Anda di halaman 1dari 4

1.

Informasi Industri Rumah Tangga Sirup Kalamansi Bunga Tanjung


Nama Industri : Sirup Kalamansi Bunga Tanjung
Alamat : Desa Tanjung Terdana Dusun III, Kecamatan pondok
koebang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi
Bengkulu.
Rumah Industri : Bunga Tanjung
Produk : Sirup Kalamansi
No. Telpon : -
Nama Pemilik : Ernawati
Hari/Tanggal Kunjungan : Senin, 14 Desember 2020

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Industri Rumah Tangga Kue Bay Tat Alif
4.1.1 Profil Usaha
1. Jenis Usaha : Sirup Kalamansi
2. Nama Usaha : Sirup Kalamansi Bunga Tanjung
3. Nama Pemilik : Ibu Ernawati
4. Alamat Usaha : Desa Tanjung Terdana Dusun III, Kecamatan pondok koebang,
Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.
Dalam kuliah studi lapangan industry pertanian ini kami mengunjungi salah satu sentra
pembuatan sirup kalamansi yang berada di Desa Tanjung Terdana Dusun III, Kecamatan pondok
koebang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Sentra pembuatan sirup kalamansi
ini bernama “sirup kalamansi Bunga Tanjung”, industry ini didirikan oleh Mbah Ernawati
beserta suaminya. Sirup kalamansi merupakan olahan dari buah jeruk kalamansi yang dimana
buah jeruk ini memiliki rasa yang asam ketika matang dan rasa yang pahit ketika mentah. Jeruk
kalamansi sendiri merupakan salah satu komoditi pertanian yang berkembang di Bengkulu.
Pemilik produk industri rumah tangga sirup kalamansi ini adalah ibu Ernawati yang
berusia 59 tahun beserta suaminya. Usaha ini didirikan pada tahun 2017, berdirinya usaha ini
pada awalnya didasari oleh ibu Ernawati yang kala itu telah mendapatkan ilmu untuk membuat
sirup kalamansi dari Lembaga Pengembangan Pertanian Baptis. Setelah mendapatkan ilmu untuk
membuat sirup kalamansi ibu ernawati lalu mencoba untuk membuat sirup kalamansi buatannya
dan memproduksinya untuk dipasarkan, dan ternyata mendapat respon positif dari pembelinya.
Maka dari itu hinga kini ibu Ernawati bersama suami terus memproduksi sirup kalamansi dengan
nama industry sirup kalamansi “Bunga Tanjung”.
Modal berdirinya indsutri ini menggunakan modal pribadi milik ibu Ernawati, alokasi
modal berdirinya usaha antara lain untuk pengadaan bahan baku dan pembelian beberapa alat.
Tiap bulannya ibu Ernawati mengalokasikan dana sekitar Rp. 7.000.000,00 yang dimana dana
tersebut digunakan untuk pengadaan bahan baku yaitu gula dan jeruk kalamansi, untuk alat nya
sendiri yaitu kompor panci dan toples. Untuk tenaga kerja sendiri Bu Ernawati memperkerjakan
4 orang perempuan yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan bu Ernawati. Pekerja
dalam industry diupah Rp.60.000/sekali produksi, karena industri ini melakukan proses produksi
massa di kala stock sirup kalamansinya sudah habis. Dalam sekali produksi para pekerja nya
dapat menghasilkan 50 liter/produksi. Sirup kalamansi dalam industry inni mempunyai kualitas
yang baik dan tiap bulannya ada pengawasan kualitas produk disini, hal ini ditandai dengan
sertifikat ijin usaha serta labelisasi halal yang dimiliki industry ini.
Proses pembuatan sirup kalamansi yang pertama yaitu buah segar yang sudah dipetik dan
matang langsung di timbang, disortir dan dicuci hingga bersih, dan ditiriskan. Bahan dimasukkan
dalam mesin penggilingan, pada proses penggilingan ini mesin secara otomatis akan
memisahkan antara air jeruk dan ampas (kulit, biji). Air jeruk yang telah tertampung diendapkan
selama 1-2 jam, setelah 2 jam bahan tersebut disaring. Proses selanjutnya masuk pada proses
pemasakan, dalam proses ini takaran bahan baku yaitu 1 liter air jeruk ditambah 2 Kg gula pasir
putih. Sekali proses pemasakan sebanyak 25 liter dan menghabiskan gula pasir putih sebanyak
50 Kg, dengan hasil sebanyak 60 liter sirup kalamansi. Proses pemasakan menggunakan 2
dandang besar, dandang pertama berisi air, untuk dandang kedua berisi air jeruk dan gula. Hal ini
dilakukan agar bahan tidak gosong dan tidak lengket, lama pemasakan sampai suhu mencapai
75˚C, dengan menggunakan api sedang. Pada saat suhu telah mencapai 75˚C, sirup langsung
disaring. Sirup disimpan selama 3-4 hari dalam wadah yang telah disediakan, terakhir proses
pengemasan. Pemasakan air jeruk kalamansi menjadi sirup kalamansi dalam sehari dapat
dilakukan sebanyak 3-4 kali, atau sesuai dengan kebutuhan produksi.
Pengemasan menggunakan botol plastik, terdapat dua macam ukuran botol tersebut yaitu
botol besar 900 ml dan botol kecil 500 ml. Botol dan label langsung dibeli dari Jawa, pada merk
sirup ini yaitu “Sirup Kalamansi Bunga Tanjung”. Sirup kalamansi yang telah di kemas bertahan
selama 8 bulan. Usaha ini sudah memiliki surat Izin Usaha PIRT dari Dinas kesehatan
Kabupaten dan label Halal dari MUI. Harga sirupnya sendiri bervariasi, untuk botol berukuran
besar seharga Rp36.000,00 dan botol berukuran kecil Rp24.000,00.
Dalam satu bulannya industry ini dapat menghasilkan Rp.5.000.000,00/bulan namun
dikarenakan situasi pandemic pendapatan indsutri ini berkurang hingga Rp.3.000.00,00/bulan.
Pemasaran produk sirup kalamansi di usaha ini dilakukan dengan beragam cara, dari lisan
kelisan bahkan sampai online. Selain itu dalam pemasarannya juga usaha ini melakukan kerja
sama dengan beberapa minimarket local yang terletak di Bengkulu tengah.
Kendala dalam pemasaran produk dari usaha ini adalah banyaknya persaingan dari
usaha serupa didaerah Bengkulu dan juga didalam promosi produknya. Namun seiring
berjalannya usaha ini, ibu Ernawati selaku pemilik usaha memiliki beberapa pelanggan yang
berasal dari luar daerah sehingga produk sirup kalamnsi “bunga tanjung” sudah mulai dikenal
khalayak luas.

Anda mungkin juga menyukai