Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 8

“PEMATANGAN JARINGAN”

Disusun Oleh :

1. Nadya Ayu P. 1813453058


2. Defha Fadilah 1813453082
3. Rio Fadilah 1813453065
Prinsip Pematangan Jaringan
• Pematangan jaringan adalah proses
pengeluaran air dan larutan fiksatif yang ada
di dalam jaringan, kemudian digantikan
dengan media yang membuat jaringan
menjadi kaku sehingga bisa dilakukan
pemotongan terhadap jaringan dengan
ketebalan yang sangat tipis. Di dalam histologi
rutin, paraffin adalah media yang paling sering
digunakan untuk menanam jaringan.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Pematangan Jaringan
1. Agitasi
Agitasi di dalam dunia histoteknisi merupakan suatu
dorongan yang terjadi ketika dua buah larutan yang
berbeda jenis maupun konsentrasi dijadikan satu. Dengan
adanya agitasi, maka akan terjadi peningkatan aliran
larutan di sekitar jaringan. Perpindahan aliran inilah yang
berpengaruh di dalam proses percepatan suatu proses
pematangan jaringan.
2. Suhu
Suhu merupakan suatu faktor lingkungan yang
berhubungan dengan kecepatan proses perpindahan
cairan. Suhu berpengaruh di dalam pelebaran celah
membrane sel yang berdampak terhadap meningkatkan
laju penetrasi dan pertukaran cairan. Suhu yang digunakan
harus diatur sedemikian rupa untuk mengurangi
kemungkinan jaringan menyusut, terjadi pengerasan atau
kerapuhan pada spesimen jaringan.
3. Viskositas
Viskositas adalah sifat ketahanan terhadap aliran
dari suatu fluida. Semakin kecil molekul dalam
larutan, semakin cepat laju penetrasi cairan
(viskositas rendah). Sebaliknya, jika ukuran molekul
lebih besar, laju pertukaran lebih lambat (viskositas
tinggi).
4. Vakum
Pengertian vakum adalah kondisi dimana tekanan
didalam suatu alat pematangan jaringan dibuat
dengan kondisi yang tinggi. Dengan tekanan yang
tingga diharapkan akan meningkatkan laju
perpindahan cairan satu dengan lainnya sehingga
dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap langkah dalam pematangan
spesimen jaringan.
5. Jenis Jaringan
Jenis jaringan yang diproses dapat juga
mempengaruhi proses pematangan jaringan.
Dimana jenis jaringan ditentukan juga oleh jenis
sel yang menyusunnya.
6. Ukuran Jaringan
Ukuran, kerapatan, dan ketebalan jaringan
menentukan kecepatan penetrasi larutan
pada proses pematangan jaringan. Jaringan
yang berukuran tipis seperti usus akan lebih
cepat penetrasinya dibandingkan jaringan hati
yang lebih tebal. Jaringan yang padat seperti
uterus dan tulang akan memakan waktu proses
pematangan yang lebih lama.
Langkah - Langkah
Pematangan Jaringan
• 1. Dehidrasi

• Tahap pertama pematangan jaringan adalah


dehidrasi. Dehidrasi adalah proses menghilangkan
air dan zat fiksatif dari komponen jaringan. Reagen
dehidrasi bersifat hidrofilik (suka air), memiliki kutub
yang kuat berinteraksi dengan molekul air dengan
cara mengikat hidrogen. Dehidrasi harus dilakukan
secara perlahan. Jika gradien konsentrasi reagen
terlalu berlebihan, maka arus difusi melintasi
membran sel dapat meningkatkan kemungkianan
terjadi kerusakan pada sel. Oleh karena itu,
spesimen diproses menggunakan reagen dengan
konsentrasi meningkat
• 2. Pembeningan
• Reagen pembeningan bertindak sebagai perantara
antara larutan dehidrasi dan infiltrasi. Reagen
pembeningan larut dalam dua larutan tersebut dan
kebanyakan berupa hidrokarbon dengan indeks bias
yang mirip dengan protein. Jika agen dehidrasi telah
digantikan semua dengan agen pembeningan,
maka jaringan tersebut akan memiliki penampilan
yang bening dan tembus cahaya. Agen
pembeningan harus memiliki kemampuan penetrasi
jaringan yang cepat, penghapusan agen dehidrasi
cepat, menimbulkan kerusakan jaringan yang
minimal, dan toksisitas rendah. Sebagian besar agen
pembeningan adalah cairan yang mudah terbakar,
sehingga dalam penggunaannya harus berhati-hati.
• 3. Infiltrasi
• Infiltrasi merupakan suatu proses memasukkan
materi/filtrat ke dalam jaringan sehingga jaringan
tersebut dapat mengeras akibat filtrat tersebut di suhu
ruang. Mekanisme masuknya filtrate kedalam sel
adalah dengan menggantikan cairan pembeningan
dengan tingkat kelarutannya. Parafin adalah filtrate
yang paling banyak digunakan untuk infiltrasi dan
embedding. Parafin yang digunakan tersedia dalam
berbagai bentuk dengan berbagai suhu lelehnya dan
zat penambahnya untuk bisa menghasilkan
potongan jaringan yang berkualitas. Beberapa
praktisi menganjurkan menggunakan parafin yang
mempunyai titik leleh yang rendah dalam
mempercepat proses infiltrasi.
Teknik Penanaman
Jaringan
Secara idealnya tahapan dari penanaman
jaringan adalah sebagai berikut:
1. Tuangkan paraffin cair secukupnya ke dalam base
mold
2. Posisikan jaringan sesuai dengan yang diharapkan
3. Dinginkan dasar dari base mold sehingga posisi
tidak terjadi perubahan
4. Tutup dengan kaset jaringan
5. Tuangkan paraffin cair kembali hingga batas
maksimal
6. Dinginkan dengan kondisi alas base mold dingin
Kesimpulan
Pematangan jaringan adalah proses
pengeluaran air dan larutan fiksatif
yang ada didalam jaringan,
kemudian digantikan dengan media
yang membuat jaringan menjadi
kaku sehingga bisa dilakukan
pemotongan terhadap jaringan
dengan ketebalan yang sangat tipis.

Anda mungkin juga menyukai