Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Disusun Oleh:

Nama : Frisca Debora


NPM : E1I022012
Prodi : Ilmu Kelautan
Kelompok : 1(satu)
Hari/Tanggal : Kamis/04 Mei 2023
Shift : Kamis/14.00-16.00 WIB
Dosen : 1. Ir. Zamdial Ta’alidin, M.Si.
2. Dra. Devi Silsia,M.Si.
3. An Nisa Nurul Suci, S.Si., M.Si
Co-Ass : Icha Agnesia Dayatri (E1G020064)
Acara : Uji Molekul Kimia Hayati

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari makanan-
makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat dan protein adalah asupan yang setiap
hari masuk paling banyak kedalam tubuh Kita. Tanpa karbohidrat maupun protein
kita bisa saja hidup, tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang. Nasi,
tepung dan singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam
karbohidrat di muka bumi ini. Telur, daging dan susu juga sama merupakan
beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini. Bidang
karbohidrat sangat luas yang dapat disederhanakan melalui pengelompokan
kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.

Ada beberapa reaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya


senyawa karbohidrat. Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan
dengan adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini dapat menyebabkan
terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi
dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural dan
turunannya. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan
peptida. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Untuk mengetahui terdapatnya protein pada bahan makanan adalah
dengan melakukan uji freaksi warna seperti uji buret, xantoprotein, millon,
ninhidrin dan uji sakaguchi.

Bagi orang awam mungkin saja mereka tidak mengetahui asupan apa yang
mereka makan setiap hari, sehingga sering ditemukannya dikalangan masyarakat
yang tidak mengetahui tentang karbohidrat, protein dan vitamin. Maka dari itu
dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati, Kita
yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu
tentang kandungan yang terdapat dalam makanan yang Kita konsumsi
dikehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.

2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.

3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,


hewan, dan tumbuhan disamping lemak dana protein. Senyawa ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Sirajuddin, 2016).

Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum


Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul
air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah
sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat
merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis senhingga dikaitkan dengan gula.
Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
pilihidroksida helda atau suatu polihidrosiketon atau senyawa yang pada hidrolis
menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai
sumber energy, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas
dalam bidang industrimisalnya pembuatan serat pakaian, kertas, film, dan industtri
fermentasi. Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya.
Tumbuhan membentuk karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energy kimia yang
tersimpan dalam karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 2017).

Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar
dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan
penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis, yang menyebabkan reaksi-
reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α
asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida. Protein
menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana, dan Protein
konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi, dianataranya Protein struktur, dan
Protein kotraktil (Aantunhalu, 2016).

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent


yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B
(NaOH dan KNa tartarat). Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus
aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH-
membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk
merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat (Mustahib,
2019).

Larutan protein dibuat alkalis dengan menggunakan NaOH. Kemudian


ditambahkan larutan CuSO4 yang encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya
senyawa yang mengandung gugus asam anida.Uji ini memberikan reaksi positif
yaiu ditandai dengan timbulnya warna violet atau biru violet. Pada reaksi ini
apabilah timbul warna violet atau biru violet maka reaksinya adalah reaksi posistif
(Purnama dkk., 2019).
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat:

 Botol semprot

 Gelas piala 100 ml

 Gelas ukur 10 ml dan 25


ml 3.1.2 Bahan:

 Pipet tetes  Erlenmeyer  Reagen Ninhidrin


250 ml
 NaOH 10 M
 Tabung reaksi + rak
 Fruktosa
 Penjepit tabung reaksi
 α-naftol
 Pipet volume 5 ml
 Sukrosa
 Penangas air
 Etanol
 Gelas piala 1000 ml/ 500
ml  Amilum

 Kompor listrik/ kompor  Aquades

gas
 Madu

 Reagen Molisch
 HNO3  NaNO2 0,15 M

 H2SO4  Fehling B

 Reagen Millon  CuSO4

 Fehling

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Uji karbohidrat

3.2.1.1 Uji Molisch

1. Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung menambahkan :

- Tabung I : Ditambah 2 ml glukosa 2 %

- Tabung II :Ditambah 2 ml fruktosa 2 %

- Tabung III : Ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %

- Tabung IV : Ditambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %

- Tabung V : Ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.

3. Ke dalam masing-masing tabung menambahkan 2 tetes reagen molisch


(10 % α-naftol dalam etanol).

4. Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui


dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.

5. Mengamati perubahan yang terjadi.

2.2.1.2 Uji Fehling

1. Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.

2. Menambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml fehling B ke dalam


tabung reaksi yang lain.
3. Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.

4. Membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).

5. Selanjutnya :

- Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 2 %

- Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10 %

- Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2 %

6. Memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu


sekitar 60 0C, sekitar 10 menit.

7. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.

3.2.2 Uji Protein Dan Asam Amino

Empat larutan yang akan di siapkan oleh Co-Ass adalah: larutan putih
telur, larutan susu, larutan kaldu, dan larutan X. Ujilah ke empat larutan
tersebut dengan uji Biuret, Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, dan Ninhidrin.

3.2.2.1 Reaksi Biuret

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Selanjutnya :

- Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

- Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

- Tabung reaksi III : + 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2


ml NaOH 10 M

- Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M +


2 ml NaOH 10 M
3. Mengocok tabung reaksi I-IV, dan mengamati apa yang terjadi.

3.2.2.2 Reaksi Millon

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambahkan 5 tetes pereaksi millon.

- Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.

- Mendinginkan pada suhu kamar.

- Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M

- Mengamati warna yang terjadi.

3.2.2.3 Reaksi Xantoprotein

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung :

3. - Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas.

- Menambah 0,5 ml HNO3 pekat.

- Mengamati apa yang terjadi.

- Menambah NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus).

- Mengamati warna yang terjadi

3.2.2.4 Reaksi Ninhidrin

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambahkan 5 tetes pereaksi Ninhidrin.


- Memanaskan selama 2 menit.

- Mengamati warna yang terjadi.

3.2.2.5 Reaksi Sakaguchi

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi buret diatas.

- Menambah 1 ml NaOH 10 M.

- Menambah 2 tetes a-naftol 1 % dan 4-5 tetes air bromin.

- Mengamati warna yang terjadi


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Uji Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)

Hasil Pengamatan

No. Sampel Hasil Uji Hasil Uji


Gambar Gambar
Molisch Fehling

1. Glukosa - +

2. Fruktosa +

3. Sukrosa + +

4. Amilum - -
5. Madu +

Kesimpulan anda :

Praktikum karbohidrat dengan uji molisch digunakan untuk menunjukkan sifat


umum karbohidrat dan menunjukkan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam
larutan yang akan diuji. Hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji
memiliki kandungan karbohidrat.Sedangkan praktikum dengan menggunakan uji
fehling digunakan untuk menunjukkan sifat khusus karbohidrat dengan adanya
karbohidrat pereduksi.

Protein dan Asam Amino

Sampel Gambar Hasil uji

Madu

Biuret +

Susu

Biuret -

Biuret Kaldu -
Putih Telur
Biuret

Sampel Gambar Hasil Uji

Madu

Amilon +

Susu

Amilon +

Putih Telut

Amilon -

Amilon Kaldu -
Kesimpulan anda :
Praktikum dengan menggunakan uji Amillon dan uji Biuret digunakan untuk
memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino.

4.2 Pembahasan
Bidang karbohidrat sangat luas dapat dapat disederhanakan melalui
pengelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, polisakarida dan
disakarida. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan
pepetida. Pada percobaan ini yaitu uji molekul kimia hayati yang bertujuan agar
mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat,
protein, lemak dan mahasiswa juga mampu menghubungkan reaksi karbohidrat
dan strukturnya serta dapat melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
Pada percobaan ini praktikan menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh
buku panduan praktikum. Alat yang digunakan oleh praktikan adalah botol
semprot, gelas piala 100 ml, gelas ukur 10 ml dan 25 ml, pipet tetes, erlenmeyer,
tabung reaksi + rak, penjepit tabung reaksi, pipet volume 5 ml, penangas air,
gelas piala serta kompor listrik / gas sedangkan bahan yang digunakan praktikan
adalah Reagnen ninhidrin, NaOH 10 M, a-naftol, Etanol, Aquades , Air bromin,
HNO3, Reagnen million, NaNO2 0,15 M, CuSO4, Glukosa , Fruktosa, Sukrosa,
Amilum, Madu, Reagen mollisch, H2SO4, Fehling A serta Fehling B. Pada
praktikum ini, praktikan melakukan enam percobaan yang dikerjakan
berdasarkan kelompok yang telah dibagikan dan setiap kelompok harus
melakukan percobaan-percobaan yang disarankan buku panduan praktikum.
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
molisch. Praktikan menyediakan lima buah tabung reaksi yang bersih dan kering
dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml
glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 %
(tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 50 %
(tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes
reagen molisch yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H 2SO4 melalui
dindingdinding tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada
glukosa (tabung satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa
(tabung dua) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada sukrosa (tabung tiga)
terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada amium (tabung empat) terbentuk
lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak serta pada madu (tabung lima)
terbentuk lapisan warna coklat pekat.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
fehling. Praktikan mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air
suling yang kemudia ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling
B kedalam tabung reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua
dicampur sehingga praktikan membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian
(dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan kembali
menambah 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml sukrosa 10 % (tabung dua)
serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan, praktikan
segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar
60 0C sekitar 10 menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada glukosa
(tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi warna
orange, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi coklat
sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna
hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang
mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO 4
0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO 4 0,05
M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO 4 0,05 M +
2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO 4 0,05 M
+ 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Praktikan mengocok ke-empat tabung reaksi
yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan
warna ungu tua, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna biru
keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu
mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan
X.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,
praktikan memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung
reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi millon.
Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas air
selama 10 menit yang kemudian mendinginkan pada suhu kamar. Setelah
pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan 5 tetes NaOH 0,15
M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk
lapisan warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu
muda, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit
keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel
mengandung protein.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantoprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi
yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung,
praktikan memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas dan dilakukan
penambahan kembali 0,5 ml HNO3 pekat. Praktikan mengamati apa yang terjadi
dan setelah pengamatan selesai maka dilakukan penambah NaOH hingga alkalis
(tes dengan lakmus). Uji xantoprotein yang didapat adalah pada putih telur
(tabung satu) terjadi pembekuan dan terbentuk lapisan warna merah, pada susu
(tabung dua) terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan warna merah, pada
ekstrak madu (tabung tiga) terjadi pengendapan dan tidak perubahan warna tidak
terbentuk serta pada larutan X (tabung empat) terjadi pengendapan dan terbentuk
lapisan merah. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu
banyak mengandung protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan
kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan keempat tabung
reaksi selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat, pada susu (tabung dua)
terbentuk lapisan warna putih yang sangat kental, pada ekstrak madu (tabung
tiga) terbentuk lapisan warna putih yang jernih dari yang sebelumnya serta pada
larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat dan mengendap. Pada
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu dan larutan X
mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan
dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh dosen
pembimbing praktikum. Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat
disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sifat kimia protein merupakan senyawa yang mempunyai berat molekul


antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Sifat fisis lemak adalah pada suhu
kamar, lemak hewan berupa zat padat sedangkan lemak berasal dari tumbuhan
berupa zat cair, lemak yang mengandung titik lebur tinggi mengandung asam
lemak jenuh sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah mengandung
asam lemak tidak jenuh dan sifat kimia lemak adalah reaksi penyabunan atau
sanonifikasi.

Struktur karbohidrat ialah pada senyawa yang termasuk karohidrat terdapat


gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Uji sederhana
yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah pada uji karbohidrat dapat
dilakukan dengan uji molisch dan uji fehling, sedangkan pada uji protein dan
asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret, reaksi millon, reaksi
xantoprotein, reaksi ninhidrin serta reaksi sakaguchi.
5.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum yang telah dilaksanakan ialah hendaknya


pihak laboratorium memaksimalkan segala bahan-bahan yang diperlukan
praktikan dalam praktikum, sehingga semua percobaan yang disarankan oleh buku
panduan praktikum dapat dilaksanakan dengan baik dan benar agar bias
memanfaatkan waktu semksimal mungkin

DAFTAR PUSTAKA

Addi Krisbyanto. (2017). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Gramedia: Jakarta.

Utama Charles. (2018). Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.

Fessenden. (2017). Kimia organik. Jakarta: Erlangga.


Purnama, RC, Winahyu, DA, & Sari, DS. (2019). Analisis kadar protein pada
tepung kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana colla) dengan
metode Kjeldahl. Jurnal Analis Farmasi, 4 (2), 77-83.

Sirajuddin. (2016). Kimia Anorganik. Bengkulu: Universitas Bengkulu.


Suharyanto, S., & Dianto, R. (2019). Pemanfaatan VCO (Virgin Coconut Oil)
Sebagai Bahan Penurun Kadar Glukosa Pada Nasi Sebagai Makanan
Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 122-126.

Anda mungkin juga menyukai