Nim : B1R19020
Tanggal:
04 Juni 2021.
Metode:
Flokulasi.
Tujuan:
Prinsip:
Dasar Teori:
Prosedur:
Kualitatif:
1. Bawa reagen dan sampel pada suhu ruangan
2. Teteskan 50μl sampel pada slide putih (sebagai tes). Teteskan 1 tetes
kontrol positif dan 1 tetes kontrol negatif pada tempat yang berbeda
sebagai kontrol
3. Teteskan 1 tetes reagen (antigen) pada sampel tes, 1 reagen pada
kontrol positif dan 1 tetes reagen untuk kontrol negatif
4. Homogenkan dengan menggunakan pengaduk disposable
5. Letakkan pada rotator dan goyangkan pada 100 rpm selama 8 menit
atau 180 rpm selama 4 menit.
6. Lihat adanya agregat (flokulasi).
Kuantitatif:
1. Teteskan 50μl 0,9% saline pada 5 lubang
2. Tambahkan 50μl sampel pada lubang pertama saline, homogenkan
dengan menggunakan tip yang sama
3. Ambil 50 μl pada lubang pertama, masukkan pada lubang kedua saline,
homogenkan. Lakukan hal yang sama sampai lubang ke 5. Buang 50 μl
dari lubang ke lima
4. Pengenceran sampel 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32
5. Letakkan pada rotator dan goyangkan pada 100rpm selama 8 menit;
atau 180 rpm selama 4 menit
6. Lihat adanya agregat (flokulasi).
Interpretasi Hasil:
Kualitatif
a. Reaktif : Bila tampak gumpalan sedang atau besar.
b. Reaktif lemah: Bila tampak gumpalan kecil – kecil.
c. Non reaktif : Bila tidak tampak flokulasi atau gumpalan.
Kuantitatif
Ditentukan titernya (diamati pengenceran terakhir yang masih
menunjukkan adanya flokulasi).
Hasil:
Probandus
Nama: Mr.X
Umur: 27 Tahun
Gender: Laki-laki
Kualitatif
Reaktif (+)
Kuantitatif
Reaktif (+) pada pengenceran 1:8
Pembahasan:
Pemeriksaan VDRL serum bisa memberikan hasil negatif palsu pada tahap late
sifilis dan kurang sensitif dari RPR. Karena uji ini tidak langsung mendeteksi
terhadap keberadaan Treponema pallidum itu sendiri, maka uji ini bersifat non-
spesifik. Hasil uji serologi tergantung pada stadium penyakit misalnya pada
infeksi primer hasil pemeriksaan serologi biasanya menunnjukkan hasil non
reaktif. Hasil serologi akan menunjukan positif 1-4 minggu setelah timbulnya
chancre. Dan pada infeksi sekunder hasil serelogi akan selalu positif dengan titer
yang terus meningkat. Pasien yang terinfeksi bakteri treponema akan membentuk
antibody yang terjadi sebagai reaksi bahan-bahan yang dilepaskan karena
kerusakan sel-sel. Andibody tersebut disebut regain.
Kesimpulan:
Dari pemeriksaan sifilis dengan metode VDRL pada sampel serum atas nama Mr.X
(27 th) di dapatkan hasil reaktif ditandai dengan terbentuknya flukulasi. Hasil
positif menunjukkan adanya antibodi non treponemal di dalam sampel serum
tersebut.
Daftar pustaka: