Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari makanan-
makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat dan protein adalah asupan yang setiap
hari masuk paling banyak kedalam tubuh Kita. Tanpa karbohidrat maupun protein
kita bisa saja hidup, tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang. Nasi,
tepung dan singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam
karbohidrat di muka bumi ini. Telur, daging dan susu juga sama merupakan
beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini. Bidang
karbohidrat sangat luas yang dapat disederhanakan melalui pengelompokan
kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tidak mengetahui asupan apa yang
mereka makan setiap hari, sehingga sering ditemukannya dikalangan masyarakat
yang tidak mengetahui tentang karbohidrat, protein dan vitamin. Maka dari itu
dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati, Kita
yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu
tentang kandungan yang terdapat dalam makanan yang Kita konsumsi
dikehidupan sehari-hari.
TINJAUAN PUSTAKA
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar
dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan
penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis, yang menyebabkan reaksi-
reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α
asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida. Protein
menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana, dan Protein
konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi, dianataranya Protein struktur, dan
Protein kotraktil (Aantunhalu, 2016).
METODOLOGI
3.1.1 Alat:
Botol semprot
gas
Madu
Reagen Molisch
HNO3 NaNO2 0,15 M
H2SO4 Fehling B
Fehling
5. Selanjutnya :
Empat larutan yang akan di siapkan oleh Co-Ass adalah: larutan putih
telur, larutan susu, larutan kaldu, dan larutan X. Ujilah ke empat larutan
tersebut dengan uji Biuret, Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, dan Ninhidrin.
2. Selanjutnya :
- Menambah 1 ml NaOH 10 M.
Hasil Pengamatan
1. Glukosa - +
2. Fruktosa +
3. Sukrosa + +
4. Amilum - -
5. Madu +
Kesimpulan anda :
Madu
Biuret +
Susu
Biuret -
Biuret Kaldu -
Putih Telur
Biuret
Madu
Amilon +
Susu
Amilon +
Putih Telut
Amilon -
Amilon Kaldu -
Kesimpulan anda :
Praktikum dengan menggunakan uji Amillon dan uji Biuret digunakan untuk
memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino.
4.2 Pembahasan
Bidang karbohidrat sangat luas dapat dapat disederhanakan melalui
pengelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, polisakarida dan
disakarida. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan
pepetida. Pada percobaan ini yaitu uji molekul kimia hayati yang bertujuan agar
mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat,
protein, lemak dan mahasiswa juga mampu menghubungkan reaksi karbohidrat
dan strukturnya serta dapat melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
Pada percobaan ini praktikan menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh
buku panduan praktikum. Alat yang digunakan oleh praktikan adalah botol
semprot, gelas piala 100 ml, gelas ukur 10 ml dan 25 ml, pipet tetes, erlenmeyer,
tabung reaksi + rak, penjepit tabung reaksi, pipet volume 5 ml, penangas air,
gelas piala serta kompor listrik / gas sedangkan bahan yang digunakan praktikan
adalah Reagnen ninhidrin, NaOH 10 M, a-naftol, Etanol, Aquades , Air bromin,
HNO3, Reagnen million, NaNO2 0,15 M, CuSO4, Glukosa , Fruktosa, Sukrosa,
Amilum, Madu, Reagen mollisch, H2SO4, Fehling A serta Fehling B. Pada
praktikum ini, praktikan melakukan enam percobaan yang dikerjakan
berdasarkan kelompok yang telah dibagikan dan setiap kelompok harus
melakukan percobaan-percobaan yang disarankan buku panduan praktikum.
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
molisch. Praktikan menyediakan lima buah tabung reaksi yang bersih dan kering
dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml
glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 %
(tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 50 %
(tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes
reagen molisch yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H 2SO4 melalui
dindingdinding tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada
glukosa (tabung satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa
(tabung dua) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada sukrosa (tabung tiga)
terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada amium (tabung empat) terbentuk
lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak serta pada madu (tabung lima)
terbentuk lapisan warna coklat pekat.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
fehling. Praktikan mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air
suling yang kemudia ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling
B kedalam tabung reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua
dicampur sehingga praktikan membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian
(dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan kembali
menambah 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml sukrosa 10 % (tabung dua)
serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan, praktikan
segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar
60 0C sekitar 10 menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada glukosa
(tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi warna
orange, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi coklat
sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna
hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang
mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO 4
0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO 4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO 4 0,05 M +
2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO 4 0,05 M
+ 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Praktikan mengocok ke-empat tabung reaksi
yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan
warna ungu tua, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna biru
keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu
mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan
X.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,
praktikan memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung
reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi millon.
Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas air
selama 10 menit yang kemudian mendinginkan pada suhu kamar. Setelah
pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan 5 tetes NaOH 0,15
M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk
lapisan warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu
muda, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit
keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel
mengandung protein.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantoprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi
yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung,
praktikan memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas dan dilakukan
penambahan kembali 0,5 ml HNO3 pekat. Praktikan mengamati apa yang terjadi
dan setelah pengamatan selesai maka dilakukan penambah NaOH hingga alkalis
(tes dengan lakmus). Uji xantoprotein yang didapat adalah pada putih telur
(tabung satu) terjadi pembekuan dan terbentuk lapisan warna merah, pada susu
(tabung dua) terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan warna merah, pada
ekstrak madu (tabung tiga) terjadi pengendapan dan tidak perubahan warna tidak
terbentuk serta pada larutan X (tabung empat) terjadi pengendapan dan terbentuk
lapisan merah. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu
banyak mengandung protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan
kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan keempat tabung
reaksi selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat, pada susu (tabung dua)
terbentuk lapisan warna putih yang sangat kental, pada ekstrak madu (tabung
tiga) terbentuk lapisan warna putih yang jernih dari yang sebelumnya serta pada
larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat dan mengendap. Pada
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu dan larutan X
mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan
dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh dosen
pembimbing praktikum. Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat
disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA