: Nocardiosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomikosis, Blastomikosis
2. INFEKSI OPORTUNIS : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu
: Kandidiasis, Aspergilosis

Ditinjau dari penyakit jamur subkutan yang dijumpai di Indonesia:

1. Misetoma
2. Sporotrikosis
3. Kromomikosis
4. Zigomikosis, Fikomikosis, Mukormikosi

Pada makalah ini akan membahas mengenai zigomikosis/fikomikosis/Mukormikos.

Fikomikosis Page 5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Fikomikosis?
2. Apakah Pengertian Fikomikosis Subkutis?
3. Bagaimana Gejala Fikomikosis Subkutis?
4. Bagaimana Pemeriksaan Laboratorium Fikomikosis Subkutis?
5. Bagaimana diagnosis,pengobatan dan prognosis Fikomikosis Subkutis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Fikomikosis?
2. Untuk mengetahui pengertian Fikomikosis Subkutis?
3. Untuk mengetahui gejala Fikomikosis Subkutis?
4. Untuk mengetahui pemeriksaan laboratorium Fikomikosis Subkutis?
5. Untuk mengetahui diagnosis,pengobatan dan prognosis Fikomikosis Subkutis?

Fikomikosis Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fikomikosis
Fikomikosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Phycomycetes.Penyakit ini
dapat mengenai jaringan dibawah kulit yang disebut fikomikosis subkutis dan mengenai alat
dalam,disebut fikomikos pro-unci.Terdapat dua jenis jamur penyebab fikomikosis
subkutis,yaitu Basidiobolus dan Entomophthora.Di Indonesia fikomikos subkutis yang
disebabkan Basidiobolus pertama kali ditemukan oleh Lie Kian Joe dan Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1955.Sebelumnya,penyakit ini sudah
dikenal sebagai creeping granuloma.
B. Fikomikosis Subkutis
Fikomikosis subkutis merupakan infeksi jamur dengan memberikan gejala
pembengkakan dibawah kulit yang teraba keras kenyal dengan batas tegas dan terasa sakit .
Permukaan kulit sering menjadi merah karena didalam benjolan dibawah kulit terjadi
peradangan abses dan kadang kadang terjadi fistulasi , mengeluarkan cairan
serosanguineus. Bagian tubuh yang tersering diserang adalah kaki, tangan, leher , dan dada
dan dapat meluas ke mata . Pada penderita dengan penyakit lain , seperti diabetes melitus ,
keganasan ini dapat meluas ke tempat lain, seperti otak, paru paru dan saluran pencernaan
hinga menyebabkan penyakit sistemik .

Seperti yang diketahui dari pengertianya bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur
jenis Mucorales. Dan biasanya jamur ini tumbuh pada daerah yang dekat dengan lingkungan
kotor atau busuk, namun hal lain yang lebih berperan seseorang bisa terjangkit penyakit ini

Fikomikosis Page 7
adalah karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu penyakit lain yang bisa
menyebabkan penyakit ini adalah penyakit kencing manis, konsumsi obatan mengandung
steroid secara berlebihan, penyakit asidosis metabolic dan penyakit leukhimia.

C. Gejala Klinis
Berupa benjolan di bawah kulit , berbatas tegas , nyeri tekan dan kulit diatasnya
menjadi merah . Kadang – kadang dapat menimbulkan fistulasi dengan mengeluarkan cairan
serosangeuniosa . Pada pemeriksaan rontgen tampak adanya jaringan lunak , kadang –
kadang tuang mengalami destruksi .
Sindroma yang berhubungan dengan mukormikosis adalah:
1. Mukormikosis rinoserebralis.
Merupakan infeksi pada sinus dan otak, bisa berawal sebagai infeksi sinus
dannberkembang menjadi peradangan saraf kranial dan pembentukan bekuan darah
yang menyumbat aliran darah ke otak (trombosis).
Gejalanya berupa:
- sinusitis akut
- demam
- pembengkakan mata dan penurunan orbit mata (proptosis)
- kemerahan pada kulit yang melapisi sinus.
2. Mukormikosis pulmoner.
Merupakan pneumonia yang berkembang secara progresif, yang bisa menyebar ke
rongga dada, jantung dan otak.
Gejalanya berupa:
- demam
- batuk (bisa berupa batuk darah)
- sesak nafas.dibawah kulit.
3. Mukormikosis saluran pencernaan.
Gejalanya berupa muntah darah dan nyeri perut.
4. Mukormikosis kuteneus.
Merupakan infeksi jamur pada kulit, yang ditandai dengan adanya 1 daerah pengerasan
di kulit yang titik pusatnya berwarna hitam dan menimbulkan nyeri.

Fikomikosis Page 8
5. Mukormikosis renalis.
Merupakan infeksi jamur pada ginjal, dengan gejala berupa sakit pinggang dan demam.

D. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan preparat basah
Sekret yang serosanguinosa diberi KOH 10 – 20 % , maka dapat terlihat hifa – hifa
yang bersekat dengan besar 2 – 4 mikron .
b. Pembiakan
Bahan pemeriksaan seperti cairan fistel aspirasi abses dan aspirasi sinus dibiakkan
pada media saboraud dekstrose agar lalu di inkubasi pada suhu ruangan selama 1 – 2
minggu , maka akan diteui pertumbuhan jamur berupa koloni berwarna hijau berlapis
menyerupai beludru .
Hifa bersekat dan spora bersel tunggal bentuk oval besar 2 x 3 mikron berderet –
deret menyerupai rantai . jenis – jenis lain yang menyebabkan fikomikosis sistemik
memberi gambaran koloni dan spora yang berbeda – beda . Penyebab oleh mukor pada
preparat yang dibuat dari pembiakan memperlihatkan hifa panjang bersekat , dan
sporangiospora yang khas berupa tonjolan besar pada unjung hifa yang berisi banyak
spora .

Fikomikosis Page 9
c. Histopatologi
Preparat jaringan diwarnai dapat diwarnai dengan semua jenis pewarnaan seperti
Hematoksilin Eosin ( HE ) , Giemsa , atau PAS . Pada sediaan akan tampak reaksi radang
kronis , berupa infiltrat limfosit , eosinofil, dan pembuluh darah yang melebar . Di dalam
infiltrat ini dapat ditemukan hifa lebar bersekat , bentuk dan besarnya bervariasi dari 3 –
30 mikron .

E. Diagnosis Banding

Bentuk subkutis harus dibedakan dengan penyakit, seperti limfoma maligna dan tumor
tumor jinak , seperti lipoma atau osteomielitis karena tuberkolosis atau infeksi
stafilokokkus.

Fikomikosis Page 10
F. Pengobatan

Pengobatan yang dianjurkan adalah larutan kalium iodida jenuh dengan dosis 3 x 50
tetes per hari, dengan bantuan eksisi tumor disertai pengobatan memberikan hasil yang
lebih baik dan memuaskan. Dengan amfoterisin B intravena juga memberikan hasil yang
baik . Obat Intrakonasol dengan dosis 2 x 100 mg / hari dapat memberikan hasil yang baik
bila diberikan secara teratur selama 2 – 3 bulan .

G. Prognosis
Prognosis baik apabila penyakit pendamping seperti diabetes melitus dapat dikontrol dan
bila diberikan pengobatan adekuat.Bila ada penyakit lain seperti keganasan atau malnutrisi
yang tidak dapat diatasi,prognosis akan kurang baik.

Fikomikosis Page 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fikomikosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Phycomycetes.Penyakit ini dapat
mengenai jaringan dibawah kulit yang disebut fikomikosis subkutis dan mengenai alat
dalam,disebut fikomikos pro-unci.Jenis jamur penyebab fikomikosis subkutis,yaitu
Basidiobolus dan Entomophthora.Fikomikosis subkutis merupakan infeksi jamur dengan
memberikan gejala pembengkakan dibawah kulit yang teraba keras kenyal dengan batas
tegas dan terasa sakit.Seperti yang diketahui dari pengertianya bahwa penyakit ini
disebabkan oleh jamur jenis Mucorales. Dan biasanya jamur ini tumbuh pada daerah yang
dekat dengan lingkungan kotor atau busuk.Maka untuk menghindari penyakit fikomikosis
perlu menjaga kebersihan.

Fikomikosis Page 12
DAFTAR PUSTAKA

 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3408/08E00610.pdf?seque
nce=1
 https://www.scribd.com/document/335990661/13-Fikomikosis-Subkutis
 http://www.jamugodog.com/obat-mukormikosis-fikomikosis.html

Fikomikosis Page 13

Anda mungkin juga menyukai