Disusun Oleh:
Nama : Arkia Maulani
NPM : E1G019017
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 3 (Tiga)
Hari/Tanggal : Rabu / 01 April 2020
Dosen :1. Drs.Syafnil,M.Si
2. Dra.Devi Silsia,M.Si
Ko-ass : Elyza Ragista (E1G017044)
Objek Praktikum : HIDROLISIS KARBOHIDRAT
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa.
2. Mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum (pati).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pati adalah polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel
tumbuhan dan beberapa mikroorganisme. Pati umumnya berbentuk granula
dengan diameter beberapa mikron. Granula pati mengandung campuran dari dua
polisakarida berbeda, yaitu amilum dan amilopektin. Jumlah kedua poliskarida
ini tergantung dari jenis pati. Pati yang ada dalam kentang, jagung dan tumbuhan
lain mengandung amilopektin sekitar 75 – 80% dan amilum sekitar 20- 25%.
Komponen penting penyusun pati adalah amilosa dan amilopektin. Kedua
komponen ini dapat dikatakan homogen secara kimia, tetapi masih heterogen
dalam ukuran molekul, derakat percabangan, rantai, susunan dan keacakan rantai
cabang (Fazza Kendri.2010).
BAB III
METODOLOGI
A. Hidrolisis Sukrosa
Perlakuan Uji Hasil uji
B. Hidrolisis Pati
Perlakuan Hidrolisi Hasil iodium Hasil hidrolisis
s (menit)
Hasil akhir dengan uji benedict: Hasil dari hidrolisis pati mengandung gula
pereduksi karena mennghasilkan warna biru
kehijauan yang menandakan positif.
BAB V
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
1. Identifikasi hasil hidrolisis sukrosa dilakukan dengan uji
Benedict menghasilkan hasil positif/(+) yang ditandai dengan
dihasilkannya warna biru.
2. Identifikasi hasil hidrolisis pati dilakukkan dengan uji
iodium dan uji hidrolisis. Hidrolisis pati mampu mengubah
polisakarida menjadi monosakarida ( pati – glukosa ).
hidrolisis pati mengandung gula pereduksi karena menghasilkan warna
biru kehijauan yang menandakan positif.
6.2 Saran
Ada baiknya praktikan lebih serius dan berhati-hati dalam praktikum
berlangsung agar tidak terjadi kesalahan selama praktikum. Dan sebaiknya pihak
laboratorium bisa memfasilitasi praktikkan akan alat dan bahan praktikum agar
tidak terjadi keributan untuk membuat sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Ben, E.S., Zulianis, dan Halim, A., 2010. “Studi Awal Pemisahan Amilosa dan
Amilopektin Pati Singkong dengan Fraksinasi Btanol-Air”, Jurnal Sains
dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 21.
Soal pertanyaan :
1. Apa kegunaan uji benedict.saliwanof ,barfoed dalam percobaan hidrolisi
sukrosa...?
2. Bagaimana cara mengetahui bahwa hidrolisis pati telah sempurna...?
3. Mengapa larutan hasil hidrolisis harus dinetralkan terlebih dahulu...?
Jawaban pertanyaan :
1. Kegunaan dari uji benedict, seliwanof dan berfoed pada pada pratikum
biokimia dalam percobaan hidrolisis sukrosa, dapat di jelaskan setelah larutan
sukrosa dengan larutan HCl di campurkan dengan baik lalu dipanaskan
selama 30 menit dan kemudian didinginkan supaya dalam kondisi netral,
kegunaan uji pada benedict, seliwanof dan berfoed tersebut ssebelum
terhidrolisis maka larutan tersebut memberi hasil negatif.
2. Cara mengetahui bahwa hidrolisis pati telah sempurna dengan cara
melakukan percobaan dengan iodium dan benedict, sehingga pada uji tersebut
larutan akan berubah warnanya, disitulah yang menunjukan hidrolisis pati
telah sempurna.
3. Karena jika belum dinetralkan larutan hasil hidrolisis tersebut masih dalam
kondisi asam maka larutan benedict tidak dapat menegaskan identifikasinya.
LAPORAN SEMENTARA