1
14). Pada penelitian ini, kondisi reaksi test kit ninhidrin 1%, selanjutnya dikondisikan pada
yang dibuat akan dioptimasi terhadap pH 13 dengan penambahan 13 tetes NaOH 1
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja M. Kompleks hidrindantin yang terbentuk
metode ini, yaitu terhadap λ maksimum, diukur absorbansi dengan menggunkan
pengaruh pH, waktu kestabilan komplkeks spektrofotometer sinar tampak pada kisaran
dan konsentrasi ninhidrin. Kondisi optimum panjang gelombang 560-620 nm. Panjang
yang diperoleh diaplikasikan pada sampel gelombang maksimum didapatkan dari
sianida alami dari ketela pohon kemudian pengkuran pada panjang gelombang tertentu
dilakukan validasi menggunakan metode yang menghasilkan absorbansi maksimum.
spektrofotometri [4].
Optimasi pH Kompleks Hidrindantin
2. METODE
Penelitian ini dilakukanselama kurang Optimasi pH kompleks hidrindantin
lebih 5 bulan pada Februari- Juli di dilakukan dengan cara mengkondisikan
Laboratorium LSIH-UB (Laboratorium
kompleks hidrindantin menggunakan larutan
Sentral Ilmu Hayati) Universitas Brawijaya
dan Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan NaOH sehingga dihasilkan pH 9-14 dengan
Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. interval 1 diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer sinar tampak pada panjang
Bahan-bahan yang digunakan dalam gelombang maksimum. pH optimum adalah
penelitian ini adalah KCN, ninhidrin, yang memberikan absorbansi yang optimum
Na₂CO3, NaOH, ketela pohon (Manihot dan digunakan untuk percobaan berikutnya.
Utillisima), dan aquadem. Alat-alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah neraca
Optimasi Waktu Kestabilan Kompleks
analitik, kertas indicator pH-universal, oven,
bola hisap, tabung reaksi, botol semprot, Hidrindantin
spektrofoto-meter sinar tampak (Spectronic-
20) dan peralatan gelas. Optimasi waktu kestabilan kompleks
hidrindantin dilakukan dengan membuat
Preparasi Sampel larutan seperti percobaan 2.3.1 pada pH
Larutan sianida standar dibuat dengan optimum (2.3.3) dan dibaca
cara melarutkan KCN 0,25 gram dalam absorbansinya pada panjang gelombang
larutan Na2CO3 yang dikondisikan pada pH maksimum (2.3.2) setelah bereaksi selama
11, larutan Na2CO3 dibuat dari pelarutan 2,5 0-120 menit dengan interval 30 menit.
gram Na2CO3 dalam 500 ml aquadem. Waktu kestabilan kompleks optimum
Konsentrasi sianida disesuaikan dengan batas adalah larutan yang memberikan
deteksi test kit. absorbansi yang optimum dipilih untuk
Sedangkan sampel alami diambil dari
percobaan berikutnya.
mengekstraksi larutan sianida dari ketela
pohon dengan cara menghaluskan kemudian Optimasi Konsentrasi Ninhidrin
ditambahkan larutan Na2CO3 yang
dikondisikan pH 11, selanjutnya dilakukan Optimasi konsentrasi ninhidrin
penyaringan, dan dikondisikan sesuai dengan dilakukan seperti pada 2.3.4 dan konsentrasi
larutan sianida standar. ninhidrin divariasi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3 dan
3,5 %. Konsentrasi ninhidrin yang
Penentuan Panjang Gelombang memberikan absorbansi optimum dipilih
Maksimum Kompleks Hidrindantin sebagai konsentrasi ninhidrin optimum.
Kompleks hidrindantin dibuat dengan
mereaksikan KCN 2 ppm dengan 1 ml larutan
2
absorber Na2CO3, sehingga didapatkan
destilat sianida. Destilat sianida selanjutnya
Pembuatan Komparator Warna Larutan ditambahkan dengan reagen ninhidrin
kemudian diukur absorbansinya
Pembuatan komparator warna larutan menggunakan Spectronic-20 pada panjang
dilakukan pada kondisi optimum yang gelombang 590 nm.
diperoleh dari percobaan (2.3.2-2.3.5),
kemudian diaplikasikan pada konsentrasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
KCN 0-10 ppm dengan interval 1 ppm. Penentuan Panjang Gelombang
Maksimum Kompleks Hidrindantin
Pembuatan Test Kit Sianida
Penentuan panjang gelombang
Pembuatan test kit sianida maksimum kompleks hidrindantin
merupakan tahap disain pengemasan dan dimaksudkan untuk mendapatkan panjang
kemudahan penggunaannya. Tahap ini gelombang yang memberikan sensitivitas
dilakukan dengan membuat komposisi pengukuran tertinggi. Penentuan panjang
reagen untuk test kit dan menyiapkan gelombang maksimum dilakukan dengan
kondisi pH 13, konsentrasi ninuhidrin 1 %
seluruh peralatan yang dikemas dalam
dan waktu pembentukan kompleks 0 menit
satu set test kit sianida. Test kit sianida
menggunakan Spektrofotometer sinar tampak
selanjutnya diujicobakan pada sampel pada kisaran panjang gelombang 560-620 nm.
sianida alami yaitu pada ketela pohon. Hasil pengukuran penentuan panjang
gelombang maksimum kompleks sianida
Aplikasi Metode Test Kit untuk Analisis
ditunjukkan pada Gambar 1, dimana
Sianida dalam Ketela Pohon
absorbansi maksimum kompleks hidrindantin
yang berwarna biru tercapai pada panjang
Ketela pohon diambil 5 gram yang
gelombang 590 nm. Panjang gelombang 590
dipotong kecil-kecil ditambahkan dengan 5
nm adalah panjang gelombang warna
ml larutan Na2CO3 kemudian dikocok.
komplementer dari larutan yang diukur (biru).
Ekstrak dari ketela pohon diambil kemudian
Warna komplementer yang diserap oleh
dimasukkan dalam tabung reaksi,
kompleks hidrindantin adalah warna oranye
ditambahkan 1 mL ninhidrin 1 % hingga
yang mempunyai kisaran panjang gelombang
membentuk warna kemerahan. Selanjutnya
580-650 nm. Panjang gelombang maksimum
ditambahkan NaOH 0,1 N hingga pH 12 dan
ini digunakan untuk optimasi selanjutnya.
membentuk warna biru. Perubahan warna
tersebut dibandingkan dengan komparator
warna yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga menunjukkan konsentrasi
kandungan sianida dalam ketela pohon yang
terdeteksi oleh test kit sianida.
3
Derajad keasaman (pH) sangat Gambar 3. Grafik Optimasi Waktu Kestabilan
berpengaruh terhadap warna kompleks Kompleks Hidrindantin
hidrindantin, optimasi pH dilakukan untuk
mendapatkan intensitas warna hidrindantin Optimasi waktu kestabilan kompleks
yang paling tinggi. Optimasi pH kompleks hidrindatin dilakukan pada waktu 0-120 menit
ninhidrin dilakukan pada kisaran pH 9-14 dengan interval 30 menit yang diukur
dengan interval pH 1, selanjutnya diukur absorbansinya dengan kondisi optimum
absorbansinya pada panjang gelombang sebelumnya (590 nm, pH 12). Hasil
maksimum 590 nm. pengukuran disajikan pada Gambar 3.
Hasil pengukuran tersebut tercantum
Kompleks hidrindantin langsung
pada Gambar 2. Absorbansi dari kompleks
terbentuk pada waktu 0 menit dan berwarna
hidrindantin yang berwarna biru mencapai
biru stabil pada waktu 0-30 menit. Warna biru
titik otimum pada pH 12 dengan penambahan
dari kompleks hidrindantin pudar pada waktu
larutan NaOH 0,1N sebanyak 11 tetes. Selain
lebih dari 30 menit karena kompleks telah
dari absorbansi, kondisi optimum ini ditandai
terdekomposisi sehingga, waktu optimum
dari intensitas warna yang dihasilkan dari
kompleks hidrindantin stabil pada 0-30 menit.
kompleks hidrindantin. Kondisi pH optimum
Oleh karena itu waktu pengukuran bias
12 (11 tetes NaOH) digunakan untuk optimasi
dilakukan mulai 0-30 menit, asalkan tidak
selanjutnya.
boleh melibihi 30 menit.
4
Berdasarkan Gambar 3 konsentrasi
optimum ninhidrin untuk membentuk
kompleks hidrindantin adalah 1 %. Terlihat
peningkatan konsentrasi ninhidrin 5 %
menjadi 1 % menunjukkan peningkatan nilai
absorbansi yang cukup signifikan, sedangkan
pada konsentrasi ninhidrin 1%, 1,5%, 2% dan
2,5% tidak menunjukkan perbedaan nilai
absorbansi yang signifikan. Konsentrasi
Gambar 6. Desain Kemasan Test Kit Sianida
ninhidrin 1% sudah cukup untuk mereaksikan
sianida menjadi hidrindantin dan merupakan
konsentrasi optimum ninhidrin untuk Aplikasi Metode Test Kit untuk Analisis
membentuk kompleks hidrindantin. Sianida dalam Ketela Pohon
5
membandingkan hasil analisis sianida telah memberikan dukungan selama
pada sampel singkong secara test kit penelitian ini berlangsung.
dengan metode standar spektrofotometri. 5. REFERENSI
Hasil uji validasi tercantum pada Tabel 1,
yang menunjukkan bahwa hasil analisis Drochiou, G., Mihaescu, I., M. 2009. Cyanide
yang diperoleh dari metode test kit yang Reaction With Ninhydrin: The Effect of
dibuat dan metode spektrofotometri pH Changes and Uv-Vis Radiation Upon
The Analytical Results. Revue Roumaine
memberikan nilai yang tidak berbeda
de Chimie. 54(10).
nyata, sesuai hasil uji t dengan derajad
Hlaing, A., Naing, K., Myint, S.S., Aung,
kepercayaan 95 % dimana harga t hitung Y.M. (2011), Study on Reaction between
< t tabel. Ninhydrine and Cyanide and its
Analytical Applications, University
Tabel 1. Hasil validasi: analiis sianida dalam
Research Journal, Vol. 4(3), 283-300.
singkong menggunakan test kit dan metode
spektrofotometri Julistiana, E., Ra. 2009. Pengembangan dan
Validasi Metode Pengujian Kadar
Konsentrasi Konsentrasi Sianida Dalam Limbah Cair Secara
Sianida Sianida Spektoskopi UV-Vis. Skripsi. Kimia
SAMPEL
Metode Test Metode FMIPA IPB, Bogor.
kit (ppm) Standar(ppm)
Kwok. 2008. Cyanide Poisoning and
Sampel
Cassava, Centre for Food Safety.
Sianida 5,3±0,47*
5,7±0,28* http://www.cfs.
Alami
(Singkong) gov.hk/english/multimedia/multimedia_p
*Rata-rata dari tiga ulangan ± SD ub/ multimedia_pubfsf 19131.html.
Diakses tanggal 28 September 2013.
4. KESIMPULAN Nagaraja, P., Kumar, M. S., Yathirajan, H. S.
and Prakash, J. S. 2002. Novel Sensitive
Berdasarkan hasil penelitian yang Spectrophotometric Method for the
dilakukan, kondisi optimum analisis sianida
Trace Determination of Cyanide in
menggunakan test kit adalah: panjang
gelombang maksimum 590 nm, pH reaksi 12, Industria Effluent, The Japan Society for
waktu kestabilan kompleks hidrindantin 30 Analytical Chemistry. Vol. 18, 1027-
menit, dan konsentrasi ninhidrin 1%. Test kit 1030.
yang dibuat dapat digunakan untuk Yuningsih. 2012. Keracunan Sianida pada
menganalisis kandungan sianida dengan Hewan dan Upaya Pencegahannya.
konsentrasi 1-10 ppm dan teskit ini telah Jurnal Litbang Pertanian. Hal. 31.
berhasil diaplikasikan untuk mengukur
kandungan sianida pada ketela pohon. Test kit
telah divalidasi memberikan hasil yang dapat
dipercaya dan bisa digunakan sebagai metode
alternatif untuk penentuan sianida dalam
berbagai sampel.
UCAPAN TERIMAKASIH