Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Heru Adha Prayogo


Indri Novira
Merna Harlina
Oky Paradila Sandi
Sirdayani

Program Studi DIII Farmasi


Sekolah Tinggi Ilmu Farmsi Riau
Yayasan Universitas Riau
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
TITRASI BROMOMETRI

Disusunoleh :
Kelompok 3
1. Mia Fitrayani (1510714013)
2. Ahmad Tafaqquh F (1510714014)
3. Imam Ramadhanny (1510714017)
4. Arifa Rihanty (1510714022)
5. Sarah Miranda (1510714030)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2015
Bromometri

Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa


berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi dimana proses titrasi
(reaksi antara reduktor dan bromin berjalan lambat)
sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan
menambahkan bromin berlebih (anonim,2012).
Metodologi penelitian
Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Larutan Na2S2O3 0,1 N


1. Buret makro 2. Larutan kopi (sampel)
2. Tabung erlenmeyer 4. Larutan KI 10%
3. Pipet volume 10 mL 5. H2SO4 2N
4. Waterbath 6. Larutan kanji
5. Gelas ukur 100 mL 7. NaOH 1 N
6. Labu ukur 100 mL 8. KBrO3
9. Aquades bebas CO2
Prosedur kerja

Prosedur Pembuatan larutan baku primer (Na2S2O3 0,1 N)

Melarutkan 26 gram natrium tiosulfat dan 200 mg natrium karbonat di dalam air
bebas CO2

Prosedur Pembuatan reagen ( Kanji dan KI 10%)

1. Membuat larutan kanji


Mencampurkan 10 gram tepung kanji dengan aquades bebas CO2 100 mL. Kemudian
dipanaskan sampai mengental.

2. Membuat larutan KI 10%


Melarutkan sebanyak 15 gram KI dalam 150 mL aquades bebas CO2.
Analisis Kopi secara Bromometri

1. Mengencerkan 10 mL H2SO4dengan aquades bebas CO2100 mL.


2. Masukkan larutan Na2S2O3 0,1 N ke dalam buret
3. Menimbang sebanyak 100mg kopi kemudian dilarutkan dengan 10 mL aquades bebas CO2 di
dalam tabung erlenmeyer
4. Masukkan H2O 10 mL, H2SO4 2 mL, dan KI 5, serta KBr 10 mL ke dalam tabung erlenmeyer
yang sama
5. Menutup tabung dengan plastik agar iodin tidak menguap
6. Titrasi campuran di atas dengan Na2S2O3 0,1 N yang berwarna coklat peka hingga warnanya
berubah menjadi kuning tipis
7. Masukkan larutan kanji 2 mL hingga larutan yang semula berwarna kuning berubah menjadi
keunguan
8. Masukkan Na2S2O3 0,1 N kembali hingga larutan berubah warna menjadi kebiruan sampai
putih
9. Melakukan percobaan di atas sampai tiga kali
10. Mencatat banyaknya volume Na2S2O3 0,1 N yang digunakan
Hasil Praktikum
Sampel Kopi

No No . Kopi (mg) Na2S2O3(mL)


1 100 21,3
2 100 20,5
3 100 22,7

Hasil Perhitungan Sampel Kopi


Pembahasan

Natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan satu bentuk


hablur atau kristal yang jernih, natrium tiosulfat digunakan
untuk menentukan kadar zat sampel pada praktikum kali ini,
yaitu KIO3 dan kadar zat kopi.

Natrium tiosulfat pada praktikum kali ini digunakan


sebagi larutan standar, yaitu larutan yang sudah diketahui
kadar konsentrasinya. Sedangkan yang digunakan sebagai
indikatornya adalah larutan kanji.
Pada percobaan ini dilakukan 3 perlakuan dengan melarutkan
100 mg sampel sehinggah didapatkan volume titrasi untuk
perlakuan 1 adalah 21,3 ml dengan % kadar 61,9 %, pada
perlakuan II didapatkan volume titrasi 20,5ml dengan % kadar
59,6%, dan pada perlakuan III didapat volume titrasi 22,7ml
dengan % kadar 60,0%.

Sampel yang digunakan adalah kopi, yang mempunyai zat kafein


C8H10N4O2 . Kemudian ditambahkan dengan H2O 10 mL,
H2SO4 2 mL, dan KI 5, serta KBr 10, KBr berlebih digunakan
agar terjadinya proses penetrasi yang berjalan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai