Disusun Oleh:
Nama : Ravirco Yulhenra Pratama putra
NPM : E1B023018
Prodi : Kehutanan
Kelompok : 2 (Dua)
Shift : Rabu, 12.00-14.00
Dosen : 1. Drs. Syafnil, M.Si
2. Dra. Devi Silsila, M.Si
Ko-Ass : Dinda Novita Sari (E1G022006)
Objek praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein.Senyawa ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Syafitri, 2018)
Nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari
molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi
polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi
manusia di dalam pasta dan kentang – kentang (Rusman, 2018)
Senyawa karbohidrat yang memiliki 3 hingga sembilan atom karbon
disebut monosakarida. Gabungan senyawa-senyawa monosakarida akan terbentuk
senyawa karbohidrat yang lebih besar ikatan penghubung antara dua buah
monosakarida disebut ikatan glikosida.dalam disakarida, terdapat satu ikatan
glikolisis yang menghubungkan dua monosakarida. Sedangkan dalam trisakarida
terdapat dua ikatan glikosida yang menghubungkan tiga buah monosakarida
disebut oligosakarida, sedangkan yang memiliki banyak unit monosakarida
disebut polisakarida (Sulakhudin, 2019)
Uji yang berprinsip dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat
pekat.Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural,
sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural disebut dengan uji
molisch. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi
molisch (Yuliana, 2018)
Protein adalah gabungan dari asam amino melalui ikatan peptida.Protein
terdapat dalam semua jaringan hdup baik hewan atau tumbuhan. Berdasarkan
komponen penyusunnya, protein dapat dibagi menjadi protein sederhana , yaitu
yang hanya tersusun dari asam amino saja dan protein majemuk, yaitu protein
tersusun dari asam amino dan gugus prospetik. Contohnya: glikoprotein,
lipporotein, nukleoprotein, metalprotein, dan kromoprotein (Indayatmi, 2018)
BAB III
METODOLOGI
• Erlenmeyer 250 ml
• Pipet volume 5 ml
• Penangas air
3.1.2 Bahan
Reagen Ninhidrin
NaOH 10 M
Fruktosa
a-naftol
Sukrosa
Etanol
Amilum
Aquades
Madu
Reagen molisch
HNO3
H2SO4
Reagen milon
Fehling
NaNO2 0,15 M
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
Ke dalam masing-masing tabung menambahkan :
o Tabung I : menambah 2 ml glukosa 2 %
o Tabung II : menambah 2 ml fruktosa 2 %
o Tabung III : menambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
o Tabung IV : menambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
o Tabung V : menambah 2 ml madu 50 % dalam air.
Ke dalam masing-masing tabung menambahkan 2 tetes reagen molisch (10
% α-naftol dalam etanol).
Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding
tabung reaksi, sehingga membentuk suatu lapisan dalam tabung.
Mengamati perubahan yang terjadi.
5 Sakag
uchi
Kesimpulan :
1. Ninhidrin : Putih telur, susu, dan kaldu mengandung banyak protein
dibandingkan dengan madu
2. Millon : Susu memiliki protein yang tinggi
3. Biuret : Putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein
dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X (madu).
4. Xantoprotein : Putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein
dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum ini berjudul uji molekul kimia hayati, yang dilakukan dengan
tujuan agar kita mengetahui akan adanya senyawa karbohidrat ataupun protein
yang di uji melalui beberapa reaksi yang sesuai dengan reaksinya. Praktikum ini
dilakukan dengan mengujukan beberapa bahan yang mengandung karbohidrat
yaitu : sukrosa, fruktosa dan amilum. Sedangkan yang mengandung protein yang
digunakan adalah putih telur, susu, dan ekstrak kaldu.
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
molisch dan uji fehling. Pada uji molisch stelah dilakukan percobaan
mendapatkan hasil bahwa pada larutan yang ditambah sukrosa endapannya
menyatu dengan larutan dan warnanya hitam pekat,pada larutan yang ditambah
fruktosa endapan dan larutan terpisah serta warnanya hitam, dan pada amilum
tidak ada endapan dan warnanya hitam keabu-abuan. Pada uji fehlingpraktikan
mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling yang kemudian
ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B kedalam tabung
reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua dicampur sehingga
praktikan membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan kembali menambah 2 ml sukrosa
2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua) serta 2 ml amilum 2 %
(tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan, praktikan segera memanaskan
ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0Csekitar 10
menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada sukrosa (tabung satu) terjadi
perubahan warna dari yang semula biru menjadi warna merah bata, pada fruktosa
(tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi warna merah bata pekat sedangkan
pada amilum (tabung tiga) tidak terjadi perubahan warna tetap biru.
Pada percobaan kedua yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret.Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml telur + 5 tetes CuSO 4 0,05 M +
2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO 4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M (tabung tiga), 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung
empat). Praktikan mengocok keempat tabung reaksi yang sudah ditetesi tadi. Uji
biuret yang didapat adalah pada putih telur terbentuk lapisan warna ungu, pada
susu terbentuk lapisan warna ungu, pada ekstrak kaldu terbentuk lapisan warna
biru, serta pada larutan x terbentuk lapisan biru. Pada percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa telur dan susu mengandung lebih banyak protein
dibandingkan dengan ekstrak kaldu
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,
praktikan memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung
reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi millon.
Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas pemanas air
selama 10 menit yang kemudian mendinginkan pada suhu kamar. Setelah
pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan 5 tetes NaOH 0,15
M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur terbentukendapaan putih, pada
susu terbentuk lapisan bening ada endapan putih, pada ekstrak kaldu terbentuk
lapisan warna seperti putih susu.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantroprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi
yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan
penambahan 0,5 ml HNO3 pekat. Uji xantroprotein yang didapat adalah pada
putih telur terbentuk lapisan warna orange pekat, pada susu terbentuk lapisan
bening, pada ekstrak kaldu terbentuk lapisan warna orange bening.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan
kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan keempat tabung
reaksi selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur
terbentuk lapisan warna biru menyatu endapan, pada susu terbentuk lapisan warna
ungu keruh, pada ekstrak kaldu terbentuk lapisan warna ungu pekat.
Pada percobaan sakaguchi tidak dilakukan percobaan karena kurangnya
bahan dan alat untuk praktikum.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat
dan protein. Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah
dapat larut dalam air maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat
larut dalam cairan organik sedangkan sifat kimia dari monosakarida adalah
suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat diuraikan atau dipecah
kedalam bentuk yang lebih kecil lagi. Sifat kimia protein merupakan
senyawa yang mempunyai berat molekul antar ribuan sampai jutaan.
2. Mahasiswa mampu menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
Reaksi yang digunakan dalam uji karbohidrat adalah uji molisch dan uji
fehling.seperti sukrosa dan fruktosa diuji dengan molisch dan fehling
mengandung karbohidrat sedangkan amilum yang diuji dengan uji molisch
dan fehling tidak mengandung karbohidrat. Sedangkan untuk protein dan
asam amino pada putih telur, susu, ekstrak kaldu dan larutan x diuji
dengan reaksi biuret,millon,xantroprotein, ninhidrin dan sakaguchi.
3. Mahasiswa mampu melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati,
yaitu untuk karbohidrat dengan uji molisch dan uji fehling sedangkan
untuk protein dan asam amino dengan reaksi biuret,millon,xantroprotein
dan ninhidrin.
6.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus memahami semua materi dan
konsep dalam praktikum. Dalam melakukan praktikum, para praktikan juga harus
mengerjakan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Sulakhudin. (2019). Kimia Dasar, Konsep dan Aplikasi Dalam Ilmu Tanah. Yogyakarta.