2. Defha Fadilah 1813453082 3. Rio Fadilah 1813453065 Prinsip Pematangan Jaringan • Pematangan jaringan adalah proses pengeluaran air dan larutan fiksatif yang ada di dalam jaringan, kemudian digantikan dengan media yang membuat jaringan menjadi kaku sehingga bisa dilakukan pemotongan terhadap jaringan dengan ketebalan yang sangat tipis. Di dalam histologi rutin, paraffin adalah media yang paling sering digunakan untuk menanam jaringan. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pematangan Jaringan 1. Agitasi Agitasi di dalam dunia histoteknisi merupakan suatu dorongan yang terjadi ketika dua buah larutan yang berbeda jenis maupun konsentrasi dijadikan satu. Dengan adanya agitasi, maka akan terjadi peningkatan aliran larutan di sekitar jaringan. Perpindahan aliran inilah yang berpengaruh di dalam proses percepatan suatu proses pematangan jaringan. 2. Suhu Suhu merupakan suatu faktor lingkungan yang berhubungan dengan kecepatan proses perpindahan cairan. Suhu berpengaruh di dalam pelebaran celah membrane sel yang berdampak terhadap meningkatkan laju penetrasi dan pertukaran cairan. Suhu yang digunakan harus diatur sedemikian rupa untuk mengurangi kemungkinan jaringan menyusut, terjadi pengerasan atau kerapuhan pada spesimen jaringan. 3. Viskositas Viskositas adalah sifat ketahanan terhadap aliran dari suatu fluida. Semakin kecil molekul dalam larutan, semakin cepat laju penetrasi cairan (viskositas rendah). Sebaliknya, jika ukuran molekul lebih besar, laju pertukaran lebih lambat (viskositas tinggi). 4. Vakum Pengertian vakum adalah kondisi dimana tekanan didalam suatu alat pematangan jaringan dibuat dengan kondisi yang tinggi. Dengan tekanan yang tingga diharapkan akan meningkatkan laju perpindahan cairan satu dengan lainnya sehingga dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam pematangan spesimen jaringan. 5. Jenis Jaringan Jenis jaringan yang diproses dapat juga mempengaruhi proses pematangan jaringan. Dimana jenis jaringan ditentukan juga oleh jenis sel yang menyusunnya. 6. Ukuran Jaringan Ukuran, kerapatan, dan ketebalan jaringan menentukan kecepatan penetrasi larutan pada proses pematangan jaringan. Jaringan yang berukuran tipis seperti usus akan lebih cepat penetrasinya dibandingkan jaringan hati yang lebih tebal. Jaringan yang padat seperti uterus dan tulang akan memakan waktu proses pematangan yang lebih lama. Langkah - Langkah Pematangan Jaringan • 1. Dehidrasi
• Tahap pertama pematangan jaringan adalah
dehidrasi. Dehidrasi adalah proses menghilangkan air dan zat fiksatif dari komponen jaringan. Reagen dehidrasi bersifat hidrofilik (suka air), memiliki kutub yang kuat berinteraksi dengan molekul air dengan cara mengikat hidrogen. Dehidrasi harus dilakukan secara perlahan. Jika gradien konsentrasi reagen terlalu berlebihan, maka arus difusi melintasi membran sel dapat meningkatkan kemungkianan terjadi kerusakan pada sel. Oleh karena itu, spesimen diproses menggunakan reagen dengan konsentrasi meningkat • 2. Pembeningan • Reagen pembeningan bertindak sebagai perantara antara larutan dehidrasi dan infiltrasi. Reagen pembeningan larut dalam dua larutan tersebut dan kebanyakan berupa hidrokarbon dengan indeks bias yang mirip dengan protein. Jika agen dehidrasi telah digantikan semua dengan agen pembeningan, maka jaringan tersebut akan memiliki penampilan yang bening dan tembus cahaya. Agen pembeningan harus memiliki kemampuan penetrasi jaringan yang cepat, penghapusan agen dehidrasi cepat, menimbulkan kerusakan jaringan yang minimal, dan toksisitas rendah. Sebagian besar agen pembeningan adalah cairan yang mudah terbakar, sehingga dalam penggunaannya harus berhati-hati. • 3. Infiltrasi • Infiltrasi merupakan suatu proses memasukkan materi/filtrat ke dalam jaringan sehingga jaringan tersebut dapat mengeras akibat filtrat tersebut di suhu ruang. Mekanisme masuknya filtrate kedalam sel adalah dengan menggantikan cairan pembeningan dengan tingkat kelarutannya. Parafin adalah filtrate yang paling banyak digunakan untuk infiltrasi dan embedding. Parafin yang digunakan tersedia dalam berbagai bentuk dengan berbagai suhu lelehnya dan zat penambahnya untuk bisa menghasilkan potongan jaringan yang berkualitas. Beberapa praktisi menganjurkan menggunakan parafin yang mempunyai titik leleh yang rendah dalam mempercepat proses infiltrasi. Teknik Penanaman Jaringan Secara idealnya tahapan dari penanaman jaringan adalah sebagai berikut: 1. Tuangkan paraffin cair secukupnya ke dalam base mold 2. Posisikan jaringan sesuai dengan yang diharapkan 3. Dinginkan dasar dari base mold sehingga posisi tidak terjadi perubahan 4. Tutup dengan kaset jaringan 5. Tuangkan paraffin cair kembali hingga batas maksimal 6. Dinginkan dengan kondisi alas base mold dingin Kesimpulan Pematangan jaringan adalah proses pengeluaran air dan larutan fiksatif yang ada didalam jaringan, kemudian digantikan dengan media yang membuat jaringan menjadi kaku sehingga bisa dilakukan pemotongan terhadap jaringan dengan ketebalan yang sangat tipis.
Berikut adalah mekanisme umum resistensi bakteri terhadap antibiotik:1. Inaktivasi enzimatik2. Pompa efuks 3. Berkurangnya permeabilitas 4. Perubahan situs sasaran