Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI KIMIA II

“PENETAPAN KADAR DIFENHIDRAMIN HCL


MENGGUNAKAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Farmasi II

Disusun Oleh:
Muhammad Rikza Kirana (P2.06.30.1.18.016)
Muhammad Taufiq Anwari (P2.06.30.1.18.017)
Muhammad Yudi Pratama (P2.06.30.1.18.018)
Nefi Nurhudayah (P2.06.30.1.18.019)
Nissa Ramdian Azzahrah (P2.06.30.1.18.020)

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
2019/2020
2

A. Preparasi Sampel Difenhidramin HCl


Monografi

Preparasi sampel
Timbang 1 g serbuk Difenhidramin HCL. Lalu masukan kedalam labu ukur
100 ml yang telah berisi sedikit aquadest. Lalu cukupkan volume hingga batas
yang tertera pada labu ukur.

B. Prosedur Kerja
1. Pembakuan Larutan Baku Primer
Larutan baku primer yang digunakan adalah NaCl. Ditambahkan
0,1461 gram NaCl ke dalam 50 ml aquadest, sehingga didapatkan larutan
baku primer NaCl 0,05 N.

2. Pembuatan Larutan AgNO3


Ditambahkan 2,125 gram AgNO3 ke dalam 250 ml aquadest, sehingga
didapatkan larutan AgNO3 0,05 N.

3. Pembakuan AgNO3
Dilakukan titrasi dengan pentiter NaCl 0,05 N 10 ml dan titran
AgNO3. Indikator titrasi yang digunakan adalah K2Cr2O4. Titrasi dilakukan
sebanyak 3 kali. Sehingga kemudian dapat dihitung N AgNO 3 yang telah
dibakukan.

4. Penentuan Kadar Difenhidramin HCl


Dilakukan titrasi dengan pentiter AgNO3 dan titran berupa sampel
Difenhidramin HCL yang dipipet dengan volume 10 ml dan dimasukkan
kedalam erlemeyer. Indikator titrasi yang digunakan K2Cr2O4. Titrasi
dilakukan sebanyak 3 kali. Sehingga kemudian dapat dihitung volume rata-
rata AgNO3 hasil titrasi, dan selanutnya dihitung persentase kadar
difenhidramin HCl sampel.
3

C. Perhitungan dan Hasil Pengamatan


1. Pembakuan AgNO3

Normalitas AgNO3
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,05 = 10,1 x N2
N2 = (10 x 0,05)/10,1
N2 = 0,0495 N
Normalitas AgNO3 Jadi, Normalitas AgNO3 hasil pembakuan adalah
0,0495 N

2. Penentuan Kadar Difenhidramin HCl

Kadar Difenhidramin HCl :


= ( V AgNO3 x N AgNO3 x BM Difenhidramin HCl)/W Difenhidramin x
4

100%
= (6,87 x 0,0495 x 291,8)/100 x 100%
= 99,231%

Kadar difenhidramin HCl dapat ditentukan dengan titrasi


argentometri. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa sampel
difenhidramin HCl yang dianalisis mengandung 99,231 % C17H21NO. HCl.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam Farmakope Indonesia yang
menyebutkan bahwa difenhidramin hidroklorida mengandung tidak kurang
dari 98,0 % dan tidak lebih dari 102,0 % C17H21NO. HCl.
5

DAFTAR PUSTAKA

Calatayud, J.M., Blasco, M. and Sagrado, V. Fluorometric Determination of


Diphenhydramine by FlowInjection Analysis. Mikrochimica Acta
1992;106, 319-325;
David, Watson. Analisis Farmasi: Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi Fraktisi
Kimia Farmasi edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran; 2007
Dirjen POM, (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dirjen POM, (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Gandjar, Prof. Dr. Ibnu Gholib, DEA., Apt dan Abdul Rohman, M. Si., Apt.
2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar. Yogyakarta (Hal : 240-
241, 243-256).

Anda mungkin juga menyukai